Anda di halaman 1dari 10

“KEBIJAKAN DALAM INVESTASI”

Mata Kuliah :

Dosen Pembimbing : Munib, M.Ag

DISUSUN OLEH:

NUR NOVA DILLA (1902130029)


RIO SAPUTRA (1902130027)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PALANGKA RAYA


FAKULTAS SYARIAH
HUKUM EKONOMI SYARIAH
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada pemakalah untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hadis Dosa-Dosa Besar
tepat waktu. Makalah Hadis Dosa-dosa Besar disusun guna memenuhi tugas dari Dosen
Hadist di IAIN Palangka Raya. Selain itu,pemakalah juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Hadis Dosa-dosa besar.

Pemakalah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Munib,


M.Ag selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
wawasan terkait bidang yang dipelajari pemakalah. Pemakalah juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Pemakalah
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran
yang membangun akan pemakalah terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya,16 Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................2

C. Tujuan Penulisan............................................................................2

D. Metode Penulisan............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dosa Besar....................................................................3

B. Pengertian Menyekutukan Allah....................................................4

C. 7 Macam Dosa Besar......................................................................5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dosa atau zanbun(bahasa Arab) adalah akibat dari tidak melakukan
kewajibankewajiban Allah atau melanggar keharaman-Nya. Dosa besar adalah dosa
yang ancamannya siksaan di dunia dan di akhirat serta dilaknat oleh Allah dan Rasul-
Nya. Dosa besar dapat dihapus atau diampunkan oleh Allah, tentunya dengan bertobat
yang sungguh-sungguh atau yang disebut dengan taubatan nasuha. Sebagaimana dalil
yang artinya:
“Orang yang telah bertaubat dari dosanya, seperti orang yang tak punya dosa.”
(H.R. Ibnu Majah) “Dari Nawwas bin Sim’an al-Ansari dia berkata: Akupernah
bertanya kepada
Rasulullah saw. tentang arti kebajikan dan dosa. Beliau menjawab, kebajikan itu
adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa adalah perbuatan atau tindakan yang
menyesakkan dada dan engkau sendiri benci jika perbuatanmu itu diketahui orang
lain. (H.R. Muslim)”
Seseorang dianggap telah berbuat dosa, yaitu jika ia telah berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan perintah Allah Swt. Dorongan untuk berbuat dosa adalah hawa
nafsu dan godaan setan sehingga berani meninggalkan perintah Allah Swt. Dosa dapat
dibagi menjadi dua, yaitu dosa kecil dan dosa besar. Akibat dari kedua dosa ini
samasama berbahaya karena menyebabkan kerugian dalam kehidupan di dunia dan
akhirat.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa:31, “Apabila kamu
menjauhi dosa-dosa besar yang telah dilarang bagimu untuk mengerjakannya, maka
Kami hapuskan dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu kedalam tempat
yang mulia (Surga).”
Dosa adalah segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah
Allah SWT. Sampai disini belum dibedakan besar kecilnya dosa. Abdullah bin Abbas
berkata, “Setiap perbuatan menentang ajaran Islam adalah dosa besar.”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yakni :
1. Bagaimanakah Pengertian Dosa Besar?
2. Bagaimanakah Pengertian Menyekutukan Allah?

1
3. Apasajakah 7 Macam Dosa Besar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yakni:
1. Mengetahui dan memahami pengertian dosa-dosa besar
2. Mengetahui dan memahami pengertian menyekutukan Allah
3. Mengetahui dan memahami 7 macam dosa besar
D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan dalam makalah ini adalah metode kualitatif dan
deskriptif.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DOSA BESAR


Dosa besar (Kabair) adalah larangan Allah dan Rasulullah yang tercantum di
dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta atsar dan para salafus shain. Allah swt.
menjamin bagi siapa-siapa saja yang menjauhi dosa-dosa besar dan perkara-perkara
yang diharamkan akan diampuni semua dosa-dosa kecil yang dilakukannya. Allah
berfirman :

2
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang
kecil) dan kami masukan kamu ke tempat yang mulia (surga).
Berdasarkan nash diatas, Allah menjamin surga bagi yang menjauhi dosa-dosa
besar. Allah juga berfirman :
"(yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya tuhan mu maha luas
ampunannya. Dan dia lebih mengetahui (tentang keadaanmu) ketika dia menjadikan
kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu'; Maka janganlah
kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa. 1

B. PENGERTIAN MENYEKUTUKAN ALLAH


Syirik atau menyekutukan Allah adalah sesuatu yang amat diharamkan dan
secara mutlak ia merupakan dosa yang paling besar. Barangsiapa menyembah selain
Allah berarti ia meletakan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada
yang tidak berhak dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadanya, jika ia
meninggal dunia dalam kemusyirikan. Allah swt. berfirman :
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni segala dosa yang selain dari syirik
itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barangsiapa yang mempersekutukan allah ,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar". ( An-Nisaa:48 )
Syirik atau menyekutukan allah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Syirik besar : adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah,
seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik itu untuk kuburan, jin atau

1
Imam Adz-Dzahabi, Dosa-Dosa Besar, CV Pustaka Arafah,Solo.

3
setan, atau mengharapkan sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat
maupun mudharat.
2. Syirik kecil : yaitu tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam, tetapi
ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar. Dan
hadist tentang syirik ini bisa dilihat di H.R. Muslim dan H.R. Bukhari. 2

C. 7 MACAM DOSA BESAR


1. Putus Asa
Dosa besar Kedua setelah syirik adalah berputus-asa dari
rahmat Allah, atau al-ya’su min rawhillah (berputus-asa dari
rahmat Allah). Al-Quran telah menanamkan orang-orang seperti
itu sebagai orang-orang kafir.
"dan janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah.
Sesungguhnya yang berputus asa dari Rahmat Allah itu hanyalah
orang-orang kafir.”(QS. Yusuf: 87)
Sikap ini mereduksi seseorang ke keadaan putus asa tital. Dia
membayangkan dirinya telah ditakdirkan masuk neraka, dan
karenanya menganggap tidak ada manfaat melakukan kebaikan dan
menjauhi kejahatan. Orang yang putus asa tidak layak untuk
diampuni, sebab kondisi mental orang seperti itu tidak
membawanya untuk bertaubat, bahkan sebaliknya, mendorongnya
untuk terus melakukan perbuatan-perbuatan maksiat lebih lanjut
dan menentang perintah-perintah Allah.
2. Mengabaikan Hukuman Allah
Pengabaian total terhadap azab Allah. Orang tersebut tidak
takut kepada siksaan ghaib dan mencemooh gagasan hukuman atas
tindakannya. Dia hidup dengan kegembiraan di dunia kenyamanan-

2
Abul 'Ala Maududi, Dasar-dasar Aqidah Islam, ter. Mufid Ridlo (Jakarta: Media Dakwah,
1996).

4
kenyamanan materian dan tidak menyadari bahwa dia terbelenggu
oleh dosa-dosanya.
3. Pembunuhan
Pembunuhan terhadap seseorang yang eksekusinya tidak
diperintahkan Allah dan Nabi saw. ayat Al-Qur’an telah
menyebutkan:
“dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja
Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang
besar baginya.”
4. Durhaka Terhadap Orang Tua
Durhaka adalah suatu dosa, siksa atasnya dijanjikan di dalam
Al- Qur'a :
" dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka."
5. Memakan Harta Anak Yatim
Memakan harta anak yatim dilarang apabila dilakukan secara
zalim. Seperti firman allah swt : “sesungguhnya orang-orang
yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka
itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk kedalam
api yang menyala-nyala.” (QS.An-Nisa:10).
6. Melarikan Diri Dari Perang
Islam melarang umatnya untuk berpaling atau melarikan diri dari
medan perang, sebagaimana firmannya : “barangsiapa yang
membelakangi mereka (mundur) diwaktu itu, kecuali berbelok
untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan
pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari allah,dan tempatnya ialah neraka
jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS.Al-
Anfal:16)
7. Menuduh wanita mukminat yang baik-baik dengan tuduhan zina
Perempuan baik-baik dalam islam ialah seorang mukminat yang
senantiasa taat kepada allah swt dan menjaga kehormatannya dari
perbuatan keji (zina). Allah swt berfirman : “Dan orang-orang

5
yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah
mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan
janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan
mereka itulah orang orang yang fasik.” (QS.An-Nur:4).3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dosa besar adalah dosa yang ancamannya siksaan di dunia dan di


akhirat serta dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Dosa besar dapat
dihapus atau diampunkan oleh Allah, tentunya dengan bertobat yang
sungguh-sungguh atau yang disebut dengan taubatan nasuha. Sebaiknya
kita sebagai manusia harus berhati-hati dalam berbuat baik perkataan,
perbuatan, dan lain sebagainya.
Perbuatan dosa besar adalah suatu larangan dari Allah dan
Rasulullah dari penjabaran hadist diatas, dosa besar itu jumlahnya
banyak diantaranya : syirik, durhaka terhadap kedua orang tua,
membunuh jiwa tanpa hak, saksi palsu, sihir, menuduh mukminat
berzina, memakan harta anak yatim, memakan harta riba, lari dari
medan perang.
Dosa dosa tersebut merupakan dosa yang besar dan pastinya
mempunyai hukuman yang berat bagi pelakunya, baik hukum di dunia
maupun di akhirat kelak yang tidak dapat seorangpun yang dapat
mengelak dari hukum Allah.

3
Ismail Haqqi Al-Buruswi, Tafsir Ruhul Bayan, (Bandung: PT Diponegoro.1995)

6
DAFTAR PUSTAKA

Imam Adz-Dzahabi, Dosa-Dosa Besar, CV Pustaka Arafah,Solo.

Abul 'Ala Maududi, Dasar-dasar Aqidah Islam, ter. Mufid Ridlo (Jakarta: Media

Dakwah, 1996).

Ismail Haqqi Al-Buruswi, Tafsir Ruhul Bayan, (Bandung: PT Diponegoro.1995)

Anda mungkin juga menyukai