F DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN DI RUANG INTERNA WANITA
RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON
“BRONKHITIS”
Identitas pasien
Nama : Ny. F
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh pabrik
Pendidikan : SD
Alamat : Batu merah
Tanggal masuk RS : 24 Januari 2016
Tanggal pengkajian : 26 Januari 2016
No. Register : 092549
Diagnosa : Bronkhitis
Nama penanggung jawab : Tn. D
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kebun Cengke, Gadihu
Riwayat penyakit sekarang
1. Keluhan utama masuk RS : Sesak napas
2. Keluhan utama saat pengkajian : Sesak napas
3. Keluhan yang menyertai : Nyeri pada dada dan ulu hati, sulit tidur, pusing, leher tegang
4. Sifat keluhan : nyeri hilang timbul
5. Skala keluhan : skla nyeri 3 (sedang)
6. Lokasi penyebaran : dari dada sampai tulang belakang
7. Hal – hal yang memberatkan : saat pasien beraktivitas
6. Aktivitas Pasien sehari – hari bekerja di pabrik Pasien tidak bisa melakukan aktivitas
Kegiatan yang biasa dilakukan setelah pulang pasien melakukan yang bisa dilakukan
pekerjaan rumah
xi. Pemeriksaan diagnostik / penunjang
v Albumin : 4,5 gr/dl normal : 3,5 – 5 gr/dl
v Hb : 7,85 gr/dl normal : 13,5 – 18 gr/dl
v Kalsium : 9,5 mg/dl normal : 8 – 10,5 mg/dl
KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI
1. Riwayat keperawatan
v Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya
v Batuk : ada
v Sputum : ada
v Nyeri : ya
v Suara napas : wheezing
v Dispnea : ya
v Sianosis : tidak
2. Faktor resiko yang memperberat masalah oksigenasi
v Pasien mengatakan lingkungan tempat kerjanya dan lingkungan tempat tinggalnya kurang bersih
3. Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
v Sesak napas
v Pusing
v Batuk lendir
Do :
v KU : Lemah
v Dispnea
v Ada pernapasan bibir
v Batuk disertai lendir
v Warna jari dan kuku pucat
v TD : 140/80mmHg
v R : 24x/menit
4. Analisa data
data etiologi Masalah
v Sesak napas
v Pusing
v Batuk disertai lendir
Do :
v Ku : lemah
v Ada pernapasan bibir
v Batuk disertai lendir
v Warna jari dan kuku pucat
v TD : 140/80
v R : 24x/menit
5. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mucus
6. NCP
IMPLEMENTASI EVALUASI
· N : 62x/menit R : 22x/menit
· R : 24x/menit A : Masalah teratasi
· S : 37,5ºc P : Intervensi dihentikan
Jam 08.45 wit
Memantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas
Hasil :
v Sebelum aktivitas :
TD : 120/80 mmHg
N : 62x/menit
R : 24x/menit
S : 37ºc
v Sesudah aktivitas :
TD : 140/80
N : 64x/menit
R : 26x/menit
S : 37,5ºc
Jam 08.55 wit
Mengidentifikasi penyebab dari perubahan TTV
Hasil :
v TTV meningkat setelah aktivitas
Jam 08.57 wit
Menganjurkan pasien minum air putih hangat
Hasil :
v Pasien mengikuti saran
Keluhan
v Keluhan utama : sesak napas
v Keluhan saat pengkajian : sesak napas
v Nyeri : ya
v Pengaruh terhadap aktivitas sehari – hari : menganggu
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Nyeri di dada
v Nyeri terasa hilang timbul
Do :
v Skala nyeri = 3
Analisa Data
Nyeri berhubungan dengan patologis Setelah dilakukan intervensi 1.Lakukan pengkajian nyeri
penyakit atau iritasi yang ditandai keperawatan 1 x 8 jam diharapkan 2. Gunakan komunikasi terapeutik
dengan : pasien mampu : untuk mengetahui pengalaman nyeri
Ds : pasien mengatakan v Mengontrol nyeri 3. Ajarkan teknik non farmakologi
v Nyeri di dada v Melaporkan bahwa nyeri 4. Pantau riwayat alergi
v Nyeri terasa hilang timbul berkurang dengan menggunakan
Do : manajemen nyeri
v Skala nyeri = 3 Dibuktikan dengan :
v Tidak ada nyeri
v Skala nyeri 0
IMPLEMENTASI EVALUASI
Keluhan
v Nafsu makan : kurang nafsu makan
v Mual : ya
v Muntah : tidak
v Diare : tidak
v Konstipasi : tidak
v Pusing : ya
v Diplopia : tidak
v Masalah dengan makanan :
a. Nyeri : tidak ada
b. Mengunyah : tidak ada
c. Menelan : tidak ada
d. Gigi : tidak ada
e. Stomatitis : tidak ada
2. Riwayat diet
v Alergi makanan : tidak ada
v Makanan/minuman kegemaran : tidak ada
v Makanan pantangan : tidak ada
v Tidak toleransi terhadap makanan/minuman tertentu : tidak ada
v Mengalami penurunan BB : ya
v Konsumsi obat – obatan : tidak ada
v Konsumsi minuman beralkohol : tidak ada
Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
v Tidak ada nafsu makan
v Rasa mual saat makan
Do :
v Frekuensi makan 2x1
v ½ porsi makan dihabiskan
v Konjungtiva pucat
v Membran mukosa bibir kering
v IMT = 17,4
4.ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : pasien mengatakan Anoreksia, mual atau muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
v Tidak ada napsu makan kebutuhan tubuh
v Rasa mual saat makan
Do :
v Konjuntiva pucat
v Frekuensi makan 2x1
v ½ porsi dihabiskan
v Membran mukosa kering
v IMT : 17,44
5.Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denagn anoreksia, mual atau muntah
6.NCP
Diagnosa keperawatan noc Nic
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan Kaji adanya alergi makanan
dari kebutuhan tuuh berhubungan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan : Monitor turgor kulit
dengan anoreksia, mual atau muntah v Tidak ada tanda – tanda mal Monitor mual dan muntah
Batasan karakteristik : nutrisi Monitor makanan kesukaan
Ds : pasien mengatakan v Tidak terjadi penurunan BB yang Berikan informasi tentang
v Tidak ada napsu makan berarti kebutuhan nutrisi
v Rasa mual saat makan Ditandai dengan :
Do : v Nafsu makan baik
v Frekuensi makan 2x1 v Tidak mual ketika makan
v ½ porsi dihabiskan v Tidak ada anoreksia
v Konjungtiva pucat
Diagnosa keperawatan noc Nic
v Membran mukosa kering
implementasi Evaluasi
1. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan tidur
v Sering terbangun karena sesak
2. Kebiasaan pola istirahat tidur
v Tidur malam ±5 jam, tidak tidur siang
v Faktor yang mempengaruhi : sesak
v Pasien biasa minum teh hangat sebelum tidur
3. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari – hari
v Pasien merasa lemas saat beraktivitas
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Sulit tidur karena sesak
v Tidur malam ±5 jam
v Tidak tidur siang
Do :
v Konjuntiva pucat
v Mata cekung
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : pasien mengatakan sesak Perubahan pola tidur
v Sulit tidur karena sesak
v Tidur malam ±5 jam
DATA ETIOLOGI MASALAH
v Tidak tidur siang
Do :
v Konjuntiva pucat
v Mata cekung
Diagnosa Keperawatan
Perubahan pola tidur berhubungan dengan sesak
NCP
Diagnose keperawatan noc Nic
Gangguan pola tidur berhubungan Setelah dilakuakan intervensi 1. Jelaskan pentingnya tidur yang
dengan sesak keperawatan 1 x 8 jam diharapkan : adekuat
Yang ditandai dengan : v Jumlah tidur dalam batas normal 2. Ciptakan lingkungan yang
Ds : pasien mengatakan v Mampu mengidentifikasi hal – hal nyaman
v Sulit tidur karena sesak yang meningkatkan tidur 3. Pantau kebutuhan pasien tidur
v Tidur malam ±5 jam Yang ditandai dengan :
v Tidak tidur siang v Pasien tidak susah tidur
Do : v Tidur nyenyak
v Konjuntiva pucat v Tidur malam 6 – 8 jam
v Mata cekung
implementasi Evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 tanggal 28 januari 2016
jam : 08.45 wit Jam : 13.35 wit
Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat S : pasien mengatakan
Hasil : Sesak berkurang
· Pasien dapat memahami apa yang dijelaskan Pasien merasa segar setelah bangun tidur
tentang kebutuhan akan aktivitas Tidur malam ±6 jam
Jam : 08.50 wit O:
Memantau kebutuhan tidur pasien Ku : baik
Hasil : Kekuatan otot : baik
· Pasien mengatakan, sebelum sakit tidur ±6-8 jam, Konjungtiva : pink
setelah sakit ±5 jam A : masalah teratasi
· Tidak tidur siang P : intervensi dihentikan
Jam : 13.30 wit
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Hasil :
· Pasien merasa tenang bila tidak berisik
· Pasien lebih nyaman dengan posisi semifowler
KEBUTUHAN AKTIVITAS
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 mandi
2 Berpakaian
3 MOBILISASI
4 AMBULASI
5 MAKAN
6 MINUM
7 NAIK TANGGA
8 BELANJA
9 MASAK
10 MERAPIHKAN RUMAH
11 BERJALAN
12 DUDUK
Keterangan :
0 : mandiri 3 : perlu bantuan orang lain & alat
1 : dibantu sebagian 4 : ketergantungan atau tidak mampu
2 : perlu bantuan orang lain
5.Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
6.NCP
Diagnose keperawatan noc Nic
Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Bantu klien mengidentifikasi
dengan kelemahan keperawatan 1 x 8 jam diharapkan aktivitas yang mampu dilakukan
Yang ditandai dengan : pasien : 2. Monitor TTV sebelum dan
Ds : pasien mengatakan Mampu melakukan aktivitas sehari – sesudah aktivitas
v Tubuh terasa lemas setelah hari secara mandiri
beraktivitas TTV normal
Do : Mampu berpindah tanpa dibantu
v ADL’s sedikit dibantu keluarga yang ditandai dengan :
v Ku = lemah Ku = baik
v Pasien lebih banyak berbaring Aktivitas tidak dibantu
Setelah beraktivitas tidak terasa
lemas
implementasi evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016
Jam : 14.00 wit Jam : 14.15 wit
Membantu pasien menemukan aktivitas yang mampu S : pasien mengatakan
dilakukan · Aktivitas sudah bisa dilakukan secara mandiri
Hasil : · Tubuh tidak lagi terasa lemas
· Pasien mengatakan mampu ke toilet sendiri, tapi O:
tubuh terasa lemas setelahnya Ku : baik
Jam : 14.10 wit Kekuatan otot : baik
Memantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas Tingkat kebutuhan aktivitas 0 / tidak perlu dibantu
Hasil : A : Masalah teratasi
· Sebelum aktivitas P : Intervensi dihentikan
TD : 120/80 mmHg
S : 37ºc
N : 60x/menit
R : 20x/menit
· Sesudah aktivitas
TD : 140/80 mmHg
S : 37ºc
N : 64x/menit
R : 20x/menit
PSIKOSOSIAL
Riwayat keperawatan
v Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar
Saat sakit : pasien kurang berinteraksi, pasien tampak gelisah
Sebelum sakit : pasien sering mengobrol dengan sesama rekan kerja di pabrik
Faktor yang mempengaruhi psikologis
v Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya dan biaya yang harus dikeluarkan
Klasifikasi Data
Ds : pasien mengatakan
v Cemas dengan penyakitnya
Do :
v Pasien tampak gelisah
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : pasien mengatakan Perubahan status kesehatan Ansietas
v Cemas dengan penyakitnya
Do :
v Pasien tampak gelisah
Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
NCP
implementasi Evaluasi
Tanggal 27 januari 2016 Tanggal 28 januari 2016
Jam : 13.30 wit Jam : 13.30 wit
Membantu pasien mengenal situasi yang S : pasien mengatakan
menimbulkan kecemasan · Cemas berkurang
Hasil : O:
Pasien merasa cemas ketika memikirkan tentang · Ekspresi wajah tampak tenang
penyakitnya · TD : 120/80 mmHg
Jam : 13.35 wit · N : 60x/menit
Menginsruksikan pasien menggunakan teknik · S : 37ºc
relaksasi · R : 24x/menit
Hasil : A : Masalah teratasi
Pasien mengikuti apa yang diinstruksikan P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
1.Mansyoer arif. 2007. Ilmu penyakit dalam jilid II. EGC : Jakarta
2.Fakultas kedokteran UI. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi 3. EGC : Jakarta
3.Nurarif huda, Kusuma hardhi. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan NANDA NIC – NOC jilid I.
Mediaction : Yogyakarta
4.http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2014/01/Laporan-pendahuluan-bronkitis.html diambil pukul : 16.00
wit. Hari/Tanggal : 29 januari 2016
5.Carolin, Elizabeth J. 2002. Buku saku patofisiologi. EGC : Jakarta