Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IBADAH, AKHLAK, DAN MUAMALAH


“Syirik dan Bahayanya”

Disusun Oleh:

Riska Hidayanti

NIM: 183223009

PMTK/Semester 2

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah Ibadah, Akhlak, dan
Muamalah dengan materi yang berjudul “Syirik dan Bahayanya” meski dengan banyak
kendala dan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Saya menyadari bahwa di dalam penulisan Makalah ini masih banyak sekali
kekurangan, baik itu dari segi bahasa maupun dari segi penulisan.

Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Kuningan, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
II. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Pengertian Syirik ................................................................................................ 2
B. Bentuk-bentuk Syirik .......................................................................................... 2
C. Penyebab Terjadinya Syirik pada Manusia ........................................................ 4
D. Tindakan Rasulullah SAW. dalam Menangkal Syirik ........................................ 6
III. PENUTUP ............................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang mempengaruhi
pola pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan erat dengan unsur warisan
kebudayaan yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih dipercayai oleh
masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan sesuatu yang sudah
mendarah daging dari keturunan–keturunan sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya
waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila menyimpang dari ajaran agama,
terutama agama islam.
Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya,
meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak
boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT. Salah satu contohnya adalah sebuah
tradisi yang mempercayai atau menganggap sebuah benda mempunyai kekuatan. Tradisi
ini merupakan suatu tindakan syirik atau menyekutukan Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan syirik?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari syirik?
3. Apa penyebab terjadinya syirik pada manusia?
4. Bagaimana tindakan Rasulullah SAW. dalam menangkal syirik?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi syirik.
2. Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk syirik.
3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya syirik pada manusia.
4. Mengetahui dan memahami tindakan Rasulullah SAW. dalam menangkal syirik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan. Secara istilah adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik
disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk
(manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah
seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan
kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan
kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang
dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar”. (QS. An Nisa’: 48)

B. Bentuk-bentuk Syirik
1. Syirik di dalam Al Uluhiyah
Yaitu jika seseorang menyakini bahwa ada Tuhan selain Allah yang berhak untuk
disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah), yang mana Allah SWT dalam
berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak
menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah SWT.:

Artinya: “Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan)
dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah
padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)

2
Perintah Allah SWT. dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb
mereka dan bentuk ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat,
shaum, haji, sujud, ruku, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja’ (berharap), raghbah
(menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), dan lain-lain dari
berbagai ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya.

2. Syirik di dalam Ar Rububiyyah


Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan,
memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar
rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada
orang-orang kafir terdahulu. Disebut juga Taqarrub Li Ghairillah atau Mendekatkan
diri selain pada Allah SWT. Allah SWT. berfirman:

Artinya: “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.”
Katakanlah : “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahuinya.” (QS. Luqman : 25)

Ayat-ayat ini menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui


Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang
menghidupkan dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi
mereka masih memberikan peribatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah
orang-orang yang tidak meyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau ada
Tuhan lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, dan seterusnya atau
ada yang serupa dengan Allah dalam masalah-masalah ini. Tentu yang demikian lebih
jelas lagi. Inilah yang dimaksud syirik dalam rububiyyah.

3. Syirik di dalam Al Asma’wa Ash Shifat


Yaitu jika seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-
sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah
yang mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah SWT. berfirman:

Artinya: “(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu.” (QS. Al Jin : 26)

3
C. Penyebab Terjadinya Syirik Kepada Manusia
Memahami sebab-sebab terjadinya kesyirikan adalah perkara yang sangat
penting, agar kita dapat menjauhkan diri darinya, sebab kesyirikan adalah dosa yang
paling besar. Karena Allah telah mengabarkan dalam firman-Nya bahwa orang yang
melakukan kesyirikan maka akan diharamkan baginya syurga dan Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik jika pelakunya tidak bertobat. Sehingga seorang muslim
seharusnya berhati-hati dan sangat takut untuk terjerumus kepadanya. Bahkan Rasulullah
sendiri selalu memohon perlindungan kepada Allah dari kesyirikan dalam do’a yang
beliau panjatkan.
Pada dasarnya penyebab timbulnya kesyirikan sangat banyak sekali dan pada
pembahasan singkat ini kita berusaha menyebutkan pokok-pokoknya yang kemudian dari
pokok inilah menjadi bercabang, diantara pokok-pokok tersebut adalah :
1. Rasa kagum dan mengagumkan
Fithroh manusia itu kagum terhadap kepahlawanan dan kebesaran seseorang dan
kagum terhadap sesuatu yang diluar kemampuan orang lain,sebenarnya kagum yang
seperti ini tidak di cela dan tidak membahayakan fithroh yang lurus, bahkan kadang-
kadang mala di perintahkan, seperti seorang anak kagum terhadap kedua orang
tuanya, kagum yang seperti ini, itu di perintahkan. Sebagaimana Firman Allah SWT.:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “Ah “ dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : Wahai
Rabbku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” ( QS Al Israa’ : 23-24 )
Demikian juga mengagungkan Nabi dan para Rasul juga di perintahkan. Firman Allah
SWT.:
“Dan kami tidak mengutus seorang rosul, melainkan untuk di ta’ati dengan idzin
Allah” ( Qs An Nisa’ : 64 )
Demikian juga mengagungkan para ulama dan orang-orang yang shaleh dari umat
ini adalah wajib. Sabda Rasul, “Ulama adalah pewaris para Nabi.” (HR. Bukhori)
Dalam sabdanya yang lain:
“Bukan dari glongan kami orang yang tidak menghormati orang yang besar dan
mengetahui keutamaan orang alim diantara kami.“ ( HR Ahmad )
2. Percaya kepada hal-hal yg tidak dapat di lihat dan tidak percaya kepada hal-hal
yang tidak dapat di lihat
Allah memberikan kepada manusia fitrah yaitu dua kecenderungan, yang
pertama, condong atau percaya kepada hal hal yang dapat di indra, maksudnya yaitu
yang dapat di raba, yang dapat di lihat dengan mata, didengar, dicium dan dapat di
pegang.yang kedua, condong atau percaya pada hal hal yang ghoib, maksudnya yaitu
hal-hal yang tidak dapat diraba atau di lihat dengan mata. Sebagaimana telah di
jelaskan diatas bahwa hati itu bisa tertimpa penyakit jika tidak di jaga dan tidak tidak

4
di beri gizi yang sholeh, seperti dzikir kepada Allah dan dengan amalan-amalan yang
sholeh dan hati akan tertimpa penyakit jika melupakan hal hal yang tidak dapat di
indra dan hanya percaya pada hal hal yang dapat di indra saja, jika ini berlanjut lama
kelamaan akan mengingkari adanya Allah.sebagaimana perkataan seorang musyrik
kepada Allah. Firman Allah SWT. dalam Quran surat Al-An’am ayat 103:
“Dia tidak dapat di lihat oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala
penglihatan itu dan Dialah yang maha halus lagi maha mengetahui.” ( Q.S. Al-
An’am : 103 )
3. Hawa dan Syahwat
Penyakit hati yang lain yang dapat menyebabkan seseorang jatuh kepada
kesyirikan yaitu hawa nafsu dan syahwat. Bahwasanya agama islam di turunkan oleh
Allah itu lengkap dengan peraturan-peraturan dan hukum-hukum dan para manusia
wajib melaksanakan peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang Allah tetapkan
dalam kehidupan mereka. Dan hati yang bersih, fitrah yang lurus akan cenderung
menerima apa yang di wajibkan oleh Allah, akan tetapi jika hati itu di kalahkan oleh
hawa nafsu dan syahwat maka akan cenderung menolak dan memberontak terhadap
hukum-hukum yang di tetapkan oleh Allah.Disebutkan dalam Firman-Nya:
“Dan apabila di katakan kepada mereka : Ikutilah apa yang di turunkan oleh
Allah mereka menjawab : Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami
dapati bapak bapak kami mengerjakannya.” ( Q.S. Luqman : 21 )

Dan Firman Allah yang lain :

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan


sholat dan memperturutkan hawa nafsunya.” ( Q.S. Maryam : 59 )

Dan Firman Allah yang lain :

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu


mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang orang yang mengikuti
hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah sedikitpun.” (Q.S.
Al-Qoshosh: 50)

Dan orang yang mengikuti dan menuruti hawa nafsu itu lebih mementingkan
kehidupan dunia daripada akherat.

4. Sombong untuk beribadah kepada ALLAH


Sombong adalah salah satu diantara macam penyakit hati yang dapat
menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan. Kesombongan itu di mulai dari
sombong kepada manusia dan berakhir sombong terhadap beribadah kepada Allah.
Rasul bersabda :
“Tidak akan masuk jannah orang yang di dalam hatinya ada kesombongan
walaupun seberat biji atom.” ( H.R. Muslim)

5
Biasanya orang yang sombong itu mereka memiliki harta yang banyak atau
mempunyai kekuasaan.Dan orang yang sombong adalah orang paling gila meskipun
sebenarnya ia adalah orang yang waras.

Sebagaimana kisah Fir’un yang di sebutkan dalam Al Qur’an :

“Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya seraya berkata : Hai kaumku, bukankah
kerajaan mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai sungai ini mengalir di
bawahku ; maka apakah kamu tidak melihatnya.” ( Q.S. Az-Zukhruf: 51)

Dan firman Allah yang lain :

“Pergilah kamu kepada fir’aun, sesungguhnya dia telah melampui batas. Dan
katakanlah kepada Fir’aun : Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri
dari kesesatan .Dan kamu akan ku pimpin ke jalan Robmu agar supaya kamu
takut kepada-Nya.Lalu musa memperlihatkan kepadanya mu’jizat yang besar.
Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian ia berpaling seraya
berusaha menantang Musa. Maka dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya
lalu berseru memanggil kaumnya. Seraya berkata : Aku tuhanmu yang paling
tinggi. Maka Allah mengadzabnya dengan adzab di akherat dan adzab di
dunia.”( Q.S. An Nazi’aat : 17-25 )

Dan masih banyak contoh-contoh orang-orang yang sombong pada zaman


dahulu, yang di mulai dari kesombongan terhadap manusia dan akhirnya sombong
terhadap beribadah kepada Allah.

5. Adanya Para Thoghut


Sebab-sebab syirik pada sejarah zaman jahilayah adalah adanya para thoghut dari
manusia yang menginginkan supaya manusia itu menyembah pada dirinya, dan
supaya manusia itu mengikuti kehendaknya dan menolak hukum-hukum Allah. Dan
mereka mengangkat diri mereka sebagai rabb dan tuhan tuhan selain Allah. Dan para
thoghut dalam Al Qur’an di namakan “Al Mala’“ mereka adalah orang yang pertama
kali mendustakan para rosul. Firman Allah SWT.:
“Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata:
Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Rob bagimu selain-Nya,
sesungguhnya kalau kamu tidak menyembah-Nya aku takut kamu akan di timpa
adzab hari yang besar ( kiamat ). Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata:
Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS
Al A’rof : 59-60)
D. Tindakan Rasulullah SAW. dalam Menangkal Syirik
Syirik itu menyekutukan Allah SWT. Menyekutukan Allah adalah dosa besar
yang paling besar, setiap orang yang meninggal di atas kesyirikan kekal di neraka
selama-lamanya. Sementara, Rasulullah SAW. sangatlah menyayangi umatnya,
sangat ingin agar kita terhindar dari kesyirikan. Karena itulah Rasulullah SAW.
berupaya menutup pintu-pintu kesyirikan, dengan cara sebagai berikut :
1. Tidak Memuji orang lain dengan berlebihan.

6
2. Selalu mengingatkan bahwa Kebesaran adalah Selendang Allah
3. Tidak menyebut orang dengan “Sayyid”.
4. Kelembutan dan Kemurnian Tauhid.
5. Sahabat yang mengikuti jejak Rasulullah dalam Memurnikan Tauhid.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan
tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal
tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang
mempersekutukan. Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah dan
mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah, baik Zat,
Sifat, ataupun perbuatan-Nya. Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan
aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan,
dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
terutama mengenai tata bahasa dan juga refrensi. Juga kita sebagai mahasiswa semester
awal menyadari akan kekurangan itu. Maka, penulis berharap apabila terdapat kesalahan
mohon dimaklumi dan dimaafkan karena keterbatasan penulis. Juga kritik ataupun saran,
sangat diharapkan agar di kemudian hari dapat menghasilkan makalah maupun karya
tulis yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/97348318/Pengertian-Syirik-Dan-Bahayanya

https://www.academia.edu/33347051/Makalah_kemuhammadiyahan

https://www.academia.edu/26079507/Syirik_dan_Bahayanya

Anda mungkin juga menyukai