TENTANG
DISUSUN OLEH
NPM : 2010070130008
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURAHMAH
PADANG
2022
LEMBAR PENGASAHAN KK BINAAN KEBIDANAN KOMUNITAS
KOTA PADANG
Nama : Ny.ANGGREK
Mengetahui
Dosen Pembimbing
( )
Hari/Tanggal :
Pada akhir proses penyuluhan, ibu dapat memahami makanan pendamping ASI.
1. Peserta Penyuluhan :
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
- Memperkenalkan
diri.
- Mendengarkan
- Menyampaikan
topik dan tujuan
yang akan dicapai
- Menanyakan
pendapat klien
tentang seputar - Merespon
MP ASI
- Memberi reward
- Mendengarkan
pada peserta
2. Pengembangan 10
- Menjelaskan
menit
pengertian MP - Mendengarkan
ASI
- Menjelaskan
- Memperhatikan
tujuan MP ASI
- Menjelaskan
manfaat MP ASI - Memperhatikan
penjelasan
- Menjelaskan
syarat pemberian
MP ASI
- Menjelaskan cara
peberian MP ASI
- Menjelaskan
contoh menu dan
cara pembuatan
makanan
- Memberi reward
positif pada - Menjawab salam
peserta.
- Menutup dengan
mengucapkan
terima kasih dan
salam.
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanankan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi Hasil
a. peserta dapat memahami pengertian PM ASI.
b. peserta dapat memaham manfaat PM ASI.
c. peserta dapat memahami syarat pemberian PM ASI.
d. peserta dapa memahami cara pemberian PM ASI.
MATERI
A. Pengertian
Makanan pendamping adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah
cukup bulan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi bayi
karena produksi ASI mulai berkurang dimana bayi secara perlahan-lahan
dibiasakan dengan makanan orang dewasa (Depkes, 2013).
Menurut Depkes RI 1997, bahwa makanan tambahan adalah makanan yang
diberikan kepada bayi umur 4 bulan keatas untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Sedangkan menurut Diah dan Rina (2010), makanan tambahan adalah makanan
yang diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan sampai dengan usia 24
bulan.
Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada bayi
berusia 6 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan zat gizi menjadi
semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sedangkan
produksi ASI mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat memerlukan makanan
tambahan sebagai pendamping ASI atau minuman pengganti ASI (PASI).
Disamping itu juga bayi telah memiliki reflek mengunyah, sehingga harus mulai
diperkenalkan dan diberi makanan lumat. Untuk menyesuaikan kemampuan bayi
terhadap makanan tersebut maka pemberian makanan pendamping harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk, jumlah dan macamnya.
B. Tujuan
Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap
anak, orang tua dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranya adalah:
1. Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi,
protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan
berkembang secara normal (Deddy, 2012:73)
2. Sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan membiasakan anak
terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari, disamping sebagai
tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah
energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan (Riady,
2012:53)
C. Manfaat
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi
D. Syarat-syarat Pendamping Makanan ASI
Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
2. Proteinnya tinggi
3. Memiliki nilai suplementasi yang balk, vitamin dan mineral
4. Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
5. Harganya relatif murah
6. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal
7. Bersifat padat gizi