Dosen Pengampu:
Ns. Dwi Novitasari, S. Kep., MSc
Oleh:
Nabilla Azzahra (NIM. 220106161)
KELAS E SEMESTER 2
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Ns. Dwi Novitasari,
S. Kep., MSc sebagai dosen pengampu mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Manusia 2 yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Nabilla Azzahra
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan
nyeri kronis.Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya
peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara
perlahan – lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih
dari 6 bulan.
3
4. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap kerja
1. Perawat cuci tangan (pakai sarung tangan bila diperlukan)
2. Melakukan pengkajian nyeri dengan “PQRST”
3. Melakukan teknik pereda nyeri
4. Mengatur posisi pasien
5. Mengarahkan pasien untuk miring kiri atau kanan
6. Menaikkan bed pasien 45° - 90°
7. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
8. Mengajarkan teknik distraksi dan menginstruksikan klien untuk
melakukan teknik distraksi saat nyeri muncul
9. Menanyakan pada klien tentang kegiatan yang suka dilakukan
dan hal-hal yang membuat klien merasa senang dan nyaman,
misal membaca koran, mendengarkan musik, bercerita, memori
bertamasya, dsb
10. Mengajarkan teknik guided imagry
11. Memberikan sugesti positif, menginstrusikan klien untuk
membayangkan sesuatu yang indah (ulangi sampai klien benar-
benar bisa memasuki suasana tersebut)
12. Mengevaluasi hasil dari pengkajian dan manajemen nyeri non
farmakologi
Tahap terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
3. Dokumentasi (nama tindakan, waktu pelaksanaan, respon
klien).
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nyeri tidak memandang kalangan individu, jenis kelamin, usia dsb. Nyeri
bersifat subjektif yangmana tiap individu akan menilai berbeda tiap nyeri yang
dialaminya. Tugas perawat disini adalah untuk melakukan pengkajian nyeri
yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Perawat mesti
mengikuti SOP ini selama bekerja di Rumah Sakit tempat ia bekerja.
5
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Bare (2013) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edited
by Monica Ester. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Andarmoyo (2013) Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. 1st edn. Edited
by Rose KR. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/608/3/BAB%20II.pdf
https://gustinerz.com/pengkajian-nyeri-dengan-metode-mnemonic-pqrst/
https://snars.web.id/rs/sop-keperawatan-asesmen-nyeri-pada-pasien-dewasa/
https://www.nerslicious.com/pengkajian-nyeri-metode-mnemonic-pqrst/