Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUMBUH KEMBANG ANAK


DI RUANG ANAK RSUD SIMO BOYOLALI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Praktik Klinik Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
MUHAMMAD LUTHFI
P18032

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tumbuh Kembang Anak


Pelaksana : lutfi
Hari, tanggal : Sabtu, 23 Juli 2020
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : Posyandu ...
Sasaran : Masyarakat Umum

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Menjelaskan dan mengajarkan keluarga tentang deteksi dini pertumbuhan dan
perkembangan anak usia 0-5 tahun.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)


Setelah diberikan penyuluhan kepada masyarakat dapat :
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan
membimbing anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 – 5
tahun)

C. MATERI ( Terlampir)
Cara mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun
meliputi:
1. Pengukuran berat badan dan interpretasinya
2. Pengukuran panjang/tinggi badan
3. Pengukuran lingkar kepala dan interpretasinya
4. Cara menentukan umur kronologis
5. Skrining perkembangan dengan KPSP
6. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet

F. SETTING TEMPAT
Ruang Tunggu Puskesmas Sicincin

DENAH TEMPAT

Audien Audien

Audien Audien

Audien Audien

Audien Audien Audien Audien Audien

G. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu KegiatanPenyuluhan Kegiatan Audience
1. 10 Menit Pembukaan
1. Penyuluh memulai 1. Menjawab salam
penyuluhan dengan 2. Memperhatikan
mengucapkan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 4. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 5. Menerima dan
penyuluhan membaca
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Membagikan leaflet
2. 25 Menit Pelaksanaan : 1. Memperhatikan
1. Menjelaskan mengapa 2. Memperhatikan
anak perlu diasuh dan 3. Memperhatikan
dibimbing 4. Bertanya dan
2. Menyebutkan tentang hal mendengarkan
yang perlu diperhatikan jawaban
dalam mengasuh dan 5. Memperhatikan
membimbing anak 6. Bertanya dan
3. Menyebutkan hakikat mendengarkan
mengasuh dan jawaban
membimbing anak
4. Memberikan kesempatan
pada audience untuk
bertanya dan memberikan
jawaban atas pertanyaan
5. Menjelaskan tentang
mengasuh dan
membimbing anak usia
balita (0 - 5 tahun)
6. Memberikan kesempatan
pada audience untuk
bertanya dan memberikan
jawaban atas pertanyaan
3. 10 menit Evaluasi : 1. Menjelaskan
1. Meminta audience mengapa anak
menjelaskan mengapa perlu diasuh dan
anak perlu diasuh dan dibimbing
dibimbing 2. Menyebutkan
2. Meminta audience tentang hal yang
menyebutkan tentang hal perlu diperhatikan
yang perlu diperhatikan dalam mengasuh
dalam mengasuh dan dan membimbing
membimbing anak anak
3. Meminta audience 3. Menyebutkan
menyebutkan tentang tentang hakikat
hakikat mengasuh dan mengasuh dan
membimbing anak membimbing anak
4. Meminta audience 4. Menjelaskan
menjelaskan tentang tentang mengasuh
mengasuh dan dan membimbing
membimbing anak usia anak usia balita (0
balita (0 - 5 tahun) – 5 tahun)
4. 5 menit Terminasi 1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terimakasih 2. Membalas salam
atas perhatian yang
diberikan
2. Mengucapkan salam
penutup

H. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : lutfi

I. MATERI PENYULUHAN :
CARA MENDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
anak pra sekolah.ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang anak yang dapat
dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya,berupa:
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk
mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan,yaitu untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak (keterlambatan),gangguan daya
lihat,gangguan daya dengar.
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional,yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional,autism,dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas.

1. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan


 Dilakukan di semua tingkat pelayanan
 Di keluarga/masyarakat pelaksananya: ortu, kader kes, petugas PADU,
TPA, gutu TK
 Alat yang digunakan: KMS, timbangan dacin
 Di puskesmas pelaksananya: dokter, perawat, bidan, ahli gizi
 Alat yang digunakan: tabel BB/TB, grafik LK, timbangan, alat ukur TB,
pita pengukur L
 Kehamilan normal ≥ 37 minggu
a. Pengukuran BB terhadap TB
 Untuk menentukan status gizi anak: normal, kurus, kurus sekali, gemuk
 Jadual pengukuran sesuai jadwal Deteksi dini tumbuh kembang balita
 Pengukuran dan penilaian oleh tenaga kesehatan terlatih
Alat Pengukur BB
• Timbangan bayi
• Timbangan injak

Penggunaan Tabel BB/TB


• Ukur TB/PB dan timbang BB
• Lihat kolom TB/PB
• Pilih kolom BB untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan), cari yg
terdekat
• Lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD)
Interpretasi
• -2 SD s/d 2 SD : Normal/ gizi baik
• < -2 SD s/d -3 SD : Kurus/ gizi kurang
• < -3 SD : Kurus sekali/ gizi buruk
• : > 2 SD : Gemuk/ gizi lebih

b. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA/LK)


• Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di
luar batas normal
• Jadwal disesuaikan umur anak. Umur 0-11 bulan setiap tiga bulan
sekali, umur 12-27 bulan setiap 6 bulan sekali
• Dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih
• Cara mengukur LKA
• Lingkarkan pita pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di
atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik
agak kencang
• Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
• hitung umur anak
• catat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis
• Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan
ukuran sekarang
Interpretasi
• Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka LKA normal
• Bila berada diluar “jalur hijau” maka LKA tidak normal
• LKA tidak normal ada 2 yaitu makrosefal bila berada di atas “jalur
hijau” dan mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”
2. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
• KPSP
• DDST
• TDD, TDL
• KMEE
• GPPH
• Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Tujuan : untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
• Jadwal rutin adalah pada umur : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42,
48, 54, 60, 66 dan 72 bulan
• Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang
kembali pada umur skriniing yang terdekat untuk pemeriksaan rutin.
Misalnya bayi umur 7 bulan diminta kembali untuk skrining KPSP pada
umur 9 bulan
• Jika orangtua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah
tum-bang, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka
menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda
• Alat yang digunakan
• Formulir KPSP menurut umur. Berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak
• Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,
kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
• Cara menggunakan KPSP
• anak harus dibawa
• Tentukan umur anak. > 16 hari dibulatkan ke atas, < 16 hari dibulatkan
ke bawah
• pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:
 Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh
 Perintah kepada ibu/pengasuh untuk melaksanakan tugas yang tertulis
pada KPSP
• Jelaskan kepada ortu agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab
• Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per satu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban pada
formulir
• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab

Interpretasi hasil KPSP


S : Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10
perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya
M : Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8
perkembangan anak meragukan (M)
P : Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang
kemungkinan anak penyimpangan
• Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya
– Jawaban Ya, bila ibu anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering
atau kadang-kadang melakukannya
– Jawabab Tidak, bila ibu menjawab: anak belum pernah melakukan atau
tidak pernah atau ibu tidak tahu
• Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis
keterlambatan (GK, GH, BB, SK)

Intervensi bila perkembangan anak sesuai umur (S)


• Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
• Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
• Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai
dengan umur dan kesiapan anak
• Lakukan skrining rutin

Intervensi bila perkembangan anak meragukan (M)


• Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan lebih
sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin
• Ajarkan ibu cara melakukan stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan/mengejar keterlambatan
• Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit penyebab penyimpangan
• Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan
KPSP yang sesuai dengan umur anak
• Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7 atau 8 kemungkinan ada
penyimpangan (P)

Intervensi bila perkembangan anak terjadi penyimpangan (P)


Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian)
3. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah
mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas pada anak agar dapat dilakukan tindakan intervensi
Jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi
a. KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional, Umur 36-72 bulan
Mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/masalah mental emosional
pada anak pra sekolah
• Jadwal deteksi: setiap 6 bulan pada anak umur 36-72 bulan
• Terdiri dari 12 pertanyaan
Cara Mendeteksi :
• Tanyakan setiap pertanyaan dengan lamat, jelas dan nyaring, satu
persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orangtua/pengasuh
anak
• Catat jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA
Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional
Intervensi :
• Bila jawabab YA hanya 1
– Lakukan konseling pada orangtua menggunakan buku pedoman
pola asuh
– Lakukan evaluasi setela 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk
ke RS
• Bila jawabab YA ≥ 2: rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak. Rujukan harus disertai
informasi mengenai jumlah dan masalah mental emosional yang
ditemukan
b. Deteksi Dini Autis:
• Mendeteksi secara dini adanya autis pada usia 18-36 bulan
• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru
PUD, TPA atau ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan
tersebut berupa:
– Keterlambatan berbicara
– Gangguan komunikasi/interaksi sosial
– Perilaku yang berulang-ulang
• Alat yang digunakan : CHAT
CHAT : Checklist for Autism in Todlers, Umur 18-36 bulan
• Ada 9 pertanyaan yang harus dijawab orangtua/pengasuh
• Ada 5 perintah bagia anak untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis
pada CHAT
Cara menggunakan CHAT
• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku
yang tertulis pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada CHAT
• Catat jawaban orangtua/pengasuh dan kesimpulan hasil pengamatan
kemampuan anak, YA atau TIDAK
• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :
• Resiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5,
A7, B2, B3, dan B4
• Resiko rendah menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7,
dan B4
• Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “Tidak”
jumlahnya ≥ pada pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9;B1; B5
• Anak dalam batas normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 , dan 3
Intervensi :
• Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak
c. Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
• Mendeteksi secara dini adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas pada anak usia 36 bulan ke atas
• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD,
TPA atau ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
– Anak tidak bisa duduk tenang
– Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak kenal lelah
– Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif
• Alat yang digunakan : ACRS

• ACRS : Abrevieted Conner Rating Scale, Umur 36 bulan ke atas


Cara menggunakan ACRS
• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku
yang tertulis pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada ACRS
• Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada,
misal ketika di rumah, sekolah, toko dll, setiap saat dan ketika anak
dengan siapa saja
• Catat jawaban orangtua/pengasuh dan hasil pengamatan perilaku anak
selama dilakukan pemeriksaan
• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

Interpretasi :
• Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai”
berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
• Bila nilai total ≥ 13 anak kemungkinan mengalami GPPH
Interpretasi
• Nilai 0 : keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
• Nilai 1 : kadang-kadang ditemukan pada anak
• Nilai 3 : selalu ditemukan pada anak
• Nilai 2 : sering ditemukan pada anak
Intervensi
• kemungkinan GPPH : dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
• nilai< 13 tetapi anda ragu-ragu : jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan
Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orangtua,
pengasuh, nenek, guru, dsb).
DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition,
Mosby Company, Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam
Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996

Anda mungkin juga menyukai