Oleh :
HADI PUTRA
NPM: 1480200025
Dengan rahmat Allah yang maha pengasih dan penyayang yang telah
melimpahkan taufik dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW, semoga kita semua sebagai umatnya
mendapat syafaat dari beliau.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Iman ................................................................................................ 6
B. Ilmu ................................................................................................ 9.
C. Amal ................................................................................................ 10
A. Kesimpulan .................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syirik adalah menjadikan sesuatu tandingan bagi Allah, atau kita sering
menyebutnyamenduakan allah padahal sesungguhnya allah-lah yang
menciptakan segala sesuatu yang adadibumi. Syirik adalah dosa besar
yang tidak akan allah ampuni sebagaimana firman allahdalam surat an-
nisaa
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Syrik dalam Islam
2. Apa saja macam-macam syrik
3. Apa Bahaya Syrik dalam Kehidupan Manusia
A.Pengertian Syirik
Syirik dalam bahasa arab adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan)
yang berasal darikata kerja: syarakha — yashrukhu ---syarkhan artinya
menjadikan sekutu baginya. Syirikadalah perbuatan menyekutukan allah
dalam segala bentuk, baik itu perkataan, perbuatan atauIktiqad. adapun orang
yang melakukan syirik itu disebut musyrik. Adapun pengertian syirik secara
syari’ah ada dua makna yaitu:
Makna umum: menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang me
rupakan kekhususan bagi Allah, maka secara umum syirik dibagi tiga.
Syirik dalam Rububiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwasanya sesuatu
selain Allahmampu menciptakan, mengatur dan memelihara alam semesta
dan seisinya, memberikanrizki, memberikan manfaat dan
bencana,memberikan hidayah, mematikan dan menghidupkandan lainnya
yang termasuk rububiyahnya Allah( Rububiyah Allah adalah mengesakan
Allahdalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan
pengaturan-Nya ).Syirik ULuhiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwa ada
selain Allah yang dapat diibadahi(disembah) seperti minta pertolongan pada
jin untuk mendapatkan uang dengan cepat. Syirik Asma’waas-Shifat yaitu
menyamakan antara Allah dan makhluk nya dalam masalah Asma’waas-
Shifat seperti menyamakan sifat-sifat dzatiyah Allah (wajah,
tangan,mendengar, melihat dsb) sama dengan sifat makhluk nya , atau
memberikan sifat-sifat yangkhusus bagi Allah untuk makhluk nya seperti
menyakini bahwa ada makhluk Allah yangmengetahui perkara-perkara ghaib
Syirik adalah menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan selain-Nya
dalam hal ibadah, seperti berdoa, beristighatsah, bernadzar, shalat, puasa, atau
mempersembahkan hewan sembelihan kepada berhala-berhala maupun
selainnya. Misalnya, menyembelih hewan yang dipersembahkan kepada
Syaikh al-Badawi dan ‘Idrus, shalat yang dipersembahkan kepada si fulan,
dan meminta pertolongan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‘Abdul Qadir, ‘Idrus di Yaman, orang-orang yang sudah mati ataupun orang
yang tidak berada di tempatnya. Semua perbuatan ini disebut kesyirikan.
Demikian pula, apabila seseorang berdoa, ber-istighatsah, meminta
pertolongan kepada bintang-bintang dan jin, atau mengerjakan perbuatan-
perbuatan kesyirikan lainnya. Oleh karena itu, jika ia melakukan salah satu
jenis ibadah tersebut, tetapi ditujukan kepada benda-benda mati, orang-orang
yang sudah mati ataupun orang yang tidak berada di tempatnya, maka semua
perbuatan ini termasuk menyekutukan Allah. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
Pertama:Syirik Akbar
Syirik akbar (syirik paling besar) yaitu menjadikan sekutu selain Allah SWT
yang disembah dan ditaati sama seperti menyembah dan mentaati Allah SWT.
Seperti shalat untuk selain Allah, berpuasa untuk selain Allah, menyembelih
hewan (kurban) untuk selain Allah, berdoa untuk orang yang sudah mati,
berdoa kepada orang yang tidak ada di hadapannya untuk menolongnya dari
urusan yang hanya Allah saja yang berkuasa, dan lainnya.
Kedua:Syirik Asghar
Syirik asghar (syirik paling kecil) adalah menyamakan sesuatu selain Allah
dengan Allah SWT dalam bentuk perkataan atau perbuatan. Syirik dalam
bentuk amalan adalah riya’. Sedangkan dalam bentuk perkataan lisan adalah
lafadz-lafadz yang mengandung makna menyamakan Allah SWT dengan
sesuatu yang lain. Misalnya, ia mengatakan: “Apa yang dikehendaki Allah dan
engkau kehendaki”.
Ketiga:SyirikKhafi
Syirik khafi (tersembunyi) adalah syirik yang berada antara syirik akbar dan
syirik asghar. Atau dengan kata lain, syirik yang dimungkinkan bisa termasuk
syirik akbar atau syirik ashghar. Seperti: Bersumpah dengan selain nama Allah
adalah syirik ashghar, tetapi jika yang bersumpahnya itu dengan keyakinan
bahwa yang dia pakai untuk sumpah itu menyamai keagungan Allah maka ini
termasuk syirik akbar.
ظ ْل ٌم ع َِظي ٌم
ُ َاَّللِ إِ َّن الش ِْركَ ل ُ َوإِ ْذ قَا َل لُ ْق َما ُن ِِل ْب ِن ِه َو ُه َو يَ ِع
َّ ظهُ َيابُنَ َّي َِل تُش ِْر ْك ِب
A. Kesimpulan
a. IMAN
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan
menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian,
pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah
itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya,
kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal
perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan
dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur
keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan.
b. ILMU
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum,
artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan
dan pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan.
Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika
manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-
sia.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang
apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat
disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu
c. AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah,
amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya
di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau
setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian,
amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam
Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu
dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti
meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika
dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif
bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan
kemudahan dalam lapangan praktis manusia.
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan
dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan
dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta
dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Kata ilmu berasal dari kata
kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin.
Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami
sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan.. Allah
SWT menggandengkan antara kedua kata ini, yaitu iman dan ilmu karena
kedua kata tersebut memiliki hubungan satu sam lain yang sangat erat, dimana
jika seseorang bertambah ilmunya maka semestinya bertambah jugalah
imannya. Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak
adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan
iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan
menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat
kerusakan.
B. Saran
Makalah yang Saya buat ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
makalah saya.
DAFTAR PUSTAKA
http://istiqomahnovita.blogspot.com/2016/12/iman-ilmu-dan-amal.html
https://prezi.com/ceq0k_k_v-hw/hubungan-iman-ilmu-dan-amal-dalam-
islam/
http://sangkancil22.blogspot.com/2017/05/makalah-hubungan-antara-
iman-dan-ilmu.html
https://www.academia.edu/35842778/Makalah_agama