DISUSUSUN OLEH :
NAMA: NABILAH IKA HP
NIM : PO7124322069
MATA KULIAH
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita
DOSEN PENGAMPU :
UMI DAIMAH, S.SiT,M.Kes
TINGKAT II B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Pelaksanaan Prosedur
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir Tahun 2023. Penulisan Makalah ini dilakukan
dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan
Balita Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang Kampus Muara
Enim. Makalah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini Penulisjuga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah ini.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan pada
penulisan Makalah ini, sehingga masukan membangun Saya harapkan untuk
kesempurnaan Makalah ini.
Penulis,
PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................Error:
Reference source not found
BAB I: PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3 TUJUAN................................................................................................. 3
2.1.4. Pemeriksaan Fisik dan Sistem Penilaian Pada Bayi Baru Lahir.............7
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................13
3.2 SARAN...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
PAGE \* MERGEFORMAT ii
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir atau Neonatus adalah bayi yang baru lahir mengalami
proses kelahiran, berusia 0-28 hari yang memerlukan penyesuaian fisiologis
berupa maturitas, adaptasi dari kehidupan di dalam rahim dan diluar rahim1.
Neonatus atau bayi baru lahir normal yaitu bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir antara
2500-4000 gram, lahir langsung menangis,dan tidak ada kecacatan
konginetal2
PAGE \* MERGEFORMAT ii
kelahiran bayi baru lahir sebesar 5,9 per kelahiran hidup6. Dari study
pendahuluan didapatkan data di Puskesmas Paspan jumlah bayi lahir pada
tahun 2020 sebanyak 463 dan mengalami peningkatan di bulan Januari -
Desember 2021 di peroleh sebanyak 485 Kelahiran hidup dimana 482 bayi
lahir fisiologis dan 2 bayi dengan kondisi BBLR dan 1 Asfiksia.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir atau Neonatus adalah bayi yang baru lahir mengalami
proses kelahiran, berusia 0-28 hari yang memerlukan penyesuaian fisiologis
berupa maturitas, adaptasi dari kehidupan di dalam rahim dan diluar rahim.1
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37-42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR > 7
dan tanpa cacat bawaan.
Kesimpulan dari pengertian bayi baru lahir normal adalah bayi baru
lahir dengan berat badan antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan konginetal (cacat bawaan) yang berat, dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteruine ke kehidupan
ekstrauterine.
2.1.2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
PAGE \* MERGEFORMAT ii
5. Masa kehamilan : 37-42 minggu
6. Denyut jantung : dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit, kemudian
menurun sampai 120-160 x/menit.
7. Respirasi : pernapasan pada menit-menit pertama kira- kira 180 x/menit,
kemudian menurun setelah tenang, kira-kira 40-60 x/menit.
8. Warna kulit : wajah, bibir, dada berwarna merah muda, tanpa adanya
kemerahan dan bisul.
9. Kulit diliputi verniks caseosa.
10. Kuku agak panjang dan lemas.
11. Menangis kuat
12. Pergerakan anggota badan baik
13. Genetalia
a. Wanita : labia mayora sudah menutupi labia minora
b. Laki-laki : testis sudah turun ke dalam skortum.
14. Reflek hisap dan menelan, reflek morro, graps reflek sudah baik.
15. Eliminasi baik, urine dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.
16. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai
dengan adanya/ keluarnya meconium dalam 24 jam pertama kehidupan
17. Anus berlubang
18. Suhu : 36,5-37,5 °C.7
2. Pemeriksaan awal
Pemeriksaaan awal pada bayi baru lahir dimulai setelah lahir yang
bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan fisik dan primitif. Adapun
pemeriksaan awal yang dapat dikaji adalah sebagai berikut:
a. Memastikan kelapangan jalan napas dengan melakukan penghisapan
lendir.
b. Mengeringkan tubuh bayi, menjaga agar bagian kepala bayi lebih
rendah dari badan untuk meningkatkan drainase secret.
c. Menentukan nilai Apgar
Nilai apgar menentukan kuantitas frekuensi jantung, usaha bernafas,
tonus otot, reflek, dan warna kulit.
1) Setiap kategori dinilai pada 1 menit pertama dan pada waktu 5 menit
kemudian setelah lahir.
2) Skor apgar maksimal adalah 10
3) Evaluasi pada menit pertama menunjukkan adaptasi awal nenonatus
dengan kehidupan ektrauterine
PAGE \* MERGEFORMAT ii
4) Evaluasi pada menit kelima memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai status neonatus secara keseluruhan.
d. Klem, dan memotong tali pusat
e. Melakukan IMD
f. Beri suntikkan vitamin K 1
g. Memberikan salep mata
h. Melakukan pemeriksaan fisik
i. Berikan imunisasi Hb0 1 jam setelah pemberian Vitk k.
2.1.4. Pemeriksaan Fisik dan Sistem Penilaian Pada Bayi Baru Lahir
Bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Beralih dari
ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor
yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses
persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas.
Tidak hanya satu, tetapi ada beberapa jenis pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada bayi baru lahir, yaitu:
2. Pemeriksaan Antropometri
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Pemeriksaan antropometri mencakup menghitung berat badan,
mengukur panjang badan, lingkar kepala, bentuk kepala, mata, telinga,
hidung, dan leher. Pemeriksaan ini perlu dilakukan guna mendeteksi apakah
ada kelainan bentuk kepala atau anggota tubuh lainnya pada bayi baru lahir.
3. Pemeriksaan Mulut
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Pemeriksaan anggota gerak, termasuk memeriksa denyut nadi di
setiap lengan dan memastikan tangan dan kaki dapat bergerak optimal serta
memiliki ukuran dan jumlah jari yang normal.
1. Tahap pertama adalah pengkajian setelah bayi lahir, yang bertujuan untuk
mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan luar uterus, yaitu dengan melakukan penilaian APGAR.
Penilaian ini meliputi appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung),
grimace ( refleks atau respon terhadap rangsang), activity ( tonus otot),
dan respiratory effort ( usaha bernapas).
2. Tahap kedua adalah pengkajian keadaan fisik bayi baru lahir. Pengkajian
ini dilakukan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau tidak
mengalami penyimpangan.
a. Lihat postur, tonus dan aktivitas: Posisi tungkai dan lengan fleksi,
Bayi sehat akan bergerak aktif.
b. Lihat kulit; Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus berwarna
merah muda, tanpa adanya kemerahan atau bisul.
c. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi
sedang tidak menangis; Frekuensi napas normal 40-60 kali per
PAGE \* MERGEFORMAT ii
menit,Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalah.
d. Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri
setinggi apeks kordis; denyut jantung normal 100-160 kali per menit.
e. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan termometer; Suhu normal
adalah 36,5 - 37,5º C
f. Lihat dan raba bagian kepala; Bentuk kepala terkadang asimetris
karena penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang
dalam 48 jam.Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat
sedikit membonjol saat bayi menangis
g. Lihat mata; Tidak ada kotoran/secret.
h. Lihat bagian dalam mulut Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada
bagian yang terbelah. Masukkan satu jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam mulut, raba langit langit. Nilai kekuatan isap bayi.
Bayi akan mengisap kuat jari pemeriksa
i. Lihat dan raba perut ;Perut bayi datar, teraba lemas
j. Lihat tali pusat; Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau
yang tidak enak pada tali pusat atau kemerahan sekitar tali pusat
k. Lihat punggung dan raba tulang belakang ; Kulit terlihat utuh, tidak
terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang
l. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah; Tidak terdapat sindaktili,
polidaktili, siemenline, dan kelainan kaki (pes equino varus dan
vagus).
m. Lihat lubang anus ; Terlihat lubang anus dan periksa apakah
mekonium sudah keluar. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang
air besar; Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam setelah lahir,
Lihat dan raba alat kelamin luar Bayi perempuan kadang terlihat
cairan vagina berwarna putih atau kemerahan.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Kebutuhan dasar bayi untuk tumbuh kembang, secara umum
digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:
Pada tahun-tahun pertama hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu dan bayi merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras, baik fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan kasih saying pada
tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negative pada tumbuh kembang
anak baik fisik, mental, maupun psikososial emosinya disebut “syndrome
deprivasi maternal” kasih sayang dari orang tuanya akan menciptakan ikatan
yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
3. Kebutuhan Stimulasi Mental (ASAH)
Stimulasi ini dapat dibentuk dari adanya rangsangan yang diberikan oleh
orang-orang terdekat yang dapat menimbulkan hubungan yang semakin
komplek semakin kuat. Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada
kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti
popok,menyusui, menggendong, mengajak berjalan-jalan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi
PAGE \* MERGEFORMAT ii
tentang anak dan keluarganya dengan menggunakan semua panca indra baik
subjektif maupun objektif. Pengkajian fisik BBL dan perkembangannya
dilakukan bersamaan pada waktu melakukan pemeriksaan secara inspeksi
maupun observasi. Penilaian penampilan bayi baru lahir diantaranya Kulit,
Kepala, Mata,Telinga, Bibir, Payudara, Genitalia, Tanda lahir dan Variasi
yang seringditemukan pada Bayi Baru Lahir seperti Caput succedaneum,
Molase,Hemangioma, Psendomenarrhe, Akriosianosis.Penilaian Perilaku
bayi baru lahir meliputi : tersedak, bersin, napasmenangis serta refleks yang
terdiri dari refleks glabellar, refleks menghisap(sucking), refleks mencari
(rooting), refleks menggenggam (palmar grasping),refleks babinski. refleks
moro, refleks melangkah (stepping), refleksmerangkak (crawling), refleks
tonic neck I fencing, refleks ekstrusi, refleksberenang (swimming), refleks
menjerit (yawning), refleks labirin (toniclabyrinthine), refleks bernapas
(breathing) refleks mengedip (eyeblink),refleks pupil (puppilary) dan refleks
menelan (swallowing).
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteenth edition.
Churchill Livingstone, Edinburgh
PAGE \* MERGEFORMAT ii
DEPKES RI.2003.Manajemen terpadu bayi muda . modul -6.DEPKES RI
Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC. Jakarta
Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 20€03. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2.
CV Sagung seto. Jakarta
Profil Anak Indonesia 2018. (2018). Ilmu Pendidikan, Vol. 5, pp. 12–21. Profil
Kesehatan Dinas Kabupaten Badung (p. xi + 150). (2018). Badung, Bali.
Profil Kesehatan Provinsi Bali (p. xv + 122). (2017). Bali.
Solehati, T., Kosasih, C. E., Rais, Y., Fithriyah, N., Darmayanti, & Puspitasari, N. R.
(2018). KANGAROO MOTHER CARE PADA BAYI BERAT LAHIR
RENDAH SISTEMATIK REVIEW. Jurnal Human Care, 8
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st
ed.). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
PAGE \* MERGEFORMAT ii
dan Kriteria Hasil Keperawatan (edisi I). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat PPNI.
WHO. (2018). Maternal, Newborn, Child and Adolescent Health. Retrieved from
https://www.who.int/maternal_child_adolescent/newborns/prematurity/en/
PAGE \* MERGEFORMAT ii