PENGGUNAAN KATA
Ketepatan Pemilihan Kata
Bahasa sebagai alat komunikasi berfungsi untuk menyampaikan gagasan
atau ide pembicara kepada pendengar atau penulis kepada pembaca. Pendengar atau
pembaca akan dapat menerima gagasan atau ide yang disampaikan pembicara atau penulis
apabila pilihan kata yang mengandung gagasan dimaksud tepat. Pilihan kata yang
tidak tepat dari pembicara atau penulis dapat mengakibatkan gagasan atau ide yang
disampaikannya tidak dapat diterima dengan baik oleh pendengar atau pembaca. Oleh
karena itu, kita perlu memperhatikan halhal berikut: kata bermakna denotatif dan konotatif,
kata bersinonim, kata umum dan kata khusus, dan kata yang mengalami perubahan makna.
2.3.1 Kata Bermakna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan
konsep dengan kenyataan. Makna ini merupakan makna yang lugas, makna apa adanya.
Makna ini bukan makna kiasan atau perumpamaan. Sebaliknya, makna konotatif atau
asosiatif muncul akibat asosiasi perasaan atau pengalaman kita terhadap apa yang diucapkan
atau apa yang didengar. Makna konotatif dapat muncul di samping makna denotatif
suatu kata.
Dalam bahasa tulisan ragam ilmiah dan formal yang harus kita gunakan
adalah kata-kata denotatif agar keobjektifan bisa tercapai dan mudah dipahami tanpa
adanya asosiasi. Hal ini perlu diperhatikan karena apabila terdapat kata asosiatif,
pemahaman pembaca atau pendengar sangat subjektif dan berlainan. Kita bandingkan
kata perempuan, pandai dan bunga dalam kalimat berikut.
1) a. Perempuan itu ibu saya.
b. Ah, dasar perempuan.
2) a. Saudara saya termasuk orang pandai dalam memotivasi orang lain untuk berpikir positif.
b. Karena keyakinannya, barang yang hilang itu ditanyakan kepada orang pandai yang
tinggal di sebuah kota.
3) a. Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi.
b. Sinta adalah bunga desa di kampungnya.