Disusun Oleh :
DIMAS EKA SAPUTRA
(14201.12.20008)
Penulisan materi ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu dosa besar?
2. Apa saja macam-macam dosa besar?
a. Pengertian syirik kepada allah?
b. Pengertian putus asa dari rahmat allah?
c. Pengertian durhaka pada orang tua?
d. Pengertian berbuat zina?
e. Pengertian memakan harta anak yatim?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu dosa besar?
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam dosa besar?
a. Untuk mengetahui Pengertian syirik kepada allah?
b. Untuk mengetahui Pengertian putus asa dari rahmat allah?
c. Untuk mengetahui Pengertian durhaka pada orang tua?
d. Untuk mengetahui Pengertian berbuat zina?
e. Untuk mengetahui Pengertian memakan harta anak yatim?
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat materi ini bagi Institusi adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan mahasiswa sebagai peserta didik dalam
pemahaman dalam mengetahui “macam-macam dosa besar”.
2. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan terhadap mata kuliah Agama Islam IV
dengan materi “macam-macam dosa besar”.
PEMBAHASAN
Jadi dosa besar adalah perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau
agama yang berkaitan dengan perkara yang besar (berat). Dosa yang identik
dengan sebuah siksa adalah jenis-jenis perbuatan yang balasannya adalah
neraka. Penegasan tentang siksa dari perbuatan menyimpang ini menurut Allah
adalah bagian dari hikmah pensyariaatan kebaikan untuk kemaslahatan semua
makhluk. Apa yang telah dijanjikan Allah kepadamanusia maupun yang
diancamnya tidak perlu diragukan, karena hati yang ragu akan membawa
akibat rusaknya iman dan lenyapnya sinar Allah dari hati kita, bahwa yang
telah dijanjikan Allah pasti akan ditertima oleh semua hamba.1
Dosa terbagi atas dua macam, yakni dosa besar dan dosa kecil.
Pembagian ini berdasarkan berat atau ringan hukuman yang Allah timpakan
kepada pelakunya. Semangkin berat sanksi yang Allah timpakan berarti
semangkin besar kualitas suatu dosa.
Dosa besar adalah buah dari amal perbuatan yang sangat dilarang
keras oleh nash dan al-Quran dan Hadis Rasulullah baik bersifat larangan
maupun perintah. Disebut dosa besar karena bahaya yang di akibatkannya
sangat keji dan besar. Sedangkan dosa kecil adalah buah dari amal perbuatan
yang tidak begitu sangat dilarang oleh nash-nash Al-quran dan Hadis
Rasulullah SAW dan tidak dilakukan berulang-ulang disebut dosa kecil.1
2. Kandungan Hadis
1
Hasan, Ali. Dosa besar menurut Al Quran. Diss. IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1998.
Ini merupakan salah satu hadis yang menjelaskan tentang
sejumlah dosa besar. Namun didalam hadis ini Nabi menekankan hanya
empat yaitu menserikatkan Allah, durhaka kepada ayah dan ibu, membunuh,
dan bersaksi palsu.
Syirik adalah salah satu jenis dari kekufuran yang terbesar. Ulama
membagi syirik kedalam dua bagian, syirik jali (syirik yang jelas) dan syirik
khafi (syirik yang tersembunyi).
a.Syirik jali
b.Syirik khafi
Putus asa sering kali disebut sebagai frustasi (Tristiadi Ardi Ardani,
dkk., 2007) Putus asa terkadang menimbulkan banyak gejolak, meskipun
cenderung ke hal negatif beberapa hal terkadang menimbulkan ke hal yang
positif, diantaranya mobilitas dan bertambahnya aktivitas, berpikir secara
mendalam disertai dengan wawasan yang jernih dan terakhir regignation
(Tristiadi Ardi Ardani, dkk., 2007)3
3
Nur, Azka. “Larangan Putus Asa dalam QS. Yusuf: 86-87.” MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan
Tafsir 6.2 (2021): 217-238.
Ucapan “cis atau ah” yang dinilai remeh oleh manusia tidak boleh
diucapkan, apalagi mengingkari hak-haknya, mengabaikannya dan
mendurhakainya. Di dalam al-quran terdapat banyak sekali ayat yang
menyuruh untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dari Ibnu Abbas
diriwayatkan bahwa didalam al-quran ada tiga hal yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, termasuk tidak menserikatkan Allah dan
berbuat baik kepada ibu bapak. Lebih jelas dapat dilihat di dalam kutipan
berikut ini:
- Bersyukur kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua.4
4.Berbuat Zina
Dari segi tata susila perbuatan ini sangat kotor, hina dan tercela dalam
pandangan masyarakat, sedangkan dari segi agama perbuatan ini terhukum
dosa. Tidak ada yang mengingkari dalam memberikan hukuman kecuali
mereka yang pikirannya beda di bawah kendali hawa nafsunya. Mereka
menganggap setiap pelanggaran hukum dan peraturan adalah suatu ciptaan
baru hasil falsafah hidup manusia.4
Kehidupan yang ada saat ini telah mengatur terkait dengan perbuatan
zina. Pengaturan tersebut dilakukan oleh setiap aspek yang ada di dalam
kehidupan. Aspek yang dominandalam mengatur terkait dengan perbuatan
zina ada tiga aspek antara lain aspek agama, aspek budaya atau adat istiadat
dan aspek hukum. Setiap aspek tersebut memiliki kesamaan terkait dengan
pernyataan bahwa zina merupakan perbuatan yang menyalahi kodrat manusia
dan tidak boleh dilakukan oleh setiap manusia. Hal ini memberikan gambaran
bahwa setiap aspek di dalam kehidupan tidak ada yang membenarkan
4
Subhi, TB Asep, and Ahmad Taufik. 101 Dosa-dosa besar. QultumMedia, 2004.
perbuatan zina, maka dari itu sudah selayaknya bagi manusia untuk
menjauhkan perbuatan zina dalam kehidupan.
5
Al-quran dan terjemahannya
6
BASRI, M.YUSRAN. "ZINA." (2020).
Dalam hal terdapat pengakuan, menurut Syafi’i dan Malik, bila
pelakunya dewasa dan berakal yang mengakui perbuatannya itu, maka
hukuman harus dijatuhkan. Abu Hanifah, Ahmad, dan Syiah Imamiah
berpendapat bahwa hukuman tidak dijatuhkan,kecuali pengakuan pelaku
diulang-ulang sebanyak empat kali.
Sesuatu yang menarik dalam eksekusi hukuman rajam atas pelaku zina
muhsan adalah apabila pembuktian didasarkan pada pengakuannya sendiri.
Apabila ia kemudian melarikan diri pada saat hukuman dijatuhkan, menurut
mayoritas ahli hukum, tidak perlu dikejar.6
Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati ayahnya ketika ia masih
kecil atau dengan kata lain ditinggal mati oleh orang yang menanggung
nafkahnya. Dengan demikian, anak kecil yang ditinggal mati oleh ibunya
tidak dikatakan yatim. Ini karena dalam Islam, penanggung jawab untuk
mencari nafkah adalah ayah. Sebutan yang lazim dikalangan masyarakat bagi
anak kecil yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya adalah yatim piatu.6
Memakan harta anak juga salah satu bagian dari dosa besar. Anak
yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sedangkan ia belim
mencapai usia baligh. Di dalam islam anak yatim harus dilindungi dan harta
bendanya pemeliharaan yang baik dari walinya. Sebab didalam Al-Quran
surat an-Nisa’ ayat: 10 Allah berfirmanyang artinya:
Tidak hanya hartanya yang harus dilindungi tetapi juga pisik dan
pisikisnya haarus diperhatikan dan tidak boleh disakiti.Dengan
demikian, apabila dilakukan dengan cara yang patut (baik), orang yang
memelihara naka yatim tidak boleh mengambil sedikit harta anak tersebut
(Q.S. 6:152), yaitu mengambil sebatas biaya pemeliharaannya. Itu pun kalau
si anak sudah beranjak dewasa. Akan tetapi, apabila mampu, sebaiknya ia
tidak mengambil harta yatim tersebut.
PENUTUP
67
Imam Adz-Dzahabi, Dosa-Dosa Besar, CV Pustaka Arafah, Solo.
A.Kesimpulan
Perbuatan dosa besar adalah suatu larangan dari Allah dan Rasulullah dari
penjabaran hadist diatas, dosa besar itu jumlahnya banyak diantaranya : syirik,
durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh jiwa tanpa hak, saksi palsu, sihir,
menuduh mukminat berzina, memakan harta anak yatim, memakan harta riba, lari
dari medan perang.
Dosa dosa tersebut merupakan dosa yang besar dan pastinya mempunyai
hukuman yang berat bagi pelakunya, baik hukum di dunia maupun di akhirat
kelak yang tidak dapat seorangpun yang dapat mengelak dari hukum Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-quran dan terjemahannya
BASRI, M.YUSRAN. "ZINA." (2020).
Salim Banreisy, Tarjamah Al-Lu’lu wal Marjan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2003.
Subhi, TB Asep, and Ahmad Taufik. 101 Dosa-dosa besar. QultumMedia,
2004.