“”The Effectiveness of The Eagle Kit To Prevent The Eyes from Exposure to UV Rays To”
Community Empowerment
OLEH:
KELOMPOK 2 GR-3B
Anggota
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
rays”
OLEH:
KELOMPOK 2 GR-3B
Anggota :
Dosen Fasilitator
Dengan mengucapkan Puji Syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karenaatas
rahmat dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal project guna memenuhi
salah satu tugas MK Keperawatan Medikal Bedah Praktikum dengan judul““The Effectiveness
of the Eagle kit to prevent the eyes from exposure to UV rays”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hafna Ilmy Muhalla, S. Kep., Ns., M. Kep.,
Sp. Kep. M. B, selaku dosen pengampu Mata Kuliah keperawatan medical bedah pratikum atas
materi pendukung dan bimbingan kepada kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun pembahasan. Oleh karenaitu, dengan segala kekurangan
dalam proposal ini kami menerima segala kritikmaupun saran dari pembaca agar dapat kami
perbaiki dan kami jadikan pembelajaran kedepannya.
Tim Penyuluh
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Ca Limfoma Intraokular
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari Ca Limfoma Intraokular
3. Untuk mengetahui penyebab dari Ca Limfoma Intraokular
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Ca Limfoma Intraokular
5. Untuk mengetahu manifestasi klinis dari Ca Limfoma Intraokular
6. Untuk mengetahui upaya preventif dalam menjaga kesehatan mata, agar terhindar dari Ca
Limfoma Intraokular
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limfoma mata atau limfoma okular terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
Limfoma Intraokuler
Limfoma intraokular merupakan jenis limfoma mata yang paling umum terjadi. Limfoma
mata jenis ini dapat terjadi di area belakang mata (retina), cairan di dalam bola mata
(vitreus), atau saraf mata. Umumnya, jenis ini termasuk ke dalam kanker kelenjar getah
bening, yaitu limfoma non-Hodkin (Mg Dade, 2015).
Limfoma uveal
Limfoma uveal merupakan limfoma yang terjadi di uvea, yaitu lapisan tengah mata.
Limfoma uveal dapat menyerang bagian lapisan tengah mata yang terdiri atas selaput
pelangi mata (iris), lapisan pembuluh darah mata (koroid), dan jaringan ikat antara iris
dan koroid (badan siliar), (Longo, 2012).
Limfoma adneksa
Limfoma adneksa okular merupakan jenis limfoma mata yang terjadi di luar permukaan
mata. Jenis ini dapat menyerang bagian rongga bola mata, lapisan permukaan mata
(konjungtiva), kelenjar air mata, dan kelopak mata.a ocular (Longo, 2015).
2.3 Etiologi Ca Limfoma Mata
Penyebab pasti dari limfoma Hodgkin (LH) hingga saat ini masih belum jelas diketahui
namun beberapa faktor, seperti paparan infeksi virus, faktor keluarga dan keadaan
imunosupresi diduga memiliki keterkaitan dengan terjadinya LH (Kumar, 2013). Pada
70% atau sepertiga dari kasus LH yang pernah dilaporkan di seluruh dunia menunjukkan
adanya keterlibatan infeksi virus Epstein Barr (EBV) pada sel Reed-Sternberg. Ekspresi
gen dari EBV diduga memicu terjadinya transformasi dan pemrograman ulang dari sel-B
limfosit menuju salah satu fenotif LH (Mg Dade, 2015). Pada saat terjadinya infeksi
primer, EBV akan masuk dalam fase laten di dalam memori sel-B limfosit sehingga EBV
mampu bertahan sepanjang masa hidup sel-B limfosit. EBV kemudian mengkode produk
gen EBNA-1 dan LMP-1 yang diduga berperan dalam proses transformasi memori sel-B
lim-fosit. Produk-produk gen ini bekerja pada jalur sinyal intraseluler di mana EBNA-1
bekerja secara langsung dengan memberikan umpan negatif pada ek-spresi gen penekan
tumor dan meningkatkan perkembangan tumor melalui umpan positif pada CCL22 yang
kemudian memromosikan aktivasi sel-B limfosit. Pada saat yang bersamaan, produk gen
LMP-1 meniru sinyal yang dihasilkan oleh CD40 yang bekerja untuk mengaktifkan jalur
sinyal NF-kB, p38, PI3K, AP1 dan JAK-STAT dalam memromosikan kelangsungan
hidup sel-B limfosit. Infeksi EBV juga diduga menjadi penyebab dari terjadinya mutasi
genetik pada gen Ig yang mengkode reseptor sel-B limfosit di mana EBV kemudian
mengkode gen LMP-2 yang mampu memrogram ulang sel-B limfosit matur menuju salah
satu fenotif LH dan mencegah terjadinya proses apoptosis melalui aktivasi sinyal
penyelamatan pada pusat germinal sel-B limfosit (Campo, 2016).
Limfoma mata dapat dihindari dengan cara menghindari faktor risikonya. Menurut (Wu, R,
2018), Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
BAB III
RENCANA PROJECT
3.2
3.3 Jenis dan Sumber Data
Lampiran
I. TUJUAN
1.3 SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah Ibu rumah tangga yang berada di Desa Sumberrejo,
RT.02 / RW.01, Kota Sidoarjo, Jawa Timur.
1.4 MEDIA
LCD, Laptop, Hand Scoon, Alat peraga, dan Nursing Kit
1.5 KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahulua 5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
n menit 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri memperhatikan tanya
3. Menjelaskan tujuan3. Menjawab jawab
penyuluhan dan pokok pertanyaan
materi yang akan
disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan ibu
rumah tangga tentang
kanker mata
Penyajian 45 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Ceramah Laptop
menit materi memperhatikan dan
a. Defenisi kanker penyampaian tanya
mata materi dan jawab
b. Tujuan demonstrasi
pencegahan
kanker mata
c. Manfaat menjaga
kesehatan mata
d. Dampak jika
tidak menjaga
kesehatan mata
e. Kapan waktu
cuci tangan
f. Enam langkah
cuci tangan
2. Penyuluh
mencontohkan
cara mencuci
tangan yang benar
3. Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1. Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi 2. Menjawab pertaayaan
yang telah di yang diberikan oleh
berikan dengan penyuluh
singkat. 3. Menjelaskan upaya
pencegahan dari
kanker mata secara
benar
4. Membalas
2 MEDIA
Laptop
Leafled
Alat Peraga (Gambar Anatomi Mata)
3 MATERI
(terlampir)
3 KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan
a. Input
- Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 10 peserta
- Media penyuluhan yang digunakan adalah Laptop, Alat peraga
(gambar) dan Leaflet
- Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
- Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
- Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
- Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b. Proses
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
- Narasumber menguasai materi dengan baik.
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan
yang lebih baik
5 Evaluasi
Promosi Kesehatan mengenai edukasi mencegah kanker mata khususnya Ca Limfoma
Intraokular, dengan harapan masyarakat dapat mengetahui dan mampu mengimplementasikan
upaya -upaya pencegahan yang telah disampaikan dalam penyuluhan dengan baik, benar, dan
berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Matsuo, T. & Tanaka, T. (2019). Are There Primary Intraocular Lymphomas that do Not
Develop into Central Nervous System Lymphomas? Journal of Clinical and Experimental
Hematophatology, 59(4), pp. 168–74.
Venkatesh, R., et al. (2019) Primary Vitreoretinal Lymphoma: Prevalence, Impact, and
Management Challenges. Clinical Ophthalmology, 13, pp. 353–64.
Wu, R., et al. (2018). Primary Uveal Lymphoma Effectively Treated with Radiotherapy: A Case
Report and Literature Review. Journal of Southern Medical University, 38(4), pp. 371–4
Tang, L, Gu, C., & Zhang, P. (2017). Intraocular Lymphoma. International Journal of
Ophthalmology, 10(8), pp. 1301–7.
Nowak, M. S., & Smigielski, J. (2015). The prevalence and causes of visual impairment and
blindness among older adults in the city of Lodz, Poland. Medicine, 94(5).
EDISI, I. (2014). Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Ansell SM. Hodgkin Lymphoma: Diagnosis and Treatment. Mayo Clin Proc. 2015;90(11):1574-
1583p.
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. Edisi 9. Philadelphia. W. B. Saunders
Company. 2013. 440-442p.
McDade L. Classical Hodgkin’s Lymphoma: Pathogenesis and Future Treatment Directions. Res
Medica. 2015;23(1):47-57p
Swerdlow S, Campo E, Pileri S, Harris N, Stein H, Siebert R et al. The 2016 revision of the
World Health Organization classification of lymphoid neoplasms. Blood. 2016;127(20):2375-
2390.
Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of
Internal Medicine. Edisi 18. Amerika Serikat. McGrawHill Companies. 2012. 919-935p.