Disusun Oleh :
Adinda Putriana Fauzi (P21331118002)
Amalia Azizah (P21331118006)
Sinar Serafim (P21331118074)
Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang
meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing masing
aspek memiliki tahapan yang akan dilalui anak. Pada masa usia dini, anak mengalami
tumbuh kembang yang luar biasa baik fisik motorik, kognitif, emosi, psikososial dan
bahasa. Demikian pula perkembangan bahasa,perkembangan ini dipengaruhi
perkembangan yang lain, terutama berkaitan dengan fisik dan intelektual
anak.Perkembangan bahasa sangat penting karena dengan menguasainya anak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
II. PEMBAHASAN
Menurut Shanker, 2008; Blair & Diamond, 2008, terdapat beberapa yang
memengaruhi perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan menjadi empat bidang,
yaitu : faktor lingkungan, faktor biologis, hubungan interpersonal, faktor lingkungan
dan pengalaman awal.
1. Faktor lingkungan
Terdapat beberapa faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu
diantaranya :
a) Faktor lingkungan sekitar/tempat tinggal : faktor ini sangat mempengaruhi
karena anak membutuhkan ruang untuk bermain dan menjelajah, lingkungan
tempat tinggal yang bebas dari kontaminasi zat kimia berbahaya (timbal), ruang
hijau seperti taman tempat anak-anak bisa bermain, bebas dari kelembaban yang
dapat menumbuhkan jamur.
b) Penghasilan dan pendapan : faktor ini juga mempengaruhi perkembangan anak
karena anak membutuhkan makanan dan pakaian agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
c) Pekerjaan : pekerjaan orangtua juga berpengaruh terhadap perkembangan anak
karena pada saat orang tua bekerja anak mendapatkan pengasuhan yang baik,
dan dengan bekerja dan orangtua masih harus mempunyai waktu untuk bermain
dan belajar bersama anak untuk memantau perkembangan anak.
d) Pendidikan : pendidikan orangtua juga dapat berpengaruh terhadap
perkembangan anak karena sebagai orangtua harus mampu mengajari anak-
anaknya dan nantinya anak-anak juga harus memiliki pendidikan yang
berkualitas.
2. Faktor biologis
Terdapat beberapa faktor biologis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak,
yaitu diantaranya :
a) Jenis kelamin : jenis kelamin juga memiliki perbedaan pada saat masa
perkembangan anak contohnya seperti misalnya, saat ini ada beberapa anak laki-
laki memiliki tingkat kesiapan sekolah yang lebih rendah dan menjamin
mengenai hak kesetaraan antara anak perempuan, karena masih terdapat di
beberapa daerah dan beberapa keluarga yang membedakan perlakuan atau
adanya hak istimewa antara anak laki-laki dan perempuan yang dapat
berpengaruh buruk pada perkembangan anak.
b) Akses kesehatan / puskesmas : pada saat masa kehamilan, ibu harus selalu
memperhatikan kesehatan dengan datang ke pusat kesehatan, jika akses
kesehatan sulit maka akan terganggu pula nantinya proses kelahiran ibu dan
perkembangan anak menjadi tidak optimal, dan anak juga memerlukan akses
kesehatan untuk memeriksa kondisi, gigi, penglihatan, pendengaran.
c) Praktik kesehatan : sebagai orang tua, anak harus memiliki pola makan, tidur
dan bermain yang sesuai dengan usia agar perkembangannya menjadi optimal
d) Kesehatan mental : kehangatan dan kasih sayang pada anak akan dapat
berpengaruh pula terhadap kesehatan mental anak sehingga berpengaruh pada
perkembangan anak, dan kesehatan mental ibu setelah melahirkan, dikarenakan
ada suatu penelitian di Ontario menyebutkan bahwa satu dari lima ibu akan
menderita depresi, kecemasan, atau gangguan mood lainnya selama kehamilan
atau tahun pertama setelah melahirkan, dan jika hal tersebut tidak di tangani
dengan baik maka akan berpengaruh pada kesehatan mental bayi.
3. Faktor Interpersonal
Hubungan sangat penting karena bayi belajar terutama melalui hubungan
mereka dengan orang lain. Kontak mata, senyuman, dan peniruan mengatur
panggung untuk komunikasi yang lebih berkelanjutan dan pertukaran yang
bermakna dan keterlibatan dengan orang tua dan pengasuh lainnya, dan dunia
hubungan yang berkembang (Field, 2007; Gerhardt, 2004; Greenspan & Shanker,
2004; Shanker, 2008). Terdapat beberapa faktor hubungan interpersonal yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu diantaranya :
a) Keterikatan : sejak awal orang tua harus membangun keterikatan dengan anak
yaitu dengan memberikan rasa aman dan melindungi anak dan ikatan yang
responsif terhadap anak, hal tersebut dapat membantu perkembangan anak
supaya optimal.
b) Gaya mengasuh : setiap orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk
anaknya, oleh karena itu mereka memiliki gaya mengasuh anak yang berbeda-
beda, namun diharapkan setiap orangtua untuk mengikuti kelas parenting agar
dapat menerapakan pola asuhan yang tepat untuk anaknya.
c) Hubungan dengan sosial : anak harus diajarkan untuk dapat bersikap toleransi
terhadap orang lain disekitarnya, dan harus dapat berinteraksi kepada teman
sebaya maupun orang yang lebih tua, dengan pengajaran ini anak dapat lebih
berani terhadap lingkungan sosial, dan perkembangan juga dapat menjadi
optimal
Gerak Halus :
1. Menyusun balok/kotak. Ajari bayi menyusun beberapa balok/kotak besar.
Balok/kotak dapat dibuat dari karton atau potongan-potongan kayu bekas.
Benda lain yang bisa dipakai adalah beberapa kaleng kecil (kosong) atau mainan
anak berbentuk kubus/balok.
Bicara dan Bahasa :
1. Berbicara dengan boneka
Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kaki
yang digambari dengan pena menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa
boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali
dengan boneka itu.
Sosialisasi dan Kemandirian :
1. Ajari bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara
meraih, menarik ataupun mendorong badannya supaya dekat dengan mainan
tersebut. Letakkan mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali
untuk mendapatkan mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anada
tidak dapat mengawasi bayi
Gerak Halus :
1. Mengenal berbagai ukuran dan bentuk.
Buat lubang-lubang dengan ukuran dan bentuk yang berbeda pada sebuah tutup
kotak/kardus. Beri anak mainan/benda-benda yang bisa dimasukkan lewat lubang-
lubang itu.
2. Bermain puzzle.
Beri anak permainan puzzle sederhana, yang hanya terdiri dari 2-3 potong saja.
Puzzle semacam itu dapat dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang diberi
gambar, kemudian dipotong-potong menjadi 2 atau 3 bagian.
Gerak Kasar
1. Stimulasi lanjutan : Mendorong anak bermain bola,
berlari, lompat jauh, memanjat
2. Lomba karung
3. Bermain engklek
4. Melompat tali
Gerak Halus
1. Stimulasi lanjutan : Bermain puzzle yang lebih sulit,
menggambar, menghitung, memilih dan
mengelompokkan, memotong, dan menempel gambar
2. Mengenal konsep separuh atau satu
3. Menggambar lebih lengkap
4. Mencocokkan dan menghitung ; menghitungkan
benda-benda sekitar dan cocokkan dengan kartu
bertuliskan angka
5. Menggunting pola yang lebih rumit
6. Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit,
berat/ringan dengan benda.
7. Berkebun : mengajak anak menanam biji kacang
tanah/kacang hijau dan menumbuhkannya.
b. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga stimulus yang
diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan mempunyai kesempatan yang cukup
untuk mengenal alat-alat permainannya.
c. Alat Permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia dan tahap
perkembangan anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini, sehingga alat
permainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar. Yang perlu diperhatikan
adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan mempunyai unsur edukatif
bagi anak.
f. Teman bermain
Dalam bermain, anak memerlukan teman, bisa teman sebaya, saudara, atau
oang tuanya. Ada saat-saat tertentu di mana anak bermain sendiri agar dapat
menemukan kebutuhannya sendiri.
Bermain yang dilakukan bersama dengan orang tuanya akan mengakrabkan
hubungan dan sekaligus memberikan kesempatan kepada orang tua untuk
mengetahui setiap kelainan yang dialami oleh anaknya. Teman diperlukan untuk
mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam memahami perbedaan.
g. Reward
Berikan semangat dan pujian atau hadiah pada anak bila berhasil melakukan
sebuah permainan.
c. Boneka Jari
Boneka jari biasanya terbuat dari kain yang berbahan lembut dan biasanya
kain tersebut berbentuk seperti hewan,orang,kartun yang kemudian digunakan
Bersama seri cerita seperti dongeng.
4. Ciri-ciri Alat permainan edukatif anak usia dibawah 5 tahun
a. Usia 0-12 bulan
1) Tujuan :
Melatih refleks refleks (untuk anak berumur 1 bulan),misalnya
mengisap,menggenggam,
Melatih kerja sama mata dengan tangan
Melatih kerja sama mata dengan telinga
Melatih mencari sumber suara
Melatih kepekaan perabaan
2) Permainan yang dianjurkan
Benda yang dapat dimasukan ke mulut atau dipegang
Alat permainan yang berbentuk muka atau gambar
Alat permainan lunak berupa boneka atau binatang
Alat permainan yang dapat digoyangkan dan dapat mengeluarkan suara
Alat permainan berupa selimut dan boneka
b. Usia 12-24 bulan
1) Tujuan
Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara
Memperkenalkan suara sumber suara
Melatih anak melakukan Gerakan mendorong dan menarik
Melatih imajinasi
Melatih anak untuk melakukan kegiatan yang menarik
2) Alat permainan yang dianjurkan
Bola yang dapat berbunyi
Alat permainan yang dapat di dorong dan ditarik seperti dorongan boneka
Alat permainan yang terdiri dari alat rumah tangga,balok-balok
besar,kardus-kardus besar,buku gambar,kertas untuk dicoret,crayon
DAFTAR PUSTAKA
1. Soetjiningsih., Moersintowarti,B.N., Titi,S.S., Hariyono,S., IG N Gde,R.,
Sambas,W. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto
2. Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika
3. Anggia, D. (2019). Pedoman Praktis Tumbuh Kembang Anak ( Usia 0-72 Bulan).
Bogor: Percetakan IPB Bogor