Anda di halaman 1dari 23

Kebutuhan Nutrisi Klien

dengan Gangguan Diabetes


Mellitus
Kelompok 3~
Anggota Kelompok 3:
MIA NUR AZIZAH (P17320321097)
MUHAMMAD FARID FAQIH ( P17320321098 )
MUTIA AINAYAH AZIZ SETYONO ( P17320321099 )
NABILA SUCI RAHAYU (P17320321100)
Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui defenisi Diabetes Mellitus
2. Mengetahui apa saja kebutuhan zat gizi klien dengan
gangguan Diabetes Mellitus
3. Mengetahui perhitungan kalori nutrisi klien dengan gangguan
Diabetes Mellitus
4. Mengetahui contoh menu makanan klien dengan gangguan
Diabetes Mellitus
5. Mengetahui contoh dan skenario kasus klien Diabetes
Mellitus
Definisi Diabetes
Mellitus
Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis atau yang
berlangsung jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan
meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai
normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi
mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan
menggunakannya sebagai energi.

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan


konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan
jaringan tubuh. Contohnya organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf.
Diabetes tipe 1: jenis ini adalah penyakit
01 autoimun, artinya sistem imun tubuh
Tipe-Tipe akan menyerang dirinya sendiri. Pada
kondisi ini, tubuh tidak akan
Diabetes: memproduksi insulin sama sekali.

02 Diabetes tipe 2: Pada jenis diabetes ini,


tubuh tidak membuat cukup insulin
atau sel-sel tubuh pengidap diabetes
tipe 2 tidak akan merespons insulin
secara normal.
Penyebab Diabetes Mellitus

Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam


tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan
glukosa darah ke dalam sel. Alhasil, glukosa menumpuk
dalam darah.
Faktor Resiko Diabetes
Mellitus :
Tipe 1:
• Faktor riwayat keluarga atau keturunan,
yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota
keluarga yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.
• Faktor geografi
orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan
Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang
bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.
• Faktor usia.
Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun, kemudian pada anak-
anak usia 10–14 tahun.
• Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang
mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan,
memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.
Faktor Resiko Diabetes
Mellitus :
Tipe 2 :
• Berat badan berlebih atau obesitas.
• Distribusi lemak perut yang tinggi.
• Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
• Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
• Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap
lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
• Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia
45 tahun.
• Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak
cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
• Riwayat diabetes saat hamil.
• Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak
teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.
Kebutuhan Zat Gizi
Klien dengan
Gangguan diabetes
mellitus
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Karbohidrat
porsi yang dianjurkan adalah 45-65% dari total kalori, atau minimal 130 gram per
hari. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti
kentang, sayuran, buah, gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Hindari
karbohidrat sederhana atau makanan yang mudah meningkatkan gula darah,
seperti jus buah, gula pasir, dan permen, serta produk olahan tepung, misalnya
kue kering atau kue basah.

-Protein
Asupan protein 10-20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein yang
dianjurkan adalah ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, kacang-
kacangan, tempe, tahu dan produk susu rendah lemak.
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Lemak
Porsi asupan lemak yang dianjurkan adalah 20-25% dari total kalori. Pilih
bahan makanan yang mengandung lemak baik, misalnya ikan atau lemak
dari tumbuhan, serta hindari lemak jenuh yang banyak terdapat pada
gorengan dan lemak dari hewan.
-Vitamin
Sebenarnya tidak ada larangan konsumsi suplemen untuk penderita diabetes. Baik
diabetes tipe 1 ataupun tipe 2. Tergantung kondisi dan kebutuhan masing-masing
penderita.
-Vitamin B1
-Vitamin E
-Vitamin C
-Vitamin B12
-Vitamin D
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus

-Kromium
Kadar gula dalam darah dapat efektif dikendalikan oleh chromium. Kromium juga penting
sebagai reseptor insulin atau pengikat insulin ke sel dan meningkatkan proses
pemanfaatan glukosa dalam tubuh. Mineral kromium dengan dosis tinggi sangat tidak
direkomendasikan, tetapi dalam jumlah kecil akan berpengaruh baik bagi penderita
diabetes tipe 2.

-Magnesium
Sayuran berdaun hijau, susu, daging, ikan, biji-bijian utuh merupakan deretan
bahan makanan yang mengandung magnesium. Menurut National Institute of
Health, magnesium membantu mengatur gula darah selain meningkatkan
mood, menjaga denyut jantung teratur, dan mengurangi gejala PMS.
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Zinc
Fungsi utama zinc atau seng adalah menghasilkan energi, produksi sel, sintesis protein, dan
menjaga kekebalan tubuh.

-Kalsium
Kalsium dapat membantu mengurangi risiko diabetes hingga 33 persen. Fungsinya selain
menguatkan tulang, antara lain menjaga kesehatan gigi, sekresi hormon, meningkatkan
fungsi otot, dan membantu mengirim sinyal saraf. Untuk metabolisme tubuh, kalsium
berperan penting. Untuk sehari, orang dewasa yang sehat dapat mengonsumsi antara
2.000 – 1.500 miligram kalsium sehari. Makanan apa saja yang mengandung kalsium?
Buah jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian
Diabetes Mellitus dan Sumber
Rasa Manis
• Sukralosa
Pertama adalah sukralosa, pemanis buatan yang menggunakan bahan dasar sukrosa.
Bahan tersebut punya angka kalori rendah, tetapi tingkat manisnya 600 kali lebih
tinggi dari gula biasa.

• Sakarin
Pilihan berikutnya adalah sakarin, pemanis buatan dengan kalori dan
nutrisi nol, tetapi 200 sampai 700 kali lebih manis dari gula biasa. Jenis
pemanis ini menjadi pengganti gula yang paling mudah dijumpai.
Meski pernah dihubungkan dengan masalah kanker, FDA menyatakan
bahwa sakarin adalah pengganti gula untuk diabetes yang aman
dikonsumsi.
Diabetes Mellitus dan Sumber
Rasa Manis
• Aspartam
Selain sakarin, aspartam juga menjadi pengganti gula untuk diabetes yang paling
sering dipakai. Gula jenis ini lebih manis 200 kali daripada gula biasa. Namun,
gula aspartam tidak tahan panas, sehingga tidak dianjurkan dipakai untuk
memasak.
• Stevia
Soal tingkat kemanisan, stevia 300 kali lebih manis dari gula biasa. Pengganti
gula untuk diabetes ini dibuat dari tanaman dengan nama Stevia rebaudiana
yang melalui proses ekstraksi menjadi senyawa steviol glikosida. Meski akrab di
masyarakat, penggunaannya tetap perlu pertimbangan.
Diabetes Mellitus dan Sumber Rasa
Tagatose
Manis
Pemanis buatan satu ini hadir dalam bentuk fruktosa dengan kadar manis
mencapai 90 persen lebih tinggi daripada gula biasa. Pengganti gula untuk
diabetes ini juga disebut memiliki angka indeks glikemik rendah. Jadi,
selain diabetes, tagatose juga diklaim efektif untuk membantu
meringankan kondisi obesitas.

• Buah-buahan
Semua jenis buah boleh dikonsumsi oleh pasien diabetes walaupun
rasanya manis dengan jumlah sesuai anjuran (4-5 penukar sehari).
Buah-buahan dianjurkan untuk dikonsumsi karena memiliki indeks
glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan sukrosa.
Perhitungan Kalori Nutrisi Klien Dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
1. Kebutuhan Kalori Harian
Tentukan berat badan ideal.
Rumus Berat Badan ideal = 0,9 × (Tinggi Badan − 100)
Contoh: Wanita berumur 45 tahun dengan tinggi badan

165 cm, maka berat badan ideal = 0,9 × (165 − 100) = 58,5
kg
2. Hitung Kebutuhan Basal
Pria = berat badan ideal × 30 Kkal
Wanita = berat badan ideal × 25 Kkal
Contoh:
Jadi, kebutuhan basal = 58,5 × 25 Kkal =
1462,5 Kkal
Perhitungan Kalori Nutrisi Klien Dengan
Gangguan Diabetes Mellitus

3. Tambahkan Aktivitas Fisik Harian Berat (tambahkan 40 - 50%)


Ringan (tambahkan 10 - 20%) a. aerobik (40%)
a. membaca (10%) b. bersepeda mendaki (40%)
b. menyetir mobil (10%)
c. jogging (40%)
c. kerja kantoran (10%) Contoh: Ibu rumah tangga = 20% ×
d. mengajar (20%) 1462,5 Kkal = 292,5 Kkal
e. berjalan (20%)

4.Koreksi Usia
Sedang (tambahkan 20 - 30%)
Kondisi Koreksi
a. kerja rumah tangga (20%)
40 – 59 Tahun 5%(minus)
b. berjalan cepat (30%)
60 – 69 Tahun 10%(Minus)
c. bersepeda (30%)
70 Tahun 20%(minus)
Contoh: Umur 45 tahun, koreksi 5% = 5% × 1462,5

Kkal = 73,125 Kkal Jadi, total kebutuhan kalori sehari


untuk contoh wanita berumur 45 tahun dengan
tinggi badan 165 cm adalah 1462,5 + 292,5 − 73,125 =
1681,875 = 1680 Kkal/hari.
Contoh menu makanan klien dengan
gangguan Diabetes Mellitus
Pukul 08.00 WIB Pukul 16.00 WIB
- Nasi Merah - Buah pisang rebus
- Telur dadar
- Oseng Tempe Pukul 18.00 WIB
- Sup Oyong + Wortel - Nasi merah
- Ayam rica rica
Pukul 10.00 WIB - Tahu goreng
- Pepaya 1 potong sedang - Cap cay sayuran
- Pisang ambon
Pukul 13.00 WIB
- Nasi merah Pukul 20.00 WIB
- Ikan bumbu kuning - Biskuit Gandum
- Tempe goreng - Buah alpukat
- Sayur asem
- Jeruk
SKENARIO DAN KASUS

Seorang bapak x berusia 65 tahun seorang purna TNI, memiliki


riwayat diabetes melitus sudah 1,5 tahun, hasil pemeriksaan
lab saat ini gula darah sewaktu beliau 350 mg/dl dan tergolong
tinggi, bapak x mengalami gangren di jepol kiri. Hasil
pengukuran TB beliau 168 cm dan berat badan 65 kg. Tentukan
kebutuhan gizi pada bapak x.
Kesimpulan
1. Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan
bagi penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis,
dan jadwal pemberian makanan.

2. Untuk penderita gangguan diabetes mellitus diperlukan zat-


zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.

3. Pengaturan makan untuk penderita diabetes mellitus


sangatlah penting dan perlu ditekankan dalam hal menjaga
pola makan yang disiplin, jadwal, jumlah dan jenis makanan.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai