-Protein
Asupan protein 10-20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein yang
dianjurkan adalah ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, kacang-
kacangan, tempe, tahu dan produk susu rendah lemak.
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Lemak
Porsi asupan lemak yang dianjurkan adalah 20-25% dari total kalori. Pilih
bahan makanan yang mengandung lemak baik, misalnya ikan atau lemak
dari tumbuhan, serta hindari lemak jenuh yang banyak terdapat pada
gorengan dan lemak dari hewan.
-Vitamin
Sebenarnya tidak ada larangan konsumsi suplemen untuk penderita diabetes. Baik
diabetes tipe 1 ataupun tipe 2. Tergantung kondisi dan kebutuhan masing-masing
penderita.
-Vitamin B1
-Vitamin E
-Vitamin C
-Vitamin B12
-Vitamin D
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Kromium
Kadar gula dalam darah dapat efektif dikendalikan oleh chromium. Kromium juga penting
sebagai reseptor insulin atau pengikat insulin ke sel dan meningkatkan proses
pemanfaatan glukosa dalam tubuh. Mineral kromium dengan dosis tinggi sangat tidak
direkomendasikan, tetapi dalam jumlah kecil akan berpengaruh baik bagi penderita
diabetes tipe 2.
-Magnesium
Sayuran berdaun hijau, susu, daging, ikan, biji-bijian utuh merupakan deretan
bahan makanan yang mengandung magnesium. Menurut National Institute of
Health, magnesium membantu mengatur gula darah selain meningkatkan
mood, menjaga denyut jantung teratur, dan mengurangi gejala PMS.
Kebutuhan Zat Gizi klien dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
-Zinc
Fungsi utama zinc atau seng adalah menghasilkan energi, produksi sel, sintesis protein, dan
menjaga kekebalan tubuh.
-Kalsium
Kalsium dapat membantu mengurangi risiko diabetes hingga 33 persen. Fungsinya selain
menguatkan tulang, antara lain menjaga kesehatan gigi, sekresi hormon, meningkatkan
fungsi otot, dan membantu mengirim sinyal saraf. Untuk metabolisme tubuh, kalsium
berperan penting. Untuk sehari, orang dewasa yang sehat dapat mengonsumsi antara
2.000 – 1.500 miligram kalsium sehari. Makanan apa saja yang mengandung kalsium?
Buah jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian
Diabetes Mellitus dan Sumber
Rasa Manis
• Sukralosa
Pertama adalah sukralosa, pemanis buatan yang menggunakan bahan dasar sukrosa.
Bahan tersebut punya angka kalori rendah, tetapi tingkat manisnya 600 kali lebih
tinggi dari gula biasa.
• Sakarin
Pilihan berikutnya adalah sakarin, pemanis buatan dengan kalori dan
nutrisi nol, tetapi 200 sampai 700 kali lebih manis dari gula biasa. Jenis
pemanis ini menjadi pengganti gula yang paling mudah dijumpai.
Meski pernah dihubungkan dengan masalah kanker, FDA menyatakan
bahwa sakarin adalah pengganti gula untuk diabetes yang aman
dikonsumsi.
Diabetes Mellitus dan Sumber
Rasa Manis
• Aspartam
Selain sakarin, aspartam juga menjadi pengganti gula untuk diabetes yang paling
sering dipakai. Gula jenis ini lebih manis 200 kali daripada gula biasa. Namun,
gula aspartam tidak tahan panas, sehingga tidak dianjurkan dipakai untuk
memasak.
• Stevia
Soal tingkat kemanisan, stevia 300 kali lebih manis dari gula biasa. Pengganti
gula untuk diabetes ini dibuat dari tanaman dengan nama Stevia rebaudiana
yang melalui proses ekstraksi menjadi senyawa steviol glikosida. Meski akrab di
masyarakat, penggunaannya tetap perlu pertimbangan.
Diabetes Mellitus dan Sumber Rasa
Tagatose
Manis
Pemanis buatan satu ini hadir dalam bentuk fruktosa dengan kadar manis
mencapai 90 persen lebih tinggi daripada gula biasa. Pengganti gula untuk
diabetes ini juga disebut memiliki angka indeks glikemik rendah. Jadi,
selain diabetes, tagatose juga diklaim efektif untuk membantu
meringankan kondisi obesitas.
• Buah-buahan
Semua jenis buah boleh dikonsumsi oleh pasien diabetes walaupun
rasanya manis dengan jumlah sesuai anjuran (4-5 penukar sehari).
Buah-buahan dianjurkan untuk dikonsumsi karena memiliki indeks
glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan sukrosa.
Perhitungan Kalori Nutrisi Klien Dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
1. Kebutuhan Kalori Harian
Tentukan berat badan ideal.
Rumus Berat Badan ideal = 0,9 × (Tinggi Badan − 100)
Contoh: Wanita berumur 45 tahun dengan tinggi badan
165 cm, maka berat badan ideal = 0,9 × (165 − 100) = 58,5
kg
2. Hitung Kebutuhan Basal
Pria = berat badan ideal × 30 Kkal
Wanita = berat badan ideal × 25 Kkal
Contoh:
Jadi, kebutuhan basal = 58,5 × 25 Kkal =
1462,5 Kkal
Perhitungan Kalori Nutrisi Klien Dengan
Gangguan Diabetes Mellitus
4.Koreksi Usia
Sedang (tambahkan 20 - 30%)
Kondisi Koreksi
a. kerja rumah tangga (20%)
40 – 59 Tahun 5%(minus)
b. berjalan cepat (30%)
60 – 69 Tahun 10%(Minus)
c. bersepeda (30%)
70 Tahun 20%(minus)
Contoh: Umur 45 tahun, koreksi 5% = 5% × 1462,5