DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
Integumen” tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
3.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT senantiasa
Penyusun
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah ‘selimut’ yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi
utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Luas kulit
pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau
4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu epidermis (kulit ari)
sebagai lapisan yang paling luar dan Dermis (korium, kutis, kulit jangat). Sedangkan
subkutis atau jaringan lemak terletak dibawah dermis. [ CITATION Tra07 \l 1033 ]
Sistem integumen adalah sistem organ yang ditentukan, diatur, dilindungi, dan
bagian dari sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, keringat, minyak,
dan susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri kerusakan yang tidak perlu
parah (memperbaiki sendiri) & memperbaiki pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter, misalnya p ada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang
tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Karena
ukurannya yang tipis, jika kita terluka biasanya mengenai bagian setelah epidermis yaitu
dermis. Dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin. Serabut
kolagen dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak.
merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah bentuk dan fungsinya,
terdiri dari folikel rambut, papila rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar
sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan serabut saraf, juga sebagian
serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis/hipodermis).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
ANATOMI FISIOLOGI
A. Pendahuluan
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari kulit dan
beberapa derivatif kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku, dan beberapa
1. Komponen integumen
a. Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan
menutupi area seluas 18 kaki persegi (1,67 m2) pada laki-laki dengan berat
badan 75 kg.
telapak kaki, dan paling tipis 0,1 milimeter tergantung pada kelopak
diperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
getah bening, dan bulu penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-
jangat sering disebut kulit asli dan 95% kulit jangat membentuk
1-2 mm dan paling tipis di kelopak mata serta paling tebal di telapak
tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit serat, serat interfibrilar
q=gambar+kulit+epidermis+dan+dermis&tbm=isch&ved=2ahUKEwjMvabI25_pAhXaMbcAHVih
AIIQ2-
cCegQIABAA&oq=gambar+kulit+epidermis+dan+dermis&gs_lcp=CgNpbWcQAzoECCMQJzoCC
AA6BAgAEB46BggAEAUQHjoGCAAQCBAeUOzgAVj3qgJg5a0CaAVwAHgAgAH6AYgBqCe
SAQcxMy4yMC41mAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWc&sclient=img&ei=ie2yXozVJ9rj3LUP2M
KCkAg&bih=600&biw=1252&client=firefox-b-d&safe=strict#imgrc=UIzg5KJ0JXc2aM )
b. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah salah satu bentuk spesialisasi
saja.
2. Fungsi integumen
kehilangan cairan, dan dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen
b. Pengaturan suhu tubuh. Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit
c. Ekskresi. Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+ diekskresi melalui
e. Komunikasi.
1) Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah
1. Lapisan
a. Epidermis adalah bagian terluar kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel
pembuluh darah; dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling
tebal ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki yang mengalami
Pembelahan sel yang cepat berlangsung pada lapisan ini, dan sel baru
2) Stratum spinosum adalah lapisan sel spina atau tanduk, disebut demikian
3) Stratum granulosum terdiri dari tiga atau lima lapisan atau barisan sel
pembentukan keratin.
4) Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-sel
gepeng tidak bernukleus yang mati atau hampir mati dengan ketebalan
seluruh tubuh, kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, tersusun
b. Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran dasar, atau
(10.400/cm2).
c) Pola tonjolan dan guratan pada telapak tangan dan telapak kaki
2) Lapisan retikular terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini
tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan serat
mengandung jumlah sel lemak yang beragam, bergantung pada area tubuh dan
nutrisi individu, serta berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf.[ CITATION
Slo17 \l 1033 ]
3) Puting susu, areola dan area sirkumanal, skrotum, penis, dan labia
b. Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari
permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda. Ini lebih jelas terlihat
c. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada stratum
korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hypodermis, yang menyebabkan
C. Derivatif Kulit
1. Kuku. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah lempeng pelindung yang berasal
a. Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak di atas dasar kuku
dingin.
c. Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku.
d. Lunula (bulan sabit) adalah arear keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel.
2. Rambut. Atau pili, ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar
berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut terminal
biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam di kulit kepala, alis dan bulu
mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus di
area ketiak dan pubis (dan di wajah laki-laki) sebagai bagian dari karakteristik
seksual sekunder.
a. Rambut berasal dari folikel rambut yang terbentuk sebelum lahir melalui
darah, dan saraf yang disebut papila dermal yang memberikan nutrisi
b. Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang, bagian
di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan
epitelium.
1) Kutikel, adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang
bersisik.
3) Sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan
Slo17 \l 1033 ]
1) Ada periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat, jika
dan lokasinya.
telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung
dengan bakteri.
atau getah telinga, dan kelenjar siliaris moll pada kelopak mata
\l 1033 ]
rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit
pilosebasea, tetapi hanya berbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, putting
sel. Zat ini berfungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit dan
aktivitas bakterisida.
Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti
ini harus dikeluarkan, atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada lingkungan
bersuhu dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu tubuh akan turun di bawah batas
oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses perspirasi tak kasat mata (difusi
a. Pada cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat
1033 ]
2. Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam
lapisan subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat
3. Pembuluh darah dalam papilla dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf.
1033 ]
BAB III
A. Diagnosis Keperawatan
1033 ]
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau
ligament).
b. Penyebab:
1) Perubahan sirkulasi
4) Penurunan mobilitas
7) Factor mekanis (mis. Penekanan pada tonjolan tulang, gesekan) atau factor
9) Kelembaban
integritas jarimgan
Subjektif Objektif:
Subjektif Objektif:
2) Perdarahan
3) Kemerahan
4) Hematoma
1) Imobilisasi
3) Gagal ginjal
4) Diabetes mellitus
jaringan aktual atau fungsional , dengan onset mendadak atau lambat dan
b. Penyebab:
Subjektif Objektif
3). Gelisah
Subjektif Objektif
7). Diaforesis
1) Kondisi pembedahan
2) Cedera traumatis
3) Infeksi
5) Glaukoma
b. Penyebab:
1) Dehidrasi
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Peggunaan incubator
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
2) Kejang
3) Takikardi
4) Takipnea
1) Proses infeksi
2) Hipertiroid
3) Stroke
4) Dehidrasi
5) Trauma
6) Prematuritas
1033 ]
3) Malnutrisi
a) Gangguan peristaltik
c) Perubahan sekresi pH
g) Merokok
a) Penurunan hemoglobin
b) Imununosupresi
c) Leukopenia
1) AIDS
2) Luka bakar
3) Penyakit paru obstruktif kronis
4) Diabetes mellitus
5) Tindakan invasive
7) Penyalahgunaan obat
9) Kanker
11) Imunosupresi
12) Lymphedema
13) Leukositopenia
terpapar alergen.
b. Faktor risiko:
1) Makanan (mis. Alpukat, pisang, kiwi, kacang, makanan olahan laut, buah
tropis, jamur)
4) Sengatan serangga
4) Asma
B. Intervensi Keperawatan
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
sensitive
Edukasi:
rumah
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
kebutuhan
g/kgBB/hari
11) Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin C, Zinc,
Edukasi:
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
diare
2. Nyeri Akut
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis TENS,
pencahayaan,kebisingan)
meredahan nyeri
Edukasi:
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi:
intensitas, frekuensi,durasi.
Terapeutik:
, jika perlu
pasien
diinginkan
Edukasi:
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi:
Edukasi:
3. Hipertermia
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
5) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis
(keringat berlebih)
Edukasi:
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
1) Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
4) Masukkan bayi BBLR kedalam plastik segera setelah lahir (mis. Bahan
polyethylene, polyurethane)
5) Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas bayi baru lahir
10) Hindari melekatkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran
12) Gunakan kasur pendingin, water circulating blankets, ice pack atau gel ped
Edukasi:
BBLR
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
2) Anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila
tengah aksila
4. Risiko infeksi
Observasi:
terhadap vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan atau tanpa
demam)
Terapeutik:
kedaluwarsa)
Edukasi:
1) Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping
rubella)
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Edukasi:
Kolaborasi:
Observasi:
sebelumnya
perdarahan, warna dasar luka, infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi luka)
Terapeutik:
1,5g/kgBB/hari
Edukasi:
Kolaborasi:
5. Risiko alergi
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
menggunakan masker)
Tindakan
Observasi:
2) Monitor terhadap reaksi obat, makanan, lateks, transfusi darah atau produk
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Tindakan
Observasi:
1) Identifikasi penyebab dan riwayat alergi (mis. obat, makanan, debu, udara,
syok)
antibiotik)
Terapeutik:
Edukasi:
atau lainnya
Kolaborasi:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari kulit dan
beberapa derivatif kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku, dan beberapa
jenis kelenjar.[ CITATION Slo17 \l 1033 ]. Kulit adalah ‘selimut’ yang menutupi permukaan
tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg
jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua lapisan utama,
yaitu epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan Dermis (korium, kutis,
kulit jangat). Sedangkan subkutis atau jaringan lemak terletak dibawah dermis. [ CITATION
Tra07 \l 1033 ].
B. Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat mengetahui
tentang Anatomi Fisiologi Sistem Integumen, sehingga mampu menjadi bekal ataupun
referensi bagi mahasiswa kelak, dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Andriyani, R., Triana, A., & Juliarti , W. (2015). Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish.
Tranggono, R. I., & Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik . Jakarta: PT
Gramedis Pustaka Utama.