Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENANGANAN NYERI

Disusun Oleh :
1. Helida Ratna Gumelar
2. Indri Winarti
3. Intan Nuraeni
4. Intan Maharani Sagita

YAYASAN HARAPAN BUNDA SUKABUMI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN
HARAPAN BUNDA SUKABUMI
NSS : 40 2 02 06 07 033 – NIS : 400330 – NPSN : 20252621
Terakreditasi SK. Nomor : 02.00/203/SK/BAN – SM/X11/2018
KOMPETENSI KEAHLIAN : KEPERAWATAN (A) – FARMASI (A)
Jln. Raya Karang Hilir No. 815 Karang Tengah – Cibadak – Kab. Sukabumi telp (0266) 6542298

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih
sayang-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah dengan judul
“Penanganan Nyeri” dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
proses pembuatan makalah ini baik secara moril maupun materil. Besar harapan
kami makalah ini dapat memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dalam keperawatan yang bisa bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas
nantinya.
Sebagai penyusun, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan. Terima kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian..........................................................................................................3
B. Klasifikasi Nyeri................................................................................................3
C. Etiologi Nyeri.....................................................................................................4
D. Patofisiologi Nyeri.............................................................................................5
E. Penanganan Nyeri (Pain Management).............................................................5
F. Tujuan Penanganan Nyeri (Pain Management).................................................7
G. Faktor Yang Mempengaruhi ResponNyeri........................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
maupun berat. Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan
Setiap individu pasti pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu.
Nyeri merupakan alasan yang paling umum orang mencari perawatan kesehatan.
Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering terjadi di bidang
medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu yang
merasakan nyeri merasa menderita dan mencari upaya untuk menghilangkannya.
Perawat meggunakan berbagai intervensi untuk dapat menghilangkan
nyeri (manajemen nyeri) tersebut dan mengembalikan kenyamanan klien.
Perawat tidak dapat melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien karena
nyeri bersifat subjektif. Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis,
pengutaraan, atau isyarat perilaku. Nyeri yang bersifat subjektif membuat
perawat harus mampu dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistic dan
menanganinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nyeri?
2. Apa saja klasifikasi nyeri?
3. Apa etiologi nyeri?
4. Bagaimana patofisiologi nyeri?
5. Bagaimana penanganan nyeri (pain management)?
6. Apa tujuan penanganan nyeri (pain management)?
7. Apa faktor yang mempengaruhi respon nyeri?

1
2

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian nyeri.
2. Mengetahui apa saja klasifikasi nyeri.
3. Mengetahui apa etiologi nyeri.
4. Mengidentifikasi bagaimana patofisiologi nyeri.
5. Mengidentifikasi bagaimana penanganan nyeri (pain management).
6. Mengetahui apa tujuan penanganan nyeri (pain management).
7. Mengetahui apa faktor yang mempengaruhi respon nyeri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
The International Association for the Study of Pain (IASP)
mendefinisikan nyeri sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience
which we primarily associate with tissue damage or describe in terms of such
damage, or both”. Definisi ini menyatakan bahwa nyeri merupakan phenomena
kombinasi dari aspek sensory, emosional, kognitif dan eksistensi dari keadaan
pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien yang sedang mengalami
nyeri. (The IASP, dalam Parrot,2002)
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat
individual. Walaupun demikian nyeri dapat pula diartikan sebagai suatu sensasi
yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang
berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau factor lain, sehingga
individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas
sehari-hari, psikis dan lain-lain.

B. Klasifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan berdasarkan
pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri dan waktu lamanya serangan.
a. Nyeri berdasarkan tempatnya;
1. Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya
pada mukosa, kulit.
2. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam
atau pada organ-organ tubuh visceral.
3. Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh didaerah
yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
4. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada system
saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus dan lain-lain.

3
4

b. Nyeri berdasarkan sifatnya;


1. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang.
2. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam
waktu yang lama.
3. Paroxysmal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat
sekali. Nyeri tersebut biasanya menetap sekitar 10-15 menit, lalu
menghilang, kemudian timbul lagi.
c. Nyeri berdasarkan berat-ringannya;
1. Nyeri rendah , yaitu nyeri dengan intensitas rendah.
2. Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi.
3. Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi.
d. Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan;
1. Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan
berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah nyeri diketahui dengan
jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka, seperti luka operasi,
ataupun pada suatu penyakit arteriosclerosis pada arteri koroner.
2. Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri kronis
ini polanya beragam dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun.

C. Etiologi Nyeri
Penyebab nyeri dapat diklasifikasi kedalam dua golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik
misalnya, penyebab adalah trauma (mekanik, thermal, kimiawi maupun elektrik),
neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah dan lain-lain.
1. Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung-ujung saraf bebas
mengalami kerusakan akibat benturan, gesekan ataupun luka.
2. Trauma thermal menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor mendapat
rangsangan akibat panas atau dingin.
3. Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang
kuat.Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik
yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.
5

4. Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau kerusakan


jaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga karena tarikan, jepitan
atau metastase.
5. Nyeri pada peradangan terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor
akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nyeri yang disebabkan oleh faktor fisik berkaitan dengan
terganggunya serabut saraf reseptor nyeri.
6. Nyeri yang disebabkan oleh factor psikologis merupakan nyeri yang
dirasakan bukan karena penyebab organic, melainkan akibat trauma
psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik. Nyeri karena factor ini disebut
pula psychogenic pain.

D. Patofisiologi Nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat
kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat
tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan
tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di
korteks nyeri akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain d
ihantarkan ke hypotalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor
mekanin sensitive pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau
mengalami nyeri (wahit chayatin,N.mubarak,2007).

E. Penanganan Nyeri (Pain Management)


Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari
displin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau
pain relief. Management nyeri ini menggunakan pendekatan multi disiplin yang
didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers), non
farmakologikal dan psikologikal.
Setiap orang memiliki persepsi yang sangat berbeda dengan orang lain
terhadap nyeri yang mungkin sedang dialami. Perbedaan inilah yang mendorong
perawat untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan peningkatan rasa
nyaman bagi klien dan mengatasi rasa nyeri. Hal yang sangat mendasar bagi
6

perawat dalam melaksanakannya adalah kepercayaan perawat bahwa rasa nyeri


yang dialami oleh kliennya adalah sungguh nyata terjadi, kesediaan perawat
untuk terlibat dalam menghadapi pengalaman nyeri yang dialami oleh klien dan
kompetensi untuk terus mengembangkan upaya-upaya mengatasi nyeri atau pain
management.
Strategi keperawatan utama yang spesifik dalam meningkatkan rasa
nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan non
farmakologi. Tapi Tindakan mengatasi nyeri – pain management, yang dapat
dilakukan oleh perawat sebagai penyedia asuhan keperawatan.
1. Managemen Nyeri Farmakologikal
Yaitu terapi farmakologis untuk menanggulangi nyeri dengan cara
memblokade transmisi stimulan nyeri agar terjadi perubahan persepsi dan
dengan mengurangi respon kortikal terhadap nyeri. Adapun obat yang
digunakan untuk terapi nyeri adalah :
a. Analgesik Narkotik
Menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosional dari pengalaman
nyeri (misal : persepsi nyeri).
b. Analgesik Lokal
Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi saraf saat diberikan
langsung keserabut saraf.
c. Analgesik yang dikontrol klien
Sistem analgesik yang dikontrol klien terdiri dari impus yang diisi
narotika menurut resep, dipasang dengan pengatur pada lubang injeksi
intravena.
d. Obat – obat nonsteroid
Obat-obat non steroid non inflamasi bekerja terutama terhadap
penghambat sintesa prostaglandin. Pada dosis rendah obat-obat ini
bersifat analgesik. Pada dosis tinggi obat ini bersifat anti
inflamatori,sebagai tambahan dari khasiat analgesik.
2. Managemen Nyeri Non Farmakologikal
Merupakan upaya-upaya mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan
menggunakan pendekatan non farmakologi. Upaya-upaya tersebut antara lain
7

dengan distraksi, relaksasi, massage, akupuntur oleh akupunturist, therapy


music, pijatan, dan guided imaginary yang dilakukan oleh seseorang yang
ahli dibidangnya dan disebut sebagai therapist.
Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman
ini dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Dalam konteks asuhan
keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman.
Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien diatasi oleh perawat melalui
intervensi keperawatan.

F. Tujuan Penanganan Nyeri (Pain Management)


 Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri.
 Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri kronis
yang persisten.
 Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri.
 Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap terapi nyeri.
 Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien
untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

G. Faktor Yang Mempengaruhi ResponNyeri


1. Usia
 Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji
respon nyeri pada anak.
 Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan
mengalami kerusakan fungsi.
 Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka
mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka
takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri
diperiksakan.
2. Jenis kelamin (Tidak terlalu signifikan)
3. Ansietas
Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan
seseorang cemas.
8

4. Pengalaman masa lalu


Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini
nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah
tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam
mengatasi nyeri
5. Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan
sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang
mengatasi nyeri.
6. Support keluarga dan social
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga
atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan, dll.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nyeri merupakan phenomena kombinasi dari aspek sensory, emosional,
kognitif dan eksistensi dari keadaan pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada
pasien yang sedang mengalami nyeri. (The IASP, dalam Parrot,2002)
Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari
displin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau
pain relief.
Strategi keperawatan utama yang spesifik dalam meningkatkan rasa
nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan non
farmakologi.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan kita tentang Manajemen nyeri. Kami selaku penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya
dapat lebih baik lagi, Terima Kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Parrot T. 2002. Pain Management In Primary-Care Medical Practice. In:


Tollison CD, Satterthwaithe JR, Tollison JW, eds. Practical Pain Management.
3rd ed. Philadelpia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.
 Buku Kebutuhan dasar manusia jilid 2 (BAB 4)
 Prasetyo Nian Sigit. (2010). Konsep dan proses Keperawatan Nyeri. Jakarta :
Graha Ilmu.
 http://eprints.undip.ac.id/49173/2/BAB_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai