Anda di halaman 1dari 6

Ada beberapa aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik dan aspek sosial

Aspek Fisik Bahasa : Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bahasa merupakan
Basaha merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yangberupa lambang bunyi melalui
alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti. Maka yang dimaksud
aspek fifik bahasa pada dasrnya mencakup tiga aspek. Pertama, bagaimana bunyi itu
dihasilkan (aspek produksi). Kedua, Bagaimana ciri ciri bunyi bahasa yang diujarkan
(aspek akustis). Ketiga, bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra pendengaran
(aspek persepsi bunyi bahasa).
Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang normal,
keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi, serta
kemampuan mengatur pernapasan. Perubahan proses produksi bunyi menghasilkan
perubahan kualitas bunyi (aspek produksi). Sebagai akibat proses artikulasi yang berbeda
pada bahasa bahasa di dunia ini, bunyi bunyi bahasa yang dihasilkan berbagai bahasa itu
pun berbeda (aspek akustis). Indra pendengaran mampu menangkap dan memahami
rangkaian bunyi vokal dan konsonan yang membentuk sebuah tuturan, cepat lambat tuturan,
dan nada tuturan yang dihasilkan oleh seorang penutur(aspek presepsi bunyi suara).
Aspek Sosial Bahasa : Bahasa mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di dalam lingkungan
masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman.
Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk
ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan
ragam bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan
ragam formal atau resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran ujaran baku dan
beku sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.

ASPEK FISIOLOGIS BAHASA


Wujud Fisik Bahasa
Bahasa lisan adalah rangkaian bunyi (bahasa) yang diujarkan oleh
penutur. Mitra tutur mampu memahami bunyi bahasa yang diujarkan oleh
penutur melalui hasil pendengarannya.
Pembicaraan mengenai aspek fisik bahasa pada dasrnya mencakup
tiga aspek. Pertama, bagaimana bunyi itu dihasilkan (aspek produksi).
Kedua, Bagaimana ciri ciri bunyi bahasa yang diujarkan (aspek akustis).
Ketiga, bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra pendengaran
(aspek persepsi bunyi bahasa).
Produksi Bunyi Bahasa
Untuk memahami ciri fisik bahasa, yang pertama tama perlu
diketahui adalah dari mana dan bagaimana bahasa itu dihasilkan. Bunyi
bahasa

juga

ditentukan

oleh

sumber

bunyi

serta

proses

dalam

memproduksi bahasa tersebut. Setiap manusia memiliki suara yang


berbeda antara satu dan lainnya. Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang
benar diperlukan alat bicara yang normal, keterampilan dan kemampuan
organ alat bicara dalam melakukan artikulasi, serta kemampuan mengatur
pernapasan.
Satuan Bunyi Bahasa
Satuan bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat bicara dilakukan
dengan

artikulasi

yang

sama.

Perubahan

proses

produksi

bunyi

menghasilkan perubahan kualitas bunyi. Sebagai akibat proses artikulasi


yang berbeda pada bahasa bahasa di dunia ini, bunyi bunyi bahasa
yang dihasilkan berbagai bahasa itu pun berbeda.
Ciri Akustik Bunyi Bahasa
Bunyi yang diproduksi oleh sebuah sumber bunyi terdengar oleh
indra pendengaran karena peran uada yang menyalurkan suara itu

sampai ke indra pendengaran. Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber


bunyi mengubah tekanan udara yang ada dalam ruang sehingga partikel
partikel udara membentuk gelombang bunyi.
Persepsi Bunyi Bahasa
Indra pendengaran mampu menangkap dan memahami rangkaian
bunyi vokal dan konsonan yang membentuk sebuah tuturan, cepat lambat
tuturan, dan nada tuturan yang dihasilkan oleh seorang penutur.
Berdasarkan uraian di atas, persepsi terhadap bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh alat bicara dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1.

Persepsi terhadap bunyi yang berupa satuan struktural, yaitu vokal dan

konsonan.
2. Persepsi terhadap bunyi yang berupa cepat lambat, kelantangan,
tekanan, dan nada.
Fonetik dan Fonologi
Baik fonetik maupun fonologi berkenaan dengan satuan terkecil
bahasa, yaitu bunyi. Fonetik berkenaan dengan proses pembunyian,
realisasi, dan penangkapan melalui indra pendengaran, sedangkan
fonologi berkenaan dengan fungsi bunyi bunyi bahasa itu sebagai
satuan bahasa yang memiliki fungsi pembeda atau distingtif.
Trubetzkoy menjelaskan bahwa fonetik merupakan studi bunyi
bahasa

yang

fenomenalistik

berkenaan
terhadap

dengan
bahasa

peristiwa
tanpa

bahasa,

murni

mempertimbangkan

studi
fungsi.

Sedangkan fonologi adalah studi bunyi bahasa yang berkenaan dengan


sistem bahasa, serta merupakan studi linguistis.
ASPEK SOSIAL BAHASA
Keberagaman Bahasa
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak
kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa
memiliki

ragam.

Konsep

keberagaman

mengemuka

ketika

linguis

mengaikan bahwa dengan aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut


mulai dipelajari dalam kajian antardisiplin, seperti sosiolinguistik dan
sebagainya.

Berbagai Ragam dalam Pemakaian Bahasa


Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan
memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai
bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke
dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif,
yang merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar
di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau resmi. Ragam lain
adalah bahasa yang ditandai ujaran ujaran baku dan beku sebagaimana
yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.

Aturan Aturan dan Fungsi Sosial Bahasa


Hymes menyebutkan adanya unsur unsur yang terdapat dalam
setiap komunikasi bahasa. Unsur unsur itu disajikan dalam bentuk
akronim speaking, secara sederhana dapat diuraikan seperti latar,
peserta, hasil, amanat, cara, sarana, norma dan jenis.
Roman Jacobson merinci fungsi fungsi bahasa berdasarkan segi
perhatian sebuah tuturan. Suatu peristiwa tutur memiliki tujuh faktor,
yakni waktu dan tempat, pokok pembicaraan, penutur, mitra tutur, jalur,
kemasan pesan dan aspek bahasa.
Sentuh Bahasa
Di dunia ini terdapat masyarakat bahasa yang bertemu, hidup
bersama sama, dan berpengaruh terhadap masyarakat bahasa lain.
Keadaan semacam ini menimbulkan apa yang disebut sentuh bahasa atau
kontak bahasa. Indonesia merupakan contoh negara aneka bahasa. Akan
tetapi kebanyakan orang Indonesia menguasai bahasa indonesia dan
bahasa

daerah.

Orang

yang

menguasai

satu

bahasa

disebut

ekabahasawan. Orang yang dapat menguasai dua bahasa disebut


Bilingual, sedangkan orang yang menguasai banyak bahasa disebut
anekabahasawan.

Fungsi sosial bahasa


Selain itu, bahasa mempunyai fungsi sosial, baik sebagai alat komunikasi
maupun sebagai suatu cara mengidentifikasikan kelompok sosial. Bahasa adalah
salah satu lembaga kemasyarakatan, yang sama dengan lembaga
kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewarisan harta peninggalan, dan
sebagainya telah memberi isyarat akan pentingnya perhatian terhadap dimensi
sosial bahasa.

Bahasa sebagai fungsi sosial adalah sebagai alat perhubungan


antaranggota masyarakat.
Aturan-aturan bahasa

Figur 6.11 Sistem Aturan Bahasa


Sistem Aturan

Deskripsi

fenologi

Sistem bunyi
bahasa.fenomena adalah
satuan bunyi terkecil
yang terdapat dalam
bahasa.

morfologi

Sistem mengenai satuansatuan bermakna yang


digunakan untuk
membentuk kata.

Contoh
Kata chat memiliki tiga fonem atau
bunyi: /ch/ /a/ / t/.contoh dari ketentuan
fonologis dalam bahasa inggris,fonem
/r/ dapat mengikuti fonem /t/atau/d/
dalam kelomok konsonan inggris
(misalnya track atau drab)tapi fonem //
tidak dapat mengikuti fonem-fonem
tersebut.
Satuan bunyi terkecil yang memiliki
makna tersebut morfem,atau satuan
makna,kata girl adalah sebuah
morfem,atau satuan makna;kata ini
tidak dapat di pecah lagi dan tetap
memiliki makna.ketika akhiran s

mengubah makna dari kata


tersebut,yang mengidikasikan bahwa
terdapat lebih dari satu girl.
sintaksis

Sistem mengenai cara


mengobinasikan katakata untuk membentuk
frase dan kalimat yang
masuk akal.

semantik

Sistem mengenai makna


kata atau kalimat

pragmatik

Sistem mengenai cara


menggunakan
percakapan yang
sesuaidan pengetahuan
mengenai cara
menggunakan bahasa
secara efektif sesuai
konteksnya.

Dalam bahasa inggris,urutan kata yang


sangat penting dalam menentukan
makna.sebagai
contoh,kalimatsebastian pushed the
bike(sebastian mendorong sepeda
itu)memiliki makna yang berbeda dari
the bikr pushed sebastian(sepeda itu
mendorong sebastian)
Mengetahuin makna dari masingmasing kata yakni,kosakata
(vocablary).sebagai contoh,semantik
berarti mengetahui makna dari kata
kata seperti orange
(jeruk),transportation(transportasi),dan
itelligent (cerdas).
Salah satu contohnya adalah
mengunakan bahasa yang sopan dalam
situasi yang sesuai,seperti mengikuti
tata-krama apabila berbicara kepada
guru.mengetahui giliran untuk
berbicara dalam sebuah percakapan
adalah sebuah penerapan pramatik

Anda mungkin juga menyukai