Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia yang terdiri dari berbagai organ dengan mempunyai anatomi dan
fisiologinya masing masing. Salah satunya untuk mempertahankan keseimbangan
diantara keseluruh organ. Sistem pencernaan dibutuhkan untuk mendapatkan
energi serta proses dari kasar hingga halus bahkan penyerapannya. Begitu pun
dengan sistem perkemihan yang berperan penting mengatur suhu tubuh, keasaman
darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Ginjal berperan penting
mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen
plasma, terutama elektrolit dan air dengan mengeliminasi semua zat sisa
metabolisme.
Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh
manusia, yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia.
Sistem perkemihan berfungsi untuk mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam
tubuh dan memiliki beberapa proses. Sehingga dengan keluarnya zat yang tidak
baik bagi tubuh maka tubuh akan terhindar dari beberapa penyakit yang
menyangkut sistem perkemihan.
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma
disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan
itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaannormal
1.2.Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami anatomi sistem Pencernaan
2. Mahasiswa mampu memahani fisiologi sistem Pencernaan
3. Mahasiswa mampu memahami anatomi sistem Perkemihan
4. Mahasiswa mampu memahami fisiologi sistem Perkemihan

1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi
organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan
kandung empedu.
A. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan
umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaanlengkap yang berakhir
di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit.

Gambar 2.1 Mulut

2
3

Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu 1. Bagian luar yang sempit atau
vestibula dimana terdapat didalamnya gusi, gigi, bibir dan pipi ; 2. Bagian rongga
mulut dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,platum
dan mandubularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Diluar mulut
ditutupi oleh kulit dan didalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Saliva (air liur), sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh
tiga kelenjar saliva utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di
rongga mulut yang dikeluarkan melalui duktus didalam mulut. Saliva terdiri atas
99,5% air serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang terpenting adalah
amilase, mukus, dan lisozim.
Fungsi dari saliva dapat disimpulkan sebagai berikut:
Air liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja
amilase liur, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-
partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu serta menghasilkan
pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin
Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh
lisozim suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri
tertentu kedua dengan membilas bahan makanan yang mungkin
digunakan oleh bakteri.
Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang
merangsang papil pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa
makanan.
Air liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dan
bibir.
Air liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu
kebersihan mulut dan gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa
makanan yang tersisa di mulut.
Air liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang menetralkan asam
di makanan dan asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di
mulut, untuk mencegah karies gigi.
4

Walaupun memiliki banyak fungsi namun enzim amilase saliva tidaklah


esensial karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase pankreas dapat
menyelesaikan pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat dengan enzim
amilase saliva tidaklah optimum dikarenakan cepatnya waktu mengunyah dan
menelan makanan.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan
berlanjut secara otomatis.
Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu :
a. Palatum durum ( palatum keras ) yang tersusun atas tajuk tajuk palatum dan
sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua tulang
palatum.
b. Palatum mole ( palatum lunak ) terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis


dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan
dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

a. Gigi
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di
depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di
samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna
untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang
mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
5

Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sbb ;


Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga
gigi.
Email yaitu lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin
berupa jaringan berwarna kekuningan.
Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi
saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga
gigi dan mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai
26 bulan. Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur
6 sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap.
Gigi tersusun berderet pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah
terdiri atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah.
Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri
8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah, dan gigi geraham
belakang 12 buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan jumlah
antara gigi susu dan gigi tetap.
b. Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut
mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi
6

untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang
lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot
lidah ini dapat digerakkan ke seluruh arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian :
a. Radiks lingua = pangkal lidah
b. Dorsum lingua = punggung lidah
c. Apeks lingua = ujung lidah
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk
menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan tidak
masuk ke jalan napas.
Punggung lidah ( dorsum lingua ) terdapat puting-puting pengecap atau ujung
saraf pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah
kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum linguadi sini
terdapat pula lipatan selaput lendir.
Pada pertengahan flika sublingua ini terdapat saluran dari glandula parotis, sub
maksilaris dan glandula sub lingualis. Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.
c. Kelenjar ludah
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut
adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah
lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke
dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin
berfungsi mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.
Kelenjar ludah ada 2, yakni :
1. Kelenjar ludah bawah rahang ( kelenjar submaksilaris ), yang terdapat
dibawah tulang rahang atas pada bagian tengah.
2. Kelenjar ludah bawah lidah ( kelenjar sublingualis ) yang terdapat disebelah
depan bawah lidah.
7

Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di
antara bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sublingualis serta
hasil sekresinya berupa kelenjar ludah ( saliva ). Kelenjar ludah ( saliva ) dihasilkan
dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar luda :
1. Kelenjar Parotis
Letaknya di bawah depan dari telinga diantara prosesus mastoid kiri dan
kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula
parotis menuju rongga mulut melalui pipi ( muskulus buksinator )
2. Kelenjar Submaksilaris
Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama
duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
3. Kelenjar Sublingualis
Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar
rongga mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Otot Lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os Hioid
dan Prosesus stiloid ) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung
dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah.M. Genioglossus merupakan otot
lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar
sampai radiks lingua.
B. Tenggorokan ( Faring)

Gambar 2.2. Tenggorokan (Faring)


8

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal


dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (
amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan
nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan
hidung, bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian
inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring

C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Di sebelah
depan kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan
makanan, ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut
dinamakan epiglotis. Epiglotis mencegah makanan masuk ke paru-paru.
9

Gambar 2.3 Kerongkongan (Esofagus)


Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: i,
oeso - "membawa", dan , phagus - "memakan").
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi
pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa
kelenjar mukus sederhana. Pada bagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil
pada bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar mukus campuran.
Mukus yang disekresi oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan
mencegah ekskoriasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan
kelenjar campuran yang berada didekat sambungan esofagogastric akan melindungi
dinding esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami
refluks dari lambung kembali lagi kebagian bawah esofagus.

D. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
1. Kardia
10

2. Fundus
3. Antrum

Gambar 2.4 Lambung


Lambung adalah ruang berbentuk kantung yang berbentuk huruf j yang terletak
antara esofagus dan korpus (badan). Motilitas lambung bersifat kompleks dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Pengisian lambung jika kosong lambung memiliki volume 50 ml tetapi organ
ini dapat mengembang sampai dengan 1000 ml ketika makan. Ada dua faktor yang
menjaga motilitas lambung yaitu plastisitas yang mengacu pada kemampuan otot
polos dalam mempertahankan ketegangannya yang konstan dalam rentang waktu
yang lebar. Selanjutnya adalah relaksasi reseptif yakni proses relaksasi otot polos
untuk meningkatkan kemampuan lambung dalam mengakomodasi volume
makanan.
Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar pardia dan otot lingkar
pilorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan bagian
bawah kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari lambung
agar tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya terbuka
apabila makanan telah tercerna di lambung.
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung
berkontraksi, menyebabkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik dinding lambung
mengakibatkanmakanan di dalam lambung teraduk-aduk. Di bagian dinding
lambung sebelah dalam terdepat kelenjar yang menghasilkan getah lambung.. getah
lambung mengandung asam lambung, serta enzim-enzim lain. Asam lambung
berfungsi sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengantifkan enzim pepsinogen
11

menjadi pepsin.pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi


molekul yang lebih kecil.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Selain sel-sel penyekresi mucus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung,
mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubula yang penting : kelenjar
oksintik (Kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi asam
hidroklorida, pepsinogen, dan mucus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mucus
untuk melindungi mukosa pylorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga
menyekresi hormon gastrin.

E. Usus halus (usus kecil)


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Di usus halus terdapat susunan
yang sangat rapat dari kelenjar mucus campuran, yang disebit kelenjar
12

brunner.Kelenjar ini menyekresi mucus yang alkalis dalam jumlah besar.Fungsi


dari mucus yang disekresikan oleh kelenjar brunner adalah untuk melindungi
dinding duodenum dari pencernaan oleh getah lambung yang sangat asam, yang
keluar dari lambung.

Gambar 2.5 Usus Halus


ENZIM-ENZIM PENCERNAAN PADA SEKRESI USUS HALUS
Bila sekresi usus halus dikumpulkan tanpa serpihan sel, sekresi ini hampir
tidak mengandung enzim.Enterosit mukosa, terutama yang menutupi vili,
mengandung enzim pencernaan yang mencerna zat-zat makanan khusus ketika
makanan diabsorbsi melalui epitel.Enzim-enzim ini adalah sebagai berikut:
Beberapa peptidase untuk memecah peptide kecil menjadi asam amino
Empat enzim sukrase, maltase, isomaltase, dam lactase untuk memecah
disakarida menjadi monosakarida.
Sejumlah kecil lipase intestinum untuk memecah lemak netral menjadi
gliserol dan asam lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar
( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa (
Sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
13

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai
dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar
pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu
dari pankreasdan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa
Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),
yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-
8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat
dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara
hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel
goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
penyerapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti "lapar" dalam bahasa
Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti
"kosong\
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
14

setelah duodenumdan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum


memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa)
dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
F. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum.

Gambar 2.6 Usus Besar


Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
Kolon asendens (kanan)
Kolon transversum
Kolon desendens (kiri)
Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti
vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit
serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan
air, dan terjadilah diare.
15

G. Usus Buntu (sekum)

Gambar 2.7 Usus Buntu


Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta
bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan
pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian
besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing.

H. Umbai Cacing (Appendix)


Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis
yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam
rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Gambar 2.8 Umbai Cacing


16

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa


Inggris, vermiform appendix(atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung
yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang
dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai
20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa
berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak
di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial
(sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi
dalam sistem limfatik.
Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
I. Rektum dan anus

Gambar 2.9 Rektum dan Anus


Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem
saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak
terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan
17

air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi
bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot
yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh
otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar -
BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).

Gambar 2.10 Pankreas


Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
18

melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi


duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
1. Enzim enzim pencernaan pankreas
Sekresi pankreas mengandung banyak enzim untuk mencerna tiga jenis
makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Enzim-enzim pancreas yang
paling penting untuk mencerna protein adalah tripsin, kimotripsin, dan
karboksipolipeptidase.
Tripsin dan kimotripsin memisahkan seluruh dan sebagian protein yang dicerna
menjadi peptide berbagai ukuran tetapi tidak menyebabkan pelepasan asam-asam
amino bentuk tunggal. Namun karboksipolipeptidase ternyata memecah beberapa
peptide menjadi asam-asam amino bentuk tunggal, sehingga menyelesaikan
pencernaan beberapa protein menjadi bentuk asam amino.
Enzim pancreas untuk mencerna karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
akan menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain (kecuali
selulosa) untuk membentuk sebagian besar disakarida dan beberapa trisakarida.
Enzim pancreas untuk mencerna lemak adalah
1. lipase pancreas, yang mampu menghidrolisis lemak netral menjadi asam
lemak dan monogliserida.
2. Kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol.
3. Fosfolipase, yang memecah asam lemak dari fosfolipid.
K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan.

Gambar 2.11 Hati


19

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki


beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein
plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam
vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
L. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh
untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar
7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Gambar 2.12 Kantong Empedu


Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak , bukan karena enzim dalam
empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu
dalam empedu melakukan dua hal :
20

1. Asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar


dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut dapat
diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
2. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna
melalui membran mukosa intestinal.
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
PROSES BIOKIMIAWI PADA MASING-MASING ORGAN DI SISTEM
PENCERNAAN
1. Pencernaan karbohidrat di dalam mulut dan lambung
Ketika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri
atas enzim pencernaan ptialin yang terutama disekresikan oleh kelenjar
parotis.Enzim ini menghidrolisis tepung menjadi disakarida maltosa dan polimer
glukosa kecil lainnya yang mengandung 3-9 molekul glukosa.Namun, makanan
berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, jadi mungkin tidak lebih dari
5% dari semua tepung telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Tetapi, pencernaan tepung kadang berlanjut didalam korpus dan fundus
lambung selama satu jam sebelum makanan bercampur dengan sekresi lambung.
Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari sekresi
lambung, karena amylase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH
medium turun dibawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata, sebelum
makanan dan saliva yang ada bersamanya menjadi seluruhnya tercampur dengan
sekresi lambung, sebanyak 30-40% tepung telah dihidrolisis terutama membentuk
maltosa.
2. Pencermaan karbohidrat didalam usus halus
Pencernaan oleh amilase pankreas
Sekresi pankreas, seperti saliva, mengandung sejumlah besar ptialin yang
fungsinya hampir mirip dengan ptialin saliva tetapi beberapa kali lebih kuat.Oleh
karena itu, dalam waktu 15-30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung
kedalam duodenum dan bercampur dengan getah pankreas, sebenarnya,semua
karbohidrat telah dicernakan. Pada umumnya, hampir semua karbohidrat diubah
21

menjadi maltose dan polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum
keduanya melewati duodenum atau jejenum bagian atas.
Pencernaan protein
3. Pencernaan protein dalam lambung
Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan
tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan
kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam. Asam
hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) didalam kelenjar pada
pH 0,8 tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan
bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar
antara 2-3 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas pepsin. Salah satu
gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna
protein kolagen, suatu jenis protein albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi
oleh enzim-enzim pencernaan lainnya.
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging.
Oleh karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan
mencerna protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-
serabut kolagen tersebut lebih dulu. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin
didalam getah lambung, daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-
enzim pencernaan lain. Oleh karena itu proses pencernaannya buruk.
4. Pencernaan protein oleh sekresi pancreas
Kebanyakan pencernaan protein terjadi didalam usus halus bagian atas,
didalam duodenum dan jejunum, dibawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari
sekresi pancreas.Segera setelah masuk dari lambung ke usus halus, produk yang
sebagian sudah dipecahkan dari makanan berprotein diserang oleh enzim-enzim
proteolitik utama pankreas:tripsin,kimotripsin, karboksifolipeptidase, dan
proelastase.
Keduanya, baik tripsin dan kimotripsin memecah molekul-molekul protein
menjadi polipeptida-polipeptida kecil. Karboksifolipeptidase kemudian
memecahkan asam amino- asam amino tunggal dari ujung karboksil
polipeptida.Proelastase, kemudian diubah menjadi elastase, yang kemudian
mencernakan serabut-serabut elastin yang sebagian menahan daging.
22

5. Pencernaan peptida oleh peptidase didalam enterosit yang melapisi vili usus
halus
Tahap terakhir pencernaan protein didalam lumen usus dicapai oleh eritrosit
yang melapisi vili usus halus, terutama didalm duodenum dam jejunum. Dua jenis
enzim peptidase yang sangat penting adalah aminopolipeptidase dan beberapa
dipeptidase. Enzim-enzim tersebut bertugas memecah sisa polipeptida-polipeptida
yang besar menjadi betuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa menjadi asam-
asam amino. Baik asam amino ditambah dipeptida dan tripeptida dengan ludah
ditranspor memalui membran mikrovili kebagian dalam enterosit. Dalam beberapa
menit, semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai
tahap akhir untuk membentuk asam amino tunggal dan kemudian dihantarkan
kesisi lain dari eritrosit dan dari tempat itu ke dalam darah.
Pencernaan lemak
6. Pencernaan lemak didalam usus
Sejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual
yang disekresikan oleh kelenjar lingual didalam mulut dan ditelan bersama dengan
saliva.
7. Emulsivikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin.
Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah secara fisik memecahkan
gumpalan lemak menjadi ukuran yang sangat lecil, sehingga enzim pencernaan
yang larut-air dapat bekerja pada pemukaan gumpalan lemak. Proses ini disebut
emulsifikasi lemak, dan dimulai melalui pergolakan didalam lambung untuk
mencampur lemak dengan produk pencernaan lambung. Lalu, kebanyakan proses
emulsifikasi tersebutterjadi didalam duodenum dibawah pengaruh empedu, sekresi
dari hati yang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu
mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin. Keduanya, tetapi
terutama lesitin, sangat penting untuk mengemulsi lemak.
8. Pencernaan trigliserida oleh lipase pancreas
Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida adalah
lipase pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah pankreas
cukup untuk mencernakan dalan satu menit semua trigliserida yang dicapainya.
9. Produk akhir pencernaan lemak
23

Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas


menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida.
2.2. Anatomi Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu
sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan
keseimbangan internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang
produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya yang
akan dijelaskan kemudian.
Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang
menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria
(kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d)
satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

A. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk
ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena
adanya lobus hepatis dexter yang besar.
a) Fungsi ginjal :
Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
Mempertahankan suasana keseimbangan cairan, osmotic, dan ion,
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
Fungsi hormonal dan metabolisme,
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak.
b) Struktur ginjal.
24

Gambar 2.13 Ginjal


Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla
renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis
berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi
dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi
dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron
terdiri dari :
25

Gambar 2.14 Bagian Nefron


1. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent
yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya.
2. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan
cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
3. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari
cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
Ansa Henle
Ansa henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars
descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari
lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen
tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
26

Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan


sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam
mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
4. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang
berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk
mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
c) Persarafan ginjal.
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

B. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Panjangnya 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
Lapisan tengah lapisan otot polos.
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong
urin masuk ke dalam kandung kemih.

C. Vesika Urinaria (Kandung Kemih).


Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk
seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga
panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
Lapisan sebelah luar (peritoneum).
Tunika muskularis (lapisan berotot).
27

Tunika submukosa.
Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

D. Uretra.
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Urethra pars Prostatica
b. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
c. Urethra pars spongiosa.
Pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis).
Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan
urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria
mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
Lapisan mukosa.

E. Air kemih (urine).


Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
Jumlah ekskresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari pemasukan(intake)
cairan dan faktor lainnya.
Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
Berat jenis 1,015-1,020.
Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
28

Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea amoniak
,Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
Pagmen (bilirubin dan urobilin).
Toksin
.
2.3.Fisiologi Sistem Perkemihan
Pada saat vesica urinaria tidak dapat lagi menampung urine tanpa
meningkatkan tekanannya (biasanya pada saat volume urine kira-kira 300
ml)makam reseptor pada dinding vesika urinaria akan memulai kontraksi
musculus detrussor. Pada bayi, berkemih terjadi secara involunter dan dengan
segera. Pada orang dewasa, keinginan berkemih dapat ditunda sampai ia
menemukan waktu dan tempat yang cocok. Walaupun demikian, bila rangsangan
sensoris ditunda terlalu lama, maka akan memberikan rasa sakit.
Dengan demikian mulainya kontraksi musculus detrussor, maka terjadi
relaksasi musculus pubococcygeus dan terjadi pengurangan topangan kekuatan
urethra yang menghasilkan beberapa kejadian dengan urutan sebagai berikut :
1. Membukanya meatus intemus
2. Erubahan sudut ureterovesical
3. Bagian atas urethra akan terisi urine
4. Urine bertindak sebagai iritan pada dinding urine
5. Musculus detrussor berkontraksi lebih kuat
6. Urine didorong ke urethra pada saat tekanan intra abdominal meningkat
7. Pembukaan sphincter extemus
8. Urine dikeluarkan sampai vesica urinaria kosong
Penghentian aliran urine dimungkinkan karena musculus pubococcygeus
yang bekerja di bawah pengendalian secara volunteer :
1. Musculus pubococcygeus mengadakan kontraksi pada saat urine mengalir
2. Vesica urinaria tertarik ke atas
3. Urethra memanjang
4. Musculus sprincter externus di pertahankan tetap dalam keadaan kontraksi.
Apabila musculus pubococcygeus mengadakan relaksasi lahi maka siklus
kejadian seperti yang baru saja diberikan di atas akan mulai lagi secara otomatis.
29

Fungsi sistem homeostatis urinaria:


Mengatur volume dan tekanan darah dengan mengatur banyaaknya air yang hilang
dalam urine, melepaskan eritropoietin dan melepaskan rennin.
Mengatur konsentrasi plasma dengan mengontrol jumlah natrium, kalium,
klorida, dan ion lain yang hilang dalam urin dan mengontrol kadar ion kalsium.
Membantu menstabilkan pH darah, dengan mengontrol kehilangan ion hydrogen
dan ion bikarbonat dalam urin.
Menyimpan nutrient dengan mencegah pengeluaran dalam urin, mengeluarkan
produk sampah nitrogen seperti urea dan asam urat.
Membantu dalam mendeteksi racun-racun.
Mekanisme pembentukan urine
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk
120 125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat
terbentuk 150 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang
akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.
Transpor urin dari ginjal melalui ureter dan masuk ke dalam kandungan
kemih
Tahap tahap Pembentukan Urine :

a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih
besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida,
sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal.

b. Proses reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal
dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus
ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila
diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya
30

terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada
pupila renalis.
c. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan
urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa
ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih)
yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih
sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi utama yang
sama dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes, tidak ada perubahan yang
berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui kaliks renalis dan
ureter sampai kandung kemih.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai


anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi
organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan
kandung empedu.
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Saluran perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra.

31
32

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C, Hall,John E.2007.Fisiologi Kedokteran edisi 11.Jakarta


: EGC
Murray, Robert K, Granner, Daryl K, Mayes, Peter A, Rodwell, Victor
W.2003.Biokimia Harper edisi 25.Jakarta : EGC
Pearce , Evelyn C.2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis .
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sander , Mochamad Aleq . 2004. Patologi Anatomi . Jakarta : Rajawali
Pers.
Syaifuddin . 2003 . Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai