Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUJUH MACAM DOSA BESAR

DOSEN PENGAMPU: Dr. MULIYANI, S.Pd.I., M.Pd

DI SUSUN OLEH:
DIAN SAFITRI RUDIN (22222078)
ELVINA MELIA (22222064)
FERDIANSYAH (22222038)
RIZAL FADILA HARSI (22222075)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2023
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullhi Wabarakaatuh


Puji syukur kami ucapkan kepada Allah ‫ﷻ‬, yang telah memberikan rahmatnya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam
kami ucapkan kepada junjungan kami nabi Muhammad ‫ﷺ‬.Yang telah memberikan pelajaran
kepada kita semua sebagai umat Islam.
Dan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga mendapat akhir yang cukup memuaskan. Inilah
usaha keras kami, kami harap dapat bemanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami
khususnya. Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-
besarnya.Semoga bermanfaat.Amiiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullhi Wabarakaatuh

Kendari, 18 oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Tujuh Macam Dosa Besar...............................................................................................2
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan ....................................................................................................................8
B. Saran ...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dosa yang identik dengan sebuah siksa adalah jenis-jenis perbuatanyang balasannya
adalah neraka. Penegasan tentang siksa dari perbuatanmenyimpang ini menurut Allah
adalah bagian dari hikmah pensyari'atankebaikan untuk kemaslahatan semua makhluk.
Apa yang telah dijanjikanAllah kepada manusia maupun yang diancamkannya tidak perlu
diragukan,karena hati yang ragu akan membawa akibat rusaknya iman dan lenyapnyasinar
Allah dari hati kita, bahwa yang telah dijanjikan Allah pasti akanditerima oleh semua
hamba.
Ketika seorang hamba berdosa kepada Allah sebagaimana pendapatsahabat Ibnu
Mas'ud ra : seorang hamba yang merasa dosa-dosanya sepertisetinggi gunung, dia
khawatir jikalau dosa yang besar & tinggi itu akan jatuhdan menimpa dirinya ( seperti
gunung yang bisa roboh menimpa manusiadibawahnya ). Dan sebaliknya, orang-orang
yang menganggap enteng dosa &kesalahan yang pernah diperbuatnya, menganggap dosa
itu seperti lalat yanghinggap diujung hidungnya, ia menganggap remeh dosa yang
diperbuatnya,tidak akan mengganggu pikiran & perasaannya seperti mudahnya
iamenghalau lalat yang hinggap diujung hidungnya. Makalah ini akan menjelaskan
tentang tujuh macam dosa besar yang pernah di jelaskan nabi SAW kepada umatnya.

B. Rumusan Masalah

 Apa saja yang dimaksud dengan tujuh macam dosa besar itu?

C. Tujuan

 Makalah ini kami buat bertujuan untuk menambah ilmuserta wawasan kami tentang
Mata kuliah hadits tentang tujuh macam dosa besar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuh Macam Dosa Besar

Terjemah Hadits

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
"Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja
itu?" Beliau menjawab, "Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan
Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak
yatim, melarikan diri dari peperangan, dan menuduh berzina wanita yang suci mukminah yang
tidak tahu-menahu." (HR. Bukhari-Muslim)

1. SYIRIK MEMPERSEKUTUKAN ALLAH SWT.

Allah menyebut syirik sebagai kezaliman yang besar dan menyebutkan sebagai salah satu
kabair ( dosa besar ) malah yang paling besar dan didiharamkan surga baginya, sebagaimana
yang tersebut dalam firmanNYA:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,tidaklah ada bagi orang-orang
zalim itu seorang penolongpun.” (QS AlMaidah : 72)
Apakah yang disebut dengan syirik? Apakah ziarah ke kubur, tawassulkepada arwah suci,
tabarruk kepada orang saleh, seperti dilakukan kaummuslim sepanjang sejarah, dapat dikatakan
syirik? Dalam konteks itu tidak mungkin membuat urusan teologis, cukuplah disebutkan konsep-
konsep tentang syirik ( jalaluddin 1993: 261-262)
Pertama, syirik terdapat pada akidah dan bukan perbuatan. Ada orang yang berpendapat
bahwa menghormati bendera adalah perbuatan ibadat atau karena bendera adalah benda mati.
Walaupun menghormati bendera itu miripritus, ia bukan ibadat, karena tidak seorangpun
mempunyai keyakinan bahwa bendera itu tuhan. Menghormati benda mati bukanlah hal tercela,
bila tidak didasari dengan keyakinan bahwa benda mati itu tuhan. Nabi menyuruh kitashalat
menghormati masjid ( tahiyyatul al-masjid ), jenazah, dan tempat-tempat bersejarah ( al- qur’an
bahkan menyebut shafa dan marwah sebagaisyiar-syiar ALLAH dan memuliakannya sebagai
tanda taqwa kepadaNYA ).
Kedua, salah satu sifat ketuhanan adalah kemutlakan. Musyrik bila memperlakukan pendapat
seseorang sama mutlaknya seperti pendapat ALLAH SWT, padahal pendapat itu tidak di
benarkan oleh ALLAH. Termasuk musyrik bila ada pendapat merasa benar dan mempersalahkan
tuhan. Juga musyrik bila tunduk secara mutlak kepada kekuasaan diluar ALLAH SWT. Boleh
tunduk kepada rosul, karena ALLAH memerintahkandemikian. Boleh taat kepada makhluk bila
ketaatan itu dibenarkan al-khaliq.
Ketiga, syirik berarti melihat tujuan atau makna hidup di luar ALLAH SWT. Disini syirik
berarti melepaskan dimensi ilahiyyah dari gerakan dan prilaku kita.Dan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,“ Maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa besar yang paling besar?Yaitu:
Syirik kepada Allah…” (al-Hadis) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan…” lalu beliaumenyebutkan di antaranya adalah syirik .Dan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,“ Barangsiapa yang mengganti agamanya (murtad),
maka bunuhlahdia.

2
2. BERBUAT SIHIR

sihir termasuk dosa besar, karena pelakunya mesti kafir. ALLAH SWT berfirman:

‫َو اَّتَبُعْو ا َم ا َتْتُلوا الَّش ٰي ِط ْيُن َع ٰل ى ُم ْلِك ُس َلْيٰم َن ۚ َو َم ا َك َفَر ُس َلْيٰم ُن َو ٰل ِكَّن الَّش ٰي ِط ْيَن‬
‫َك َفُرْو ا ُيَع ِّلُم ْو َنالَّناَس الِّس ْح َر‬
artinya: dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masakerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakansihir), Padahal Sulaiman
tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
mereka mengajarkan sihir kepadamanusia”. (QS. Al baqarah : 102)
Tujuan sebenarnya syaitan terkutuk mengajarkan sihir kepadamanusia tidak lain agar
manusia itu menyekukutukan ALLAH SWT. Banyak manusia tersesat dan terjerumus kedalam
pekerjaan sihir dengan keyakinan pekerjaan sihir itu haram saja. Mereka tidak merasa bahwa
perbuatan sihir sebenarnya adalah kafir ( adz-dzahabi 1994 :30 ), sebab termasuk
kegiatanmengerjakan isimiaa’- ialah mengada-adakan khayalan yang tak adawujudnya dalam
indra dan simiyaa’ memang sihir, seperti untuk menceraikanseseorang dengan istrinya, memikat
seseorang perempuan untuk seorang laki-laki dan membuat seorang perempuan membenci
seorang laki-laki dansebagainya dengan menggunakan kata-kata yang tidak dapat
dimengertikebanyakan mengandung unsure syirik dan sesat. Pantaslah hukum had bagiorang
yang mengerjakan sihir, ialah dibunuh, karena ia mengingkari ALLAHSWT atau serupa dengan
kafir.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarangumatnya dari perbuatan
sihir dan memberitakan bahwa sihir termasuk tujuh perbuatan yang menghancurkan.
Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam , beliau bersabda: “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (parasahabat)
bertanya: “Wahai, Rasûlullâh, apakah itu?” Beliau menjawab:“Syirik kepada Allâh, sihir,
membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecualidengan haq, memakan riba, memakan harta anak
yatim, berpaling dari perangyang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka
yangmenjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. [Haditsshahîh riwayat
Bukhari, no. 3456; Muslim, no. 2669].

3. MEMBUNUH DIRI YANG DIHARAMKAN ALLH KECUALI DENGAN HAK


Firman AALAH SWT dalam al qur’an :” dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”.(QS An Nisa’: 93)

Sedangkan secara teoritis bentuk-bentuk operasional dari pidana atas jiwa itu merupakan pidana
mati yang pelaksanaannya dapat saja melalui kursilistrik, ditembak dengan senjata api, ditusuk

3
dengan senjata tajam, di pancungdengan pedang, minum racun, digantung dan lain-lain. Artinya
apapun bentuk
pelaksanaannya yang penting adalah bahwa yang bersangkutan dijatuhisanksi pidana yang segera
mengakibatkan kematian.Islam melarang membunuh orang kafir yang tidak memerangi
kaumMuslimin, yaitu orang kafir dzimmi, mu’ahad, dan musta’man. Barangsiapamembunuh
orang kafir jenis ini, maka dia terkena ancaman keras yang datangdari Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :ً  ‫م‬   َ
َ َ 
 ‫ي‬ ْ   ‫ة‬َ  ‫ر‬ ‫ي‬  ‫م‬ ْ   ‫م‬ ُ  ‫د‬َ 
‫ج‬  ُ ‫ح‬    َ  ‫و‬ ، ‫ن‬َ  
َ   َ ‫ا‬ َ   ‫ح‬ ‫ا‬َ  ْ  
‫ر‬َ  ْ َ ‫ا‬ً  ‫د‬َ  َ   ‫م‬ َ َ َ ْ   َ
 ُ ‫م‬
Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, (maka) ia tidak akanmencium bau surga, padahal
baunya didapati dari jarak perjalanan empat puluh tahun. [HR al-Bukhâri, no. 2995]

4. MAKAN HARTA RIBA


Riba merupakan perbuatan dosa besar dengan ijma’ Ulama, berdasarkan al-Qur`ân, as-Sunnah.
Dalil dari al-Qur`ân di antaranya adalahfirman Allâh Azza wa Jalla : َّ
 ‫ر‬
ّ ‫ل‬ ‫ا‬ َ  
‫ر‬َ   ‫و‬ َ ‫ع‬ْ  ‫ي‬َ ْ  ‫ا‬ ُ  َ  َ
َ  ‫و‬
 َ
Allâh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. [al-Baqarah/2:275]

Riba yang berasal dari bahasa arab, artinya tambahan ( ziyadah ), yang berarti tambahan
pembayaran uang pokok pinjaman ( maulana, 1950 : 721 ).Sedangkan al jurjani ( 1938 : 97 ),
merumuskan definisi riba sebagai berikut:
“riba di dalam syara yaitu kelebihan tambahan pembayarantanpa ganti imbalan yang disyaratkan
bagi salah seorang dari dua orang yang membuat akad ( transaksi )
Oleh karena itu menurut sayid sabiq dalam fiqh as-sunnah ( 1981 : 178) praktek riba tersebut
dapat berdampak antar lain:
1) menyebabkan eksploitasi ( pemerasan ) oleh si kaya terhadap si miskin.
2) .uang modal besar yang dikuasai oleh the haves tidak disalurkan kedalamusaha-usaha
yang produktif, tetapi modal besar itu justru disalurkan dalam perkreditan berbunga yang
belum produktif.
3) .bisa menyebabkan kebangkrutan usaha dan pada gilirannya bisamenyebabkan keretakan
rumah tangga, jika si peminjam itu tidak mampumengembalikan pinjaman dan bunganya.
Para ulama mengharamkan riba secara mutlak, artinya sedikit atau banyak sama saja tetap haram.
Pantaslah bila riba termasuk kedalam tujuhdosa besar.
Dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu‘alaihi wa sallam melaknat
pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya dandua saksinya”, dan Beliau n bersabda,
“Mereka itu sama.” [HR. Muslim, no.4177]

4
5. MAKAN HARTA ANAK YATIM
Tentang hal ini Allah SWT berfirman,“‘Sesunggubnya, orang-orangyang memakan barta
anakyatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenub perutnya dan mereka
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). ‘(an-Nisaa ‘: 10)

”Kezaliman adalah perbuatan yang menindas orang lain ( jalaluddin,1993 : 269 ). Dalam
konteks kezaliman anak yatim, titik pangkalnyaterkadang berasal dari penyalahgunaan
kekuasaan sebagai amanah yangmestinya diemban untuk melindungi, menjaga, memelihara,
mereka sehingga pada waktunya nanti menjadikan mereka mampu mengemban amanah
itusendiri dalam meningkatkan kualitas hidupnya.Di sisi lain, menurut ulama, kalaulah wali
anak yatim tersebut bilamana ia dalam keadaan fakir masih di perbolehkan baginya
memakanharta anak yatim itu dengan cara yang ma’ruf, sekedar demi kemaslahatanmenurut
kebutuhannya saja. Kalaupun anak yatim tersebut tidak memilikikekayaan , sudah menjadi
kewajiban kaum muslimin memelihara dengantujuan mencari keridhoan ALLAH SWT.
6. LARI DARI PEPERANGAN
Lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum muslimin diserangoleh musuh mereka,
dan kaum muslimin maju mempertahankan diri dariserangan musuh itu, kemudian ada
seorang muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. Tentang hal ini Allah SWT
berfirman:
“‘Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu,kecuali berbelok untuk
(siasat) perang atau bendak menggabungkan diridengan pasukan yang lain, maka
sesunggubnya orang itu kembali denganmembawa kemurkaan dari Allab, dan tempatnya
ialah neraka jabannam. Dan,amat buruklab tempat kembalinya. ‘(al-Anfaal: 16)”
Hukum had terhadap kejahatan yang berat dan berbahay ini adalahhukuman mati. Maka
sudah seharusnya para pejuang islam yang bermotokan “hidup atau mati “, mendapat

5
ganjaran berupa gbazi kalau dia memenangkan pertempuran tersebut atau menjadi sahid di
jalan ALLAH SWT bila ia gugur dalam membela agama ALLAH SWT.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alahi wa sallam juga memberitakan bahwa orangyang mencukupi
kebutuhan anak yatim akan masuk surga berdekatan dengan Beliau Shallallahu ‘alahi wa
sallam.
Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Saya dan
orang yang mencukupi anak yatim di dalam sorga sepertiini”, beliau berisyarat dengan dua
jari beliau, jari telunjuk dan jari tengah. [HR Al-Bukhâri]

7. MENUDUH WANITA YANG BERIMANA YANG TIDAH TAHUMENAHU


DENGAN PERBUATAN BURUK DENGAN APA YANGDIFITNAKAN
KEPADANYA
Qadzaf atau fitnah merupakan suatu pelanggaran yang terjadi bilaseseorang dengan bohong
menuduh seseorang muslim berzina, ia merupakankejahatan yang besar dalam islam dan yang
melakukan disebut pelanggaranyang berdosa. ALLAH SWT berfirman :
“ dan orang – orang yang menuduh wanita yang baik baik ( berbuat zina ), sedangkan mereka
tidak mendatangkan empat orang saksi, makaderalah orang yang menuduh itu dengan
delapun puluh deraan dan janganlahkamu menerima kesaksian mereka buat selama lamanya
dan mereka itulahorang orang yang fasik ‘’ ( QS an-Nur : 4 )
Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- juga bersabda,ْ  ‫ت‬َ  ‫ن‬ َ  ُ  ‫د‬ ‫ئ‬   َ
‫ص‬َ    َ ‫م‬   َ
‫ي‬  ‫ا‬ َ  ْ   َ
 ْ 
  ‫ر‬  ‫ن‬َ  ‫م‬
‫ى‬َ َ   ُ  ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ا‬   ْ    ‫و‬ !َ ‫م‬ُ  َ  
‫ت‬َ   ‫ث‬
Semoga engkau ditinggal mati ibumu ; tidaklah yang menyebabkanmanusia dijerembabkan
batang hidungnya (di Neraka) pada hari Kiamat,melainkan disebabkan lidah
mereka(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2619,dan beliau berkata, “Ini adalahhadits hasan
shahih.”

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia yang bernyawa tak luput dari perbuatan dosa, baik itudosa kecil bahkan
dosa besar sekalipun, oleh karena nya manusia harusnyatidak henti hentinya memohon ampun
( taubat) kepada ALLAHSWT. Sebesar apapun dosa kita, apabila kita bertaubat maka ALLAH
SWTmenerima taubat kita. ALLAH SWT berfirman:
“ kecuali orang orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki( dirinya ), maka
sesungguhnya ALLAH SWT maha pengampun lagi maha penyayang’’.

B. Saran
Sebelum kita melakukan sesuatu apapun itu maka terlebih dahulu diniatkan karena ALLAH
SWT semata, dan kerjakan dengan hati hati agar tidak melakukan dosa, kalaupun terlanjur
melakukan dosa, hendaknyasegeralah bertaubat. ALLAH SWT maha penerima taubat seorang
kaum.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fakhrur Rozi, Hadis Tarbawi, (Semarang: CV Karya Abadi Jaya,


2015)http://www.pelajaransekolahonline.com/2016/25/pengertian-dan-dalil-tentang-dosa-
besar-lengkap-dengan-7-macam-dosa-besar.html10/04/2017 - 18.40).Imam Abu Abdullah
Muhammad, Dosa-Dosa besar , (Surabaya: PT Bina Ilmu,1990)Sulaiman Rasjid, Fiqh
Islam, (Bandung :Sinar Baru Algensindo,2000)Joko Suharto, Menuju Ketenangan Jiwa,
( Jakarta :Rineka Cipta, 2007)11

Anda mungkin juga menyukai