Anda di halaman 1dari 3

A.

Pertumbuhan pengguna aplikasi pinjaman dana berbasis online semakin meningkat


dari tahun ke tahun. Berdasarkan data OJK Pada 2017, terdapat 237.159 nasabah yang
mengajukan pinjaman secara online untuk mendapatkan dana segar. Jumlah tersebut
melejit hingga 581% dari pencapaian tahun 2016 sebanyak 38.105 orang. Tingginya
pertumbuhan nasabah tersebut memang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang
menyediakan jasa pinjaman online. Mengacu pada data OJK, jumlah perusahaan
pemberi pinjaman atau kredit online pada tahun 2017 mencapai 100.940 dengan dana
pinjaman senilai 2,56 triliun. Selain itu, pertumbuhan pengguna pinjaman online juga
disebabkan oleh banyaknya keuntungan yang diberikan oleh penyedia pinjaman
seperti tanpa jaminan, langsung cair, dan kemudahan lainnya1
Berikut ini sejumlah keuntungan pinjaman online:2
1. Proses Cepat
Jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional, proses pinjaman online lebih cepat
karena banyak menyederhanakan administrasi. Misalnya, untuk pengiriman dokumen
(persyaratan), pertanyaan hingga wawancara nasabah dapat dilakukan tanpa tatap
muka.
2. Syarat Mudah
Pada lembaga keuangan konvensional, pinjaman biasanya diberikan secara ketat.
Salah satu syarat utama yang diajukan lembaga keuangan konvensional adalah
jaminan. Seringkali hal ini memberatkan calon nasabah. Pada pinjaman secara online,
syarat agunan sering tidak berlaku khususnya untuk nominal pinjaman yang kecil.
3. Fleksibel
Salah satu keunggulan pinjaman online adalah fleksibilitas. Pemohon pinjaman tidak
perlu mendatangi kantor cabang bank atau multifinance. Cukup bermodalkan
smartphone dan koneksi internet, Anda bisa mengajukan pinjaman dari mana saja dan
kapan saja.
4. Kalkulator Kredit
Seringkali, seseorang yang berniat mengajukan pinjaman harus gigit jari ketika
mengetahui kemampuan finansialnya tidak memenuhi syarat untuk mengajukan
pinjaman dengan nominal tertentu. Padahal, yang bersangkutan sudah meluangkan
waktu untuk mendatangi kantor cabang bank. Pada jasa pinjaman online hal tersebut

1
Pajak, Pinjaman Online..., diakses pada 9 Oktober 2019
2
Ibid.,
tidak perlu terjadi. Sebab, Anda bisa memanfaatkan fitur kalkulator kredit untuk
mengetahui berapa dana tunai yang sebenarnya dapat Anda pinjam.
5. Beragam Produk
Tidak kalah dengan bank dan penyedia jasa keuangan lainnya. Seperti sudah
disebutkan di atas, calon nasabah dapat mengajukan pinjaman untuk berbagai
kebutuhan mulai dari membeli rumah hingga keperluan modal usaha.

Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa keuntungan dari kita
bertransaksi di pengajuan pinjaman dana melalui aplikasi online adalah sebagai berikut:
proses yang cepat dalam hitungan menit sudah bisa cair meskipun ada beberapa pengajuan
yang juga tidak bisa cair karena hasil analisa dari pihak pinjaman online, syarat mudah hanya
difotokan lewat handphone tanpa perlu tatap muka secara langsung dan juga tanpa jaminan,
fleksibel dalam proses pengajuannya tanpa datang ke kantor kapanpun dan dimanapun bisa
yang terpenting ada koneksi internetnya dan dalam mengajukan pinjaman online sebagai
bagian dari prosedur pinjaman online calon peminjam wajib mengunduhaplikasi pinjaman
online, kalkulator kredit ini bisa langsung memberikan informasi berapa pinjaman yang dapat
dicairkan ke rekening oleh peminjam mulai dari batas minimal sampai batas maksimal yang
otomatis hasilnya keluar di aplikasi pinjaman berbasis online, serta memiliki beragam produk
mulai dari produk untuk modal usaha, konsumsi maupun untuk perbaikan rumah dan lain-
lain.

B. Perlindungan hukum terhadap nasabah pengguna pinjaman online

Perkembangan teknologi informasi pada masa ini telah mampu melaksanakan


pengumpulan, penyimpanan, pembagian serta penganalisisan data. Konsep dari perlindungan
data pribadi menjelaskan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan mengenai
apakah dirinya akan bergabung dengan masyarakat dan membagikan/bertukar data pribadi
atau tidak.Hukum perlindungan data mencakup langkah-langkah perlindungan terhadap
keamanan data pribadi, serta syarat-syarat mengenai penggunaan data pribadi seseorang.3

UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, dalam Pasal 29 ayat (1)
menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi….” Maka dalam
pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai perlindungan data pribadi merupakan
hak (privacy rights) yang dimiliki setiap orang yang harus dilindung oleh negara, dimana

3
Sinta Dewi, 2016, “Konsep Perlindungan Hukum Atas Privasi dan Data Pribadi Dikaitkan dengan penggunaan
Cloud Computing di Indonesia”, Yustisia, Volume 5, Nomor 1, Januari-April 2016, h. 25.
dalam privacy rights setiap orang memilki hak untuk menutup atau merahasiakan hal-hal
yang sifatnya pribadi.4

Perlindungan data pribadi telah diatur dalam UU No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik,
yang tercantum dalam Pasal 26 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa:

1. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan, penggunaan setiap


informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus
dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan.
2. Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang
ini.
Ketentuan yang diatur tersebut, telah memberikan hak kepada pemilik data
pribadi untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadinya, apabila data pribadinya
telah tersebar dan disalahgunakan oleh pihak lain, maka pemilik data pribadi dapat
mengajukan gugatan ke pengadilan. Gugatan yang dimaksud berupa gugatan perdata
yang diajukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Ketentuan pasal tersebut
merupakan perlindungan yang diberikan terhadap data pribadi seseorang secara
umum, artinya dalam setiap kegiatan yang menyangkut transaksi elektronik yang
menggunakan data pribadi seseorang maka wajib untuk menjaga dan melindungi data
pribadi tersebut, dengan pengaturan tersebut, maka setiap orang memiliki hak
untuk menyimpan, merawat dan menjaga kerahasiaan datanyaagar data yang dimiliki
tetap bersifat pribadi. Setiap data pribadi yang telah diberikan tersebut harus
digunakan sesuai dengan persetujuan dari orang yang memiliki dan harus dijaga
kerahasiannya.

Referensi
http://ejournal.stain-tulungagung.ac.id/index.php/Eksyar
https://ojs.unud.ac.ai

4
5 I Dewa Gede Adi Wiranjaya dan I Gede Putra Ariana, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggaran
Privasi Konsumen Dalam Bertransaksi Online, Kerta Semaya, Vol. 4, No. 4, Juni 2016, h. 3.

Anda mungkin juga menyukai