Latif Pada Tanggal 09 November 2022 telah disetujui, diperiksa, dan siap untuk
diujikan dihadapan Tim Penguji Program Studi D III Kebidanan Fakultas Vokasi
Universitas Baiturrahmah Padang.
Disetujui oleh :
Pembimbing
(Dr.Sukmayenti,S.KM,M.Kes)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, dan shalawat beserta salam untuk Nabi Besar
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Klinik
yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Di BPM
Yetti Latif anggal 09 November 2022.”
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk rnemenuhi Mata Kuliah
Asuhan DIII Kebidanan Universitas Baiturrahmah Padang.
1. Bapak Prof, Dr. Apt. Amri Bakhtiar, MS.DESS selaku Dekan Fakultas
Vokasi Universitas Baiturrahmah
2. Ibu Oktavia Puspita Sari, Dipl. Rad, S. Si, M. Kes selaku Wakil Dekan I
Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah
3. Ibu Ns. Zufrias Riaty, S. Kep, M. Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas
Vokasi Universitas Baiturrahmah
4. Ibu Hendri Devita, S. KM,M. Biomed selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah.
5. Ibu Dr.Sukmayenti,S.KM,M.Kes selaku Pembimbing I yang dalam
kesibukannya telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan dorongan
kepada penulis dengan penuh kesabaran sejak awal sampai akhir sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
6. Ibu Yetti Lattif selaku Pembimbing Klinik yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama di Lapangan.
7. Teristimewa buat Mama dan Papa tercinta yang telah banyak memberikan
dukungan dan semangat serta do’a yang tiada henti-hentinya kepada
penulis dalam mencapai cita-cita.
8. Kepada orang yang tersayang yang telah memberikan dorongan dan
semangat dalam pembuatan Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan penulis oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan, kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya dibidang kebidanan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra
uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
sampai 42 Minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram.
Menurut data profil kesehatan Indonesia Angka Lahir Hidup pada
tahun 2019 di Indonesia yaitu 4.778.621 dan menurut profil kesehatan ibu
dan anak pada tahun 2020, persentase ibu yang melahirkan Anak Lahir
Hidup (ALH) yang terakhir dilahirkan di Fasilitas Kesehatan menurut
provinsi, 2019-2020 di Jawa Barat yaitu : Tahun 2019 (85,41%), Tahun
2020 (86,88%). (2) Menurut data kota Bogor Angka Lahir Hidup pada
tahun 2019 yaitu 34.118.(3). Anak Lahir Hidup adalah semua anak yang
waktu lahir memeperlihatkan tanda-tanda kehidupan, walaupun sesaat,
seperti adanya detak jantung, bernafas, menangis dan tanda-tanda
kehidupan lainnya.
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar BBL akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan. Setelah
lahir BBL harus dipindahkan dari keadaan sangat bergantung menjadi
fisiologis. Saat ini bayi harus mendapatkan pernapasannya sendiri lewat
sirkulasi baru mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula
yang cukup.
Fisiologi neonatus adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses
vital pada neonatus. Selama dalam uterus janin mendapatkan O2 dari
pertukaran gas melalui plasenta, setelah lahir pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi. Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama adalah
tekanan mekanis dari torak saat melewati jalan lahir. Mengakibatkan
penurunan Pa O2 kenaikan Pa CO2 dan peningkatan pH darah.
Kurang tepatnya penanganan bayi baru lahir yang sehat juga akan
menyebabkan neonatal dengan komplikasi yaitu neonatal dengan penyakit
dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanusneonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan
kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada
pemeriksaan dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang
merupakan suatu pendekatan terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari -
2 bulan.
Pada Tahun 2011 pemerintah melalui Kementerian kesehatan
dalam upaya mencegah komplikasi pada neonatal, meluncurkan program
USAID (United States Aids for Internasional Development) EMAS
(Expanding Maternal And Neonatal Survival) dengan harapan rumah sakit
dan puskesmas di seluruh Indonesia, khususnya di tingkat kabupaten/kota,
memetik pelajaran penting dari program USAID EMAS dan
menggunakannya untuk membuat perubahan terus menerus dengan
memastikan ibu dan bayi baru lahir sehat.
Indikator cakupan pelayanan yang mencerminkan jangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan bayi baru lahir dan penurunan angka
kematian neonatal dapat dicapai dengan memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan berkesinambungan sejak bayi dalam kandungan, saat
lahir hingga masa neonatal.
Perawatan neonatal esensial pada saat lahir sangat penting, karena
pada neonatus hari-hari pertama kehidupannya yang sangat rentan. Banyak
perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan
di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim, dengan meliputi kewaspadaan
umum, penilaian awal, pencegahan kehilangan panas, pemotongan dan
perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini (IMD), pencegahan perdarahan,
pencegahan infeksi mata, pemberian imunisasi, pemberian identitas,
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Menurut hasil penelitian menyusu dini tidak mempengaruhi waktu
pengeluaran mekonium pertama kali akan tetapi mempercepat perubahan
warna mekonium dari hijau gelap menjadi kekuningan. Inisiasi menyusui
dini juga menurunkan kejadian ikterus neonatus fisiologis. Perlu
ditingkatkan lagi IMD sebagai salah satu upaya menurunkan kematian
bayi pada umumnya dan menurunkan kejadian ikterus neonatorum.
Berdasarkan uraian diatas dan pentingnya asuhan pada bayi baru
lahir, penulis tertarik untuk mengambil laporan tugas akhir dengan judul
“Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi Ny.”E” di BPM Yetti Latif
Padang Pariaman”
B. Rumusan Masalah dan Lingkup Masalah
1. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Pada Bayi Ny.E Neonatus di BPM Yetti Latif Padang Pariaman.
2. Lingkup masalah
Ruang lingkup dalam studi kasu ini adalah Asuhan Kebidanan Bayi
Baru Lahir Pada Bayi Ny.di BPM Yetti Latiif padang pariaman
C. Tujuan
Dapat memberikan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. E
di BPM Yetti Latif di Padang Pariaman.
D. Manfaat
1. Bagi tempat / lahan praktik
Sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan 5
kesehatan khususnya asuhan kebidanan bayi baru lahir di BPM Yetti
Latif.
2. Klien dan Keluarga
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan bayi
baru lahir.
3. Bagi Profesi .
Sebagai bahan masukan agar bidan memberikan asuhan sesuai standar
pelayanan
khususnya pada Bayi Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
1. Pengertian
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstra uterin.Neonatus adalah organisme yang berada pada periode
adaptasi kehidupan intrauterin ke ekstrauterin.
2. Klasifikasi neonatus :
a. Neonatus menurut masa gestasinya :
Kurang bulan (preterm infan) : <259 minggu (< 37 minggu )
Cukup bulan (term infant) : 259- 294 hari (37-42 minggu)
Lebih bulan(postterm infant) :>294hari (42 minggu)
b. Neonatus menurut berat lahir :
Berat lahir rendah : < 2500 gram
Berat larir normal : 2500 – 4000 gram
Berat lahir rendah : 4000 gram.
3. Tanda-tanda bayi baru lahir normal
a. Lahir aterm antara 37- 42 minggu
b. Berat badan 2500 - 4000 gram.
c. Panjang badan 48 - 52 cm.
d. Lingkar dada 30 - 38 cm.
e. Lingkar kepala 33 - 35 cm.
f. Frekuensi jantung 120-160×/menit.
g. Pernapasan ± 40 - 60×/menit.
h. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan
cukup.
i. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna.
j. Kuku agak panjang dan lemas.
k. Nilai APGAR > 7
l. Gerakan aktif m.Bayi lahir langsung menangis kuat
m. Refleks Rooting (mencari putting susu dengan rangsangan
taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.
n. Refleks Sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan
baik.
o. Refleks Moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
p. Refleks Graps atau menggenggam sudah baik.
q. Genitalia :
1. Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang
berada pada skrotum dan penis yang berlubang.
2. Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
r. Eliminasi baik, yang ditandai dengan keluarnya mekonium
dalam 24 jam pertama dan mekonium berwarna hitam
kecoklatan.
TINJAUAN KASUS
Menit Tanda 0 1 2 N
Frekuensi jantung ( ) Tidak ada ( ) < 100 (√ ) > 100 8
Resusitasi :
1. Lingkar kepala : 33 cm
2. Lingkar dada : 32 cm
3. Lingkar lengan atas : 11 cm
d. Eliminasi :
1. Miksi : Ada
2. Mekonium : Ada
S O A P
1. Bayi lahir normal pukul 05.10 Diagnosa : 1. Menjelaskan pada ibu dan
WIB keluarga tentang keadaan
1. Ibu mengatakan bayi BBL 6 jam Normal keadaan
umum bayi dalam batad
lahir pukul 05.10 WIB di 2. JK : Perempuan umum bayi baik
normal
BPM Susi Anggraini,
BB : 3000 gram E : Ibu dan keluarga
A.Md.Keb
mengetahui hasil
2. Ibu mengatakan senang PB : 49 cm Dasar :
pemeriksaan
dengan kelahiran bayinya
A/S : 8/9 1. Bayi lahir normal tanggal 09
NOVEMBER 2022 pukul 05.10 2. Menjelaskan pada ibu
Anus : (+)
WIB menangis kuat. mengenai cara menyusui
3. TTV : 2. JK : Perempuan yang benar yaitu posisi ibu
BB : 3000 gram relaks dan nyaman, susui
N : 138x/i,
bayi tidak hanya putingnya
PB : 49 cm
saja tapi sampai ke areola,
P : 43x/i, A/S : 8/9 setelah menyusui bersihkan
payudara dan sendawakan
S: 36,6C Anus (+)
bayi
4. Refleks 3. Reflek Moro, sucking, E : Ibu mengerti tentang
rooting tonic neck, dan graphs: penjelasan bidan dan akan
Reflek Moro, sucking, rooting,
(+) melaksanakannya
tonic neck, dan graphs : +
4. TTV dalam batas normal
5. Antropometri : Lingkar kepala 5. Antropometri : 3. Mengajarkan ibu mengenai
: 33cm Lingkar kepala : 33cm cara menjaga kehangatan
bayi yaitu dengan tidak
Lingkar dada : 32cm Lingkar dada : 32cm
mendekatkan bayi ke
Lingkar lengan atas :11 cm Lingkar lengan atas :11 cm jendela dan kipas angin,
mengganti popok dan baju
6. Eliminasi : 6. Eliminasi :
yang basah, memakai
BAK : Ada BAK : Ada bedong, dan menjaga suhu
ruangan.
BAB : Ada BAB : Ada
E : Ibu paham dan akan
7. Vit K : Sudah diberikan 05:02 melaksanakan ajaran bidan
WIB 4. Memberitahu ibu bahwa
Masalah : Tidak ada
bayi akan dimandikan 6
Salaf mata : Sudah diberikan jam
Diagnosa potensial : Tidak jam setelah bayi lahir.
ada E : Bayi sebentar lagi akan
05:02 WIB Tindakan segera : Tidak ada dimandikan