Anda di halaman 1dari 9

PAPER

BAHASA JURNALISTIK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK : 2

Agnes Agistini 2251038

Reno Ricardo 2251008

Deska Ardian Muda 2251002

Yori Ardiansya 2251045

Rendi sutracamelia 2251053

KELAS B.2.1

ILMU KOMUNIKASI
FAULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BATURAJA

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dengan di buatnya Paper yang berjudul “Bahasa Jurnalistik” ini , saya berharap
ilmu yang terdapat di dalamnya dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal penulisan
jurnalistik menggunakan bahasa jurnalistik yang baik. Dalam Paper ini, di jelaskan
mengenai pengertian bahasa jurnalistik dan bagaimana carapenulisan jurnalistik yang
baik dan benar.
Sebagai penulis, saya menyadari adanya kekurangan dalam penulisan Paper ini.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan untuk menjadikan Paper
ini lebih baik. Demikian kiranya kata pengantar dari saya.

Wassalamu’alaykum Wr. Wb.

Baturaja, 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
PEMBAHASAN.......................................................................................................... 1
A. Pengertian Bahasa Jurnalistik........................................................................... 1
B. Ekonomi Kata................................................................................................... 2
C. Keterangan Waktu............................................................................................ 3
D. Penerapan Ekonomi Kata Imbuhan.................................................................. 3
E. Kontaminasi...................................................................................................... 3
F. Kata Kerja Transitif.......................................................................................... 4
G. Beberapa Contoh Kalimat................................................................................ 4
1. Kalimat yang kuat....................................................................................... 4
2. Kalimat Majemuk yang Rumit dan Kalimat Tunggal yang Lugas............. 4
3. Kalimat Majemuk Tak Lengkap................................................................. 4
PENUTUP................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan....................................................................................................... 5
B. Saran................................................................................................................. 5
DAFTAR ISI

iii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Junalistik


Bahasa merupakan cermin budaya suatu suku bangsa. Ada pula yang
mengatakan bahwa bahasa merupakan jantung kebudayaan suatu bangsa.
Pemimpin redaksi majalah kebudayaan basis ( yogyakarta). Dick Hartoko,
pernah mengataka bahwa dalam bahasa itu terungkap sistem mnilai dan lambang
yang dianut dan dipakai oleh bangsa yang bersangkutan.
Ilmu Pengetahuan berkembang juga karena bahasa. Teknologi dapat
maju karena bahasa maju. Ilmu Pengetahuan dan infromasi disampaikan melalui
antar manusia dan anatarabad dengan memakai bahasa. Walau Kong Hu-Cu
mengatakan bahw gambar lebih berarti dari seribu kat, gambar hanya punya
makna jika diungkapkan dengan kata-kata, paling tidak ia disebut sebagai
bahasa gambar. Bahasa dibutuhkan untuk berkomunikasi.
Dalam Penggunaan bahasa sebagai alat banyak dialek dan bentuk
penyampaian. Sesuai dengan adata kebiasaan suku bangsa pendukung bahasa
itu. Penggunaan terdapat dalam berbagai jenis tergantung dari situasi. Misalnya
bahasa lisan untuk percakapan sehari-hari, berbicara di depan umum, berpidato,
dan sebagainya.
Sebaliknya langgam bahasa tulis selalu harus mengikuti tata bahasa,
hukum-hukum, norma, atauran, dan kaida berbahasa yang baik dan benar karena
hanya dalam bahasa tulis, kitadapat mempelajari norma hukum, aturan, dan tata
bahasa yang benar-benar baku.

B. Ekonomi Kata
Ernest Hemigway, seperti dikutip Rosihan Anwar dalam bukunya Bahasa
Jurnalistik Indonesia da Komposisi, Menyebutkan terdapat tujug prinsip atau
semacam anjuran menggunakan bahasa dalam jurnlistik, yaitu sebagai berikut :
1. Gunakan kalimat pendek : Satu kalimat satu pokok pikiran, satu alinea satu
pokok masalah

1
2. Gunakan bahasa biasa dan mudah dipahami : Artinya jangan terlalu
banyaak emngghunakan kata dan istilah asing dan terlalu teknis, sebaiknya
gunakan bahasa yang populer
3. Gunakan bahsa sederhana dan jernih penyuaranya : Artinya tidak bertele-
tele, Hindari kata-kata sifat. Tiap kalimat merupakan kalimat lengkap yang
memiliki subjek, objek, dan predikat.
4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk : Hal ini dikarenakan kalimat
majemuk itu bertele-tele, rumit, dan tidak jernih.
5. Gunakan Kalimat aktif : sejauh ungkin hindari kalimat pasif.
6. Gunakan bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan bahasa positif, bukan negatif.

Hemingway Berprinsip bahwa singkat itu lebih padat dan kuat less is more.
Memang betul, dalam abahsa inggris dikenal anekdot “More o say nothing”,
yang berati banyak itu tidak berkata apa-apa alias kosong. Dari prinsip inilah
dikenal istilah ekonomi kata (Word Economy). Dengan menggunakan sedikit
kata, namun mengatakana banyak hal, iulah ekonomi kaya.

C. Keterangan Waktu
Bahasa Indonesia tidak mengenal tenses. Artinya, tidak ada perbedaan
kata atau istilah untuk menunjuk masalalu, masa kini, dan masa datang. Untuk
menunjuk masa lalu, cukup dengan menyebutkan keterangan waktu seperti
tanggal, hari, bulan, atau tahun. Demikian juga untuk ketrangan wkatu yang
akan datang.
Para penulis Feature, wartawan, dan calon penulis untuk surat kebar
perlu mempelajari komposisi dan tata bahasa.Khusunya bagi pengguna bahsa
Indonesia yang baik dan benar, dinjurkan membaca buku J.S.Badudu yang
berjudu Inilah bahasa Indonesia yang benar sebab buku tersebut banyak
menyoroti perilaku berbahasa dalam surat kabar Indonesia.

2
D. Penerapan Ekonomi Kata dan Imbuhan
Penerapan ekonomi kata umunya serta imbuhan khusunya sering
membuat kalimat menjadi tidak lancar, bahkan menyalahi atuaran berbahsa.
Misalnya adalah menghilangkan kata tranfitif sehingga menganggu atau
menyalahi arti, seperti kalimat –kalimat berikut ini (S) salah dan (B) Benar :
(S) Tindakan itu dijalankan sesuai keputusan pemerintah
(B) Tindakan itu dijalankan seusai dengan keputusan pemerintah

(S) Surat itu dikirim adik ayah


(B) Surat itu dikirim adik kepada ayah.

E. Kontaminasi
Kontimasi ialah bentuk penggambungan satu ungkapan dengan ungkapan
lainnya sehingga mengacaukan arti kedua kata itu dalam kalimat.
Contoh :

Gabungan Kata Keterangan


Untuk sementara waktu Dalam kata “ Sementara” sudah ada makna
waktu. Jadi kata “ waktu “ dalam gabungan itu
mengacaukan. Mestinya kalimat itu cukup
dengan “ untuk sementara” atau “ Sementara”
saja.

F. Kata Kerja Tranfitif


Kata kerja yang memerlukan “ Pelengkap penderita” atau “objek” disebut
kata kerja transitif. Contoh : emmeukul anjing. Memukul merupakan kata kerja
dan anjing adalah Onjek . Contoh lainm : Membaca koran, menulis usrat,
membhasa penyakit flu burung, dan sebagainya.
Dalam Bahsa indonesia, antara kata kerja transitif dengan objek tidak
boleh ada kata perangkat (preposisi)

3
G. Beberapa Contoh Kalimat
Berikut jumlah ungkapan dan kalimat yang sangat mencirikan bahasa
jurnalistik yang menguamakan kerinkasan, namun padat isinya
( concisesness). Dengan menghilangkan penggunaan kopula atau kata mubazir
lainnya ( sepeerti : adalah, bahwa, telah, dari, daripada, dan sebagainya).

1. Kalimat Yang Kuat

Kalimat Lemah Kalimat Kuat


Rapat partai yang mendiskusikan Rapat partai yang mendiskusikan
maslaah tentang tujuan dairpada tujuan organisiasi itu akhirnya bubar
organisasi itu akhirnya karena diprotes karenabeberapa
membuabarkan diri diproses lembaga swadaya masyarakat agama.
beberapa LSM-LSM agama.

2. Kalimat Majemuk yang Rumit dan Kalimat Tunggal yang Lugas

Kalimat Majemuk (Rumit) Kalimat Tunggal (Lugas)


Hybrid culture atau budaya Hybrid culture atau budaya
cangkokan dan prosesnya akan cangkokan akan terus bermuculan,
terus terjadi, bermuculan, dan tidak dan tidak bisa dibatasi. Dia terus
bisa dibatasi dan didiskriminasi Berproses dan tidak bisa
budaya kota, sebagai sebuah didiskriminasi oleh budaya kota,
hybcrid culture begiu luas sebagai sebuah produk budaya,
cakupannya dan dinamikanya, hybrid culture memiliki cakupan
termasuk di dalamnya sebuah begitu luas dan dinamis. Termasuk
perlikau, atau attitude. di dalamnya sebuah perilaku, atau
attitude.

3. Kalimat Majemuk Tak Lengkap


Ada beberapa penyebab seing munculnya kalimat majemuk yang tidak
lengkap dalam surat kabar atau majalah. Pertama, Pengaruh entri dan dalaam
memori otak begitu menumpuk. Akibatnya adalah keluar gagasan yang
kurang terkrontrol negan baik.

4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan paparan bahasa jurnalistik seperti yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh
jurnalis dalam menulis berita. Bahasa jurnalistik bersifat khas yaitu singkat,
padat, sederhana, lugas, menarik, lancar dan jelas.

Penulisan Bahasa Indonesia dalam media massa antara lain:


1. Membatasi penulisan akronim.
2. Jangan menghilangkan imbuhan kecuali dalam judul.
3. Menuliskan kalimat-kalimat dalam berita cecara terpadu.
4. Menggunakan kalimat efektif.
5. Memilih kata atau istilah secara tepat.

B. Saran

1. Sebagai masyarakat pembaca kita harus mampu memilah mana


perkembangan bahasa yang baik untuk kita gunakan dalam kehidupan kita
demi kemajuan bahasa kita sendiri. Tidak lain dan tidak bukan caranya
adalah dengan banyak belajar terutama membaca.
2. Sebagai mahasiswa kita harus mampu menjadi contoh tauladan dalam
penggunaan bahasa yang baik dan benar bagi masyarakat sekitar terutama
keluarga.
3. Sebagai seorang jurnalis mari kita lebih mendalami profesi kita agar profesi
tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap aspek-aspek yang bisa
terpengaruh seperti bahasa.
4. Mari kita sama-sama turut ambil peran dalam menciptakan penggunaan
bahasa yang baik dan benar.

5
DAFTAR PUSTAKA

Muslich, Masnur dan Suparno.1988.Bahasa Indonesia : Pembinaan dan


Pengembangannya, Malang.
Samsuri.1991. Analisis Kesalahan Berbahasa. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita.
Anwar, H. Rosihan.2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Media Abadi.

Anda mungkin juga menyukai