Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anamnesa merupakan salah satu bagian penting dalam
menentukan diagnosis danterapi pasien. Keberhasilan dalam
penggalian informasi pasien memiliki peranan sebesar 75%
untuk menentukan ketepatan dalam diagnosis, anamnesa
dilakukan untuk mengetahui identitas pasien, keluhan pasien,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakitdahulu, riwayat
penyakit keluarga, serta riwayat pengobatan. Dalam interaksi
dokter-pasien, saat-saat awal pertemuan merupakan landasan
terhadapkeberhasilan tahapan hubungan selanjutnya.
Bagaimana cara menyampaikan salam pada pasien dan orang
lain yang berada dalam ruang periksa akan mempengaruhi
kenyamanan pasien. Setelah hubungan dokter-pasien mulai
terjalin, maka seorang dokter akan lebih mudahmendapatkan
informasi dari pasien. Beberapa ciri keberhasilan hubungan
dokter-pasien, pasien merasa nyaman dalam mengungkapkan
keluhan yang dia alami, pasien akanmengutarakan riwayat
penyakitnya secara terbuka dan mulai membangun
rasakepercayaan antara dokter-pasien.
Terkadang pasien tidak mengutarakan keluhan
ataumasalah spesifik, mereka hanya ingin memeriksakan
tekanan darahnya atau melakukan pemeriksaan rutin.
Beberapa pasien mengatakan bahwa mereka hanya
menginginkan pemeriksaan fisik, namun sebenarnya, mereka
merasa kurang nyaman untuk menyampaikan permasalahan
yang sebenarnya. Sehingga sebagai seorang dokter, selain
melakukan anamnesa, dokter juga harus berusaha memahami
penggunaan isyarat baik verbal maupun non verbal yang

1
dilakukan pasien dan menghindari kata-kata klinis yang
hanya akan membuat pasien bingung. Komunikasi antara
pasien dan dokter juga diperlukan untuk keberhasilan
penyampaianinformasi dalam inform consent, jika
komunikasi berjalan dengan baik maka rekammedic pasien
akan memudahkan untuk kepentingan pasien sselanjutnya.
Dengan begitu,kegiatan anamnesa, rekam medic dan inform
consent akan menjadi dasar penentuanhubungan antara
pasien dan dokter dan memudahkan dokter untuk menentukan
diagnosedan terapi yang menguntungkan san tidak merugikan
kedua belah pihak
B. RUMUSAN MASALAH
Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai
tujuan yang diinginkan maka hendaklah kita membuat
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalahnya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Anamnesa ?
2. Apa Metode Anamnesa ?
3. Apa Tujuan Anamnesa ?
4. Bagaimana Langkah-Langkah Anamnesa ?

C. TUJUAN
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah
maka Tujuan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Anamnesa.
2. Mengetahui Metode Anamnesa.
3. Mengetahui Tujuan Anamnnesa.
4. Mengetahui Langkah-Langkah Amnanesa.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN ANAMNESA
Anamnesa adalah suatu teknik pemeriksaan yang
dilakukan lewat suatu percakapan anatara dokter dan
pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang
mengetahui tentang kondisi pasien untuk mendapatkan data
paien beserta permasaahannya medisnya. ( Pornomo, 2000 ).
Menurut Patricia A Potter tahun 2005, Anamnesa adalah
pola komunikasi yang dilakukan untuk tujuan spesifik dan
difokuskan pada area dengan isi yang spesifik. Anamnesa
juga diartikan sebagai mekanisme dimana klien juga bisa
mendapatkan informasi. Suatu anamnesa dapat terfokus,
seperti dalam kasus klien masuk ruang kedaruratan atau
wawancara dapat bersifat komprehensif.
Anamnesa merupakan pengambilan data yang dilakukan
oleh seorang dokter maupun perawat dengan cara
melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau
keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan
penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa,
anamnesa dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan
pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan
yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak
dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien ( Haryanto, 1999
).
Jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada pasien
dalam anamnesa sangat beragam dan bergantung pada
beberapa faktor. Cakupan dan banyaknya informasi
dibutuhkan bergantung dari kebutuhan dan

3
keluhanpasien, keadaan klinis yang ingin dicapai dokter, dan
keadaan klinis (misalnya pasien rawatinap atau rawat jalan,
jumlah waktu yang tersedia, praktek umum atau
spesialisasi). Untukpasien baru, seorang dokter maupun
perawat membutuhkan suatu anamnesis
kesehatankomprehensif. Untuk pasien lain dengan
kunjungan klinik karena keluhan spesifik sepertibatuk atau
sakit pada saat kencing, membutuhkan anamnesis yang lebih
spesifik berdasarpada keluhan pasien tersebut, anamnesis
seperti ini biasa disebut anamnesis berorientasi darimasalah
(problem-oriented history). Biasanya 80% untuk
menegakkan diagnosa didapatkandari anamnesis

4
B. METODE ANAMANESA
Ada 2 jenis Anamnesa yaitu :
1. Auto anamnesis, merupakan anamnesis yang didapat
langsung dari keluhan pasien. Pasien sendirilah yang
menjawab semua pertanyaan dokter dan
menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara
anamnesa terbaik karena pasien sendirilah yang paling
tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya
dia rasakan. Meskipun demikian dalam prakteknya
tidak selalu autoanamnesis dapat dilakukan. Pada
pasienyang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit
untuk menjawab pertanyaan, atau pada pasien anak-
anak, maka perlu orang lain untuk menceritakan
permasalahnnya.

2. Allo anamnesis atau Hetero anamnesis, merupakan


anamnesis yang didapat dari orangtua atau sumber lain
yang dekat dan tahu betul tentang riwayat pasien. Tidak
jarang dalam praktek sehari-hari anamnesa
dilakukan bersama-sama auto dan alloanamnesis.

Adapun Persiapan Anamnesa


a. Hal yang harus dikuasai dalam anamnesis antara lain :
1. Keterampilan proses : meliputi bagaimana
cara berkomunikasi dengan pasien,menggali
dan mendapatkan riwayat pasien, menggali
dan mendapatkan riwayat pasien, kemampuan
verbal dan non verbal yang digunakan, bagaimana
menciptakansuatu hubungan dengan pasien, serta

5
bagaimana cara berkomunikasi secara terstruktur
dan terorganisasi.

2. Keterampilan isi : yaitu keterampilan mengenai isi


pokok dari pertanyaan dan responyang diberikan
kepada pasien.

3. Ketermapilan perseptual : yakni apa yang


dipikirkan dan rasakan mempengaruhipembuatan
keputusan internal.

Selain itu, seorang perawat maupun dokter juga


perlu terampil dalam mengajukan pertanyaanyang
bersifat terbuka ataupun tertutup dan terampil dalam
mendengarkan baik secara aktif,empatik, dan reflektif.
Wawancara yang dilakukan selama anamnesis harus
berdasarkan fivebasic task of doctor patient interview,
sebagai berikut :
a. Initiating the session
 Menetapkan hubungan awal
 Mengidentifikasi keluhan Gathering
information
 Mengeksplorasi masalah
 Memahami pandangan pasien
 Membuat struktur pada konsultasi pasien
b. Building relationship
 Mengembangkan hubungan
 Menyertai pasien

6
c. Explanation and planning
 Mengoreksi jumlah dan jenis
 Membantu pemahaman dan mengakuratkan
daya ingat
d. Clossing the session
 Menutup wawancara Adapun hal yang harus
diperhatikan oleh seorang dokter maupun
perawat sebelum memulaiwawancara, antara
lain :
1. Tempat dan Suasana : Tempat dan suasana
dimana anamnesis ini dilakukan harus
diusahakan cukup nyaman bagipasien.
Anamnesis akan berjalan lancar kalau
tempat dan suasana mendukung.
Suasanadiciptakan agar pasien merasa
santai, tidak tegang dan tidak merasa
diinterogasi.
2. Penampilan dokter : Penampilan seorang
dokter juga perlu diperhatikan karena
ini akan meningkatkankepercayaan
pasiennya. Seorang dokter yang tampak rapi
dan bersih akan lebih baik daripada yang
tampak lusuh dan kotor. Demikian juga
seorang dokter yang tampak ramah,
santaiakan lebih mudah melakukan
anamnesis daripada yang tampak galak,
ketus dan tegang.
3. Periksa kartu dan data pasien : Sebelum
anamnesis dilakukan sebaiknya periksa
terlebih dahulu kartu atau data pasien
dancocokkan dengan keberadaan pasiennya.

7
Tidak tertutup kemungkinan kadang-kadang
terjadikesalahan data pasien atau mungkin
juga kesalahan kartu data, misalkan pasien
A tetapi kartudatanya milik pasien B, atau
mungkin saja ada 2 pasien dengan nama
yang sama persis.Untuk pasien lama lihat
juga data-data pemeriksaan, diagnosis
dan terapi sebelumnya.Informasi data
kesehatan sebelumnya seringkali berguna
untuk anamnesis dan pemeriksaansaat ini.
4. Dorongan kepada pasien untuk
menceritakan keluhannya : Pada saat
anamnesis dilakukan berikan perhatian dan
dorongan agar pasien dapat denganleluasa
menceritakan apa saja keluhannya.
Biarkan pasien bercerita dengan
bahasanyasendiri. Ikuti cerita pasien, jangan
terus menerus memotong, tetapi arahkan
bila melantur.Pada saat pasien bercerita,
apabila diperlukan ajukan pertanyaan-
pertanyaan singkat untukminta klarifikasi
atau informasi lebih detail dari
keluhannya. Jaga agar jangan
sampaiterbawa cerita pasien sehingga
melantur kemana mana Gunakan bahasa
atau istilah yang dapat dimengertiSelama
tanya jawab berlangsung gunakan bahasa
atau istilah umum yang dapat
dimengertipasien. Apabila ada istilah yang
tidak ada padanannya dalam bahasa
Indonesia atau sulitdimengerti, berika

8
penjelasan atau deskripsi dari istilah
tersebut.
5. Buat catatan : adalah kebiasaan yang baik
untuk membuat catatan-catatan kecil
saat seorang doktermelakukan anamnesis,
terutama bila pasien yang mempunyai
riwayat penyakit yang panjang.
6. Perhatikan pasiennya : Selama anamnesis
berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara
bicara dan gerak gerik pasien.Apakah pasien
dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau
apatis, apakah dalam posisi bebas atauposisi
letak paksa, apakah tampak santai atau
menahan sakit, apakah tampak sesak,
apakahdapat bercerita dengan kalimat-
kalimat panjang atau terputus-putus, apakah
tampak segaratau lesu, pucat dan lain-lain.

C. TUJUAN ANAMNESA
Menurut Kariyosa ( 2003 ), Tujauan Aanamnesa sebagai
berikut :
1. Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan
yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila
anamnesis dilakukan dengan cermat maka informasi
yang didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan
diagnosis, bahkan tidak jarang hanya dari anamnesa saja
seorang dokter sudah dapat menegakkan diagnosis.
Secara umum sekitar 60-70% kemungkinan diagnosis
yang benar sudah dapat ditegakkanhanya dengan
anamnesis yang benar.

9
2. Membangun hubungan yang baik antara seorang dokter,
perawat, dan pasiennya. Umumnya seorang pasien yang
baru pertama kalinya bertemu dengan dokter maupun
perawatnya akan merasa canggung, tidak nyaman dan
takut, sehingga cederung tertutup. Tugas seorang
dokterlah untuk mencairkan hubungan tersebut.

3. Pemeriksaan anamnesa adalah pintu pembuka atau


jembatan untuk membangun hubungan dokter,perawat,
dan pasiennya sehingga dapat mengembangkan
keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk tahap-
tahap pemeriksaan selanjutnya

D. LANGKAH – LANGKAH ANAMNESA


1. Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan lengkap
2. Keluhan utama : yang menyebabkan penderita datang
berobat kemudian ditanya keluhan tambahan
3. Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Yakni sejak
pasien menunjukkan gejala pertama sampai saat
dilkuakan anamnesis
4. Riwayat penyakit terdahulu : Baik yang berkaitan
langsung dengan penyakit sekarang maupun yang tidak
ada kaitannya
5. Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu
6. Riwayat kelahiran
7. Riwayat makanan
8. Riwayat imunisasi
9. Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga

Dengan cara ini dapat diketahui gambaran penyakit


pasien dan tumbuh kembangnya juga.

10
11
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas bisa penulis simpulkan
bahwa :
1. Pengertian Anamnesa : Anamnesa merupakan
pengambilan data yang dilakukan oleh seorang
dokter maupun perawat dengan cara melakukan
serangkaian wawancara dengan pasien atau
keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan
penolong pasien
2. Metode Anamnesa :
 Auto anamnesis,
 Allo anamnesis atau Hetero anamnesis
3. Tujuan Anamnesa :
 Memperoleh data atau informasi tentang
permasalahan yang sedang dialami atau
dirasakan oleh pasien.
 Membangun hubungan yang baik antara seorang
dokter, perawat, dan pasiennya.
 Pemeriksaan anamnesa sebagai pintu pembuka
atau jembatan untuk membangun hubungan
dokter,perawat, dan pasiennya sehingga dapat
mengembangkan keterbukaan dan kerjasamadari
pasien untuk tahap-tahap pemeriksaan
selanjutnya
4. Langkah – Langkah Anamnesa :
 Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan
lengkap

12
 Keluhan utama
 Riwayat perjalanan penyakit
 Riwayat penyakit terdahulu
 Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu
 Riwayat kelahiran
 Riwayat makanan
 Riwayat imunisasi
 Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga

B. SARAN
Penyusun menyadari bahwa makalah diatas banyak
sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penyusun
akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://prezi.com/yv92vl8ogkwo/anamnesa/

https://www.scribd.com/doc/58205189/MAKALAH-JADI

https://dokumen .tips/document/133109716-makalah-anamnase.html

https://majalahpendidikan.com/anamnesisanamnase-pengertian-tujuan-cara-dan-
persiapan/

14
SOAL ESSAY

1. Apa yang dimaksud dengan Anamnesa ?


2. Apakah anamnesa itu penting ? jelaskan!
3. Apa tujuan anamnesa ?
4. Bagaimana cara melakukan anamnesa terhadap pasien yang mengalami
kelainan mental ?
5. Ada berapa jenis anamnesa ? sebutkan!

15
16

Anda mungkin juga menyukai