Makalah
Dokumentasi Keperawatan
Disusun oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Maret 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. K
Dengan Gangguan Rasa Nyaman ” ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Ririn
Anantasari,M.Kep.,Sp.Mat selaku dosen mata kuliah Dokumentasi Keperawatan
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah pemabahasan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Mungkin dalam laporan penelitian
ini terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu penulis mohon maaf. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah pembahasan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.8 Etiologi.................................................................................................................8
3.1 Pengkajian............................................................................................................12
ii
3.4 Implementasi........................................................................................................21
3.6 Evaluasi................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman “nyeri” adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut
Hierzuki Maslow. Kebutuhan rasa nyman “nyeri” diperlukan untuk proses kehidupan.
Nyeri adalah suatu mekanisme nyeri proteksi bagi penderita yang timbul bilamana jaringan
sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri.
Masalah yang mempengaruhi nyeri diantaranya arti nyeri bagi bagi seseorang yang memiliki
banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti
membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini mempengaruhi beberapa faktor seperti :
usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman, toleransi.
Nyeri juga berhubungan erat dengan intensitas nyeri yang apat mempengaruhi kemampuan
seseorang menahan nyeri. Faktor yang mempengaruhi antara lain alkohol, obat-obatan,
hipnotis, gesekan, pengalihan perhatian dan kepercayaan yang kuat.
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada Tn. ”K” sesuai dengan manajemen
keperawatan.
1
1.3 Manfaat Penulisan
Memberi informasi pada klien dan masyarakat tentang nyeri di bagian perut.
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang di dapat dalam perkuliahan.
Sebagai bahan kepustakaan tentang asuhan keperawatan pada Tn. “K” dengan gangguan rasa
nyaman “nyeri”.
1.4.1 Wawancara
1.4.2 Observasi
Pengambilan data dengan cara menilai dan memantau perkembangan klien secara langsung.
Cara pengumpulan data dengan cara melihat buku rekam medik klien dan hasil pemeriksaan
laboratorium seta pemeriksaan penunjang.
2
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
NYERI
2.1 Definisi
Mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan
yang bisa menimbulkan ketegangan.
Mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan rasa nyeri.
Secara umum
Mengatakan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik,
fisiologi dan emosional.
2.2 Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan reseptor. Nyeri yang
dimaksud adalah nocieptor , merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit
atau bahkan tidak memiliki nyelin yang terbesar pada kulit dan mukosa, khusunya pada
persendian dinding arteri, ahti dan kandung empedu.
2.3 Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri dibagi menjadi 2 yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
1. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang yang
tidak memiliki atau melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung
dalam waktu yang lama. Yang lebih dari 6 bulan, yang termasuk nyeri psikomatis. Dan
3
ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya
nyeri tersusun dan nyeri terbakar.
3. Perbedaan nyeri akut dan kronis
5. Pertanyaan Daerah nyeri tidak di ketahui Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya
nyeri secara pasti sehingga sulit di evaluasi (perubahan
perasaan)
6. Gejala klinis Pola respon yang khas Pola respon yang bervariasi dengan sedikit
dengan gejala yang lebih gejala (adaptasi) berlangsung terus menerus
terbatas
1. Nyeri menghantar adalah nyeri yang terasa pda bagian tubuh yang lain. Umumnya
terjadi akibat kerusakan pada bagian cidera organ.
2. Nyeri psikogenerit adalah nyeri yang tidak dapat diketahui secara fisik yang timbul
akibat psikologis.
3. Nyeri phantom adalah nyeri yang disebabkan karena salah satu ekstrimitas
diamputasi.
4. Nyeri neurologi adalah nyeri yang tajam karena adanya spasme di sepanjang atau di
beberapa jalur syaraf.
4
2.4 Stimulus Nyeri
Seseorang dapat menoloransi, menahan nyeri (poin tolerance) atau dapat mengenai jumlah
stimulus nyeri sebelum merasa nyeri (point treshold).
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya kerusakan pada
jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor.
Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya, karena adanya oedem akibat terjadinya
penekanan pada reseptor nyeri.
Tumor dapat juga menekan reseptor nyeri.
2.5 Teori Nyeri
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri di antaranya (Barbara Clang,
1989).
Rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis (spinal coid) melalui corna dorsatis yang
bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke kontraktus dan menyilang di garis median ke
sisi lainnya dan berakhirnya di konteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut.
Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medula spinalis dan merangsang
aktivitas sel.
Nyeri tergantung dari kerja serat otot saraf besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar
ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat syaraf besar akan meningkatkan aktifitas substansia
gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktifitas sel terlambat
dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terlambat.
5
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
Artisi nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
tersebut merupakan arti yang negatif. Seperti membahayakan, merusak dan lain-lain.
Keadaan ini mempengaruhi oleh beberapa faktor seperti : usia, jenis kelamin, latar belakang
sosial budaya, lingkungan dan pengalaman.
Persis nyeri, merupakan penilaian yang sangat subyektif tempatnya pada konteks.
Toleransi nyeri, toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri.
Faktor yang mempengaruhi antara lain : alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan, pengalihan
perhatian, kepercayaan yang kuat.
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri seperti:
nyeri tingkat persepsi, nyeri pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial kesehatan
fisik dan mental.
2.7 Sumber Nyeri
1. Cutaneous / superfisial yang meliputi struktur pada kulit dan jaringan subcutan.
2. Viseral yang meliputi organ-organ yang berada dalam rangga tubuh.
3. Deep srematik yang meliputi tulang otot syaraf dan jaringan-jaringan yang
menyokong.
6
TINGKAT NYERI
1. Menurut Kozier
0 : tidak nyeri
1, 2, 3, 4 : ringan
5, 6 : sedang
7, 8, 9 : berat
10 : sangat
2 : ringan
4 : Distressing
2 : ringan
3 : sedang
4 : berat
7
(Wahid Iqbal Mubarok, SKM, 2008, 213)
2.8 ETIOLOGI
1. Trauma
1. Mekanik (tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk)
2. Thermis (panas dan dingin)
3. Chemis (zat kimia bersifat asam dan baja serta iritasi dan korosif lainnya)
4. Elektris (listrik)
5. Peradangan (inflamasi)
Nyeri disebabkan oleh pembengkakan à meregang syaraf dan pelepasan mediator kimia.
1. Trauma Psikologis
2. Gangguan sirkulasi
3. Neuplasma
2.9 GEJALA KLINIS
1. Respon Simpatis
2. Respon muskular
Gelisah
Meraba
Membatasi respirasi
3. Respon emosional
Perubahan perilaku
Iritable, merintih dan menangis
Ekspresi wajah : menyeringai, masalah
8
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH NYERI
1. Pengkajian
Pengumpulan Data
Keluhan utama
2. Pemeriksaan fisik
9
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronik yang berhubungan dengan invasi jaringan akibat kanker abdomen
Jelaskan pada pasien dan pasangannya tentang efek samping yang diharapkan, jadwal
penggantian patah, metode penanganan cara pemecahan untuk nyeri aktif.
R : Obat transdermal menghindari absorbsi gastrointestinal. Obat ini diindikasikan bagi klien
yang mengalami nyeri yang konstan (Joko dkk, 1994)
R : Massage punggung dengan usapan lembut dan upaya yang mudah dilakukan, memakan
aktu yang singkat dan telah terbukti menyebabkan relaksasi (Meck, 1993).
R : Nyeri merupakan pengalaman subyektif dan harus dijelaskan oleh pasien untuk
mengevaluasi keefektifan dan terapi yang diberikan.
10
R : Melakukan tingkat nyeri dan untuk menentukan tindakan selanjutnya
KRITERIA EVALUASI
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon
rangsangan nyeri diantaranya :
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 26 Juli 2010 jam 11.30 WIB
1. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
2. Penanggung Jawab
Status : Istri
12
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan sakit perut karena kurang nafsu makan, sakitnya seperti di tusuk-tusuk.
Pasien sakit perut di sebelah kanan bagian bawah, skala nyeri menurut Maxwell 3, nyeri
pasien bertambah, sehingga pada tanggal 24 Juli 2010 pada jam 12.30 WIB pasien dibawa ke
RSUD Jombang.
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan menahun.
Ibu psaien mengatakan keluarganya tidak pernah menderita penyakit menurun dan menular
dalam keluarga.
2. Data Obyektif
1. K/U : Lemah
Kesadaran : Composmentis
1. TTV
N : 82 x/menit
D : 36,5 oC
RR : 24 x/menit
Q : Tersayat
R : Kepala
13
S : Berat (8-9)
1. Kepala
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
2. Mata
3. Hidung
4. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, gigi agak kotor, mulut bau dan tidak ada gigi palsu
5. Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada alat
bantu pendengaran
6. Leher
7. Dada
Palpasi : Tidak ada oedema, ada nyeri tekan bagian tengah
Auskultasi : Tidak ada wheezing dan ronchi, pernafasan vesikuler normal (24 x/menit)
8. Abdomen
14
9. Genetalia
10. Integumen
11. Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada odema, terpasang infus di tangan kanan (infus Rl dengan 7
tetes/menit)
- Ekstremitas Bawah
Kekuatan Otot
AK AKI
A
5
5
5 5
BKA BKI
Keterangan :
15
5. Dapat mengangkat dan dapat menahan beban yang ada
1. Pola fungsi kesehatan
1. Persepsi terhadap kesehatan
Pemakai alkohol
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi Ö Ö
Berpakaian Ö Ö
Berdandan Ö Ö
Pindah Ö Ö
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
16
2 : perlu bantuan orang lain
Di rumah sakit : Tidak tentu, karena pasien di rumah sakit merasa nyeri perut bagian bawah
sebelah kanan, sehingga pasien di rumah sakit merasa teranggu, kualitas tidur berkurang dari
pada di rumah
4. Pola nutrisi
Di rumah sakit : Makan 2 semdok sering mungkin selama 1 hari (bubur halus, sayur, daging)
5. Pola eliminasi
Di rumah : BAK : 5 – 6 x/hari, warna kuning, agak keruh dan bau khas
6. Personal Hygiene
Di rumah : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 1 x/3 hari, ganti baju dalam
dan pakaian 1 x 2 hari
Di rumah sakit : Belum pernah mandi, hanya diseka pagi dan sore hari (hanya bagian luar)
sampai dengan (kaki dan wajah) belum pernah gosok gigi dan keramas, ganti pakaian 1 x/hari
7. Keadaan Spiritual
9. Keadaan Psikososial
17
Pasien mengatakan merasa gelisah dengan keadaan sekarang
1. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
KIMIA KLINIK
– Kreatinin serum – 1,17 – L < 1,5; P < 1,2 mg/dl
IMUNOLOGI
18
– Anti HBS – Negatif
(RPHA)
Terapi pengobatan
3.2 ANALISIS DATA
Ds : Pasien mengatakan nyeri bagian Pembesaran hepar yang Gangguan rasa
bawah sebelah kanan mendesak organ lain nyaman ”nyeri”
Do : kesadaran composmentis
K/U lemah
RR : 24 x/menit
Pemeriksaan fisik
19
Cornea : bintik-bintik
Makan : ± 2 sendok/sehari
3.3 RENCANA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
Dx Keperawatan RASIONAL
TUJUAN DAN
INTERVENSI
KRITERIA
20
– Abdomen – keadaan umum – Observasi TTV harinya
kembung pasien membaik
– Skala nyeri – Mengetahui seberapa
– Perut bagian nyeri yang dialami pasien
kanan sedikit 1. kolaborasi dengan tim medis
membesar 1. pemberian obat
yang tepat diharapkan
– Skala nyeri 3 dapat mengurangi rasa
maxwell nyeri yang dialami
pasien
– Kuku kuning
2. Menjaga
– Pasien memgangi kebersihan tubuh
perutnya pasien
RR : 20
x/menit
3.4 IMPLEMENTASI
Masalah : gangguan rasa nyaman ”nyeri” pada perut bagian bawah sebelah kanan
26 Juli 2010 14.00 1 Melakukan pendekatan pada pasien 1. keluarga pasien dan
dan keluarga dengan cara 3S (senyum, pasien ramah serta
sapa, sentuh) kooperatif
21
TD : 120/80 mmHg
N : 75 x/menit
S : 36,5 oC
RR : 24 x/menit
22
Tanggal Jam No Action Respon
27 Juli 2010 07.00 1 Melakukan pendekatan pada pasien 1. pasien dan keluarga
dan keluarga dengan cara 3S kooperatif
S : 37 oC
N : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
3.5 CATATAN PERKEMBANGAN
1 26-07- Gangguan rasa nyaman S : pasien mengatakan nyeri pada perut
23
2010 “nyeri” O : K/U lemah
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5 oC
– Observasi TTV
– Acran 3×1 gr
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 oC
RR : 22 x/menit
24
– Mengkaji skala nyeri
– Observasi TTV
– Acran 3×1 gr
3 28-07- Gangguan rasa nyaman S : pasien mengatakan nyeri berkurang, nafsu
2010 “nyeri” makan bertambah sedikit
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 130/90 mmHg
S : 37 oC
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
– Observasi TTV
– Laksankan pengobatan
4 29-07- Gangguan rasa nyaman S : pasien mengatakan nyeri berkurang, nafsu
2010 “nyeri” makan bertambah sedikit
25
O : K/U membaik
Kesadaran komposmentis
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 78 x/menit
S : 37 oC
RR : 24 x/menit
– Observasi TTV
– Laksankan pengobatan
3.6 EVALUASI
1 29 Juli 2010 Gangguan rasa nyaman “nyeri” S : Pasien mengatakan nyerinya
sudah berkurang
O : Keadaan umum : lemah
Kesadaran composmentis
GCS : 4, 5, 6
Tanda-Tanda Vital
26
No Tanggal / Jam Diagnosis Keperawatan Evaluasi
S : 37 oC
N : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
A : masalah teratasi
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo WA, Setyo Hadi B, Alwi I, dkk. Ilmu Penyakit dalam Edisi Ke-5, Jakarta Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam 2009
Price, Sylvia Anderson dan Loraine MW, Patofisiologi Vol. I Edisi 6, Jakarta : EGC, 2005
Iklan
27