Disusun Oleh :
AZIZ NUGRAHA
NIM. 15211191308
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada” PADA NY.D DENGAN NYERI
AKUT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH DAHLIA RUMAH SAKIT ISLAM DARUS
SYIFA’ SURABAYA”
Hari : Jumat
Mahasiswa
Aziz Nugraha
NIM. 152111913133
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan portofolio Laporan Pendahuluan
pada “NY.D DENGAN NYERI AKUT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH DAHLIA RUMAH
SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’ SURABAYA”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas
Keperawatan Dasar (Praktikum Klinik).
Dalam pembuatan lapon kasus ini penulis menyadari bahwa Laporan Pendahuluan ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik saran yang
membangun dari para pembaca sangat di harapkan demi kesempurnaan Laporan Pendahuluan ini
dan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini. Kiranya
segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak selama penyusunan
Laporan Pendahuluan ini dapat diterima bagi kita sekalian. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
LAPORAN PENDAHULUAN.......................................................................................................1
Konsep Nyeri...................................................................................................................................1
1.1 Definisi Nyeri.........................................................................................................................1
1.2 Macam dan Penyebab Nyeri..................................................................................................1
1.3 Tanda dan Gejala...................................................................................................................2
1.4 Patofisiologi Nyeri.................................................................................................................4
1.5 Pemeriksaan Diagnostik.........................................................................................................5
1.6 Penatalaksanaan Medis..........................................................................................................6
Konsep asuhan keperawatan pada nyeri akut..................................................................................7
2.1 Pengkajian Keperawatan........................................................................................................7
2.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................................................7
2.3 Intervensi Keperawatan..........................................................................................................7
2.4 Implementasi Keperawatan....................................................................................................9
2.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
iv
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
Konsep Nyeri
1.1 Definisi Nyeri
Kenyamanan berupa terbebas dari perasaan tidak menyenangkan merupakan
kebutuhan individu. Nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang terkadang dialami
individu. Kebutuhan akan bebas dari rasa sakit merupakan salah satu kebutuhan dasar
yang menjadi tujuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di rumah sakit
(Prasetyo, 2010). McCaffery (1980), menyatakan bahwa rasa sakit adalah segala sesuatu
yang dikatakan seseorang tentang rasa sakit dan terjadi setiap kali seseorang mengatakan
bahwa mereka merasakan sakit. Definisi ini menempatkan seseorang sebagai ahli dalam
bidang nyeri, karena hanya pasien yang tahu tentang nyeri yang dirasakannya. Bahkan
nyeri adalah sesuatu yang sangat subjektif, tidak ada ukuran yang objektif, sehingga
hanya orang yang merasakannya yang paling akurat dan tepat dalam mendefinisikan
nyeri (Prasetyo, 2010).
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang yang
mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Long,
1996). Secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana seorang
individu mengalami dan mengeluhkan ketidaknyamanan yang parah atau sensasi
ketidaknyamanan (Tucker, 1998).
1
Neoplasma menyebabkan rasa sakit karena tekanan atau kerusakan jaringan yang
mengandung reseptor rasa sakit serta dari menarik, mencubit, atau metastasis. Nyeri pada
peradangan terjadi karena kerusakan ujung saraf reseptor akibat peradangan atau terjepit
oleh pembengkakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nyeri yang disebabkan oleh faktor
fisik berhubungan dengan ketergantungan serabut saraf reseptor nyeri. Serabut saraf ini
terletak dan tersebar di lapisan kulit dan pada jaringan tertentu yang lebih dalam
(Asmadi, 2008). Nyeri yang disebabkan oleh faktor psikologis adalah nyeri yang
dirasakan bukan karena penyebab organik, tetapi karena trauma psikologis dan efek
fisiknya. Kasus ini dapat ditemukan pada kasus-kasus yang termasuk dalam kategori
psikosomatis. Nyeri akibat faktor ini disebut juga nyeri psikogenik (Asmadi, 2008).
3. Kenaikan suhu
4. Pernafasan meningkat
5. Respon otot
6. Grogi
7. Respon Emosional
8. Perubahan perilaku
2
Klasifikasi Nyeri
Penting bagi perawat untuk mengetahui tentang berbagai jenis nyeri. Mengetahui
berbagai jenis nyeri diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membantu perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri. Ada banyak cara untuk
memulai membahas jenis nyeri, antara lain dengan melihat nyeri dari segi durasi nyeri,
keparahan dan intensitas, model penularan, lokasi nyeri, dan penyebab dari penyebab
nyeri itu sendiri (Prasetyo, 2010).
2. Nyeri kronis adalah nyeri berulang yang persisten dan persisten yang
berlangsung selama enam bulan atau lebih. Nyeri kronis mungkin tidak
memiliki onset yang jelas dan seringkali sulit diobati karena biasanya
tidak merespon pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya (Brunner
dan Suddarth, 2002).
3
1.4 Patofisiologi Nyeri
4
Rangsangan nyeri diterima oleh nociceptors pada kulit bisa intesitas tinggi
maupun rendah seperti perennggangan dan suhu serta oleh lesi jaringan. Sel yang
mengalami nekrotik akan merilis K + dan protein intraseluler . Peningkatan kadar K +
ekstraseluler akan menyebabkan depolarisasi nociceptor, sedangkan protein pada
beberapa keadaan akan menginfiltrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan
peradangan / inflamasi. Akibatnya, mediator nyeri dilepaskan seperti leukotrien,
prostaglandin E2, dan histamin yang akan merangasng nosiseptor sehingga rangsangan
berbahaya dan tidak berbahaya dapat menyebabkan nyeri (hiperalgesia atau allodynia).
Selain itu lesi juga mengaktifkan faktor pembekuan darah sehingga bradikinin dan
serotonin akan terstimulasi dan merangsang nosiseptor. Jika terjadi oklusi pembuluh
darah maka akan terjadi iskemia yang akan menyebabkan akumulasi K + ekstraseluler
dan H + yang selanjutnya mengaktifkan nosiseptor.
5
1.6 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis Menurut (Prawirohardjo, 2010), Penatalaksanaan medis dan
perawatan setelah dilakukan sectio caesarea yaitu:
b) Fundus uteri harus sering dipalpasi untuk memastikan bahwa uterus tetap berkontraksi
dengan kuat.
e) Pemberian cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk 24 jam pertama
setalah pembedahan.
f) Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari tempat tidur
dengan bantuan orang lain.
g) Perawatan luka: Insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat pada hari ke
empat setelah pembedahan.
6
Konsep asuhan keperawatan pada nyeri akut
5. T = Time atau waktu, yaitu jangka waktu serangan dan frekuensi nyeri.
7
pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/ durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus, 2) Dorong
pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyeri dengan tepat, 3) Ajarkan
penggunaan teknik non farmakologi (seperti relaksasi, terapi musik, aplikasi
panas/ dingin dan pijatan), 4) Berikan individu penurun nyeri yang optimal
dengan peresepan analgetik, 5) Dukung istirahat/ tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
8
akan memberikan perawatan kepada pasien dan sebaiknya tidak bekerja sendiri tetapi
juga melibatkan tenaga medis yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien (Ida, 2016).
9
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Defnisi
dan Indikator Diagnosa Edisi 1 Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defnisi
dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defnisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
10