Anda di halaman 1dari 3

Tugas ke 6

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

1. Arti imbuhan dari kata-kata :


a. Badaniah. Kata dasar : badan. Imbuhan : -iah
Ini merupakan imbuhan yang berasal dari bahasa arab. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) badaniah berarti berhubungan dengan tubuh atau badan. Dapat
disimpulkan bahwa akhiran–iah pada kata ‘badaniah’ berfungsi membentuk kata
benda menjadi kata sifat berhubungan dengan tubuh atau badan.
b. Klinis. Kata dasar : klinik. Imbuhan :- is. Dalam KBBI, klinis artinya bersangkutan
atau berdasarkan pengamatan klinik. Dapat disimpulkan bahwa akhiran –is pada kata
‘klinis’ berfungsi membentuk kata benda sifat bersangkutan atau berdasarkan dengan
pengamatan klinis.
c. Ekonomis. Kata dasar : ekonomi. Imbuhan : -is
Dalam KBBI ekonomis berarti bersifat hati-gati dalam pengeluaran uang, penggunaan
barang, bahasa, waktu ; tidak boros. Sementara kata dasarnya, ekonomi memiliki arti
ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dam pemakaian barang serta kekayaan.
Dapat disimpulkan bahwa akhiran–is pada kata ‘ekonomis’ berfungsi membentuk
kata benda menjadi kata sifat mempertimbankan ekonomi.
d. Klinis. Kata dasar : urban. Imbuhan :- isasi. Dalam KBBI, urbanisasi artinya
perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota
besar (pusat pemerintahan). Sementara kata dasarnya, yaitu urban memiliki arti
berkenaan dengan kota; bersifat kekotaan. Dapat disimpulkan bahwa akhiran –isasi
pada kata ‘urbanisasi’ berfungsi membentuk kata benda dari kata sifat yang berarti
proses membuat menjadi bersifat kekotaan (urban).

2. Perbedaan kata ‘alami’ dan ‘alamiah’


Menurut KBBI, kata alami bermakna bersangkutan dengan alam; bersifat alam;
wajar. Sementara kata alamiah bermakna tanpa dipacu. Contoh katanya : “salah satu
bahan pewarna alami adalah daun suji”, “pohon manga itu tumbuh tinggi secara alamiah
dalam satu tahun”

3. Perbedaan kata ‘spesialis’ dan ‘spesialisasi’


Dalam KBBI, spesialis berarti suatu cabang ilmu atau keterampilan. Semantara
spesialisasi berarti pengahlian dalam suatu cabang ilmu, pekerjaan, kesenian dan
sebagainya. Kata spesialis biasanya dipasangkan dengan nama dari bidang atau objek
terntentu. Sementara spesialisasi berarti proses atau hasil dari proses.
4. Mengapa terjadi konteks menyebut suatu barang dengan merek terkenalnya, padahal
belum tentu yang dimaksud adalah merek yang disebut? (contoh : menyebut air mineral
dengan aqua, padahal menginginkan merek lain)
Hal ini karena bahasa bersifat arbitrer (mana suka) dalam hal penamaan benda.
Kemudian nama benda itu dikonvensionalkan (disepakati) dalam penggunaannya. Kita
menyebut ‘kursi’, benda untuk duduk yang berkaki empat dan bersandaran. Misalnya
pada kasus menyebut aqua sebagai air mineral, ini dikarenakan kata dan simbol ‘aqua’
terpampang dan memang beredar luas di kala itu. Di samping itu, kata aqua lebih singkat
dan mudah disebutkan daripada air mineral. Hal ini membuat presepsi bahwa aqua berarti
air mineral, menenggelamkan kata air mineral sehingga banyak orang menyebut aqua
ketika bermaksud menyebut air mineral, bahkan merek lain. Sama halnya dengan
penyebutan odol untuk pasta gigi, toa untuk pengeras suara, dan lain-lain.

5. Mengapa terjadi fenomena penyebutan ‘sate kuburan’, ‘sambel setan’, ‘bakso mercon’
Kata kuburan, setan dan mercon merupakan kiasan. Kata setan pada sambel
setan menunjukkan saking pedasnya membuat yang memakan sambel tersebut menjadi
seperti kesetanan karena merasa sensasi pedasnya. Sementara kata mercon pada bakso
mercon merujuk pada letak isian sambal pedas di dalam bakso, di dalam seperti mercon.
Letaknya tersembunyi, dan ketika dibelah atau dimakan isiannya membuat seperti
meledak-ledak saking pedasnya. Sensasi meledaknya seperti mercon. Hal ini terjadi
untuk mengungkapkan sensasi dan kemiripan. Sehingga menggunakan hal lain yang tidak
berhubungan dengan makanan seperti kuburan, setan, dan mercon. Hal ini mirip seperti
majas hiperbola.

6. Latihan koreksi tanda baca


A. bertepuk tangan, bertanda tangan
B. ketuhanan, pengindonesiaan
C. semiprofessional, semipermanen
D. majalah Gatra, harian Kompas
E. dilegalisasi, efisien
F. keluatan tahun 90-an
G. dll., a.n., d.a.
H. pertanggungjawaban, ketidakadilan
I. ber-KTP, DKI
J. purnakarya, pascapanen
K. pasien itu dirumahsakitkan
L. Kitab Suci Al-Qur’an
M. Nabi Muhammad
N. sebanyak lima orang menteri
O. Dies Natalis ke-28
P. di kampungnya, ke sana-sini
Q. penginggrisan, menjepangkan
R. Mahatahu, Maha Bijaksana
S. di-PN-kan, mem-PHK karyawan
T. Go Public, PT. Telkom
U. Rp20.000,00 per meter
V. non-blok, non-pangan
W. 2 s.d. 5 maret 2015
X. Berdasarkan Undang-Undang
Y. Ia dilantik menjadi camat
Z. atas rahmat-Nya, hidayah-Nya
AA. Prof. Dr. Slamet Riyadi, S.H., M.H.
BB. di mana engkau tinggal?
CC. bus antarkota, antarprovinsi.
DD. mempertanggungjawabkan
EE. memutarbalikkan, tanda tangani
FF. pertandingan antarfakultas, ultramodern
GG. satu kali pun ia belum pernah ke rumahku.
HH. mereka masuk satu per satu.
II. eksport non-migas
JJ. Sajak “CIntaku Jauh di Pulau” dikarang oleh Chairil Anwar.
KK. Masa studinya habis pada tahun akademik 2014/2015
LL. Dia diangkat menjadi wakil menteri.
MM. Sutan berkata, “dr. Pardi mengobati Sitti yang sakit.”
NN. PKKP VI
OO. Buku A.A. Navis berjudul “Jodoh”.
PP. Sekalipun begitu, saya setuju.
QQ. kunci inggris, pisang ambon
RR. Dia berkata, “Saya suka kepadamu”.
SS. Walaupun ia miskin, ia tetap bahagia
TT. Biaya proyek itu Rp3.000.000,00
UU. Di mana rumah Pak Camat?
VV. Pak Sobari--dosen kami--dinobatkan sebagai dosen teladan tingkat nasional.
WW. Apa tanggapan Anda tentang istilah blusukan?
XX. Buku ini disuusn oleh Usman dkk.

Anda mungkin juga menyukai