Anda di halaman 1dari 10

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

Pokok bahasan : Posyandu balita


Sasaran : Masyarakat
Hari/Tanggal : Selasa, 26 April 2016
Tempat : Posyandu Dander, Bojonegoro
Waktu : 30 menit

A.Tujuan

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu mengerti tentang pentingnya posyandu
balita
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
-. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang pengertian posyandu balita
-. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang tujuan posyandu balita
- Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang sasaran posyandu balita
-. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang pelaksanaan posyandu balita
- Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang kegiatan pokok posyandu
- Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang manfaat posyandu

B. Pokok Bahasan
Posyandu balita

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian posyandu
2. Tujuan posyandu
3. Sasaran posynadu
4. Pelaksanaan posyandu
5. Kegiatan pokok posyandu
6. manfaat posyandu

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Slide

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Tahapan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan ibu
1 Pembukaan 5 - Mengucapkan salam - Menjawab
menit - Menyampaikan salam
tujuan penyuluhan & - Mendengarkan
topik yang akan &
disampaikan memperhatikan
2 Penyampaia 20 - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n topik menit definisi posyandu, &
tujuan dari memperhatikan
posyandu, sasaran
posyandu,
pelaksanaan
kegiatan posyandu,
kegiatan pokok
posyandu dan
manfaat posyandu - Merespon
bagi masyarakat (mengacungka
- Memberi n tangan) &
kesempatan pada mengajukan
peserta untuk pertanyaan
mengajukan - Mendengarkan,
pertanyaan memberi
masukan/
sanggahan/
- Penyuluh menjawab masukan
pertanyaan yang
telah diajukan

3 Penutup 5 - Menyampaikan - Mendengarkan


menit intisar/rangkuman &
dari topik yang telah memperhatikan
disampaikan
- Menutup dengan
mengucapkan salam - Merespon
& terima kasih sambil
menjawab
salam

H. Evaluasi
Evaluasi dengan menggunakan tes lisan :
1. Pengertian posyandu balita
2. Sasaran posyandu balita
3. Tujuan posyandu balita
4. Pelaksanaan posyandu balita
5. kegiatan pokok posyandu
6. manfaat posyandu

G. Lampiran
MATERI PENYULUHAN POSYANDU BALITA
1. Pengertian Posyandu
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah pelayanan kesehatan masyarakat dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana

2. Tujuan Posyandu
Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

3. Sasaran Posyandu
Bayi/Balita.
Ibu hamil/ibu menyusui.
Wanita Usia Subur dan Pasangan Usia Subur

4. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Meja I : Pendaftaran.
Layanan meja I merupakan layanan pendaftaran, kader melakukan pendaftaran pada
ibu dan balita yang datang ke Posyandu
Meja II : Penimbangan Dan Pengukuran TB
Penimbangan dan pengukuran TB ini berguna untung mengetahui satus gizi Balita
Meja III : Pengisian KMS
Kader melakukan pencatatan pada buku KMS (mengisikan berat badan balita ke
dalam skala yang di sesuaikan dengan umur balita) setelah ibu dan balita mendaftar
dan di timbang.
Manfaat Buku KMS:
Pertumbuhan dan perkembangan balita, gizi buruk dapat dipantau. Pengetahuan orang
tua tentang cara merawat bayi dan balita juga dapat diperoleh dengan membaca di
buku KMS. Petugas puskesmas dan kader diminta secara rutin memberikan informasi
lisan isi buku KMS kepada orang tua
Meja IV :Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Layanan meja IV memberikan layanan penyuluhan bagi ibu dan balita. Penyuluhan
pemberian ASI Ekslusif, kebiasaan hidup bersih, makanan bergizi dan masalah
kesehatan umum yang dialami bayi maupun balita saat itu. Penyuluhan diberikan pada
semua ibu dan balita yang datang ke posyandu
Meja V : Pelayanan KB& Kes :
- Imunisasi
- Pemberian vitamin A.
- Pembagian pil atau kondom
- Pengobatan ringan.
- Konsultasi KB-Kesehatan
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V
merupakan meja pelayanan paramedis (Bidan, perawat dan petugas KB).

5. Kegiatan Pokok Posyandu

KIA

KB

Imunisasi

Gizi

Penanggulangan diare

1. Kesehatan ibu dan anak

Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas,


Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
Imunisasi TT untuk ibu hamil.

Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan
Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari
kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)

Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas


Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan
pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita.
Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui
status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis
pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status
pertumbuhan anaknya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik :

Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke
pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :

Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau
naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah


Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT,
PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen
Kesehatan RI. 2006: 104)

2. Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik
KB.

3 Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi.

Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah

BCG untuk mencegah penyakit TBC.

DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.

Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.

Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4 Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di
posyandu yang dilakukan oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status
gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita
(Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5 Penanggulangan diare
Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada
penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI.
2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen
Kesehatan RI. 2006: 132)

6 . Manfaat Posyandu

Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:

A.Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:

- Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.


- Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI).
- Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6
bulan (Februari dan Agustus).
- Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali,
DPT 3 kali dan Campak 1 kali.
- Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
- Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
- Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
- Bayi/anak yang diare segera diberikan:

ASI lebih sering dari biasa


Makanan seperti biasa
Larutan oralit dan minum air lebih banyak

-Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.


- Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehatan.
- Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi Tetanus Toxoid (TT) setelah
melalui penapisan TT.

Dengan melaksanakan perilaku di atas, maka diharapkan:


a. Balita naik berat badannya setiap bulan
b. Balita tidak menderita kekurangan gizi
c. Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan immunisasi
d. Ibu hamil tidak menderita kurang darah
e. Bayi lahir tidak menderita GAKY
f. Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
g. WUS tidak menderita kurang energi kronis
h. Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
i. Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita

B. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:

a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban


b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
h. ASI Eksklusif
i. Menimbang Balita tiap bulan
j. Keluarga Berencana

C. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang


dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:

a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria


b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

D. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS):

a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan
tepat penggunaan.

E. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman


pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma
berperan aktif, sehingga:

a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak


(unggas, sapi, kambing)
b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan
lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah
c. Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi
yang tersedia di lingkungannya
d. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan
perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-
obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia
(traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


POSYANDU BALITA

Penyusun :
NURUL DWI MEIHARDI
NIM : 201501106
KELAS : IB

KEPERAWATAN

AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI


BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2015/2016

KESIMPULAN
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah pelayanan kesehatan masyarakat dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana
Adapun peran Kader Posyandu agar masyarakat mau menimbang balita setiap bulan di
Posyandu, yaitu :

1. Mendata jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerjanya.


2. Memantau jumlah kunjungan ibu yang datang untuk menimbang balitanya di Posyandu.
3. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan, untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya penimbangan balita, misalnya melalui penyuluhan kelompok di
Posyandu, arisan, pengajian, kunjungan rumah dan penyuluhan massa (pengeras suara di
masjid, pengumuman di desa/kelurahan, poster, spanduk, selebaran dan lain-lain.
4. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak datang membawa balitanya ke
Posyandu dan menganjurkan agar rutin menimbang balitanya di Posyandu.
5. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian dan mendorong masyarakat,
seperti lomba balita sehat, lomba memasak makanan balita sehat, kegiatan makan bersama
untuk balita dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

http://rw07cbs.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-posyandu-kegiatan-
definisi.html

http://www.stikes-fdk.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/SAP-PENIMBANGAN-BAYI-
DI-POSYANDU.pdf 15 : 40

Anda mungkin juga menyukai