K DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN DAN
NYAMAN
Di DUSUN KALIGAWE, GEBLAG, BANTUL, YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Nim: 3020193545
Kelas: 2C
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada pasien Ny. K dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa
aman dan nyaman di Dusun Kaligawe, Geblag, Bantul, Yogyakarta. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas individu praktik klink keperawatan dasar pada
semester IV. Pada :
Hari: Senin
Pratikan
TTD
(Jessyca Zhafira)
Pembimbing Akademik
TTD
(Maria Putri.M.Kep)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan
Gangguan pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dapat berjalan dengan baik.
ii
DAFTAR ISI
LEMBARAN PERSETUJUAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia dapat diartikan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Hirarki Maslow tingkat yang paling dasar
dalam kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara, air,
makanan, tempat tinggal,rasa aman nyaman, eliminasi, seks, istirahat dan tidur.(Perry,
2006). Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan rasa nyaman merupakan
kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan
seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan
bakteriologis. Kebutuhan akan ke aman terkait dengan konteks fisiologis dan
hubungan interpersonal. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (misalnya:
penyakit, nyeri, cemas, dan sebagainya).
Masalah keperawatan yang paling utama dalam gangguan kebutuhan rasa aman
dan nyaman adalah nyeri baik bersifat akut maupun kronis akibat proses inflamasi.
Tujuan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan rasa aman dan
nyaman adalah untuk mengurangi nyeri. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik
untuk membahas tentang kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman (nyeri) terutama
pada pasien yang mempunyai masalah kesehatan dengan nyeri abdomen dan dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan kepada pasien.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan pada gangguan kebutuhan rasa aman dan
nyaman pada Ny. K di Wilayah Bantul tepatnya dusun Kaligawe.
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
Keamanan adalah bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Potter&Perry, 2008). Sedangkan kenyamanan atau rasa aman
adalah terbebas dari rasa tidak menyenangkan yang merupakan kebutuhan dari
individu (Prasetyo, 2010). Gangguan rasa nyaman merupakan suatu gangguan dimana
perasaan kurang senang, kurang lega, dan kurang sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan serta sosial pada diri yang biasanya mempunyai gejala dan
tanda minor mengeluh mual (PPNI, 2016).
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan rasa aman dan nyaman adalah bebas dari rasa
tidak menyenangkan yang dapat menganggu kebutuhan dasar manusia, mencakup 4
aspek secara holistik yaitu fisik, sosial, psikospiritual dan lingkungan. Salah satu
kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah nyeri, nyeri merupakan sensasi
yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Dikatakan individual karena
respon individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan
yang lainnya (Asmadi,2008).
B. Etiologi
1. Gejala penyakit.
2. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
3. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan).
4. Kurangnya privasi.
5. Gangguan stimulasi lingkungan.
6. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
7. Gangguan adaptasi kehamilan.
3
C. Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda gangguan rasa aman dan nyaman (Nyeri) sebagai berikut
(Kemenkes, 2016):
Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
4. Menutup mata, mulut dengan rapat
5. Menggigit bibir
Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan gerakan jari dan tangan
5. Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
6. Gerakan melindungi bagian tubuh
Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
2. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3. Menghindar kontak social
4. Penurunan rentang perhatian
D. Patofisiologi
4
Terdapat tesan nyeri dapat berinteraksi dengan inhibitor, mencegah stimulus nyeri
sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke korteks cerebral.
Sekali stimulus nyeri mencapai korteks cerebral, maka otak menginterprestasikan
kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang
lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri. Semua kerusakan
seluler disebabkan oleh stimulus termal, mekanik, kimiawi atau stimulus listrik
menyebabkan pelepasan substansi yang menghasilkan nyeri.
E. Pemeriksaan Penunjang
b). CT-SCAN
c). Pemeriksaaan psikologis melakukan test yang biasanya digunakan untuk menilai
psikologis pasien berupa the Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
F. Komplikasi
1. Hipovolemik
5
2. Hipertermi
3. Masalah mobilisasi
4. Hipertensi
5. Edema pulmonal
6. Kejanng
G. Penatalaksanaan
6
c) Analgesik adjuvant adalah terapi pengobatan selain menggunakan rasa
nyeri analgesik, tetapi dapat mengurangi tipe-tipe nyeri kronik seperti:
diazep (valium).
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN
KONDISI UMUM PASIEN
VI.Riwayat pasien
1. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai penyakit hipertensi dan saat ini sering
mengeluh sakit di bagian kepala, dan karena sakit tersebut klien mengatakan jadi sulit untuk
tidur dan kerap terbangun. Pasien juga mengeluh pandangannya kabur akibat penyakit
hipertensi yang di deritanya
2. Riwayat penyakit dahulu/yang pernah diderita
-
8
Program Terapi dokter ……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Arti sehat untuk pasien: Pertolongan yang biasanya pasien pilih, Jika pasien merasa
………………………………………………………………… mengalami gangguan kesehatan:
………………………………………………………………… Minum Obat warung
………………………………………………………………… Puskesmas
9
………………………………………………………………… Dokter Praktek
………………………………………………………………… Mantri
Tindakan untuk menjaga kesehatan: Orang Pinter/Dukun
Kunjungan ke puskesmas Rumah Sakit
Terakhir dilakukan: Lain-lain ……………………………………………………………………
…………………………………………
Laboratorium (Gula darah, kolesterol, dll) Alergi dan sensitivitas
Terakhir dilakukan: Tidak
………………………………………… Ya, terhadap: ……………………………………………………………
Pemeriksaan fisik (Tekanan darah,
general chekup, dll)
Terakhir dilakukan:
…………………………………………
Istirahat cukup
……………………………………………………………
Pengobatan saat ini: Riwayat pengobatan sebelumnya:
Jenis Dosis Rute Obat di luar resep: …………………………………………………
1. HCT 25mg oral ………………………………………………………………………………
2. Amlodipin 10mg oral Suplemen/ vitamin: ………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. Herbal/Jamu : ………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
6. Lain-lain : ………………………………………………………………
10
b. Pola Nutrisi – Metabolism
DS:
Keluhan pasien terkait dengan nutrisi
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Ingesti
Keluhan yang berhubungan dengan Nutrisi:
Perubahan nafsu makan
Mual
Muntah ………x/hari
Gangguan pengecap, yang dirasakan: ……………………………………
Penghambat untuk makan (tidak ada makanan, jumlah kurang, masalah ekonomi, aktivitas, dll)
Rasa panas dalam perut
Gangguan menelan (disfagia)
Masalah gigi dan mulut
Kondisi gigi dan gusi:
Baik Berlubang Belum/tidak tumbuh Ginggivitis
Masalah lambung dan Usus
Perut distensi
Bunyi peristaltic (………x/menit)
Perasaan tidak nyaman dengan berat badan
Kelemahan tonus otot
Pucat
Kebiasaan makan saat mengalami kecemasan/ makan sebagai reward
Lain-lain: ……………………………………………………………………
BB biasanya (BB Kering) : ……………………………. Kg Adakah gangguan dalam menelan:
TB : ……………… cm Tidak Ada
IMT: ……………… (jika ada)
LLA: ……………… cm Gangguan pada Oral
Perubahan berat badan (dalam 3 bln ini): Gangguan pada faring
Tidak Ada Gangguan pada esophagus
Ada : ………………kg …………………………………………………
Kebiasaan makan sebelumnya:
1 hari ……….. kali
Jumlah makanan yang dimakan (1 sampai dengan 3 hari Porsi : Sedikit Sedang Cukup Banyak
terakhir): Menu makan:
Habis Makanan Kesukaan :
¼ porsi Kebiasaan minum sebelumnya:
½ porsi 1 hari ………… gelas
Tidak dimakan Jenis minuman :
Per NGT (……… cc) Minuman Kesukaan :
Jejunostomi (…… cc)
Diet khusus :
Tidak
Ya, jenis: DM: ……… kal DH … TKTP Menurut anda apakah makan dan minum yang di
DJ ……… DL … RPRGRK konsumsi sudah cukup? ………………………………………
Lain-lain : …………………………………………
11
Panduan Praktik PKD
Hydration
Status hidrasi: Masukan cairan per oral
Membrane oral : kering/ lembab/ stomatitis Jumlah cairan/hari: 800 – 1000 cc gelas
Turgor kulit: baik/ tidak baik Jenis : Air Putih
Mata cekung : ya/tidak
Pulsasi adekuat/tidak Cairan intravena:
Perasaan haus : ya/tidak Tidak
Balance cairan Ya, jumlah ml/24jam: ……………… ml
(……… tetes/menit)
Cairan masuk (per oral, NGT, iv)
Jenis: ………………………………………………………………
: ………………… cc
Cairan keluar (urine output, muntah, diare) Nutrisi parenteral:
: ………………… cc Tidak
IWL (10-15 cc/kgBB/24jam) + Ya, jumlah ml/24jam: ………………… ml
(IWL kenaikan suhu tubuh) (……… tetes/menit)
: ………………… cc Jenis: ………………………………………………………………
(Target: +/- …………………… cc)
Edema yang menetap Adanya pengeluaran cairan yang berlebih:
Tidak ada Pengaruh Obat diuretic:
Ada, dimana? Tidak ada
……………………………………………… Ada
Burn Injury
Tidak ada
Ada
Skala Edema : …………………………..
Asites Efusi Pleura
Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
Hasil lab terkait (jika ada):
Cholesterol : …………………… K : ………………………
Trigliserid : …………………… Na : ………………………
LDL : …………………… Cl : ………………………
HDL : …………………… Mg : ………………………
Hb : …………………… Profil besi : ……………………
Hmt : …………………… Glukosa darah : ……………………
TP/Alb : …………………… HbA1C : .……………………
12
c. Pola Eliminasi
Urinary system
DS:
Keluhan pasien yan terkait dengan eliminasi urine:
.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Keluhan pasien yang berkaitan dengan eliminasi urin: Sebelum sakit :
Adanya keluhan pada eliminasi BAK : Lancar Tidak Lancar
Ya Tidak Frekuensi :
(jika Ya): Jumlah :
Hematuria Urgensi Warna :
Disuria Hesitansi Bau :
Nokturi Frekuen Kejernihan :
Sedimen :
Inkontinensia Perubahan BAK setelah sakit:
Tidak Ya, jenis … Frekuensi :
Urge Jumlah :
Fungsional Warna :
Overflow Bau :
Reflex Kejernihan :
Stress Sedimen :
Retensi Riwayat penyakit pada saluran kencing
Tidak Ya Tidak
(jika Ya) Ada : …………………………………………
Tidak ada urine output Kapan? : …………………………………………
Dribbling
Residul urine Penggunaan alat bantu BAK:
Pasien mengatakan bladernya penuh Foley cath (ukuran: …, tanggal pemasangan:……)
Nefrostomy (ukuran:…, tanggal pemasangan:….)
Penggunaan obat diuretik atau obat yang mempengaruhi Pispot
sistem eliminasi urine: Pampers
Tidak :
Ya, Jenis Obat: ………………………………………………….. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Lab:
- Fungsi ginjal:
Bun :
Creat :
Berat Jenis Urine :
- Urine rutin
Protein :
Blood :
- Kultur Urine
…………………………………
…………………………………
Pemeriksaan penunjang berkaitan dengan gangguan
eliminasi urine:
- BNO/IVP : ……………………………………………………
- Renogram : ……………………………………………………
- USG : ……………………………………………………
13
Panduan Praktik PKD
Gastrointestinal system
DS:
Keluhan yang terkait dengan eliminasi Fekal:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Keluhan yang terkait dengan elimasi fekal: Pola BAB sebelum sakit:
Inkontinensia Lancar Tidak lancar
Tidak Ya Frekuensi :
(jika Ya): Jumlah :
Pasien mengeluhkan secara tidak sadar Warna :
mengeluarkan soft stole ari fekal Bau :
Ketidakmampuan untuk menunda devekasi Konsistensi : Padat Encer Lembek
Urgeni BAB Pola BAB Setelah sakit:
: …………………………………………………. Lancar Tidak lancar
Diare Frekuensi :
Tidak Ya Jumlah :
(Jika Ya): Warna :
Nyeri perut Bau :
BAB ……x/hari Konsistensi : Padat Encer Lembek
………………………………………………… BAB terakhir : Riwayat penyakit pencernaan:
Konstipasi Tidak Ada
Tidak Ya Ada : …………………………………………………………………
(Jika Ya): Kapan? : ……………………………………………………………
Pasien merasakan adanya rasa penuh di Hasil pemeriksaan penunjang:
abdomen atau di rectal Radiologi :
Peningkatan tekanan perut - USG Abd (upper-lower):
……………………………………………….. …………………………………………………………………………
Hematochezia - Lain – lain :
Melena …………………………………………………………………………
Hemorrhoid Laboratorium:
- Feses rutin:
Keluhan lain ………………………………………………
- Fungsi hepar:
Penggunaan laxative: SGOT :
14
Tidak Ya, berapa kali?……………… SGPT :
- Lain – lain : …………………………………………………
Pemeriksaan Abdominal:
Inspeksi : ………………………….
Scar/Ostomy
Massa yang jelas
Auskultasi : ………………………..
Peristaltic : …………x/menit
Palpasi : ……………………………
Lunak
Nyeri tekan : Ya/tidak
Distensi abdomen
Massa fekal di abdomen/rektal
Perkusi : …………………………
Beri tanda (nomer) pada gambar area yang
mengalami gangguan pada pasien.
Tuliskan keterangan pada isian dibawah ini: 9 region 4 kuadrat
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
15
d. Pola Aktivitas - latihan
(0: mandiri, 1: dengan alat, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total)
Cardiovascular
DS:
Keluhan yang terkait dengan kardiovaskuler dan pernapasan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Irama jantung: Reguler Irregular Edema ekstremitas Keluhan sesak nafas saat
Tidak Ada beraktifitas:
Suara tambahan : Ada, dimana? Saat tidak beraktifitas
S3/gallop Murmur Lain-lain: ……………. Beraktivitas ringan
Beraktivitas sedang
Beraktivitas berat
Skala Edema ………………… Tidak ada keluhan
Syncope Hasil EKG, Tanggal:
Palpitasi …………………………………………………………………………………………………………
Hasil Echo cardiografi, Tanggal
16
…………………………………………………………………………………………………………
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
Respiratory/Ventilation
DS:
Keluhan yang terkait dengan pernafasan dan ventilasi
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Keluhan terkait status respirasi: Inspeksi dinding dada:
Dispneu Terdapat jejas/ bekas luka
Orthopneu Simetris
Paroxysmal nocturnal dyspneu Tidak Simetris
Hiperventilasi Barrel chest
Hipoventilasi Fraktur costae, lokasi:
Batuk (produktif, nonproduktif) Rata-rata respirasi : …………x/menit
Nasal faring Irama
Pursed-lip breathing Palpasi Dinding dada:
Napas pendek-pendek Retraksi dinding dada
Sianosis ………………………………………………………
Fase ekspirasi memanjang Perkusi
Sonor
Hipersonor
Redup
Penggunaan otot tambahan
17
Tidak Ada Ada …………………………………………
18
Panduan Praktik PKD
Akultasi/Bunyi napas abnormal: Sputum
Ronchi kasar (rales) Pleural friction rub Jum’ah : …………………………………
Mengi (wheezing) Grunting Warna : …………………………………
Ronchi (gurgles) Stridor Konsistensi: …………………………………
Penggunaan oksigen : …………………Liter/min Type respirasi
Nasal Canul RM NRM Perut
Kapan digunakan? ……………………………………………………… Dada
Kussmaul
Cheyne-Strokes
Pemeriksaan penunjang:
Arteriografi:
Ro thorax
Agd: pH: SpO2 : pO2: pCO2: HCO3: BE:
Spirometri: Pulse Oxymetri:
Lain-lain:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
19
e. Pola tidur – istirahat
DS:
Keluhan yang terkait dengan tidur dan istirahat:
Pasien mengeluh kerap terbangun dan tidak bisa tidur dikarenakan nyeri
Jumlah jam tidur :4- 5 jam (dari jam 23:00 s/d 04:00 jam) Puas Tidak Puas
Tidur siang : Tidak Ya, lama tidur jam
Kesulitan dalam memulai dan mempertahankan tidur: Tidak Ya
Penggunaan obat tidur : Tidak Ya, berapa lama?
Gangguan tidur: Keluhan terkait gangguan tidur:
Tidak ada gangguan Mengantuk berlebihan di siang hari
Ada: Kelemahan, kelelahan
Insomnia Letargi
Hypersomnia Mudah marah
Somnabulisme Kosentrasi
Night terror Tremor
Sleep apnea Kecemasan
Narkolepsi Delusi, Halusinasi
Gangguan lingkungan Lingkar mata
Tidak ada gangguan
Ada:
Temperatur dan kelembaban ruangan
Pencahayaan
Gangguan dari teman satu kamar
Tindakan yang mengganggu (monitoring,
pengobatan, tes lab)
DS:
Keluhan yang terkait dengan persepsi Kognisi:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kesadaran: CM Apatis Delirium Somnolen Soporus Koma Tersedasi
Nilai GCS (total) :
Eyes : Verbal : Motorik :
Attention & Orientation
DS:
Keluhan yang terkait dengan perhatian:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Ada gangguan orientasi : Waktu Tempat Orang Situasi
Keluhan terkait dengan orientasi:
Status kebingungan yang kronis
Konsisten adanya disorientasi
Ketidakmampuan untuk konsentrasi
Ketidak mampuan untuk memberikan alasan
Kehilangan fungsi sosial
Lambat dalam merespon terhadap pertanyaan
20
Panduan Praktik PKD
Sensation/Perception
DS:
Keluhan yang terkait dengan Persepsi sensori:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Gangguan persepsi-sensori:
Tidak Ya,
(jika Ya)
Penglihatan :pandangan kabur …………………… Alat bantu : …………………………
Pendengaran: …………………… Alat bantu : …………………………
Sensasi dan kelemahan ekstre mitas
Sentuhan: Tajam Tumpul Panas Dingin
Pengecap
Adanya perubahan dalam pola kebiasaan
Adanya perubahan dalam kemampuan problem solving
Adanya disorientasi
Halusinasi
Gangguan komunikasi
Konsentrasi yang buruk
Distorsi sensori
Keluhan lain ……………………………………………………………
Sakit kepala : Tidak ada Ada, lokasi: di bagian belakang Frekuensi: ……………………………
Riwayat kejang, pingsan/dizziness Ya Tidak
Pemeriksaan Neurologis:
Nerve I (Olfactory)
Klien dapat membedakan bau kayu putih dengan kopi
Nerve II (Optic)
Kedua mata tidak dapat membaca kartu mahasiswa pada jarak ± 15 cm
Nerve III (Oculomotor), IV (Trochlear), dan VI (abducens)
Mata kiri dan kanan dapat digerakkan keatas dan kebawah, reflek pupil positi, pupil berkontriksi saat
diberikan rangsangan cahaya
Nerve V (trigeminal)
Klien dapat merasakan usapan kapas di pipi
Nerve VII (facial)
Klien dapat mengerutkan dahi dan membuka mulut
Nerve VIII (acoustic)
Klien dapat mendengar suara detak jarum jam ± 5 cm
Nerve IX (gloddopharyngeal) dan X (vagus)
Klien dapat menelan makanan dengan baik dan klien dapat bicara aktif
Nerve XI (spinal, accessory)
Klien dapat mengerakkan bahu dan kepala
Nerve XII (hypoglossal)
Klien dapat menjulurkan lidah ke kiri dan ke kanan
Pemeriksaan Refleks:
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
21
Ukuran pupil
Kanan 1 2 3 4
Pemeriksaan Visus :
OD : OS :
Cognition
DS:
Keluhan yang terkait dengan kognisi:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Keluhan yang berkaitan dengan kognisi: Hasil Mini Mental Scale:
Confusion ……………………………………
Tidak Ya Kesiapan untuk belajar
(jika Ya) Siap
Kerusakan memori jangka panjang Tidak
Kerusakan memori jangka pendek
Gangguan dalam menginterpretasikan Data terkait:
Demensia Stress psikologis
Keluhan lain…… Penyalahgunaan Alkohol
Gangguan dalam Pengetahuan Delirium
Tidak Ya Dimensia
(jika Ya) Usia lebih dari 60 tahun
Secara verbal menyatakan adanya masalah Alzaimer’s disease
dalam pengetahuan Korsakoff’s psychosis
Tidak dapat mengikuti perintah secara tepat Cidera kepala
Prilaku yang tidak sesuai (histeris, Gangguan neurologis
bermusuhan, agitasi, apatis) Data lain …………………………………..
Keluhan lain …………
Gangguan Memori
Tidak Ya
Ketidakmampuan untuk menunjukkan
kemampuan yang telah dipelajari
Ketidakmampuan untuk mempelajari
sesuatu yang baru
Ketidakmampuan mempertahankan
informasi yang baru
Ketidak mampuan untuk me-recall informasi
Keluhan lain …………………………………
Communication
Subjective
Apakah pasien menceritakan perasaannya, kecemasan, ketakutan, kebutuhan, dll?
Ya Tidak
Objective
Bahasa yang digunakan :
Kesulitan mengucapkan kata/ keterangan: Ya Tidak
Alat bantu yang digunakan:
Data Observasi:
Tidak dapat berbicara
Kesulitan dalam menggunakan bahasa tubuh
22
Kesulitan dalam menggunakan ekspresi wajah
Tidak ada kontak mata
Data lain ……………………………………………………………………………………………………………………………………
23
g. Pola Persepsi Diri
Personal Identity
Bagaimana pasien mendeskripsikan diri pasien
……………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana pasien mendiskripsikan kelebihannya
……………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana pasien mendiskripsikan kekurangannya
……………………………………………………………………………………………………………
Prestasi/ keberhasialan apa yang pernah diraih
……………………………………………………………………………………………………………
Apa yang pasien ingi rubah dari diri pasien jika mungkin untuk diubah
……………………………………………………………………………………………………………
Body Image
Fokus perhatian pasien pada kondisi kesehatan fisiknya adalah
……………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana pasien mendiskripsikan kelebihan kondisi fisiknya/tubuhnya
……………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana pasien mendiskripsikan kekurangan kondisi fisikya/tubuhnya
……………………………………………………………………………………………………………
Penampilan fisik seperti apa yang ingin pasien ubah
……………………………………………………………………………………………………………
Self-Esteem
Deskripsi pasien mengenai diri pasien
……………………………………………………………………………………………………………
Apakah pasien menilai dirinya baik atau buruk
……………………………………………………………………………………………………………
Respon subjektif
Berduka
Kecemasan/Ketakutan, Skor:…………..
Putus asa/ HDR
Keinginan mencedarai diri/ Orang lain
Mengisolasi diri
Menganggap diri negative
Kehilangan bagian tubuh (amputasi)
Trauma tubuh/cacat
Kontak mata ……………
24
25
h. Pola Hubungan Peran
26
Panduan Praktik PKD
j. Pola manajemen stress koping
Skala Plebitis:
…………………………………………………………………
Physical Injury
Adanya sekret atau obstruksi pernafasan Risiko jatuh:
Tidak Ya Level I Level II, dengan 2 atau lebih
(Jika Ya) factor risiko berikut:
Tidak bisa batuk o Usia > 65 tahun
Ada dyspea o Riwayat jatuh (dalam 3 bulan terakhir)
Perubahan RR o Penggunaan obat-obatan (hipnotik,
Data lain ………………………………… analgetik, psikotropik, antihipertensi,
Adanya resiko aspirasi: diuretic, laksatif)
Tidak Ya o Kerusakan fisik ringan s.d berat
(Jika Ya) (termasuk kerusakan mobilitas
Gangguan menelan fisik/visual/auditory)
Terpasang selang untuk makna o Gangguan kognitif
Batuk
Data lain terkait aspirasi ………………….
Trauma jaringan/kerusakan kulit/jaringan, Profil darah abnormal:
lokasi: …………………………………………………… ………………………………………………………………………………
Derajat decubitus: ………………………………………………………………………………
Derajat IV Resiko Dekubitus (Braden Skale): ………………………………………………………………………………
o Tidak (skore > 16) Bahaya lingkungan:
o Ada, Skala : ………………………………………………………………………………
Resiko kecil (skore 15 atau 16) ………………………………………………………………………………
Resiko sedang (skore 13 atau 14) ………………………………………………………………………………
Resiko tinggi (skore ≤ 12)
28
Simptom sistemik ketika kontak dengan balon/sarung tangan karet/ pakaian berkaret?
Riwayat asma?
Alergi terhadap: pisang nanas alpukat
Riwayat berkali-kali mengalami pembedahan pada saluran kencing?
(Jika menjawab “ya” pada 4 atau lebih pilihan, laporkan pada dokter adanya kemunkinan alergi latex/getah)
COMFORT
Physical Comfort/ Enviromental Comfort / Social Comfort
Skor nyeri = 6 Skala pengukuran: numeric (1-10) penilaian ekspresi wajah
Onset :
Provokatif : Kegelapan Cahaya Gerakan Berbaring Lain-lain:
Quality : Sakit Tumpul Tajam Tusuk Seperti terpukul
Kram Terbakar Tertembak Seperti ditekan Lain - lain
Regio : Time : Terus-menerus Hilang-timbul Lain-lain:
< 6 bulan > 6 bulan
Severe:
Diringankan dengan:
Makan Relaksasi aplikasi hangat-dingin Obat …………… Lain-lain:……………
Dampak nyeri: Pola tidur Nafsu makan Aktivitas Pola hubungan-peran
Emosi Lain-lain: ………………………………………………………………………………………
Pasien meras tidak nyaman: Apakah pasien merasa Mual
Tidak Ya Tidak Ya
(jika Ya) (jika Ya)
Merasa dingin/panas Pasien melaporkan adanya perasaan ingin muntah
Menangis: Peningkatan saliva
Cemas Penolakan terhadap makanan
Mengerang …………………………………………………………………………..
Melaporkan adanya ketidak nyamanan
Tidak bisa tidur
Tidak nyaman melakukan aktivitas
29
2. Pengelompokan Data senjang :
Pasien mengatakan kerap terbangun diwaktu Pasien tampak kerap memejamkan mata dan
tidurnya ketika nyeri kepala timbul menyeringai
Pasien mengatakan tidak bisa tidur dengan Mata pasien terlihat sayu
nyenyak
Pasien tampak gelisah
Pasien mengatakan pandangannya menjadi
Pasien tampak berjalan dengan hati-hati
kabur akibat dari penyakit hipertensiyang
dideritanya dan usia Pasien tidak dapat membaca kartu tanda
mahasiswa dengan jarak kurang lebih 30cm
3. Analisa Data:
P: Sakit kepala
30
Q: Seperti ditekan
R: Bagian kepala
S: 6
T: Hilang-timbul
-N: 78x/menit
-S: 36,5 °C
-RR: 20x/menit
Senin, 29 Maret 2021 DS: Pasien Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur
mengatakan tidak bisa
tidur dengan nyenyak
DS: Pasien
mengatakan
Senin, 29 Maret 2021 Usia Risiko jatuh
pandangannya
menjadi kabur akibat
31
penyakit hipertensi
yang dideritanya dan
juga usia
Skala morse: 45
(risiko rendah)
32
III. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
Hari ke I (30 Maret 2021)
No Diagnosa Tujuan Perencanaan Rational Implementasi Evaluasi
Keperawatan (NOC) Intervensi
(NIC)
1 Nyeri akut Setelah 1. Lakukan 1. mengetahui Selasa, 30 maret 2021 Selasa,30maret
berhubungan dilakukan pengkajian tingkat nyeri pasien Pukul : 11.30 WIB 2021
dengan agen tindakan 3x24 nyeri secara 2. Untuk Pukul : 11.50 WIB
cidera jam, masalah komprehensif mengevaluasi 1. Melakukan
biologis nyeri akut 2. Observasi derajat nyeri dan pengkajian nyeri secara S :
behubungan reaksi non- perubahannya komprehensif P:nyeri kepala
dengan agen verbal dari 3. Untuk Q:seperti ditekan
cidera ketidaknyama menurunkan nyeri Ttd R: belakang kep-
biologis dapat nan dan meningkatkan (Jessyca) ala
teratasi 3. Berikan kenyamanan pasien S: 6
dengan analgesik 4. Untuk T:hilang-timbul
kriteria hasil: melalui rute mengurangi rasa
1. Mampu yang paling nyeri O : Pasien tampak
mengontrol tepat memejamkan
nyeri 4. Ajari teknik matanya dan
2. Melaporkan non menyeringai
bahwa nyeri farmakologi
berkurang (teknik nafas Ttd
3. Mampu dalam) (Jessyca)
mengenal
nyeri
4. Menyataka Pukul 11.55 WIB
n rasa nyaman 2. Mengobservasi Pukul 12.10 WIB
33
saat nyeri reaksi nonverbal dari S:Pasien
berkurang ketidaknyamanan mengatakan
bersedia untuk
Ttd diobservasi
(Jessyca) P: nyeri kepala
Q:seperti ditekan
R: Dibagian kepala
S:6
T:Hilang-timbul
O: pasien tampak
menyeringai dan
memegangi
kepalanya
Ttd
(Jessyca)
O: Pasien telah
Ttd meminum obat
(Jessyca) Acetaminophen,500
gr,oral
Ttd
(Jessyca)
34
Pukul : 12.35 WIB Pukul :12.43 WIB
4. Mengajari pasien
teknik non farmakologi S:Pasien
(teknik napas dalam) mengatakan sudah
paham dengan
Ttd penjelasan perawat
(Jessyca)
O: Pasien dapat
mempraktikan
teknik napas dalam
Ttd
(Jessyca)
Selasa, 30 maret
2021
Pukul : 16.00 WIB
S: Pasien mengata-
kan nyeri
dibagian
kepalanya
P: nyeri kepala
Q: seperti diteka
N
R:belakang
kepala
35
S:6
T:hilang-timbul
O:
TD:200/100 mmHg
S: 36,5oC
RR: 2ox/menit
-Pasien tampak
memegangi
kepalanya
-pasien kerap
tampak
memejamkan mata
dan menyeringai
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan interv-
Ensi:
1. Lakukan
pengkajian nyeri
secara
komprehensif
2. Observasi
reaksi nonverbal
dari
ketidaknyaanan
3. Berikan
36
analgesik melalui
rute yang paling
benar
4. Ajari teknik
nonfarmakologi
(teknik napas
dalam)
Ttd
(Jessyca)
2. Gangguan
pola tidur b.d 1.Memonitor 1.Untuk Pukul : 13.00 WIB
kurang waktu makan mengetahui normal 1.Memonitor waktu Pukul : 13.10 WIB
kontrol tidur dan minum atau tidaknya jam makan dan waktu tidur S: Pasien mengatak
dengan waktu makan maupun jam pasien an teta makan pada
tidur tidur pasien jam makan umum
Setelah 2.Lakukan 2.Untuk Ttd seperti biasanya,
dilakukan pengkajian mengetahui (Jessyca) namun uneuk waktu
tindakan masalah masalah gangguan tidurnya pasien
keperawatan gangguan tidur yang dialami mengatakan hanya
3x24 jam tiidur klien pasien mampu tidur 4-5
diharapkan 3.Menganjurk 3.Untuk jam/hari
gangguan an klien mand meningkatkan rasa
pola tidur b.d i air hangat nyaman pasien O: Pasien tampak
kurang 5. Ciptakan 4.Untuk lemas dan matanya
kontrol tidur lingkungan memberikan tempat tampak sayu
37
dapat tertasi yang nyaman dan suasana yang
dengan nyaman kepada Ttd
kriteria hasil: klien (Jessyca)
1. jumlah jam
tidur dalam
batas normal Pukul : 13.15 WIB
6-7 jam/hari 2.Melakukan Pukul: 13.25 WIB
2.pola tidur, pengkajian masalah S: pasien mengatak
kualitas dalam gangguan tidur klien An tidak bisa tidur
batas normal nyenyak karna rasa
3.perasaan Ttd sakit yang ia
segar setelah (Jessyca) rasakan
tidur atau
istirahat O:mata pasien
4.mampu tampak sayu
mengidentifik
asi hal-hal Ttd
yang (Jessyca)
meningkatkan
tidur Pukul : 13.30 WIB
4. menyarankan pasien Pukul : 13.35 WIB
untuk mandi air hangat S:Pasien
mengatakan akan
Ttd rutin mandi air
(Jessyca) hangat
O: Pasien terlihat
menyetujui untuk
mandi air hangat
38
Ttd
(Jessyca)
Ttd
(Jessyca)
O: Pasien Tampak
lebih nyaman
Ttd
(Jessyca)
Selasa 30 maret
2021
Pukul : 18.00 WIB
S: Pasien mengata-
kan tidak bisa tidur
dengan nyenyak
O: Pasien tampak
gelisah
Mata pasien tampak
39
sayu
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
Intervensi :
1. Monitor waktu
makan dan minum
dengan waktu tidur
2. Lakukan
pengkajian masalah
gangguan tidur
klien
3. Anjurkan klien
mandi air hangat
4. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman
Ttd
(Jessyca)
40
alat untuk meminimalisir (Jessyca) membahayakan
beradaptasi terjadinya jatuh dilingkungan pasien
3.edukasi 3.Untuk
individu dan memberikan Ttd
kelompok pengetahuan lebih (Jessyca)
yang berisiko kepada individu Pukul : 14.10 WIB
Setelah tinggi dan kelompok yang 2.menyediakan alat
dilakukan terhadap berisiko tinggi untuk pasien beradapta-
tindakan bahan terhadap bahan si
keperawatan berbahaya berbahaya yang ada Pukul : 14.15 WIB
3x24 jam yang ada di dilingkungan pasien Ttd S:
diharapkan lingkungan (Jessyca)
risiko jatuh O: Pasien tampak
b.d usia dapat menggunakan
teratasi walker
dengan Pukul : 14.20 WIB
kriteria hasil : 3.mengedukasi pasien Ttd
1. Jaga dan keluarga yang (Jessyca)
keamanan berisiko tinggi terhadap
lingkungan bahan berbahaya yang Pukul : 14.25 WIB
rumah ada dilingkungan S: Keluarga pasien
2.bantu jaga mengatakan tidak
keseimbangan ada bahan
pasien berbahaya di
3.koordinasi lingkungan sekitar
pergerakan pasien
pasien
O: Pasien tampak
memperhatikan
ketika diberikan
41
edukasi/informasi
Selasa 30 maret
2021
Pukul : 19.30 WIB
S:pasien
mengatakan merasa
lebih mudah
menggunakan alat
bantu jalan
O: Pasien tampak
menggunakan
walker ketika turun
dari tempat tidur
A: risiko jatuh b.d
usia teratasi
sebagian
P:Lanjutkan
intervensi :
1. Identivikasi
hal-halyang
membahayakan di
lingkungan
2. Sediakan alat
untuk beradaptasi
Ttd
(Jessyca)
42
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Nyeri akut b.d Pukul : 10.15 WIB Rabu,31 maret 2021 Rabu, 31 maret 2021
agen cidera S: Pasien mengatakan bahwa ia masih Pukul : 10.15 WIB Pukul : 10.25 WIB
biologis merasa nyeri pada bagian belakang 1. Melakukan
kepalanya pengkajian nyeri S: Pasien mengatakan bersedia
P : nyeri kepala secara komprehensif untuk dilakukan pengkajian
Q : seperti ditekan nyeri
R : belakang kepala Ttd P: nyeri kepla
S: 6 (Jessyca) Q: seperti ditekan
T : hilang-timbul R: belakang kepala
S: 6
O: T: hilang-timbul
TD: 200/100mmHg
S: 36oC O: Pasien tampak menyeringai
N : 75x/menit Ttd
RR : 20x/menit (Jessyca)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif Pukul : 10.30 WIB Pukul : 10.35 WIB
2. Observasi reaksi nonverbal dari 2. Mengobservasi S: pasien mengatakan bersedia
43
ketidaknyamanan reaksi nonverbal dari untuk diobservasi
3. Berikan analgesik melalui rute paling ketidaknyamanan P: nyeri kepala
tepat Q: seperti ditekan
4. Ajari teknik non-farmakologi (teknik Ttd R: belakang kepala
relaksasi napas dalam) (Jessyca) S: 6
T: hilang-timbul
Ttd
(Jessyca)
44
(Jessyca) Ttd
(Jessyca)
2. Gangguan Pukul : 10.50 WIB Pukul : 10.50 WIB Pukul : 10.55 WIB
pola tidur b.d S: pasien mengtakan bahwa ia masih tidak 1.memonitor waktu S: pasien mengatakan untuk
kurang bisa tidur dengan nyenyak makan dan minum waktu makannya tetap seperti
kontrol tidur dengan waktu tidur waktu makan umum seperti
O: Pasien tampak gelisah biasanya. Untuk waktu tidurnya
Mata pasien tampak sayu Ttd pasien mengatakan bahwa ia
(Jessyca) masih tidur hanya sekitar 4-5
A: masalah belum teratasi jam/hari
P: lanjutkan intervensi :
1. Monitor waktu makan dan minum dengan O: pasien tampak lemah dan
waktu tidur matanya terlihat sayu
2. Lakukan pengkajian tentang masalah tidur Ttd
klien (Jessyca)
3. Anjurkan mandi air hangat
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman Pukul : 11.00 WIB Pukul : 11:10 WIB
2.Melakukan S: pasien mengatakan masalah
pengkajian ulang dari gangguan tidurnya masih
terhadap masalah tetp sama yaitu nyeri yang ia
gangguan tidur pasien rasakan
Ttd
(Jessyca)
45
Pukul : 11.15 WIB Pukul : 11.20 WIB
3.Menyarankan pasien S: pasien mengatakan akan rutin
untuk mandi air mandi air hangat
hangat
O: Pasien terlihat menyetujui
Ttd untuk mandi air hangat
(Jessyca)
Ttd
(Jessyca)
Ttd
(Jessyca)
3. Risiko jatuh Pukul : 11.50 WIB Pukul : 12.00 WIB Pukul : 12.10 WIB
b.d usia S: Pasien mengatakan sudah lebih mudah 1.Mengidentivikasi S:-
berjalan menggunakan alat bantu (walker) hal-hal yang O: tidak ada hal-hal yang
O: pasien tampak menggunakan walker membahayakan membahayakan dilingkungan
46
ketika hendak turun dari tempat tidur dilingkungan pasien
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi Ttd Ttd
1. Identivikasi hal-hal yang (Jessyca) (Jessyca)
membahayakan dilingkungan
2. Sediakan alat untuk beradabtasi Pukul : 12.20 WIB Pukul : 12.25 WIB
Sediakan alat untuk S: pasien mengatakan sudah
beradabtasi lebih mudah berjalan
menggunakan alat bantu yang
Ttd disediakan
(Jessyca)
O: Pasien tampak mnggunakan
walker ketika hendak ke kamar
mandi
Ttd
(Jessyca)
47
Catatan perkembangan
Nyeri akut b.d Pukul : 08.00 WIB Kamis,1 April 2021 Kamis,1 April 2021
1. agen cidera S: pasien mengatakan bahwa rasa nyerinya Pukul : 08.00 WIB Pukul : 08.10 WIB
biologis sudah berkurang 1.Melakukan
P: nyeri kepala pengkajian nyeri secara S: pasien mengatakan bahwa rasa
Q: seperti ditekan komprehensif nyerinya berkurang
R:belakang kepala P: nyeri kepala
S:4 Ttd Q: seperti ditekan
T: hilang-timbul (Jessyca) R:belakang kepala
S:4
O: TD: 190/100mmHg T: hilang-timbul
S : 35,5oC
RR: 20x/menit O: pasien sudah tidak kerap
N: 75x/menit memejamkan matanya
Pasien masih lumayan gelisah
Pasien sudah tampak tidak memejamkan mata Ttd
Pasien sesekali tampak masih memegangi (Jessyca)
kepalanya
48
Ttd Ttd
(Jessyca) (Jessyca)
2. Gangguan pola Pukul : 08.30 WIB Pukul : 08.30 WIB Pukul : 08.35 WIB
tidur b.d S: pasien mengatakan sudah dapat tertidur 1.Memonitor waktu S: pasien mengatakan bahwa ia
kurang kontrol dengan nyenyak makan dan minum makan tepat pada waktu makan
tidur Pasien mengatakan sudah tidak kerap dengan waktu tidur yang seperti biasanya.pasien
terbangun lagi mengatakan telap dapat tidur
Ttd nyenyak sekitar 6-7/hari
O: mata pasien sudah tidak tampak sayu (Jessyca)
Kondisi umumnyabaik dan tampak segar O: mata pasien sudah tidak
A: masalah teratasi tampak sayu dan keadaan umum
P: pertahankan intervensi : pasien tampak lebih baik
1. Memonitor waktu makan dan minum
dengan waktu tidur Ttd
2. Anjurkan mandi air hangat (Jessyca)
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
49
bantu (walker) ketika hendak turun dari tempat
tidur ataupun berjalan di sekeliling rumah
Pasien tampak lebih nyaman
A:masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
50
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Sigit. 2010. Konsep dan proses keperawatan nyeri. Yogyakarta: Graha ilmu
Sinda, dkk. 2018"mixed pain". Jurnal sinaps. Vol 1 no. 3 hal (59-69)
51