Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Anak


Topik : Tumbuh Kembang Anak
Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing Anak Toddler
Sasaran : Keluarga dengan anak toddler ( Usia 1 – 3 Tahun)
Tempat : RSUD Syamrabu Bangkalan
Hari/Tanggal :
Waktu :

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara
mengasuh dan membimbing anak usia toddler.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan
membimbing anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1-3
tahun)

D. SASARAN
Keluarga dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda
(15 – 20 orang)

E. MATERI ( TERLAMPIR)
1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak
4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. MEDIA
1. Flip Chart
2. Leaflet
3. Poster

H. METODE EVALUASI
1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak
3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan
membimbing anak
4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak
usia toddler (1 – 3 tahun)

I. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
1. 10 Menit Pembukaan
1. Sambutan dari Ketua RT 1. Memperhatikan
sekaligus membuka acara
penyuluhan
2. Penyuluh memulai penyuluhan 2. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
5. Menyebutkan materi yang akan 5. Memperhatikan
diberikan
6. Membagikan leaflet 6. Menerima dan membaca

2. 35 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan mengapa anak 1. Memperhatikan
perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang 2. Memperhatikan
perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing
anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh 3. Memperhatikan
dan membimbing anak
4. Memberikan kesempatan pada 4. Bertanya dan mendengarkan
audience untuk bertanya dan jawaban
memberikan jawaban atas
pertanyaan
5. Menjelaskan tentang mengasuh 5. Memperhatikan
dan membimbing anak usia
toddler (1 - 3 tahun)
6. Memberikan kesempatan pada 6. Bertanya dan mendengarkan
audience untuk bertanya dan jawaban
memberikan jawaban atas
pertanyaan

3. 10 Menit Evaluasi :
1. Meminta audience menjelaskan 1. Menjelaskan mengapa anak
mengapa anak perlu diasuh dan perlu diasuh dan dibimbing
dibimbing
2. Meminta audience menyebutkan 2. Menyebutkan tentang hal yang
tentang hal yang perlu perlu diperhatikan dalam
diperhatikan dalam mengasuh mengasuh dan membimbing
dan membimbing anak anak
3. Meminta audience menyebutkan 3. Menyebutkan tentang hakikat
tentang hakikat mengasuh dan mengasuh dan membimbing
membimbing anak anak

4. Meminta audience menjelaskan 4. Menjelaskan tentang


tentang mengasuh dan mengasuh dan membimbing
membimbing anak usia toddler (1 anak usia toddler (1 – 3 tahun)
- 3 tahun)

4. 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Memperhatikan
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam
J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa Acara : Dwi Nurin
Penyuluh : Urip budiman
Observer : Santoso
Konsumsi : Dian Nurvitri
Tutik
Pembantu Umum : Ajrul muslihin
Faizal Amir

K. DAFTAR PUSTAKA
Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,
1991
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby
Company, Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga,
Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996
MATERI PENYULUHAN :
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3
TAHUN)

MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING


Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani.
Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk
yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang
yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi


berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-
baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam
lingkungan kehidupan berkeluarga.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN


MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam
mengasuh anak.

1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
- Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas,
bodoh, dll
- Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang
berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan


pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada
satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak,
kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan
yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.

2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan
hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan
prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau
televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari


anak, sehingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor
lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan
perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.

3. Faktor status nutrisi


Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak,
karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang
dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi
pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat
menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko
anak terserang penyakit.

ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu
disebabkan karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga
mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai
infeksi. Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler
sangat dianjurkan karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi
untuk aktivitasnya.

HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK


- Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.
Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama
perkembangan anak
- Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian
anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia
dewasa yang bertanggung jawab.
- Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak,
baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek
norma dan nilai.
- Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang
dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu,
diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
- Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam
keluarga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan
memuaskan.
- Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua

MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)


Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa
berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri,
dikuasai, dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap
pembentukan rasa otonomi diri.

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan
dikuasai rasa malu, ragu-ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.

1. Ciri dan tuntutan perkembangan


Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya
sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat
dilakukannya. Tak henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan perasaan
senang dan puas, tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang
terjangkau olehnya.

Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia
kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan
mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar
terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari

2. Sikap orangtua
- Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-
hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan
rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari
bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh
kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional
- Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan
demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun
jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain,
anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan
memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan
kemauannya sendiri
- Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah
dimengerti
- Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan
doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau
dengar
- Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat
lainnya
- Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,
membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan
pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung
jawab.
- Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang
air besar pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat
- Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan
ajaklah ia makan bersama keluarga
- Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau
bermain balok-balok atau menggambar
- Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun
jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan
tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan
mengajaknya berbicara.

Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak
dikuasai oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang
berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.

3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini


- Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
- Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
- Tingkah laku kejam
- Tingkah laku menentang dan keras kepala
- Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh
sikap menyerang

Anda mungkin juga menyukai