BAHASA JURNALISTIK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 2
KELAS B.2.1
ILMU KOMUNIKASI
FAULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BATURAJA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dengan di buatnya Paper yang berjudul “Bahasa Jurnalistik” ini , saya berharap
ilmu yang terdapat di dalamnya dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal penulisan
jurnalistik menggunakan bahasa jurnalistik yang baik. Dalam Paper ini, di jelaskan
mengenai pengertian bahasa jurnalistik dan bagaimana carapenulisan jurnalistik yang
baik dan benar.
Sebagai penulis, saya menyadari adanya kekurangan dalam penulisan Paper ini.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan untuk menjadikan Paper
ini lebih baik. Demikian kiranya kata pengantar dari saya.
Baturaja, 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
PEMBAHASAN
B. Ekonomi Kata
Ernest Hemigway, seperti dikutip Rosihan Anwar dalam bukunya Bahasa
Jurnalistik Indonesia da Komposisi, Menyebutkan terdapat tujug prinsip atau
semacam anjuran menggunakan bahasa dalam jurnlistik, yaitu sebagai berikut :
1. Gunakan kalimat pendek : Satu kalimat satu pokok pikiran, satu alinea satu
pokok masalah
1
2. Gunakan bahasa biasa dan mudah dipahami : Artinya jangan terlalu
banyaak emngghunakan kata dan istilah asing dan terlalu teknis, sebaiknya
gunakan bahasa yang populer
3. Gunakan bahsa sederhana dan jernih penyuaranya : Artinya tidak bertele-
tele, Hindari kata-kata sifat. Tiap kalimat merupakan kalimat lengkap yang
memiliki subjek, objek, dan predikat.
4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk : Hal ini dikarenakan kalimat
majemuk itu bertele-tele, rumit, dan tidak jernih.
5. Gunakan Kalimat aktif : sejauh ungkin hindari kalimat pasif.
6. Gunakan bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan bahasa positif, bukan negatif.
Hemingway Berprinsip bahwa singkat itu lebih padat dan kuat less is more.
Memang betul, dalam abahsa inggris dikenal anekdot “More o say nothing”,
yang berati banyak itu tidak berkata apa-apa alias kosong. Dari prinsip inilah
dikenal istilah ekonomi kata (Word Economy). Dengan menggunakan sedikit
kata, namun mengatakana banyak hal, iulah ekonomi kaya.
C. Keterangan Waktu
Bahasa Indonesia tidak mengenal tenses. Artinya, tidak ada perbedaan
kata atau istilah untuk menunjuk masalalu, masa kini, dan masa datang. Untuk
menunjuk masa lalu, cukup dengan menyebutkan keterangan waktu seperti
tanggal, hari, bulan, atau tahun. Demikian juga untuk ketrangan wkatu yang
akan datang.
Para penulis Feature, wartawan, dan calon penulis untuk surat kebar
perlu mempelajari komposisi dan tata bahasa.Khusunya bagi pengguna bahsa
Indonesia yang baik dan benar, dinjurkan membaca buku J.S.Badudu yang
berjudu Inilah bahasa Indonesia yang benar sebab buku tersebut banyak
menyoroti perilaku berbahasa dalam surat kabar Indonesia.
2
D. Penerapan Ekonomi Kata dan Imbuhan
Penerapan ekonomi kata umunya serta imbuhan khusunya sering
membuat kalimat menjadi tidak lancar, bahkan menyalahi atuaran berbahsa.
Misalnya adalah menghilangkan kata tranfitif sehingga menganggu atau
menyalahi arti, seperti kalimat –kalimat berikut ini (S) salah dan (B) Benar :
(S) Tindakan itu dijalankan sesuai keputusan pemerintah
(B) Tindakan itu dijalankan seusai dengan keputusan pemerintah
E. Kontaminasi
Kontimasi ialah bentuk penggambungan satu ungkapan dengan ungkapan
lainnya sehingga mengacaukan arti kedua kata itu dalam kalimat.
Contoh :
3
G. Beberapa Contoh Kalimat
Berikut jumlah ungkapan dan kalimat yang sangat mencirikan bahasa
jurnalistik yang menguamakan kerinkasan, namun padat isinya
( concisesness). Dengan menghilangkan penggunaan kopula atau kata mubazir
lainnya ( sepeerti : adalah, bahwa, telah, dari, daripada, dan sebagainya).
4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan paparan bahasa jurnalistik seperti yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh
jurnalis dalam menulis berita. Bahasa jurnalistik bersifat khas yaitu singkat,
padat, sederhana, lugas, menarik, lancar dan jelas.
B. Saran
5
DAFTAR PUSTAKA