Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem
yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur
internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit
adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi
panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen pelengkap kulit
termasuk rambut dan kuku.
Berkenaan dengan hal di atas, perlu di susun sebuah makalah yang
yang bertajuk SISTEM INTEGUMEN .
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penyusunan
makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya :
1. Bagaimana anatomi pada kulit ?
2. Bagaimana fungsi kulit ?
3. Bagaimana kemampuan melindungi kulit tubuh ?
4. Bagaimana fisiologi termoregulasi pada kulit ?
5. Bagaimana jenis-jenis kulit ?
6. Bagaimana pertolongan dan pengobatan luka bakar ?
7. Bagaimana penyakit sistem ekskresi manusia pada kulit ?
8. Apa saja derivat kulit ?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Ada beberapa tujuan pokok dalam penyusunan makalah ini,
diantaranya :
1. Untuk mengetahui struktur/anatomi kulit.
2. Untuk mengetahui fungsi kulit.
3. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan melindungi kulit tubuh.
4. Untuk mengetahui fisiologi termoregulasi kulit.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis kulit.
6. Untuk mengetahui pertolongan dan pengobatan luka bakar.
7. Untuk mengetahui penyakit sistem ekskresi manusia pada kulit.
8. Untuk mengetahui apa saja derivat kulit.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa manfaat, khususnya bagi
penyusun. Di antara manfaatnya, yaitu :
1. Agar penulis bisa menambah wawasan mengenai Sistem Integumen Pada
Manusia.
2. Agar pembaca bisa mengetahui dan menerapkan tentang Sistem
Integumen Pada Manusia.
1.5 METODE PENULISAN
Beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Metode Book Survey
Penyusun berusaha mengkaji ataupun menelaah buku dari berbagai
sumber yang berhubungan dengan pembahasan makalah ini.
2. Metode Browsing
Penyusun berusaha mencari atau membuka situs-situs yang
berhubungan dengan makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 STRUKTUR/ANATOMI KULIT


Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan
memiliki berbagai fungsi yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang
memiliki luas paling besar,yaitu kira-kira 1,9 m2 pada orang dewasa.
Kulit merupakan pelindung tubuh beragam luas dan tebalnya. Luas
kulit orang dewasa adalah satu setengah sampai dua meter persegi.
Tebalnya antara 1,5-5 mm, bergantung pada letak kulit, usia, jenis kelamin,
suhu, dan keadaan gizi. Kulit paling tipis pada kelopak mata, penis, labium
minor, dan bagian medial lengan atas, sedangkan kulit tebal terdapat di
telapak tangan dan kaki, punggung, bahu, dan bokong.
Selain sebagai pelindung terhadap cedera fisik, kekeringan, zat kimia,
kuman penyakit, dan radiasi, kulit juga berfungsi sebagai pengindera,
pengatur suhu tubuh, dan kulit mengatur peredaran darah. Pengaturan suhu
dimungkinkan oleh adanya jaringan kapiler yang luas di dermis
(vasodilatasi dan vasokontraksi), serta adanya lemak subkutan dan kelenjar
keringat. Keringat yang menguap di kulit akan melepaskan panas tubuh
yang di bawah permukaan oleh kapiler. Berkeringat ini juga menyebabkan
tubuh kehilangan air (insesible water loss), yang dapat mencapai beberapa
liter sehari.
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, dan bersambung
dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang
masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi, di dalamnya terdapat ujung saraf
peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari
tubuh. Kulit setiap kalinya tidak henti menerima rangsangan mekanik dari
luar tubuh. Itulah sebabnya tidak mengherankan bila setiap hari jutaan sel
kulit rusak dan harus diperbarui. Kulit dapat bergerak dan meregang
tergantung pada tebal kulit, jumlah lipatan kulit, elasitisitas kulit, perlekatan
kulit dengan jaringan dibawahnya, dan usia individu itu sendiri.

3
Gambar 1. Struktur Kulit
Kulit dibagi menjadi 3 lapisan ; kulit ari (epidermis atau kutikula) dan
kulit jangat (dermis atau korium) serta hipodermis. Batas antara kulit ari
dan kulit jangat tidak rata, melainkan bergelombang. Gunungan-gunungan
gelombang itu disebut papilla-papilla.
2.1.1 Kulit Ari (Epidermis atau Kutikula)
Kulit ari tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri dari sejumlah
lapisan sel yang disusun atas dua lapisan yang jelas, yaitu :
Lapisan tanduk : merupakan lapisan terluar yang tersusun atas sel-
sel mati dan dapat mengelupas setiap saat. Lapisan ini tidak mengandung
pembuluh darah dan saraf, sehingga kalau mengelupas tidak mengeluarkan
darah.
Lapisan malphigi : yaitu lapisan yang terletak dibawah lapisan
tanduk. Laisan ini merupakan lapisan hidup, yang mendapatkan makanan
dari darah pada kapiler-kepiler darah dibawahnya. Lapisan malphigi banyak
mengandung zat warna (pigmen), yang menyebabkan kulit menjadi
berwarna. Warna ini sangat penting untuk melindungi kulit dari sengatan
sinar matahari yang berlebihan.
Pada permukaan kulit terdapat pori-pori yang merupakan tempat
bermuaranya kelenjar keringat. Kulit ari tidak berisi pembuluh darah.
Saluran kelenjar keringat menembus kulit ari dan mendampingi rambut. Sel
epidermis membatasi folikel rambut. Di atas permukaan epidermis terdapat
lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis dibawahnya. Garis-garis

4
ini berbeda-beda, pada ujung jari tebentuk ukiran yang jelas yang pada
setiap orang tidak sama. Atas hal inilah studi sidik jari dalam kriminologi
dilakukan.
Sidik jari adalah gambaran khas dari tonjolan dan lekukan yang
terdapat pada permukaan kulit telapak ujung jari tangan dan kaki, yang
ditemukan secara genetik. Sidik jari setiap orang berbeda-beda dan tidak
akan berubah sepanjang hidupnya.
Sidik jari sudah terbentuk pada janin sewaktu epidermis berkembang
menyesuaikan diri dengan perkembangan tonjolan papila dermis. Pada
telapak dan jari-jari terdapat kelenjar keringat yang alurannya bermuara
pada tonjolan epidermis di jari-jari, maka telapak tangan dan jari selalu
basah, sehingga sewaktu tangan memegang sesuatu akan tampak sidik jari
pada benda tersebut.
Lapisan tanduk terletak paling luar dan tersusun atas lima lapisan sel
yang membentuk kulit ari (epidermis), yaitu :
1. Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), yaitu lapisan epidermis yang
paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam.
Lapisn tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki initi,
tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein
yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan
kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari miliaran sel
pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4
minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas,
kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses
keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60

5
tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari,
akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering,
lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja
dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat
digantikan oleh lapisan tanduk baru.
2. Lapisan Barrier (stratum lusidium) terletak di bawah lapisan tanduk,
dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan
berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang
kecil-kecil, tipis dan bersifat transulen sehingga dapat dilewati sinar
(tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan
dan telapak kaki. Roses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
3. Lapisan granular atau stratum granulosum yaitu 2 atau 3 lapisan sel
pipih dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya.
Mukosa biasanya tidak memiliki lapisan ini. Tampak jelas pada telapak
tangan dan kaki.
4. Lapisan Malpighi (stratum spinosum). Nama lainnya adalah pickle
cell layer (lapisan akanta) terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk
poligonal dengan besar berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Protoplasma jernih karena mengandung banyak glikogen dan inti terletak
ditengah-tengah. Makin dekat letaknya ke permukaan bentuk sel semakin
gepeng. Diantara sel terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges)
terdiri dari protoplasma dan tonifibril atau kertain. Penebalan antar
jembatan membentuk penebalan bulat kecil disebut nodus bizzozero.
Diantara sel juga terdapat sel langerhans.
5. Lapisan basal (Startum germinativum) terdiri dari sel berbentuk
kubus tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal, berbaris
seperti pagar (palisade), mengadakan mitosis dari berbagai fungsi
reproduktif dan terdiri dari : (1) sel berbentuk kolumnar dengan
protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan
yang lainnya dengan jembatan antar sel, (2) sel pembentuk melanin
(melanosit) atau clear cell merupakan sel berwarna muda dengan

6
sitoplasma basofilik dan inti gelap dan mengandung butiran pigmen
(melanosomes).

Gambar 2. Epidermis dengan lapisan-lapisannya


Epidermis mengandung juga : Kelenjar ekrin, kelenjar apokrin,
kelenjar sebaseus, rambut dan kuku. Kelenjar keringat ada dua jenis, ekrin
dan apokrin. Fungsinya mengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan
dengan cara penguapan. Kelenjar ekrin terdapat di semua daerah kulit,
tetapi tidak terdapat di selaput lendir. Selanjutnya berjumlah antara 2
sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan. Sekretnya cairan jernih kira-
kira 99% mengandung klorida, asam laktat, nitrogen dan zat lain. Kelenjar
apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut,
terdapat di ketiak, daerah anogenital, papilla mamma dan areola. Kelenjar
sebaseus terdapat di seluruh tubuh, kecuali di manus, plantar pedis, dan
dorsum pedis. Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu.
Sekretnya berupa sebum dan mengandung asam lemak, kolesterol, dan zat
lain.
Daerah germinalis treletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas
dua lapis sel epitel yang berbentuk jelas. Sel berduri, yaitu sel dengan fibril
halus yang menyambung sel yang satu dengan yang lainnya di dalam
lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri. Sel basal yang terus
menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini disusun dengan teratur,
berderet-deret dengan rapat dan membentuk lapisan pertama atau lapisan
dua sel pertama dari basal yang duduk di atas papila dermis.

7
2.1.2 Kulit Jangat (Dermis atau Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat an kelenjar-kelenjar palit
atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah an getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut yang
berada di dasar kandung rambut, terus menerus membelah dalam
membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran
kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit
melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya
dan 95% kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit
jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak
mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan kaki. Susunan
dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriksinterfibrilar yang
menyerupai selai dan sel-sel.

Gambar 3. Saraf perasa pada kulit


Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat,
memungkinkan membedakan berbagai rnagsangan dari luar. Masing-
masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi
mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Jika kita

8
mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut
yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu
roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yang menempel di kandung
rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang
rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke
permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di dalam lapisan kulit jangat
terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
Kelenjar keringat
Menghasilkan keringat. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung
berbelit-belit dan jumlahnya banyak, terletak di sebelah dalam kulit jangat,
bermuara di atas permukaan kulit di dalam lekukan halus yang disebut pori.
Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat dijumpai di
kulit sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar serumen. Kelenjar sabasea ialah
kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di
dalam folikel rambut. Kelenjar ini banyak terdapat di atas kepala dan muka,
sekitar hidung, mulut, dan telinga, tetapi sama sekali tidak terdapat dalam
kulit tapak tangan dan kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi epitel.
Perubahan ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.
2.1.3 Hipodermis
Hipodermis atau lapis subkutis atau jaringan subkutis merupakan
anyaman jaringan ikat jarang serta mengandung banyak sel-sel lemak
(pannicuculus adiposus) dalam lapisan hipodermis terdapat anyaman
pembuluh arteri, vena, dana anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit. Hipodermis ini terdapat di bawah dermis. Hipodermis ada
yang menyebutnya sebagai fasia superfisialis. Lapis hidpoermis ini
mempunyai ketebalan yang bervariasi pada bagian tubuh kita, biasanya
tebalnnya lebih tebal daripada kulit jangat. Lapisan ini akan mengikat kulit
secara longgar terhadap jaringan di bawahnya.

9
2.2 FUNGSI KULIT
Kulit memiliki berbagai fungsi yaitu :
a. Pengatur panas atau termolegulasi
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini dapat dipertahankan karena penyesuaian antara panas
yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur
panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh,
karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum lanjutan atau medula
oblongata. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
b. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat zat tertentu, terutama zat zat yang larut
dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada
krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit
pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara
kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes
melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke
berbagai organ tubuh lainnya.
c. Pelindung jaringan
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan
jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari
kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
d. Tempat penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak. Kulit
berfungsi sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat
melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya
bekerja sebegai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit
merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

10
e. Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ragsangan pada ujung saraf di
dalam kulit berbeda beda menurut ujung saraf yang dirangsang.
Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di
dalam kulit terdapat tempat tempat tertentu, yaitu tempat peraba;
beberapa sensitif (peka) terhadap dingin beberapa, terhadap panas, dan
lain lain terhadap sakit.
f. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang
tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang
seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
g. Alat pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat zat sampah yang terdapat dalam keringat.
Keringat adalah pengeluaran aktif dari kelenjar keringat di bawah
pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam
dengan konsentrasi kira-kira dari yang ada dalam plasma.
h. Pembentuk vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kulit
atau integumen adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan
panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru paru, dan
sebagai kecil melalui tinja (feses) dan air kemih (urine). Panas dilepas
oleh kulit dengan berbagi cara, antara lain; (1) Dengan peguapan, jumlah
keringat yang dibuat tergantung dan banyaknya darah yang mengair
melalui pembuluh dalam kulit; (2) Dengan pemancar, panas dilepas pada
udara sekitarnya; (3) Dengan konduksi, panas dialihkan ke benda yang
disentuh , seperti pakaian; (4) Dengan pengaliran (konveksi), karena
mengalirnya udara yang telah panas, maka udara yang menyetuh
permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih tinggi. Inilah faktor
faktor yang harus diperhatikan bila ingin mendinginkan tubuh yang
terlampau panas, baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh

11
kulit dengan cara mengipas, mengusap badan. Atau merendam dalam air
dingin.
2.3 KEMAMPUAN MELINDUNGI KULIT TUBUH
Kulit adalah relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia
menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan
masuknya air ke dalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Kulit ari
(epidermis) menghalangi cedera pada susunan di bawahnya dan karena
menutupi ujung akhir saraf sensoris di dalam kulit jangat (dermis) maka
kulit mengurangi rasa sakit. Luka bakar merupakan luka pada jaringan
tubuh karena denaturasi protein jaringan ataupun zat kimia (asam, basa).
Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernapasan
dan saluran pencernaan. Gejalanya berupa sakit, bengkak, merah, melepuh
karena permeabilitas pembuluh darah meningkat. Tetapi luka bakar yang
hebat dapat pula mengancam jiwa karena sebagai berikut.
Syok hipovolemik. Volume darah menurun akibat permeabilitas
pembuluh darah meningkat, air, protein, dan mineral akan keluar ke tempat
luka bakar dan tubuh akan kekurangan cairan. Shok hipovolemik juga dapat
mengakibatkan anuri (produksi urine berhenti).
Infeksi. Terjadi bila epidermis pada luka bakar terkelupas. Jaringan
yang mati dan suasana basah merupakan tempat ideal bagi
berkembangbiaknya bakteri, sehingga infeksi luka bakar sering sulit diatasi.
Gangguan pernapasan. Terjadi bila asap atau racun panas terhisap
oleh paru paru, atau terjadi kerusakan pada saluran pernapasan yang
mengakibatkan gagalnya fungsi sistem pernapasan.
Parahnya luka bakar ditentukan oleh dua faktor yaitu:
a. Presentase luas bagian tubuh yang terbakar. Makin luas bagian tubuh
yang terbakar makin parah akibatnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel 1 berikut :

12
Kategori Luas tubuh yang terbakar
Ringan < 15 persen
Sedang 15 50 persen
Berat >50 persen

Tabel 1 Presentase luas bagian tubuh yang terbakar


b. Ke dalam luka bakar, di bagi menjadi tiga derajat yaitu :
Luka bakar derajat pertama. Apabila hanya permukaan luar epidermis
yang terkena. Contohnya, luka bakar matahari yang disebabkan oleh
terjemur cahaya matahari 2-8 jam. Gejalanya berupa sakit, merah
menjadi putih bila ditekan, dan bengkak tetapi tidak melepuh. Luka bakar
jenis ini bisa sembuh sempurna dalam waktu 3-4 hari dengan
terkelupasnya bagian kulit yang mati.
Luka bakar derajat kedua. Apabila bagian kulit yang sampai bagian
dalam epidermis dan bagian atas epidermis. Gejalanya kulit terasa sakit,
bengkak, merah, panas, dan melepuh. Penyembuhannya berawal dari
regenerasi jaringan epitel pada derivat epidermis. Misalnya folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea yang tidak mati.
Luka bakar derjat ketiga. Terjdi bila semua bagian kulit, yaitu
epidermis, dermis dan semua derivat epidermis mati terbakar. Luka bakar
derajat ketiga sering tidak melepuh. Rasa sakit berasal dari jaringan
subdermis, kulit menjadi merah dan bengkak. Tetapi kulit tidak berasa
bila diraba karena reseptor saraf telah rusak. Penyembuhan berlangsung
lama, terjadi jaringan parut yang hebat yang sering menimbulkan
penciutan kulit (kontraktur) setelah sembuh. Pertumbuhan kulit berasal
dari jaringan kulit sekitarnya.
2.4 FISIOLOGI TERMOREGULASI KULIT
Suhu Inti dan Suhu Kulit
Suhu jaringan bagian dalam tubuh (suhu inti atau core temperatur)
hampir selalu konsisten, berfluktuasi sepanjang hari dalam rentang sempit,
hanya sekitar 1F ( 0,6C) kecuali dalam keadaaan demam. Manusia
dapat terpapar pada suhu terendah 55F atau setinggi 130F dengan tetap

13
mempertahankan suhu inti mendekati konstan. Mekanisme yang
mengendalikan suhu tubuh menunjukan suatu sistem peraturan yang amat
baik, berbeda dengan suhu inti, kulit naik-turun dipengaruhi suhu
lingkungan. Hal ini penting karena salah satu fungsi kulit adalah
melepaskan panas ke lingkungan.
Suhu Tubuh Normal
Tidak ada nilai tunggal suhu yang dapat di anggap sebagai satu-
satunya suhu normal, karena pengukuran pada banyak orang normal
memperlihatkan berbagai variasi suhu pada berbagai keadaan dan aktivitas
sepanjang hari hari mulai dari kurang dari 97F (36C) sampai lebih dari
99F (37,5C) suhu normal rata-rata secara umum adalah antara 98,0F
samapai 98,6F (36,7C sampai 37C) bila diukur peroral dan kira-kira 1F
atau 0,6C lebih tinggi bila di ukur per rektal.
Suhu tubuh sedikit bervariasi pada kerja fisik dan pada suhu
lingkungan yang ekstrem., karena mekanisme pengaturan suhu tidak 100%
tepat. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh karena kerja fisik
yang melelahkan, suhu rektal akan meningkat sampai setinggi 101F-104F.
Sebaliknya ketika tubuh terpapar dengan suhu yang dingin, suhu rektal
dapat turun sampai di bawah nilai 96F.
Keseimbangan Produksi Panas Dan Kehilangan Panas
Bila laju pembentukan panas dalam tubuh lebih besar daripada laju
hilangnya panas, timbul kelebihan panas dalam tubuh dan suhu tubuh
meningkat. Sebaliknya, bila kehilangan panas lebih besar, suhu tubuh
menurun. Keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas serta
mekanisme yang mengatur masing-masing proses tersebut dijelaskan pada
bagian berikut.
Produksi panas
Produksi panas adalah produk tambahan metabolisme. Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju produksi panas (laju metabolisme tubuh) meliputi:
(1) laju metabolisme basal dari semua sel tubuh; (2) laju cadangan
metabolisme yang disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot
yang disebabkan oleh menggigil; (3) metabolisme tambahan yang

14
disebabkan oleh pengaruh troksin (dan sebagian kecil hormon lain seperti
hormon pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel; (4) metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh efek epinefrin, neonefrin dan perangsang
simpatis terhadap sel; (5) metabolisme tambahan yang disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila
tempertur sel meningkat.
Kehilangan panas
Sebagian besar produksi panas di dalam tubuh dihasilkan oleh proses
metabolisme pada organ dalam, terutama dalam hati, jantung, otak dan otot
rangka selama kerja. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ oleh
jaringan yang lebih dalam ke kulit, dimana panas hilang ke udara dan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, laju hilangnya panas ditentukan
hampir seluruhnya oleh dua faktor: (1) Seberapa cepat panas dapat
dikondusi dari tempat panas dihasilkan dalam inti tubuh ke kulit dan; (2)
Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit kesekitarnya.
Sistem penyekat tubuh
Kulit, sistem subkutan, dan terutama lemak dari jaringan subkutan
merupakan suatau penyekat panas dari tubuh. Lemak menyalurkan panas
hanya sepertiga kecepatan jaringan lain, bila tidak ada darah yang mengalir
dari organ internal yang panas ke kulit, daya penyekat yang dimiliki oleh
tubuh pria normal kira-kira sebanding dengan tiga perempat kali daya
penyekat pakaian biasa. Pada wanita, penyekat ini masih lebih baik.
2.5 JENIS-JENIS KULIT
Pada umumnya manusia dapat dikelompokan menjadi kulit normal,
kulit berminyak, kulit kering, dan kulit sensitive.
Kulit normal Kulit normal cenderung mudah dirawat kelenjar minyak
(sebaceous gland) pada kulit normal biasanya tidak bandel, karena
minyak (sebum)yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun
kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar
senantiasa bersih , kencang, lembut, dan segar. Jika tidak segera dibersihkan,
kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu tampilannya
pun tampak lelah.

15
Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar dan
bercahaya. Halus dan mulus. Tanpa jerawat, elastic, serta tidak terlihat
minyk yang berlebih, juga tidak kering. Jika tidak dirawat, kekenyalan
serta kelembaban kulit akan terganggu, terjadinya penumpukan kulit mati
dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Kulit berminyak. Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah
tropis karna pengaruh hormonal. Kulit berminyak biasa dijumpai pada
remaja putri 2 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang
mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak
(sebaceous glad) sangat produktif hingga tidak mampu mengontrol jumlah
minyak (sebum) yang harus dikeluarkan sebaceaous gland pada kulit
erminyak biasanya terletak di lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja
lebih aktif.
Kulit kering. Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan
bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek
yaitu tidak segar pada kulit. Dan kulitpun cenderung terlihat keriput. Kulit
kering memiliki kadar minyak ata usebum yang sangat rendah dan
cenderung sensitive, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu
mempertahankan kelembabanya.
Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti setelah mencuci
muka dan akan reda setelah dilapisi krim pelembab, kondisi kulit dapat
lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dan dingin kepanas atau
sebaliknya, garis atau keruta sekitar pipi, mata, dan sekitar bibir dapat
muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering.
Kulit sensitive. Kulit sensitive didasarkan atas gejala-gejala penambahan
warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan kulit sensitive biasanya lebih
tpis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa
menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf
pada kulit sensitive terletak sangat dekat dengan permukaan kulit jika
terkena allergen, reaksinyapun sangat cepat.
Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitive biasanya berupa bercak merah,
gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan

16
berdampak serius, warna kemerahan pada kulit sensitive disebabkan alergi
memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran darah kepermukaan
kulit berdasarkan sifatnya tadi, perawatan kulit sensitive ditunjukan untuk
melindungi kulit serta mengurangi dan menanggulangi iritasi.
Kulit sensitive seringkali tidak dapat diamati secara langsung diperlukan
bantuan dokter kulit ata dermatologi untuk memeriksanya dalam tes alergi-
imunologi. Dalam pemeriksaan alergi, biasanya akan diberi beberapa
allergen untuk mengetahui kadar sensitifitas kulit. Kulit sensitive memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: mudah alergi, cepat bereaksi terhadap allergen.
Mudah iritasi dan terluka, tekstur kulit tipis , pembuluh darah dan ujung
saraf berada sangat dekat dengan permukaan kulit sehingga kulit mudah
terlihat kemerahan.
Faktor-faktor yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitive antara lain.
Makanan yang pedas dan bumbu yang taja, kafein, nikotin, dan minuman
beralkohol, niasin atau vitamin B3, kandungan parfum danpewarna dalam
komestik, sinar ultraviolet dan gangguan stres. Kulit sensitive berbeda
dengan kulit reaktif meski tibul bercak kemerahan atau gatal-gatal akibat
gangguan komestik tertentu, belum tentu menjadi gejala atua tanda kulit
sensitf. Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya menandakan rekasi
ringan, yang akan hilang sendiri. Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi
sensitf apabila iritasi kemudian meluas dn sukar sembuh. Untuk
membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter kulit.
2.6 PERTOLONGAN DAN PENGOBATAN LUKA BAKAR
Untuk luka bakar yang hebat mencakup :
(1) Menjauhkan penderita dari kebakaran. Luka bakar dan zat kimia
seperti asam dan basa harus di siram air. Pakaina pakaian dari bahan
sintesis yang masih terbakar harus segera dilepaskan.
(2) Meningat luka bakar sering mengenai saluran pernafasan, ventilasi
paru-paru harus dipertahankan, bila perlu dilakukan peranfasan buatan
(3) Pemberian larutan infuse untuk mengatasi syoks
(4) Pembersihan luka-luka

17
(5) Pemberian tetanus toksoid dan antibiotika. Sebagian pertolongan
tersebut perludilakukan dirumah sakit.
Untuk luka bakar yang ringan :
(1) Luka bakar secepatnya dicelupkan kepada air bersih dingin, hal ini
dilakukan karena air dingin dapat menarik panas dari luka bakar,
sehingga mengurangkan luka bakar , mengurangi sakit juga dapat
mencuci luka bakar dari zat kimia
(2) Lepuh yang telah pecah ata diduga atau akan pecah harus dibersihkan ,
bila perlu dicuci dengan air dan sabun, kemudia luka diberi obat
misalnya jenis perak sulfadiasin
(3) Lepuh yang utuh tidak perlu dipecahkan karena pemecahan lepuh
akan mengundak infeksi
(4) Pemberian antibiotic
Penanganan luka bakar (1) Segera hilangkan sumber luka bakar (2)
Segera hambat dan hilangakn panas yang terserap kulit , misalnya dengan
mengalirkan bagian tubuh yang terbkar dengan air bersih, kurang lebih
selama 15 menit (3) Segera mencari pelayanan kesehatan
Indikasi rawat inap (1) Luka bakar pada wajah, tangan, daerah kemaluan
(2) Luka bakar terhadap zat kimia dan listrik (3) Menderita gangguan lain:
penyakit jantung, ginjal, diabetes (4) Luka bakar derajat 2 dengan luas
15% dan 10% pada anak dan lansia (5) Luka bakar drajat 3 denagn 10%.
2.7 PENYAKIT SISTEM EKSKRESI MANUSIA PADA KULIT
1. Biang Keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik remaja, atau orang tua.
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel sel
kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang
terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan
biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya
tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya,
anggota badan yang terkena biang keringat yaitu leher, punggung dan
dada.

18
Cara pencegahan : aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu,
jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika sudah
terlanjur terserah biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat.
apabila bintik-bintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah,
sebaiknya segera periksakan ke dokter.
2. Biduran
Biduran/urtikala/kaligata/liman disebabkan oleh udara dingin, alergi
makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya
bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. biduran pada
dasarnya dapat disembuhkan dan lamanya tiap orang berbeda, tergantung
jenis obat yang diberikan serta menghindari faktor penyebab timbulnya
biduran.
3. Jerawat (acne)
Masalah sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat, meskipun
tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya
jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang
mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi
minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran
atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini
hingga minyak yang keluar akan tertumpuk dan menjadi komedo. Jika
terkena bakteri acne, komedo akan menjadi jerawat.
Jerawat atau acne adalah suatu penyakit radang yang mengenai
susunan pilosebaseus yaitu kelenjar palit dengan folikel rambutnya.
Jerawat sangat umum terdapat pada anak-anak masa pubertas dan
dianggap fisiologis oleh karena perubahan hormonal. Timbunan lemak
di bawah kulit ini selain membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak
dipandang mata. Penderita umumnya mempunyai jenis kulit berminyak.
Kulit kasar akan semakin menjadi, pada kulit yang kurang memproduksi
minyak, seperti mereka yang termasuk kategori berkulit kering. Selain
perubahan hormonal, kesalahan memilih kosmetik juga dapat
menyebabkan timbulnya jerawat.

19
Kira-kira 90% remaja, wanita dan pria terkena jerawat dan biasanya
menghilang sebelum usia mencapai 20 tahun tetapi dapat pula
berlangsung terus. Perkecualian, jerawat juga sering dialami oleh
wanita dewasa yang menjadi akseptor KB dengan pil bahkan pada
wanita saat memasuki masa menopause. Jerawat timbul di daerah sebore
yaitu daerah kulit yang mengandung lebih banyak kelenjar palit di
daerah kulit yang lain. Daerah sebore terdapat pada daerah hidung, pipi,
dahi, dan dagu serta di dada dan punggung.
4. Komedo
Komedo adalah nama ilmiah dari pori-pori yang tersumbat. Komedo
merupakan sumbatan lemak yang asalnya dari produksi lemak tubuh kita.
Komedo sebagai bentuk permulaan jerawat berupa gumpalan massa atau
sebum yang tersumbat di dalam saluran susunan pilosebaseus. Sebum
adalah salah satu kelenjar minyak yang dihasilkan kelenjar kulit yaitu
kelenjar sebasea. Ketika sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang
berlebihan pada kulit tidak dibersihkan, maka sel-sel mati menumpuk di
kulit, minyak dipermukaan kulit kemudian menutup sel-sel kulit, maka
terjadilah penyumbatan. Bentuk komedo terdiri atas :
a. Komedo terbuka (black head), ditandai dengan (1) gumpalan
sebum terlihat seperti titik-titik hitam dipermukaan kulit. (2)
permukaan tidak tertutup oleh epitel kulit. (3) berhubungan langsung
dengan udara di luar sehingga terjadi oksidasi dan pigmentasi. Black
head yang berhubungan dengan udara di luar bersifat terbuka dan
dapat keluar sendiri.
b. Komedo tertutup (white head), ditandai dengan (1) massa sebum
terlihat seperti tonjolan putih kekuning-kuningan di bawah permukaan
kulit. (2) permukaannya tertutup oleh epitel kulit. (3) tidak
berhubungan dengan udara di luar. White head tidak dapat ke luar
sendiri karena tertutup oleh lapisan kulit tipis atau epitel.
5. Kanker kulit
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit dalam taraf abnormal.
Penyebab kanker kulit berbeda-beda. Kanker kulit paling umum terjadi

20
pada lapisan sel skuamosa, basal dan melanosit. Kanker kulit biasanya
tumbuh di epidermis (lapisan paling luar kulit), sehingga tumor
(benjolan) dapat terlihat dari luar, sehingga kanker kulit merupakan
jenis kanker paling mudah ditemukan gejalanya pada stadium awal.
Kanker kulit juga merupakan kanker yang paling sedikit resiko
kematiannya pada penderita, ini disebabkan karena kulit jarang dapat
mencapai organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal dan
batang otak pada manusia.
6. Kusta
Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit
granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas
dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak
ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada
kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tanda-tanda seseorang
menderita penyakit kusta antara lain: kulit mengalami bercak putih,
merah, ada bagian tubuh tidak berkeringat, rasa kesemutan pada anggota
badan atau bagian raut muka, dan mati rasa karena kerusakan saraf tepi.
7. Melasma

Gambar 4. Penyakit malesma


Melasma yaitu merupakan salah satu jenis hipermelanosis (kulit menjadi
berwarna lebih gelap atau hitam) di dapat pada kulit wajah dan kadang-
kadang pada leher. Penyebab dan mekanisme terjadinya hingga kini
masih belum jelas. Dapat terjadi katena gangguan fungsi hormon,
kosmetik, obat-obatan, kekurangan nutrisi tertent, gangguan fungsi hati,

21
faktor genetik, serta faktor-faktor lainnya. Sebagian besar kasus terjadi
pada saat kehamilan (50-70%) atau memakai kontrasepsi hormonal (7-
29%). Gejala yang muncul biasanya mengikuti 1 dari 3 pola di wajah
yang cukup simetris, yaitu pola sentrofasial meliputi pipi, dahi, bibir
ata, hidung dan dagu (63%), pola malar : pada pipi dan hidung (21%),
dan pola mandibular : meliputi ramus mandibula (16%).
8. Infeksi Jamur
Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh
segolongan jamur dermatofita (dermatofitosis), ragi Candida
(kandidosis kulit) dan jamur Malassezia furtur. Kelainan kulit karena
infeksi jamur sapat berupa :
Panu. Panu atau Pitriyasis versikolor merupakan salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai oleh bercak
yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung
kepada warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panu adalah
Candida albicans. Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia
belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita
berusia yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya
menyerang kulut di daerah yang menghasilkan banyak keringat.
Biasanya panu terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut,
kaki, ketiak, lipatan dada, muka dan kepala. Panu terutama ditemukan
di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian.
Kurap. Kurap merupakan dermatofitosis yang berupa infeksi kulit
berbentuk bulat-bulat besar dengan diameter 3 - 4 cm, pinggirnya
meninggi, dan berwarna merah sedang di bagian tengahnya bersisik
halus menimbulkan rasa gatal. Kelainan ini dapat terjadi pada anak-anak,
remaja hingga dewasa baik pria maupun wanita, kurap bisa menular.
Tinea pedis (athletesfoot). Tinea pedis adalah sejenis penyakit yang
disebabkan oleh jamur pada kaki terutama pada telapak kaki dan sela-
sela jari kaki. Tinea pedis banyak dijumpai pada pria dibandingkan pada
wanita. Gambaran klinis yang terlihat berbeda dari perlunakan kulit di

22
sela-sela jari, pertandukan yang berlebihan, reaksi eksim, gelembun-
gelembung sampai retak-retak kulit yang diiringi rasa sakit.

Gambar 5. Penyakit Tinea pedis


9. Psoriasis

Gambar 6. Penyakit Psoriasis


Psoriasis adalah penyakit kulit dimana siklus hidup sel-sel kulit sangat
cepat sehingga terbentuk sisik keperakan yang tebal dan gatal, kering
bercak merah. Gejala yang ditimbulkan adalah kulit kemerahan yang
terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari
penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh
(Limfosit-T).
10. Ringworm

Gambar 7. Penyakit Ringworm

23
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini
ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit, terasa sangat gatal
dan menyebabkan bekas jika sering digaruk.lingkungan yang lembab dan
hangat seperti kamar uap, sauna dan kolam renang adalah tempat yang
paling sempurna bagi jamur ringworm untuk berkembangbiak.
11. Scabies

Gambar 8. Penyakit Scabies


Scabies adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes
scabiei, yang termasuk dalam kelas
Arachnida. Tungau sarcoptesnya
berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau
bersifat mikroskopis. Penyakit ini mudah menular dari manusia ke
manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies disebabkan
oleh Sarcoptes scabiei, tungau ini berbentuk bundar dan mempunyai
empat pasang kaki. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum
korneum dan lusidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di
dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu
singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni Sarcoptes muda.
Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang
memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal.
2.8 DERIVAT KULIT
Derivat kulit terdiri dari rambut dan kuku.
1. Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali
pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia
minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit
kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormone
kelamin terutama androgen tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormone
tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu
folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran

24
pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat
dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang
vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.

Gambar 9. Bagian-bagian dari rambut


Bagian-bagian rambut:

a. Folikel rambut : saluran tempat tumbuhnya rambut yang


mempengaruhi dan menentukan bentuk dan ukuran rambut
b. Dermis : berada di bawah epidermis
c. Bulp : bongkol rambut yang mengandung pigmen, pembuluh darah,
papilla, dan folikel
d. Epidermis : lapisan terluar
e. Papila : menghasilkan sel-sel yang membuat rambut baru lebih kuat
f. Pigmen : menentukan warna rambut warna rambut
g. Kelenjar minyak : Fungsinya menghasilkan minyak yang berguna
untuk melumasi rambut dan kulit kepala
h. Kelenjar keringat : Fungsinya yaitu mengatur suhu tubuh dan
membantu mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh
i. Pembuluh darah
j. Akar rambut
k. Batang rambut

25
Rambut terdapat di seluru kulit kecuali telapak tangan kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora
dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut : (a) Rambut terminal ( dapat
panjang dan pendek) (b) Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut : (1) Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis
mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu
hidung (vibrissae) untuk menyaring udara. (2) Pengatur suhu (3)
Pendorong penguapan keringat (4) Indera peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
1. Fase pertumbuhan (Anagen) : Kecepatan pertumbuhan rambut
bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepala.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000
folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat.
2. Fase Istirahat ( Telogen) Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami
kerontokan 50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin. Pertumbuhan
rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormonseks (rambut
wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di control oleh H.
Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan oleh
kondisis Endokrin. Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada S. Cushing (wanita).
2. Kuku
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya
sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku
berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung kearah lateral dan
dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. Lempeng kuku
terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu
yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1
mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku

26
tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0
mm.

Gambar 10. Kuku


Lempeng kuku terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing
adalah : (a) Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian
proksimal (1/3 bagian). (b) Lapisan intermediet yang dibentuk oleh
matriks bagian distal (2/3 bagian). (c) Lapisan ventral yang dibentuk oleh
lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang mengandung keratin
lunak.
Bagian-bagian kuku :

1) Matriks kuku : merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


2) Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
3) Dasar kuku (nail bed) : merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5) Akar kuku (nail root) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
6) Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7) Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.

27
8) Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9) Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan materi sistem integumen yang telah dibahas sebelumnya,
jadi dapat disimpulkan bahwa :
Kulit merupakan suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks
dan memiliki berbagai fungsi yang vital. Fungsi kulit sebagai pelindung
terhadap cedera fisik, kekeringan, zat kimia, kuman penyakit, dan radiasi,
kulit juga berfungsi sebagai pengindera, pengatur suhu tubuh, dan kulit
mengatur peredaran darah. Kulit dibagi menjadi 3 lapisan ; kulit ari
(epidermis atau kutikula) dan kulit jangat (dermis atau korium) serta
hipodermis. Adapun derivat kulit yaitu rambut dan kuku.
Jenis kulit dikelompokkan menjadi : kulit normal, kulit berminyak,
kulit kering dan kulit sensitif.
Terdapat beberapa penyakit pada kulit diantaranya : biang keringat,
jerawat, biduran, komedo, kanker kulit, kusta, melasma, infeksi jamur,
psoriasis, ringworm, skabies.
3.2 SARAN
Penyusun berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan, karena itu tidak lain adalah kekeliruan penyusun. Untuk
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
meningkatkan penyusunan makalah berikutnya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, K. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Penerbit ALFABETA.


Tersedia [onilne] pada :

http://diwimothy.blogspot.co.id/2011/11/sistem-integumen.html. Akses :
Oktober 2017

Tersedia [onilne] pada :

http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/2010/10/sistem-integumen-kulit.html.
Akses : Oktober 2017

Tersedia [onilne] pada :

http://pharzone.com/materi%20kuliah/anfis%202/kulit.pdf. Akses : Oktober


2017

Tersedia [onilne] pada :

http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-
SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT). Akses : Oktober 2017

Tersedia [onilne] pada :

http://www.drmeu.com/2017/07/sistem-integumen-kulit-dan-derivatnya.html.
Akses : Oktober 2017

30

Anda mungkin juga menyukai