Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

F DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN DI RUANG INTERNA WANITA
RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON
“BRONKHITIS”
Identitas pasien
Nama : Ny. F
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh pabrik
Pendidikan : SD
Alamat : Batu merah
Tanggal masuk RS : 24 Januari 2016
Tanggal pengkajian : 26 Januari 2016
No. Register : 092549
Diagnosa : Bronkhitis
Nama penanggung jawab : Tn. D
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kebun Cengke, Gadihu
Riwayat penyakit sekarang
1. Keluhan utama masuk RS : Sesak napas
2. Keluhan utama saat pengkajian : Sesak napas
3. Keluhan yang menyertai : Nyeri pada dada dan ulu hati, sulit tidur, pusing, leher tegang
4. Sifat keluhan : nyeri hilang timbul
5. Skala keluhan : skla nyeri 3 (sedang)
6. Lokasi penyebaran : dari dada sampai tulang belakang
7. Hal – hal yang memberatkan : saat pasien beraktivitas

8. Hal – hal yang meringankan : saat pasien beristirahat (berbaring)


Catatan kronologis
2 hari yang lalu, sebelum pasien masuk RS, tanggal 22 januari 2016 pasien mengalami batuk disertai lendir serta
sesak napas dan pusing, kondisi ini semakin parah jika beraktivitas, kemudian pasien datang ke rumah sakit Dr.
Haulussy dan pihak RS memberitahukan bahwa pasien menderita penyakit bronkhitis. Kemudian pada tanggal 24
januari 2016 pasien dirawat di ruang interna wanita dan diberikan therapi :
1. IVFD RL 16 tpm
2. Amlodipine 1x1
3. Ceftriaxon inj 1x1
4. Candersatan inj 1x1
5. Sucralfat 1x1c
6. Domperidone
7. Nebo combinen
8. Ranitidine
Riwayat kesehatan masa lalu
1. Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
2. Pasien belum pernah mengalami pembedahan
Keadaan lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan tempat kerjanya dan lingkungan sekitar kontrakannya kurang bersih
VII. Keadaan psikososial
· Pasien tampak gelisah
· Pasien berharap cepat sembuh
VIII. Keadaan spiritual
Pasien yakin dengan pertolongan Tuhan dia akan sembuh
Keadaan lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan tempat kerjanya dan lingkungan sekitar kontrakannya kurang bersih
VII. Keadaan psikososial
· Pasien tampak gelisah
· Pasien berharap cepat sembuh
VIII. Keadaan spiritual
Pasien yakin dengan pertolongan Tuhan dia akan sembuh
IX. Pemeriksaan fisik
1. Pengamatan umum
KU : lemah
Tingkat kesadaran : compos mentis
2. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 140/80 mmhg
Denyut Nadi : 60x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37,5ºC
BB : 40 kg
TB : 152 cm
IMT : 17,4
3. Kepala
a. Bentuk : tidak ada kelainan
b. Keadaan rambut : bersih
c. Distribusi rambut : merata
d. Warna rambut : hitam
e. Tekstur rambut : kasar
4. Mata
a. Pupil : simetris
b. Konjungtiva : pucat
c. Pengeluaran secret : tidak ada
d. Cekung : ya
e. Edema : tidak
f. Penggunaan alat bantu : tidak ada
5. Mulut
Bibir
a. Membrane mukosa : pucat
b. Tekstur : kering
c. Peradangan : tidak ada
d. Pernapasan bibir : ya
Lidah
a. Warna : merah muda
b. Tekstur : halus
c. Peradangan : tidak ada
Gusi
a. Warna : merah muda
b. Tekstur : halus
c. Peradangan : tidak ada
Gigi
a. Jumlah : 32 buah
b. Struktur : baik
c. Peradangan : tidak ada
d. Penampilan : gigi tampak bersih
6. Leher
a. Distensi vena : tidak ada
b. Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
c. Keluhan lain : tidak ada
7. Dada
a. Retraksi : tidak
b. Simetris : ya, ki/ka
c. Massa abnormal : tidak ada
d. Bunyi napas tambahan : ronkhi
e. Dispnea : ya (pasien mengatakan sesak)
f. Batuk : ya
g. Respon pasien : wajah tampak meringis
8. Abdomen
a. Pembesaran abdomen : tidak ada
b. Warna kulit abdomen : normal
c. Tekstur abdomen : halus
d. Peradangan : tidak ada
e. Distensi abdomen : tidak ada
f. Nyeri tekan : tidak ada
9. Kulit
a. Sianosis : tidak
b. Pucat : ya
c. Odema : tidak ada
d. Tanda radang : tidak ada
10. Ekstremitas
a. Warna jari dan kuku : pucat
b. Tidak mampu berjalan : pasien mampu berjalan

c. Kemampuan mengubah posisi : pasien mampu mengubah posisi


d. Keterbatasan gerak : ya
e. Terpasang alat : ya, terpasang IVFD RL di kiri atas
f. Tonus otot : baik
g. Keluhan : pasien mengatakan tubuh terasa
lemas jika beraktivitas
x. Pola aktivitas sehari – hari
Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit

1. Makan 3x1 2x1


Frekuensi makan Nasi, ikan, sayur Sesuai diet RS
Jenis makanan 1 porsi dihabiskan ½ porsi dihabiskan
Jumlah makanan Tidak ada Tidak ada nafsu makan dan ada rasa
Keluhan saat makan mual saat makan

2. Minum Semua jenis minuman Air putih


Jenis minuman 6 – 7 gelas/hari 5 - 6 gelas/hari
Frekuensi minum Tidak ada Tidak ada
Keluhan saat minum

3. Eliminasi 3x1 2x1


Frekuensi BAB Kuning Kuning
Warna feses - -
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit

Keluhan BAB 3 – 4x/hari 3 – 4x/hari


Frekuensi BAK Kuning jernih Kuning jernih
Warna BAK Tidak ada Tidak ada
Keluhan BAK

4. Istirahat dan tidur ±2 jam Tidak tidur


Lama tidur siang ±8 jam ±5 jam
Lama tidur malam Tidak ada Pasien mengatakan sulit tidur karena
Keluhan tidur sesak

5. Personal hygiene 2x1 1x


Frekuensi mandi 2x1 2x1
Ganti pakaian

6. Aktivitas Pasien sehari – hari bekerja di pabrik Pasien tidak bisa melakukan aktivitas
Kegiatan yang biasa dilakukan setelah pulang pasien melakukan yang bisa dilakukan
pekerjaan rumah
xi. Pemeriksaan diagnostik / penunjang
v Albumin : 4,5 gr/dl normal : 3,5 – 5 gr/dl
v Hb : 7,85 gr/dl normal : 13,5 – 18 gr/dl
v Kalsium : 9,5 mg/dl normal : 8 – 10,5 mg/dl
KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI

1. Riwayat keperawatan
v Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya
v Batuk : ada
v Sputum : ada
v Nyeri : ya
v Suara napas : wheezing
v Dispnea : ya
v Sianosis : tidak
2. Faktor resiko yang memperberat masalah oksigenasi
v Pasien mengatakan lingkungan tempat kerjanya dan lingkungan tempat tinggalnya kurang bersih
3. Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
v Sesak napas
v Pusing
v Batuk lendir
Do :
v KU : Lemah
v Dispnea
v Ada pernapasan bibir
v Batuk disertai lendir
v Warna jari dan kuku pucat
v TD : 140/80mmHg
v R : 24x/menit
4. Analisa data
data etiologi Masalah

Ds : pasien mengatakan Broncokontriksi, mucus Pola nafas tidak efektif


data etiologi Masalah

v Sesak napas
v Pusing
v Batuk disertai lendir
Do :
v Ku : lemah
v Ada pernapasan bibir
v Batuk disertai lendir
v Warna jari dan kuku pucat
v TD : 140/80
v R : 24x/menit
5. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mucus
6. NCP

Diagnosa keperawatan Noc NiC


Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Mengatur posisi pasien untuk
dengan broncokontriksi, peningkatan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan : memaksimalkan ventilasi
mukus. v Pasien menunjukkan jalan napas 2. Identifikasi pasien perlunya
Yang ditandai dengan : paten pemasangan alat jalan nafas buatan
Ds : pasien mengatakan Dibuktikan dengan : 3. Pantau TD, nadi, suhu, dan RR
v Sesak napas v Nafas normal 4. Monitor TTV sebelum dan
v Pusing v Tidak ada sesak sesudah aktivitas
v Batuk disertai lendir v Ku : membaik 5. Identifikasi penyebab dari
Do : v P : 18 – 20x/menit perubahan TTV
v Ku : lemah v TD : 120/80 mmHg 6. Anjurkan pasien minum air
v Dispnea putih hangat
v Ada pernapasan bibir
v Batuk disertai lendir
v TD : 140/80 mmHg
v R : 24x/menit

IMPLEMENTASI EVALUASI

Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016


Jam 08.30 wit Jam : 11.00 wit
Mengatur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi S : Pasien mengatakan
Hasil : v Sesak berkurang
· Pasien merasa nyaman dengan posisi semifowler O :
atau ½ duduk v Ku = membaik
· Sesak berkurang v Pernapasan teratur
Jam 08.35 wit v Pasien terlihat rileks
Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan jalan v TTV sebelum aktivitas
nafas buatan TD : 110/70 mmHg
Hasil : N : 60x/menit
· Pasien tidak perlu dipasang alat jalan napas buatan, S : 37ºc
pasien masih dapat bernapas secara mandiri R : 20x/menit
Jam 08.37 wit v TTV sesudah aktivitas
Memantau TD, nadi, suhu, dan RR TD : 120/80 mmHg
Hasil : N : 62x/menit
· TD : 140/80 mmHg S : 37,5ºc
IMPLEMENTASI EVALUASI

· N : 62x/menit R : 22x/menit
· R : 24x/menit A : Masalah teratasi
· S : 37,5ºc P : Intervensi dihentikan
Jam 08.45 wit
Memantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas
Hasil :
v Sebelum aktivitas :
TD : 120/80 mmHg
N : 62x/menit
R : 24x/menit
S : 37ºc
v Sesudah aktivitas :
TD : 140/80
N : 64x/menit
R : 26x/menit
S : 37,5ºc
Jam 08.55 wit
Mengidentifikasi penyebab dari perubahan TTV
Hasil :
v TTV meningkat setelah aktivitas
Jam 08.57 wit
Menganjurkan pasien minum air putih hangat
Hasil :
v Pasien mengikuti saran

KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN

Keluhan
v Keluhan utama : sesak napas
v Keluhan saat pengkajian : sesak napas
v Nyeri : ya
v Pengaruh terhadap aktivitas sehari – hari : menganggu
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Nyeri di dada
v Nyeri terasa hilang timbul
Do :
v Skala nyeri = 3
Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH

Ds : pasien mengatakan Patologis penyakit atau iritasi Nyeri akut


v Nyeri di dada dan ulu hati
v Nyeri terasa hilang timbul
Do :
v Skala nyeri = 3
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan patologis penyakit atau iritasi
NCP
Diagnosa keperawatan NOC NIC

Nyeri berhubungan dengan patologis Setelah dilakukan intervensi 1.Lakukan pengkajian nyeri
penyakit atau iritasi yang ditandai keperawatan 1 x 8 jam diharapkan 2. Gunakan komunikasi terapeutik
dengan : pasien mampu : untuk mengetahui pengalaman nyeri
Ds : pasien mengatakan v Mengontrol nyeri 3. Ajarkan teknik non farmakologi
v Nyeri di dada v Melaporkan bahwa nyeri 4. Pantau riwayat alergi
v Nyeri terasa hilang timbul berkurang dengan menggunakan
Do : manajemen nyeri
v Skala nyeri = 3 Dibuktikan dengan :
v Tidak ada nyeri
v Skala nyeri 0

IMPLEMENTASI EVALUASI

Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016


Jam : 10.00 wit Jam : 12.20 wit
Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan
Hasil : · Nyeri berkurang
· Skala nyeri = 3 O:
· Sifat nyeri : hilang timbul · Ekspresi wajah tampak tenang
· Durasi nyeri : 2 – 3 menit · Skala nyeri = 1
Jam : 10.10 wit A : Masalah teratasi
Mengajarkan teknik non farmakologi P : Intervensi dihentikan
Hasil :
Mengajarkan pasien teknik napas dalam yaitu
dengan menarik nafas lewat hidung dan
menghembuskan lewat mulut
Jam : 10.20 wit
Menggunakan komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri
Hasil :
· Pasien mengatakan skala nyeri 3
Jam : 10.22 wit
Memantau riwayat alergi
Hasil :
· Pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi

KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

Keluhan
v Nafsu makan : kurang nafsu makan
v Mual : ya
v Muntah : tidak
v Diare : tidak
v Konstipasi : tidak
v Pusing : ya
v Diplopia : tidak
v Masalah dengan makanan :
a. Nyeri : tidak ada
b. Mengunyah : tidak ada
c. Menelan : tidak ada
d. Gigi : tidak ada
e. Stomatitis : tidak ada
2. Riwayat diet
v Alergi makanan : tidak ada
v Makanan/minuman kegemaran : tidak ada
v Makanan pantangan : tidak ada
v Tidak toleransi terhadap makanan/minuman tertentu : tidak ada
v Mengalami penurunan BB : ya
v Konsumsi obat – obatan : tidak ada
v Konsumsi minuman beralkohol : tidak ada
Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
v Tidak ada nafsu makan
v Rasa mual saat makan
Do :
v Frekuensi makan 2x1
v ½ porsi makan dihabiskan
v Konjungtiva pucat
v Membran mukosa bibir kering
v IMT = 17,4
4.ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

Ds : pasien mengatakan Anoreksia, mual atau muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
v Tidak ada napsu makan kebutuhan tubuh
v Rasa mual saat makan
Do :
v Konjuntiva pucat
v Frekuensi makan 2x1
v ½ porsi dihabiskan
v Membran mukosa kering
v IMT : 17,44

5.Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denagn anoreksia, mual atau muntah
6.NCP
Diagnosa keperawatan noc Nic
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan Kaji adanya alergi makanan
dari kebutuhan tuuh berhubungan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan : Monitor turgor kulit
dengan anoreksia, mual atau muntah v Tidak ada tanda – tanda mal Monitor mual dan muntah
Batasan karakteristik : nutrisi Monitor makanan kesukaan
Ds : pasien mengatakan v Tidak terjadi penurunan BB yang Berikan informasi tentang
v Tidak ada napsu makan berarti kebutuhan nutrisi
v Rasa mual saat makan Ditandai dengan :
Do : v Nafsu makan baik
v Frekuensi makan 2x1 v Tidak mual ketika makan
v ½ porsi dihabiskan v Tidak ada anoreksia
v Konjungtiva pucat
Diagnosa keperawatan noc Nic
v Membran mukosa kering

implementasi Evaluasi

Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016


Jam : 13.00 wit Jam : 13.00 wit
Mengkaji adanya alergi makanan S : pasien mengatakan
Hasil : · Sudah mau makan
· Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi O:
Jam :13.05 wit · Makan 1 porsi dihabiskan
Memantau turgor kulit · Membran mukosa lembb
Hasil : · Konjungtiva pink
· Turgor kulit baik < 2 detik · BB mneingkat : 41 kg,
Jam : 13. 10 wit sebelumnya : 40 kg
Memantau mual dan muntah A : Masalah teratasi
Hasil : P : Intervensi dihentikan
· Pasien mengatakan mual saat makan
Jam : 13.12 wit
Mengkaji makanan kesukaan
Hasil :
· pasien mengatakan biasanya makan nasi + ikan
Jam : 13.15 wit
Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Hasil :
· Pasien mengerti tentan kebutuhan nutrisi untuk
proses penyembuhan

KEBUTUHAN DASAR ISTIRAHAT & TIDUR

1. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan tidur
v Sering terbangun karena sesak
2. Kebiasaan pola istirahat tidur
v Tidur malam ±5 jam, tidak tidur siang
v Faktor yang mempengaruhi : sesak
v Pasien biasa minum teh hangat sebelum tidur
3. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari – hari
v Pasien merasa lemas saat beraktivitas
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Sulit tidur karena sesak
v Tidur malam ±5 jam
v Tidak tidur siang
Do :
v Konjuntiva pucat
v Mata cekung
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : pasien mengatakan sesak Perubahan pola tidur
v Sulit tidur karena sesak
v Tidur malam ±5 jam
DATA ETIOLOGI MASALAH
v Tidak tidur siang
Do :
v Konjuntiva pucat
v Mata cekung

Diagnosa Keperawatan
Perubahan pola tidur berhubungan dengan sesak
NCP
Diagnose keperawatan noc Nic
Gangguan pola tidur berhubungan Setelah dilakuakan intervensi 1. Jelaskan pentingnya tidur yang
dengan sesak keperawatan 1 x 8 jam diharapkan : adekuat
Yang ditandai dengan : v Jumlah tidur dalam batas normal 2. Ciptakan lingkungan yang
Ds : pasien mengatakan v Mampu mengidentifikasi hal – hal nyaman
v Sulit tidur karena sesak yang meningkatkan tidur 3. Pantau kebutuhan pasien tidur
v Tidur malam ±5 jam Yang ditandai dengan :
v Tidak tidur siang v Pasien tidak susah tidur
Do : v Tidur nyenyak
v Konjuntiva pucat v Tidur malam 6 – 8 jam
v Mata cekung

implementasi Evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 tanggal 28 januari 2016
jam : 08.45 wit Jam : 13.35 wit
Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat S : pasien mengatakan
Hasil : Sesak berkurang
· Pasien dapat memahami apa yang dijelaskan Pasien merasa segar setelah bangun tidur
tentang kebutuhan akan aktivitas Tidur malam ±6 jam
Jam : 08.50 wit O:
Memantau kebutuhan tidur pasien Ku : baik
Hasil : Kekuatan otot : baik
· Pasien mengatakan, sebelum sakit tidur ±6-8 jam, Konjungtiva : pink
setelah sakit ±5 jam A : masalah teratasi
· Tidak tidur siang P : intervensi dihentikan
Jam : 13.30 wit
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Hasil :
· Pasien merasa tenang bila tidak berisik
· Pasien lebih nyaman dengan posisi semifowler

KEBUTUHAN AKTIVITAS

Riwayat penyakit sekarang


v Keluhan saat pengkajian : sesak napas
v Penyebab / faktor pencetus : gangguan suplai O2
v Hal yang memberatkan : saat beraktivitas
v Hal yang meringankan : saat istirahat

Pola fungsi kesehatan


No SEBELUM AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SETELAH SAKIT KETERANGAN

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

1 mandi
2 Berpakaian
3 MOBILISASI
4 AMBULASI
5 MAKAN
6 MINUM
7 NAIK TANGGA
8 BELANJA
9 MASAK
10 MERAPIHKAN RUMAH
11 BERJALAN
12 DUDUK

Keterangan :
0 : mandiri 3 : perlu bantuan orang lain & alat
1 : dibantu sebagian 4 : ketergantungan atau tidak mampu
2 : perlu bantuan orang lain

Pola kognitif – preseptual


v Kesadaran : compos mentis
v Orientasi : baik
v Bicara : bahasa indonesia
v Kemampuan interaksi : baik
v Pendengaran : baik
v Penglihatan : baik
Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
v Tubuh terasa lemas setelah beraktivitas
Do :
v ADL’s sedikit dibantu keluarga
v Ku = lemah
v Pasien lebih banyak berbaring
Analisa data

DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds : pasien mengatakan Kelemahan atau gangguan suplai Intoleransi aktivitas
v Tubuh terasa lemas setelah oksigen
beraktivitas
Do :
v ADL’s sedikit dibantu keluarga
v Ku = lemah
v Pasien lebih banyak berbaring

5.Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

6.NCP
Diagnose keperawatan noc Nic
Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Bantu klien mengidentifikasi
dengan kelemahan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan aktivitas yang mampu dilakukan
Yang ditandai dengan : pasien : 2. Monitor TTV sebelum dan
Ds : pasien mengatakan Mampu melakukan aktivitas sehari – sesudah aktivitas
v Tubuh terasa lemas setelah hari secara mandiri
beraktivitas TTV normal
Do : Mampu berpindah tanpa dibantu
v ADL’s sedikit dibantu keluarga yang ditandai dengan :
v Ku = lemah Ku = baik
v Pasien lebih banyak berbaring Aktivitas tidak dibantu
Setelah beraktivitas tidak terasa
lemas

implementasi evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016
Jam : 14.00 wit Jam : 14.15 wit
Membantu pasien menemukan aktivitas yang mampu S : pasien mengatakan
dilakukan · Aktivitas sudah bisa dilakukan secara mandiri
Hasil : · Tubuh tidak lagi terasa lemas
· Pasien mengatakan mampu ke toilet sendiri, tapi O:
tubuh terasa lemas setelahnya Ku : baik
Jam : 14.10 wit Kekuatan otot : baik
Memantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas Tingkat kebutuhan aktivitas 0 / tidak perlu dibantu
Hasil : A : Masalah teratasi
· Sebelum aktivitas P : Intervensi dihentikan
TD : 120/80 mmHg
S : 37ºc
N : 60x/menit
R : 20x/menit
· Sesudah aktivitas
TD : 140/80 mmHg
S : 37ºc
N : 64x/menit
R : 20x/menit
PSIKOSOSIAL
Riwayat keperawatan
v Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar
Saat sakit : pasien kurang berinteraksi, pasien tampak gelisah
Sebelum sakit : pasien sering mengobrol dengan sesama rekan kerja di pabrik
Faktor yang mempengaruhi psikologis
v Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya dan biaya yang harus dikeluarkan
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Cemas dengan penyakitnya
Do :
v Pasien tampak gelisah
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : pasien mengatakan Perubahan status kesehatan Ansietas
v Cemas dengan penyakitnya
Do :
v Pasien tampak gelisah

Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
NCP

Diagnose keperawatan noc Nic


Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi 1. Bantu pasien mengenal situasi
perubahan status kesehatan keperawatan 1 x 8 jam yang menimbulkan kecemasan
Yang ditandai dengan : diharapkan pasien : 2. Instruksikan pasien
Ds : pasien mengatakan v TTV dalam batas normal menggunakan teknik relaksasi
v Cemas dengan penyakitnya v Ekspresi wajah menunjukkan
Do : berkurangnya kecemasan
v Pasien tampak gelisah Yang ditandai dengan :
v Cemas berkurang
v Ekspresi wajah tampak tenang

implementasi Evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016
Jam : 13.30 wit Jam : 13.30 wit
Membantu pasien mengenal situasi yang S : pasien mengatakan
menimbulkan kecemasan · Cemas berkurang
Hasil : O:
Pasien merasa cemas ketika memikirkan tentang · Ekspresi wajah tampak tenang
penyakitnya · TD : 120/80 mmHg
Jam : 13.35 wit · N : 60x/menit
Menginsruksikan pasien menggunakan teknik · S : 37ºc
relaksasi · R : 24x/menit
Hasil : A : Masalah teratasi
Pasien mengikuti apa yang diinstruksikan P : Intervensi dihentikan

DAFTAR PUSTAKA
1.Mansyoer arif. 2007. Ilmu penyakit dalam jilid II. EGC : Jakarta
2.Fakultas kedokteran UI. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi 3. EGC : Jakarta
3.Nurarif huda, Kusuma hardhi. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan NANDA NIC – NOC jilid I.
Mediaction : Yogyakarta
4.http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2014/01/Laporan-pendahuluan-bronkitis.html diambil pukul : 16.00
wit. Hari/Tanggal : 29 januari 2016
5.Carolin, Elizabeth J. 2002. Buku saku patofisiologi. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai