Bahasa baku bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi bahasa di Indonesia.
Tidak memandang siapapun yang memakai bahasa Indonesia, menggunakan dua macam
bahasa yakni bahasa baku dan nonbaku, jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan
dengan manusia. Bahasa dapat juga sebagai alat menghubungan dengan masyarakat lain
yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam kehidupan.
Berkomunikasi diharapkan harus menggunakan tata bahasa yang baik. Tentu saja
penyampaian bahasa harus mudah dimengerti dan efektif sehingga pendengar mengerti
dengan jelas maksud yang berbicara atau yang menulis, dengan menghindari pemakaian
kosakata dan kalimat yang membingungkan. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-
hari disebut tata bahasa. Tata bahasa sendiri bidang ilmu yang menggarap masalah-
masalah morfem serta penggabungan-penggabungannya, yang mencakup morfologi dan
sintaksis (Gleason dalam Tarigan,1983:3). Oleh karena itu dengan definisi tersebut dapat
memperjelas bahwa apabila terjadi penggunaan salah bahasa dapat mempengaruhi bahasa
secara keseluruhan.
Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf
yang sesuai dengan kaidah baku. Tata bahasa Indonesia sendiri menurut (Suryaman
dalam Husain 1992:98) mengemukakan bahwa seperangkat norma yang memeriksa
pemakaian bahasa baik keteraturannya maupun penyimpangan dari keteraturannya itu.
Penyimpangan dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan
(Setyawati,2010:13). Pemakai bahasa menyimpang karena tidak mau, enggan atau malas
mengikuti norma yang ada. Mempelajari dan memahami tata bahasa dianggap rumit dan
ketidaksukaan kepada hal yang bersifat formal. Padahal memahami tata bahasa tidaklah
sulit, dan terlebih apabila seseorang tidak memahami dasar tata bahasa Indonesiar tidak
mungkin akan mengerti dengan baik. Pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris,
bahasa Belanda, dapat difahami apabila ditulis dengan singkat tanpa tata bahasa, namun
dalam kalimat pemberitaannya aturan/tata bahasa tetap sangat mempengaruhi pengertian
pembaca.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti
yang diharapkan). Dengan kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk
mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu. Diksi adalah pemilihan
kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diinginkan. Dengan begitu, lawan
bicara akan lebih mudah mengerti apa yang kamu sampaikan. Diksi sangat berguna dalam
penulisan karya tulis seperti puisi, novel, laporan dan lain-lain.
B. ASPEK KATA
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan
sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat
menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk. Apabila ada seseorang
berteriak 'banjir!' dalam pikiran kita timbul reaksi karena kita mengetahui arti kata
tersebut. Karena itu, pikiran kita akan menyatakan ada gerakan air deras, besar, dan
meluas secara tiba-tiba. Jadi, yang dimaksud bentuk adalah semacam kata banjir,
sedangkan makna adalah reaksi yang timbul dalam pikiran kita. Reaksi tersebut tentu
akan berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini bergantung pada tingkat pemahaman setiap
orang akan bentuk dan makna suatu kata.
Untuk memahami kata, kita harus mengetahui bentuk dan makna kata itu
sekaligus. Pemahaman terhadap salah satu aspek saja tidak menjamin pemahaman
terhadap kata. Seseorang yang mengetahui bentuk atau rupa suatu benda belum tentu
mengetahui namanya. Demikian pula halnya, seseorang yang mengetahui namanya saja
belum tentu mengetahui bentuk atau rupa benda itu. Jadi, pemahaman terhadap bentuk
dan makna kata merupakan syarat bagi pemahaman terhadap kata. Sebagaimana
dikemukakan, untuk dapat berbahasa dengan baik, benar, dan cermat, kita harus
memerhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita
gunakan. Misalnya, kita menggunakan bahasa Indonesia, maka yang harus kita
perhatikan adalah kata dan kaidah bahasa Indonesia.
Dalam penggunaan kata, selain harus memerhatikan faktor kebahasaan, kita pun
harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memerhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau
ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi
pendengar atau pembaca.
a.)
➢ Perempuan itu ibu saya.
➢ Ah, dasar perempuan.
b.)
➢ Saudara saya termasuk orang pandai dalam memotivasi orang lain untuk berpikir
positif.
➢ Karena keyakinannya, barang yang hilang itu ditanyakan kepada orang pandai
yang tinggal di sebuah kota.
Faktor kepada siapa kita berbicara atau kita menulis harus diperhatikan agar kata-
kata yang kita gunakan dapat dipahami oleh mereka. Pada saat kita berbicara dengan
masyarakat awam, sebaiknya kita gunakan kata kata umum (populer), jangan kita
gunakan kata-kata yang bersifat ilmiah. Tujuan kita berbicara atau menulis tentu untuk
dipahami orang lain. Jadi, kalau kita gunakan kata-kata ilmiah, sedangkan yang kita ajak
bicara tidak paham, tentu yang kita sampaikan tidak ada gunanya atau percuma.
Sebaliknya, jika kita berbicara dengan golongan intelektual, pejabat, atau para ahli di
bidang tertentu, sebaiknya kita menggunakan kata-kata yang lebih akrab dengan mereka
atau kata-kata ilmiah. Layak diingat bahwa yang termasuk kata-kata ilmiah bukan hanya
kata-kata yang berasal dari bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia pun banyak sekali kata-
kata ilmiah. Agar kesesuaian pilihan kata dapat kita capai, dalam berbicara atau menulis
kita perlu memerhatikan hal-hal berikut:
KATA
Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku
Aktif Aktip, aktive laknat La’nat
Alquran Al-Quran, Al- Lembap lembab
Qur’an, Al Quran
Amfibi Amphibi Lubang Lobang
Analisis Analisis maaf Ma’af
Apotek Apotik Makhluk Mahluk
Asas Azas Masnyur Mashur
Asasi Azasi Muazin Muaszin
Atlet Atlit Mukjizat Mu’jizat
Atmosfer Atmosfir, Napas Nafas
atmosphere
Azan Adzan Nasihat Nasehat
Cabai Cabe,cabay Negri Negri
Daftar Daptar Nikmat Ni’mat
Dekret Dekrit November Nopember
Detail Detil Objek Objek
Doa Do’a Pasif Pasip, passive
Efektif Efektip,efektive Penasihat Penasehat
Efektivitas efektivitas Petai Pete
Eksem Eksim,exim Proklamasi Proklamir
Elite elit Provinsi Provinsi, propinsi
e-mail Email,imel Proyek Projek, project
Faksimile Faksimili,faksimil Rakaat Raka’at
Februari Pebruari, February Rezim Rejim
Foto Photo Resiko Risiko
Fotokopi Foto copy, photo Rizki Rezeki, rjeki
copy
Hakikat Hakikat Rubuh Roboh
Hipotesis Hipotesa Sintetis Sintesa
ekstrem Ekstrim,extrim sistem sistem, system
Pemakaian kata menjadi hal yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan bahasa
baik secara lisan maupun tulisan. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
memilih kata, yaitu (1) aspek kata, (2) ketepatan pilihan kata, dan (3) kesesuaian kata.
Aspek kata terdiri atas dua hal, yaitu aspek bentuk dan makna. Ketepatan pilihan kata
berhubungan dengan kata bermakna denotatif dan konotatif, kata bersinonim, kata umum
dan kata khusus, dan kata yang mengalami perubahan makna. Sementara itu, kesesuaian
kata berhubungan dengan kata baku-tidak baku dan kata ilmiah-kata populer.
REFERENSI
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah Edisi Terbaru
Berdasarkan Permen Dikbud RI No. 50/2016 Tgl. 26 November 2015 Tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia ( PUEBI)