Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG BALITA

Disusun oleh :
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG BALITA


Pokok pembahasan

:Memberikan pemahaman tentang tumbuh

Sub Pokok Pembahasan


Sasaran

kembang anak
: Tumbuh Kembang Anak
: Orang tua pasien yang control/berobat ke
klinik anak

A.

Latar Belakang Kegiatan


Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan
anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan.
Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga
melahirkan, yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan
lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang dilakukan sejak anak
masih berada dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya.
Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa.
Kualitas generasi penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang
terutama pada masa Balita. Penyimpangan tumbuh kembang pada anak
harus dapat dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3 tahun
supaya segar dapat diintervensi. Karena jika penangananmya terlambat,
akibatnya penyimpangan yang terjadi akan semakin sukar diperbaiki. anakanak tidak hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat badan dan
tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak dan kecerdasannya, -yang antara lain dapat dilihat dari perkembangan motorik halus, motorik
kasar dan lainnya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10 % dari
seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas
tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh
pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi
penyimpangan tumbuh kembang.
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak

dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak,


dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada
lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna
bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu
meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil
interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan
itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang
dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit mengenai
tumbuh kembang balita, ibu klien dapat memahami mengenai tumbuh
kembang balita.
2. Tujan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
a. Mampu menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
b. Mampu menyebutkan stimulasi tumbuh kembang anak.
c. Mampu menyebutkan tumbuh kembang balita sesuai umur.
d. Mampu menyebutkan kebutuhan anak balita.
C. Materi
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Stimulasi tumbuh kembang balita.
3. Tumbuh kembang balita sesuai umur.
4. Kebutuhan anak balita

D. Sasaran
Peserta dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini adalah ibu klien atau
keluarga

E. Strategi Pelaksanaan
Hari/Tanggal

: Kamis, 2 Juli 2015

Waktu

: Pukul 09.00 WIB

Tempat

: RSU Dr. Saiful Anwar Malang

F. Metode
Ceramah dan diskusi
G. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
H. Kegiatan pendidikan kesehatan
No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

.
1

2 menit

Pembukaan :

Kegiatan Peserta

a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan dari kegiatan
pendidikan kesehatan.
d. Menyebutkan materi yang akan
2

20
menit

a. Menjawab salam.
b. Mendengarkan.
c. Memperhatikan.

disampaikan.
Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian

a. Memperhatikan
b. Bertanya dan
menjawab

pertumbuhan dan perkembangan


b. Menjelaskan stimulasi tumbuh

pertanyaan yang

kembang balita
c. Menjelaskan tumbuh kembang balita

diberikan oleh
pembicara.

sesuai umur
d. Menjelaskan kebutuhan anak balita
3

5 menit

Evaluasi :

Menanyakan kepada klien tentang

Menjawab
pertanyaan.

materi yang telah disampaikan.


4

3 menit

Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih atas waktu

Mendengarkan

yang diluangkan, perhatian serta

dan membalas

peran aktif klien selama mengikuti

ucapan

kegiatan penyuluhan.
b. Salam penutup.

I. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media

terimakasih.
Menjawab salam.

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat


digunakan dalam penyuluhan yaitu : Leaflet, filp chart
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran.
3. Evaluasi Hasil

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


A. PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi
secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya.
B. STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan yakni :
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru
tingkah laku orang-orang yang terdekat dengan anak.

3. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,


bervariasi menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
4. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak.
5. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada
disekitar anak.
6. Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya.
C. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN
MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan
dalam mengasuh anak.
1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara,

ceradas, bodoh, dll


Keadaan fisik yang berbeda-beda , ada yang tinggi/pendek, ada

yang berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll


Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau
melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik,
artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam
mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan
perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa

memperhatikan sifat mereka masing-masing.


2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan
dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan
anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain,
lapangan bermain atau televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi
tertentu dari anak, shingga mempercepat perkembangan anak. Namun,
faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu
kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.
D. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

a. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.


Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama
perkembangan anak
b. Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian
anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi
manusia dewasa yang bertanggung jawab.
c. Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian
anak, baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta
aspek norma dan nilai.
d. Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih
sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh
karena itu, diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan
bahagia
e. Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam
kelauraga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan
memuaskan.
f. Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua.
E. PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 1,5 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan
merupakan dasar yang penting dalam hubungan anak dengan

lingkungannya
Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang
menyenangkan dengan ibunya dan sesedikit mungkin mengalami

hal-hal yang kurang menyenangkan


b. Sikap orangtua
Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan

menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi


Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga

menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi


Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu
ketat dengan jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi
mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda

Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti

bayi minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya


Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya.

Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.


Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling
rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda yang ada di

sekitarnya
Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat
memakaikan pakaian, memberinya makan, memandikan, atau
ketika melakukan kesibukan rumah tangga lainnya. Bayi tidak

pernah terlalu muda untuk diajak berbicara


Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah
gerakan, mimik, dan kegiatannya. Bayi anda akan menirukan

kegiatan anda pula.


Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan,

sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.


Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan

warna. Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi anda.


Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan
ibu dan anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya
pembentukan rasa aman dan percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya
tahap perkembangan berikutnya. Anak diliputi rasa tidak aman dan
tidak percaya.
c. Gangguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
Kesulitan makan
Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)
Menolak segala sesuatu yang baru
Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu
dan menolak lingkungan
Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada masa
dewasa kemungkinan besar akan timbul kelainan jiwa yang bercorak
ketergantungan yang kuat seperti :
Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)
Adiksi obat (ketergantungan obat)
Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)
2. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 3 TAHUN

a. Ciri dan tuntutan perkembangan


Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan
keamuannya sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa

yang dapat dilakukannya


Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau

tidak ia kehendaki
Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan
mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi
dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di

kemudian hari
b. Sikap orangtua
Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih
melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan,
sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus
bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan
anak berbuat belum diimbangi oleh kemmapuan untuk

melaksanakannya secara wajar dan rasional


Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan
demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan.
Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan
dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu
mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai

obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri


Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang

mudah dimengerti
Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan
doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia

lihat atau dengar


Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat

lainnya
Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,
membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan
pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk
bertanggung jawab.

Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan

buang air besar pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat


Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu,

dan ajaklah ia makan bersama keluarga


Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak

mau bermain balok-balok atau menggambar


Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua
pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan
tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan

mengajaknya berbicara.
c. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
Tingkah laku kejam
Tingkah laku menentang dan keras kepala
Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai
oleh sikap menyerang
3. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 5 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan meniru
kegiatan di sekitarnya.
Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan
inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak mementingkan hasilnya.
Pengalaman dalam melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.
Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan
meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan yang
lain. Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu bertentangan
dengan lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak mengalami
kekecewaan
Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak,
dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Disini
terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak laki-laki
merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak perempuan lebih sayang
kepada ayahnya

Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang, benci,


irihati, persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula perasaan takut dan
cemas.
Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui tahap
ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu sangat penting
Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan mau
dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang yang
sama, baik terhadap anak perempuan ataupun anak laki-laki
Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak wanita
akan beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya
(identitas seksual maupun identitas diri)
Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah tangga,
sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen) baik secara
lahiriah maupun kejiwaan, maka akan terjadi identifikasi (proses meniru)
yang salah. Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan ibunya, sehingga ia
lebih mengembangkan sikap kewanitaan dan sebaliknya
Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-kadang, ia
terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak laki-laki
memegang alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini
tetapi alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase ini akan
berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.
b.

Sikap orangtua
Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan
inisiatifnya, sehingga ia mendapat kesempatan untuk membuat

kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut


Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu,
berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang

rusak
Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat
cemas, karena pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan
alat kelaminnya (kastrasi), sedangkan pada anak perempuan

timbul rasa iri hati.


Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan
oleh anak

Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak


Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan

ayah perlu lebih akrab dengan anak laki-lakinya


Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi
atau menunda jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana
caranya adik keluar dari perut mama, jawablah bahwa keluarnya
melalui jalan lahir, jangan katakan dibelah dari perut. Hal ini
akan menakutkan bagi anak yang dapat berdampak negatif pada

jiwanya
Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng.
Kemudian diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa

pertanyaan kepada anak


Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan

saudara tanpa ditemani.


Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak.
Dengarkanlah ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti
pembicaraannya dengan mengulangi apa yang dikatakannya.
Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan

menyepelekannya
Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta
tata tertib dan sopan santun yang berlaku di masyarakat

setempat
Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah
anak bermain bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai

teman bagi anak


Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan
anak merasa bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut

c.

mengemukakan sesuatu, serta serba salah dalam bergaul


Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
Kesulitan belajar
Masalah sekolah
Masalah pergaulan dengan teman
Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang
inisiatif

F. TAHAP PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN ANAK MENURUT


UMUR
Usia

0-3
bulan

Motorik kasar

Motorik halus
Melihat, meraih dan menendang mainan

mengangkat kepala, guling-

gantung, memperhatikan benda

guling, menahan kepala tetap

bergerak, melihat benda-benda kecil,

tegak,

memegang benda, meraba dan


merasakan bentuk permukaan
Memegang benda dengan kuat,

Menyangga berat,

3-6
bulan

mengembangkan kontrol kepala


dan duduk.

bulan

makan sendiri, mengambil benda-benda


kecil.
Memasukkan benda kedalam wadah,

Merangkak, menarik ke posisi

6-9

memegang benda dengan kedua tangan,

berdiri, berjalan berpegangan,


berjalan dengan bantuan.

9-12

Bermain bola, membungkuk,

bulan

berjalan sendiri, naik tangga.

bermain 'genderang', memegang alat


tulis dan mencoret-coret
Bermain mainan yang mengapung di air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
Menyusun balok/kotak
Menggambar

a. Kemampuan Bicara dan Bahasa


Usia
0-3 bulan

3-6 bulan

6-9 bulan
9-12 bulan

Kemampuan Bicara dan Bahasa


Prabicara,
Meniru suara-suara,
Mengenali berbagai suara.
Mencari sumber suara,
Menirukan kata-kata.
Menyebutkan nama gambar di buku majalah,
Menunjuk dan menyebutkan nama gambargambar.
Menirukan kata-kata
Berbicara dengan boneka

Bersenandung dan bernyanyi.


b. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Usia

Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


memberi rasa aman dan kasih sayang,mengajak bayi tersenyum, mengajak

0-3 bulan

bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya, meniru ocehan

3-6 bulan

dan mimik muka bayi, mengayun bayi, menina bobokan.


bermain "ciluk ba', melihat dirinya di kaca, berusaha meraih mainan.
mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain, mulai melambaikan

6-9 bulan
9-12

tangan jika ditinggal pergi, mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir, makan bersama-sama, menarik mainan

bulan

yang letaknya agak jauh.

G. KEBUTUHAN ANAK BALITA


1. Kebutuhan Fisik Anak Balita
Kebutuhan fisik anak balita menurut rentang usia dapat dilihat dari matriks
berikut ini:
N
O
1

SIKLUS/

KEBUTUHA

USIA

ANAK
Bayi 0-28

ESSENSIAL

hari

JENIS LAYANAN
Inisiasi menyusui dini

Asupan gizi

Pemberian ASI ekslusif

seimbang

Pemberian makanan bergizi seimbang bagi ibu


Suplementasi gizi mikro bagi ibu
Pencatatan berat dan panjang lahir
Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang

Asuhan bayi

mencakup antara lain pemeriksaan kesehatan,

baru lahir

penanganan penyakit, injeksi vitamin K1,


pemberian salep mata, perawatan tali pusar,
menjaga bayi tetap hangat

Pencegahan
penyakit

Pemberian Imunisasi

Tumbuh
kembang

Stimulasi tumbuh kembang

normal
Akte kelahiran

Pencatatan kelahiran & penerbitan akte


kelahiran
Pemberian ASI ekslusif untuk bayi usia 1-6
bulan
Pemberian makanan bergizi dan suplementasi

Bayi 1

Asupan gizi

24 bulan

seimbang

gizi makro kepada ibu


Pemberian ASI untuk usia 6-24 bulan
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan
Pemberian makanan keluarga bergizi seimbang

Tumbuh
kembang
normal
Pencegahan
dan
pengobatan
penyakit

untuk anak usia 1 tahun keatas


Pemberian zat gizi mikro mulai usia 6 bulan
Penimbangan setiap bulan
Stimulasi dini
Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi
ibu, keluarga, dan pengasuh lainnya
Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
(DIDTK)
Imunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Perawatan balita gizi buruk
Pencegahan penyakit menular.

DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih.1998. Tumbuh Kembang Anak, EGC. Jakarta.
Nelson. 2001. Ilmu Kesehatan Anak.Vol.I.edisi 15. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai