Klasifikasi Immunoglobulin
Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin, tiap kelas mempunya perbedaan
fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas
biologi berlainan. Ada 5 kelas immunoglobulin manusia yaitu : IgG, IgM, IgA,
IgE, dan IgD. Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara
rantai beratnya. Perbedaan ini disebut Isotip. Rantai berat IgG ditandai dengan
gamma, IgM disebut rantai M4, IgA disebut rantai alfa, IgE disebut rantai Epsilon,
dan IgD disebut rantai Delta.
Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-
masing dibentuk kira-kira 110 asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4
gugusan serupa itu dan tiap rantai ringan dibentuk oleh 2 gugusan tersebut.
Kemampuan suatu molekul antibodi untuk bergabung dengan antigen tergantung
pada suatu tempat yang disebut tempat pengikatan antigen (Fab). Disini suatu
sekuens asam amino membentuk konfigurasi yang merupakan pasangan dari
konfigurasi antigen. Sekuens ini berbeda pada masing-masing antibodi dengan
spesifitas. Sendiri-sendiri dan ditentukan oleh gen-gen variabel. Gugusan variabel
pada rantai ringan dan disebut VL dan VH. Tiap-tiap daerah ini mengandung
bagian-bagian yang mempunyai asam amino yang lebih bervariasi daripada yang
lain. Daerah ini disebut daerah hiper variabel dan merupakan tempat pengikatan
antigen. Bagian lain dari molekul antibodi tersebut mengandung sekuens satu
sama lain. Daerah-daerah tetap ini pada tiap-tiap molekul dari kelas antibodi
manapun, baik pada rantai ringan maupun berat, CL maupun CH. Gugusan tetap
ini menentukan aktivitas biologi tertentu dari molekul tersebut.
Adapun klasifikasi immunoglobulin antara lain di bagi menjadi :
1. Immunoglobulin sebagai rantai panjang
Immunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat
molekul. Masa paruh, dan aktivitas biologis yang berbeda.
a. Immunoglobulin G (IgG)
Merupakan antibodi dominan pada reaksi sekunder dan menyusun
pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan
satu-satunya antibodi yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu
immunoglobulin yang paling ditemukan pada bayi baru lahir.
IgG mempunyai sturktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari 2
rantai berat H dan 2 rantai ringan L. IgG rantai berat H dihubungkan oleh
ikatan sulfida, oleh karena itu omunoglobulin ini mempunyai 2 tempat
pengikatan antigen yang identik maka disebut bivalen.
IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat
molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari
seluruh jumlah immunoglobulin. IgG mempunyai 4 subkelas, masing-
masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan
jumlah sebagai berikut : (a) IgG1 40-70%, (b) IgG2 4-20%, (c) IgG3 4-
8%, (d) IgG4 2-6%.
Masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya
mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan mengikat komplemen
setiap subkelas juga tidak sama seperti IgG3>IgG1>IgG2>IgG4.
Sedangkan IgG4 tidak dapat komplemen dari jalur klasik maupun
internal.
b. Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi berukuran paling besar merupakan immunoglobulin yang
diproduksi pada awal respon imunitas primer. IgM terdapat pada semua
permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas lima unit L2
(masing-masing) hampir sama IgG) dan satu molekul rantai J(joining).
Berat molekul 900.000 yang mempunyai total sepuluh tempat pengikatan
antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10.
Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses
aglutinasi dan reaksi antigen antibodi lainnya serta penting juga dalam
pertahanan melawan bakteri dan virus. Menunjukkan afinitas yang
rendah terhadap antigen dengan determinan tunggal (hapten).
IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan
koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini
mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat. Antibodi IgM adalah
antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan
antibodi yang utama pada golongan darah secara utama.
c. Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin dengaan rantai berat alfa, terdapat pada cairan tubuh
dan permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran
pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering terpapar
mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu.
IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi
mikroorganisme.
Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam cairan/serum dan juga
merupakan immunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu,
saliva, dan air mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal, dan
genital. Fungsi immunoglobulin ini melindungi membran mukosa dari
serangan bakteri dan virus. Kehadirannya dalam kolostrum dapat
membantu sistem imun bayi yang baru lahir. Membatasi absorpsi antigen
yang berasal dari makanan.
Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) tersiri dari 2 unit H2 L2
dan satu molekul yang terdiri dari rantai J dan component sekresi.
Beberapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 L2
terdapat 2 subkelas yaitu : IgA1 dan IgA2.
d. Immunoglobulin D (IgD)
IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding
dengan immunoglobulin lain. Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3-
50 g per mil serum. Molekul IgD juga terdapat pada membran limfosit
B bersama dengan IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B.
Aktivitas biologi molekul-molekul IgE umunya tidak jelas, tapi kadang-
kadang aktivitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya trehadap
penisilin, toksin difteri dan otoantibodi tertentu.
e. Immunoglonulin E (IgE)
Bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, diantaranya reaksi
atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada
pasien akibat hipersensitifitasnya, misalnya : asma, bronchiale, renitis,
dan eksem. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam
keadaan aktif terikat dnegan sel khusus, sehingga tak berkeliling mencari
antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat terikat. Satuan dari IgE
aalan nanogram/ml.
Mengandung 2 rantai ringan kappa dan lamda dan 2 rantai berat
epsilon. Berat molekulnya 190.000 dalton dan mempunyai 4 gugus tetap.
IgE terdapat dalam serum manusia dengan konsentrasi rendah seklai,
kira-kira ng/dl-1. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi
dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamin dan
heparin.
2. Immunoglobulin sebagai rantai pendek
a. Antibodi Imun (Immunoglobulin)
Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan
bersifat spesifik artinya antibodi ini akan aktif jiga ada antigen yang
merangsang pembentukkannya sifat fisik-kimianya yang dipakai untuk
mengklasifikasi antibodi sebagai berikut : (a) kelarutannya dalam garam
dan solvens (b) mobilitas elektroforesis, (c) besar molekul, (d)
sedimentasi dalam ultrasentrifus.
Jenis antibodi imun menurut hubungan reaksinya dengan antigen : (a)
antitoksin, (b) aglutinin, (c) presipitin, (d) lisin, (e) opsonin, (f) antibodi
pelindung, (g) antibodi pengikat komplemen, (h) Ab blocking dan
non-prespitating.
b. Antibodi Alamiah
Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan
darah. Misalnya : Golongan darah A mempunyai antibodi A, golongan
darah B memunyai antibodi A, golongan darah AB mempunyai antibodi
O, dan golongan darah O mempunyai antibodi A dan AB.