Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP NYERI/SAKIT

Dosen Pembimbing : Erna Handayani S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 6

Defi Sela Gunawan (14201.12.20007)

Mu’rifatul Munawaroh (14201.12.20024)

Ummi syaidah (14201.12.20045)

Niaga Rahmatullah (14201.12.20030)

Fajar Nugraha I.W (14201.12.20010)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
TAHUN 2019/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karena
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,
sahabatnya hingga kepada kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Pada makalah ini penulis membahas mengenai penulis membahas mengenai konsep
adaptasi. Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa sumber sebagai
referensi, penulis mengambil referensi dari buku dan jurnal.

Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain tidak lepas dari
dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pengasuh Yayasan Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. Nur Hamim, SKM., S.Kep., N.s M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Ibu Erna Handayani S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen mata ajar Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan.

Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan
yang terbaik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Genggong, 10 Oktober 2021

i
Daftar isi
BAB I.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
2.1 Definisi Nyeri.........................................................................................................................5
2.2 Faktor yang mempengaruhi Nyeri........................................................................................5
2.3 Tanda Dan Gejala Nyeri.............................................................................................................6
2.4 Proses atau mekanisme Nyeri................................................................................................6
2.5 Skala Nyeri.............................................................................................................................7
2.6 Respon Nyeri..........................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................10
3.2 SARAN......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasa nyeri merupakan masalah yang umum terjadi dimasyarakat dan salah satu
penyebab paling sering pasien datang berobat kedokter karena rasa nyeri yang
mengganggu fungsi sosial dan kualitas hidup penderitanya. Hasil penelitian WHO yang
melibatkan lebih dari 25 Ribu pasien dari 14 negara menunjukkan 22% pasien menderita
nyeri, pada populasi orang tua prevelensi nyeri meningkat menjadi 50%
(Marazzitil,2006).
Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan dan bisa dirasakan sebagai
rasa sakit. Nyeri dapat timbul dibagian tubuh manapun sebagai respon terhadap stimulus
yang berbahaya bagi tubuh, seperti suhu yang terlalu panas atau dingin, tertusuk benda
tajam, patah tulang dll. Rasa nyeri timbul apabil aterjadi kerusakan jaringan akibat luka,
terbentur, terbakar dsb. Hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara
memindahkan posisi tubuhnya (Guyton dan Hall,1997) Nyeri merupakan bentuk
ketidaknyamanan yang bersifat sangat individual dan tidak dapat dibagi dengan orang
lain. (Tamsuri,2007). Mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang atau eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Sementara
prasetyo 2010 dikutip dalam Andermoyo 2013 menyatakan bahwa nyeri merupakan suatu
mekanisme proteksi bagi tubuh yang timbul ketika jaringan sedang rusak dan merupakan
suatu pengalaman pribadi yang dipengaruhi oleh budaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep nyeri?
2. Apa Faktor yang mempengaruhi nyeri?
3. Apa saja Tanda dan gejala nyeri?
4. Jelaskan Proses mekanisme nyeri
5. Jelaskan Skala Nyeri
6. Jelaskan Respon Nyeri

3
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi konsep Nyeri
2. Mengetahui factor yang mempengaruhi nyeri
3. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4. Mengetahui proses mekanisme nyeri
5. Mengetahui skala nyeri
6. Mengetahui respon nyeri

1.4 Manfaat
1. Bagi institusi pendidikan
Manfaat makalah ini bagi institusi adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan
mahasiswa sebagai perserta didik dalam pemahaman konsep nyeri
2. Bagi mahasiswa
a. Menambah wawasan tentang konsep nyeri
b. Menambah pengetahuan dlam berbagai konsep nyeri
c. Menambah pengetahuan dalam asuhan keperawatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nyeri


Nyeri merupakan sensasi sensori dan pengalaman subyektif yang dialami setiap
individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan yang lain yang menyebabkan
perasaan tidak nyaman, tidak menyenangkan berkaitan dengan adanya atau potensial
kerusakan jaringan (Loue Dan Sajatofic,2008).
Nyeri dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang sukar dipahami dan fenomena
yang kompleks meskipun universal, tetapi masih merupakan misteri. Nyeri adalah salah
satu mekanisme pertahanan tubuh manusia yang menunjukkan adanya pengalaman
masalah. Nyeri merupakan keyakinan individu dan bagaimana respon individu tersebut
terhadap sakit yang dialaminya (Taylor,2011).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah fenomena
yang subyektif dimana respon yang dialami setiap individu akan berbeda untuk
menunjukkan adanya masalah atau perasaan yang tidak nyaman.

2.2 Faktor yang mempengaruhi Nyeri


Faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Taylor 2011 diantaranya :

A. Budaya
Latar belakang etnik dan warisan budaya telah lama dikenal sebagai
factor factor yang mempengaruhi reaksi nyeri dan ekspresi nyeri tersebut.
Perilaku yang berhubungan dengan nyeri adalahs ebuah bagian dari proses
sosialisasi. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima
oleh kebudayaan mereka, hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri
(Potter Dan Perry, 2006)
Kebudayaan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang
diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi
terhadap nyeri. Cara individu mengekspresikan nyeri merupakan sifat
kebudayaan.
B. Jenis Kelamin
Merupakan perbedaan yang telah dikondratkan tuhan. Perbedaan antara
laki laki dan perempuan tidak hanya dalam factor biologis, tetapi aspek sosial
kultural juga membentuk berbagai karakter sifat gender. Karakter jenis kelaim

5
dan hubungannya dengan sifat keterpaparan dan tingkat kerentanan memegang
peranan tersendriri ( contoh : laki laki tidak pantas mengeluh nyeri, wanita
boleh mengeluh nyeri Syamsu Hidayat, 20008).
C. Usia
Dalam KBBI adalah waktu hidup atau ada sejak dilahirkan. Menurut
Retno Purwandri 20008 semakin bertambah usia semakin bertambah pula
pemahaman terhadap suatu masalah yang diakibatkan oleh tindakan dan
memiliki usaha untuk mengatasinya. Umur lansia lebih siap melakukan dengan
menerima dampak, efek dan komplikasi nyeri (Adha, 2014).
D. Kepercayaan Spiritual
Kepercayaan Spiritual dapat menjadi kekuatan yang memepegaruhi
pengalama individu dan nyeri. Pasien mungkin terbantu dengan cara
berbincang dengan penasihat spiritual mereka (Taylor,2011)
E. Lingkungan dan dukungan keluarga
Individu dari kelompok sosio budaya yang berpegang memiliki harapan
yang berbeda tentang orang, tempat mereka menumpahkan keluhan mereka
tentang nyeri, klien yang mengalami nyeri sering kali bergantung pada anggota
keluarga atau teman untuk memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan.
Apabila tidak ada keluarga atau teman, seringkali pengalaman nyeri membuat
klien semakin tertekan (Potter dan Perry, 20006).

2.3 Tanda Dan Gejala Nyeri


Tanda dan Gejala nyeri ada bermacam macam perilaku yang tercermin dari
pasien. Secara umum orang yang mengalami nyeri akan didapatkan respon psikologis
berupa :

1.3 Suara : Menangis, merintih menarik atau menghembuskan nafas


1.4 Ekspresi wajah : Meringis
1.5 Menggigit lidah, mengatupkan gigi, dahi berkerut, membuka mata atau mulut, menggigit
bibir.
1.6 Pergerakan tubuh : kegelisahan, mondar mandir, atau tegang
1.7 Interaksi sosial : menghindari percakapan dan kontak sosial, berfokus aktivitas untuk
mengurangi nyeri, disorientasi waktu (Muhammad 2012)

2.4 Proses atau mekanisme Nyeri


Proses fisiologis yang berhubungan dengan persepsi nyeri diartikan sebagai
nosisepsi menurut Taylor 2011 terdapat 4 proses yang terlibat dalam mekanisme nyeri:
Transduksi, Transmisi, Persepsi dan Modulasi.
A. Transduksi
6
Transduksi merupakan proses dari stimulus nyeri yang di ubah kebentuk yang
dapat di akses oleh otak ( Taylor,2011). Selama fase transduksi stimulus berbahaya
( cidera jari tangan) memicu pelepasan mediator biokimia seperti prostaglandin,
bradykinin, serotonin, histamin, zat p.
Proses transduksi di mulai ketika nociceptor yaitu reseptor yang berfungsi untuk
menerima rangsang nyeri ter aktifasi. Aktifasi reseptorini merupakan bentuk respon
terhadap stimulus yang datang seperti kerusakan jaringan ( Ardinata,2007)
B. Transmisi
Impuls nyeri berjalan dari serabut saraf tepi ke medulla spinalis. Zat p bertindak
sebagai neurotransmitter, yang meningkatkan pergeakan Impuls menyeberangi setiap
sinaps saraf dari neuron aferen primer ke neuron ordo. Transmisi dari medulla
spinalis dan asendens melalui traPtus spinotalamikus, kebatang otak dan thalamus.
Lalu melibatkan transmisi sinyal antara thalamus ke korteks sensorik somatic tempat
terjadinya persepsi nyeri( kozier,2010)
C. Persepsi
Persepsi merupakan titil kesadaran seseorang terhadap nyeri. Ada sel sel di dalam
limbik yang diyakini mengontrol emosi, hususnya ansietas ( potter dan perry 2006).
D. Modulaasi
Proses dimana sensasi dari nyeri di hambat atau dimodifikasi oleh substansi yang
di namakan neuromodulator yang merupakan campuran dari opioid endogen secara
alami, seperti morphin, pengatur kumai di ganglia spinal dan otak. Mereka memiliki
aktifitas analgesic dan mengubah persepsi nyeri.

2.5 Skala Nyeri


Pengukuran skala nyeri ini menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Skala
penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat deskripsi kita. Klien menilai
nyeri dengan menggunakan skala 0-10 (Taylor,2011). Skala paling efektif digunakan saat
mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik (Potter & Perry ,
20006)

7
Gambar 2.1
Numeric Rating Scale

Gambar 2.2
Keterangan Skala Nyer

8
2.6 Respon Nyeri
Respon Sakit/Nyeri Pasien Perilaku nyeri ini mencakup perilaku verbal dan
nonverbal dalam merespons suatu nyeri seperti keluhan, rintihan, berteriak, sikap, dan
ekspresi wajah. Ada orang yang menanggapinya dengan perasaan takut, gelisah, dan
cemas, ada pula yang menanggapinya dengan sikap yang optimis dan penuh toleransi
(Smeltzer & Bare, 2001).
Sebagian orang merespons nyeri dengan menangis, mengerang dan menjeritjerit,
meminta pertolongan, gelisah di tempat tidur, atau berjalan mondar-mandir tidak tentu
arah untuk mengurangi rasa nyeri. Ada juga orang yang tidur sambil menggemertakkan
gigi, mengepalkan tangan ketika mengalami nyeri (Berger, 1992). Cara yang dilakukan
individu sebagai respons dari nyeri yang dirasakannya dapat meningkatkan atau
menurunkan persepsi nyeri.
Penguatan perilaku nyeri yang positif mungkin dapat meningkatkan persepsi
nyeri. Perilaku nyeri juga dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas dan mengecilnya
otot-otot serta mengurangi hubungan atau interkasi sosial (Ogden, 2000).

9
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nyeri merupakan salah satu bentuk respon tubuh terhadap kerusakan jaringan
melalui nosiseptor. Nyeri menurut IASP (international association for study of pain)
merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan atau ancaman kerusakan pada jaringan. Nyeri dapat menyebabkan berbagai
efek psikososial termasuk depresi, kecemasan, delirium, gangguan stress pasca trauma,
dan disorientasi.
Nyeri dapat timbul akibat adanya stimulus atau rangsangan berupa termal,
mekanik, elektrik atau rangsangan kimiawi. Yang kemudian akan lanjut menuju
mekanisme nyeri yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan kemudian masuk ke persepsi
nyeri. Stimulus nyeri memberikan respon terhadap organ dan aktivitas. Responnya terdiri
dari Kardiovaskuler, respirasi, sistem organ lain, kehidupan dan psikologi.

3.2 SARAN
Guna penyempurnaan makalah ini saya sangat mengharapkan kritik serta saran
dari Dosen Mata Kuliah Psikososial Budaya serta dari teman teman kelompok lain.
10
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini
bagi para pembacanya khususnya mahasiswa yang telah menyusun makalah ini. Semoga
manfaat ini dapat bermanfaat bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

Ardinata D. Multidimensional. Jurnal Kesehatan 20007. No 2 Vol 2 hal. 77-81

Marandina A.M Pengkajian Skala Nyeri Di ruang Perawatan Intensive Literatur Review. 2014
Vol 1 p. 18-26

Potter & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing. Jakarta: Salemba Medika.

Zakiyah Ana. (2015). Nyeri Konsep & Penatalaksanaan Dalam Praktik Keperawatan Berbasisi
Bukti. Jakarta: Salemba Medika.

11
12

Anda mungkin juga menyukai