Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SISTEM INTEGUMEN”

DISUSUN OLEH :
ILHAM RIVALDO
NIM : 2113201022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih
dan karunianya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Walaupun ada beberapa
halangan yang menggangu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat
mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna, terutama dengan materi tentang “Sistem
Integumen” sehingga di harapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun
pembaca lainnya bisa mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis berharap
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang
akan datang. Akhir kata dari penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita
semua.

Bangkinang, Juni 2022

(Penulis)

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2
A. Sistem Integumen..........................................................................................................2
1. Anatomi Sistem Integumen......................................................................................2
2. Komponen integumen...............................................................................................2
3. Fungsi integumen.......................................................................................................2
4. Kulit............................................................................................................................3
5. Kuku...........................................................................................................................6
6. Rambut.......................................................................................................................6
7. Fungsi Kulit................................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem intergumen merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pelindung
(proteksi), sensasi, regulasi suhu tubuh, penyimpan lemak dan air, dan sebagai peng
absorsi sinar ultraviolet dan obat – obatan dalam tubuh manusia. Kulit juga
merupakan organ tubuh terbesar yang membentuk 15 persen berat badan total
manusia. Kulit mempunyai 3 lapisan pembentuk kulit, antara lain adalah epidermis,
dermis dan jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.
Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan
sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan
3
yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh
karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan
kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan
kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi pada sistem integumen?
2. Bagaimana fisiologi pada sistem integumen?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum penulisan ini adalah agar perawat atau pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang sistem integumen.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Integumen

1. Anatomi Sistem Integumen


Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari
kulit dan beberapa derivatif kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku,
dan beberapa jenis kelenjar.
2. Komponen integumen
a. Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kgdan menutupi
area seluas 18 kaki persegi (1.67 m) pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
b. Epidermis adalah lapisan teratas, atau terluar yang tersusun dari jaringan
epitel.
c. Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat
epidermis dengan struktur yang ada di bawahnya.
d. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah salah satu bentuk spesialisasi kulit
yang hanya ditemukan pada manusia dan primata lainnya.
e. Rambut adalah spesialisasi kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia
saja.
f. Kelenjar kulit pada manusia meliputi, kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan
kelenjar mammae, yang merupakan bentuk modifikasi dari kelenjar keringat.
3. Fungsi integumen
a. Perlindungan.
Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan
cairan, dan dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang
terdapat pada kulit memberikan perlindungan selanjutnya terhadap sinar
ultraviolet matahari.

5
b. Pengaturan suhu tubuh.
Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit berfungsi untuk
mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
c. Ekskresi.
Zat berlemak, air, dan ion-ion, seperti Na+ diekskresi melalui kelenjar-
kelenjar pada kulit.
d. Metabolisme.
Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses sintesis
vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Dimulai dari sebuah molekul prekursor (dehihidrokolesterol-7) yang
ditemukan di kulit.
e. Komunikasi.
1) Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah
reseptor khusus yang mendeteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu,
sentuhan, tekanan, dan nyeri.
2) Kulit merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskular yang
penting dalam komunikasi.
4. Kulit

a. Lapisan:
1) Epidermis adalah bagian terluar kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan
epitel skuamosa bertingkat yang mengalami keratinitas; jaringan ini
tidak memiliki pembuluh darah; dan sel-selnya sangat rapat. Bagian
epidermis yang paling tebal dapat ditemukan pada telapak tangan dan
telapak kaki yang mengalami stratifikasi menjadi lima lapisan berikut :
a) Stratum basalis (germinativum) adalah lapisan tunggal sel-sel yang
melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit di bawahnya, dermis.

6
Pembelahan sel yang cepat berlangsung pada lapisan ini, dan sel
baru didorong masuk kelapisan berikutnya.
b) Stratum spinosum adalah lapisan sel spina atau tanduk, disebut
demikian karena sel-sel tersebut disatukan oleh tonjolan yang
menyerupai spina. Spina adalah bagian penghubung intraselular
yang disebut desmosom.
c) Stratum granosum terdiri dari tiga atau lima lapisan atau barisan sel
dengan granula-granula keratohialin yang merupakan prekursor
pembentukan keratin.
 Keratin adalah protein keras dan resilien, anti air serta
melindungi permukaan kulit yang terbuka.
 Keratin pada lapisan epidermis merupakan keratin lunak yamg
berkadar sulfur rendah, berlawanan dengan keratin yang ada
pada kuku dan rambut.
 Saat keratohialin dan keratin berakumulasi, maka nukleus sel
berdisintegrasi, menyebabkan kematian sel.

d) Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembuh cahaya dari sel-
sel gepeng tidak bernukleus yang mati atau hampir mati dengan
ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel.
e) Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25
sampai 30 lapisan sisik tidak hidup yang sangat terkeratinisasi dan
semakin gepeng saat mendekati permukaan kulit. (Epidermis tipis
yang melapisi seluruh tubuh, kecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, tersusun hanya dari lapisan basalis dan korneum.)
 Permukaan terbuka dari stratum korneum mengalami proses
pergantian ulang yang konstan atau deskuamasi.

7
 Ada pembaharuan yang konstan pada sel yang terdeskuamasi
melalui pembelahan sel di lapisan basalis. Sel tersebut bergerak
ke atas, ke arah permukaan, mengalami keratinisasi, dan
kemudian mati. Dengan demikian, seluruh permukaan tubuh
terbuka ditutup oleh lembaran sel epidermis mati.
 Keseluruhan lapisan epidermis akan diganti dari dasar ke atas
setiap 15 sampai 30 hari.
2) Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran
dasar, atau lamina. Membran ini tersusun dari dua lapisan jaringan ikat.
a) Lapisan papilar adalah jaringan ikat areolar renggang dengan
fibroblas, sel mast, dan makrofag. Lapisan ini mengandung banyak
pembuluh darah, yang memberi nutrisi pada epidermis di atasnya.
b) Papila dermal serupa jari, yang mengandung reseptor sensorik
taktil dan pembuluh darah, menonjol ke dalam lapisan epidermis.
c) Pada telapak tangan dan telapak kaki, papila yang ada sangat
banyak dan tinggi, jumlahnya sekitar 65.000/inci persegi
(10.400/cm).
d) Pola tonjolan dan guratan pada telapak tangan dan telapak kaki
pada setiap orang sangat unik dan mencerminkan pengaturan
papila dermal. Kegunaan guratan tangan adalah untuk
mempermudah penggenggaman melalui peningkatan friksi.

e) Lapisan retikular terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan


ini tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan
serat elastik. Sejalan dengan penambahan usia, deteriorasi normal
pada simpul kolagen dan serat elastik mengakibatkan pengeriputan
kulit.

8
f) Lapisan subkutan atau hipodermis (fasia superfisial) mengikat
kulit secara longgar dengan organ-organ yang terdapat di
bawahnya. Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang
beragam, bergantung pada area tubuh dan nutrisi individu, serta
berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf.
5. Kuku.

1) Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah lempeng pelindung yang
berasal dari perpanjangan epidermis ke dalam dermis.
2) Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak di atas dasar
kuku yang nutrisinya disuplai dari pembuluh darah.
3) Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan
kuku kira-kira 0,5 mm perminggu, lebih cepat di musim panas daripada
di musim dingin.
4) Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup
akar kuku. Hiponikium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung
lepas kuku.
5) Lunula (bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat
kutikel.
6. Rambut.

9
Rambut, atau pili, ada pada hampir seluruh bagian tubuh. Tetapi
sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau
tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini
tertanam dikulit kepala, alis, dan bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini
akan menggantikan posisi rambut vellus di area ketiak dan pubis (dan di
wajah laki-laki) sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.
1) Rambut berasal dari folikel rambut yang terbentuk sebelum lahir melalui
pertumbuhan dari epidermis ke dalam dermis.
a) Folikel rambut tubular membengkak pada bagian dasarnya,
kemudian membentuk bulbus rambut. Bulbus rambut ini kemudian
diinvaginasi suatu massa yang tersusun dari jaringan ikat renggang,
pembuluh darah, dan syaraf yang disebut papila dermal yang
memberikan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
b) Sel-sel bulbus rambut yang terletak tepat di atas papila disebut
matriks germinal rambut, dan analog dengan sel-sel stratum basalis
pada epidermis. Setelah mendapat nutrisi dari pembuluh darah pada
papila, sel-sel matriks germinal kemudian membelah dan terdorong
ke arah permukaan kulit untuk menjadi rambut yang terkeratinisasi
penuh.
2) Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang,
bagian di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut tersusun dari
tiga lapisan epitelium.
a) Kutikel, adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang
bersisik.
b) Korteks adalah lapisan tengah yang terkeratinisasi, membentuk
bagian utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah
pigmen beragam yang menentukan warna rambut.
c) Sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga
lapisan sel. Pertumbuhan medula buruk bahkan sering kali tidak
terjadi, terutama pada rambut pirang.
3) Otot arektor pili adalah pita tipit otot polos yang berhubungan dengan
folikel rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan ujung-ujung rambut
berdiri (“merinding”) dan mengakibatkan keluarnya sekresi kelenjar

10
sebasea. Setiap folikel rambut mengandung satu atau beberapa kelenjar
sebasea.
4) Pertumbuhan rambut bersifat siklik (siklus).
a) Ada periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat,
jika rambut telah mencapai batas pertumbuhan maksimal.
- Selama masa istirahat, bagian dasar rambut berubah menjadi
suatu massa terkeratinisasi menyerupai pentungan yang tetap
melekat pada folikel.
- Setelah masa istirahat, bulbus rambut yang baru terbentuk dari
bagian bawah massa yang lama. Rambut yang baru mendorong
keluar rambut yang lama, sehingga rambut lama menjadi
rontok.
- Di suatu saat tertentu 90% rambut kepala sedang tumbuh
dengan aktif, sedangkan 10% sisanya beristirahat.

b) Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan


kemudian memasuki fase istirahat selama 3 bulan sebelum rontok.
c) Rambut di tubuh tumbuh sepanjang kurang lebih 0,05 inci/minggu.
Sedangkan, rambut pada kulit kepala membutuhkan waktu sekitar 7
minggu untuk dapat tumbuh sepanjang satu inci.
d) Kebotakan adalah suatu deteriorasi folikel yang progresif.
Prevalensinya lebih besar pada laki-laki karena memiliki
karakteristik pengaruh genetik kelamin yang hanya akan muncul
jika hormon laki-laki ada dalam tubuh.
7. Fungsi Kulit
Kulit manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin
kelangsungan hidup secara umum. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai
berikut.
1) Fungsi proteksi: menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
misalnya: gesekan, tarikan, dan gangguan kimiawi yang dapat
menimbulkan iritasi. Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet,
dan infeksi dari luar (bakteri dan jamur). Bantalan lemak dibawah kulit
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, sedangkan
melanosit melindungi kulit dari sinar matahari.

11
2) Proteksi terhadap rangsangan kimia terjadi karena stratum korneum yang
impermeabel terhadap zat kimia dan air. Terdapat lapisan keasaman pada
kulit untuk melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Sebum
menyebabkan keasaman kulit berada antara Ph 5-5,6 yang berfungsi
sebgai pelindungan terhadap infeksi, jamur dan sel kulit yang telah mati
akan melepaskan diri secara teratur.
3) Fungsi absorpsi: kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan larut,
tetapi cairan yang mudah menguap akan lebih mudah diserap, begitu
juga yang larut dalam lemak. Sifat permeabilitas kulit terhadap O 2, CO2 ,
dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya
suatu kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan terjadi
melalui celah antar sel, menembus sel-sel epidermis, dan saluran
kelenjar.
4) Fungsi ekskresi: kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat
sisa metabolisme) dari dalam tubuh berupa Na, Cl, urea, asam urat, dan
amonia. Sebum berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum
mengandung minyak untuk melindungi kulit karena lapisan sebum
mengandung minyak untuk melindungi kulit dan menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak
dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
5) Fungsi persepsi: kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis untuk merangsang panas diterima oleh dermis dan subkutis,
sedangkan untuk rangsangan dingin terjadi di dermis. Perbedaan
dirasakan oleh papila dermis markel renfier yang terletak pada dermis,
sedangkan tekanan dirasakan oleh epidermis serabut saraf sensorik
memiliki jumlah yang lebih banyak di daerah erotik.
6) Fungsi pengaturan suhu tubuh: kulit berperan mengeluarkan keringat
dan kontraksi otot dengan pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang
cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).
Pada bayi dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi
ekstra cairan sehingga kulit bayi tampak endomentosa karena lebih
banyak mengandung air dan natrium.

12
7) Fungsi pembentukan pigmen: terletak pada lapisan basa dan sel ini
berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim
melanosom dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tiroksinasi
(meningkatkan metabolisme sel), ion Cu, dan O 2. Sinar matahari
mempengaruhi melanosom, pigmen yang tersebar di epidermis melalui
tangan-tangan dendrit, sedangkan lapisan di bawah oleh melanofag.
Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan
juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, dan keraton.
8) Fungsi keratina: sel basal akan berpindah keatas dan berubah bentuk
menjadi sel spinosum. Makin keatas, sel ini semakingepeng dan
bergranula menjadi sel granulosum. Selanjutnya, inti sel menghilang dan
keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus-
menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintesis dan generasi
menjadi lapisan tanduk yang berumur ± 14-21 hari. Selain itu juga
memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanisme
fisiologis.
9) Fungsi pembentukan vitamin D: pembentukan vitamin D berlangsung
dengan mengubah dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar
matahari, tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup hanya dari proses
tersebut, pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem intergumen merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pelindung
(proteksi), sensasi, regulasi suhu tubuh, penyimpan lemak dan air, dan sebagai peng
absorsi sinar ultraviolet dan obat – obatan dalam tubuh manusia. Kulit juga
merupakan organ tubuh terbesar yang membentuk 15 persen berat badan total
manusia.Kulit mempunyai 3 lapisan pembentuk kulit, antara lain adalah
epidermis,dermis dan jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat,
mahasiswa calon perawat atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui
bagaimana Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan Sehingga bisa menjadi acuan
untuk pembelajaran selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Tangerang selatan:Binarupa


aksara
Mubarak,wahit iqbal dan Ns. Nurul chayatin. 2007. Buku ajaran kebutuhan dasar
manusia:teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta:EGC.
Hidayat, A Aziz. 2008. Pengantar kebutuhan dasar manusia,aplikasi konsep dan proses
keperawatan. buku 1. Jakarta:salemba medika..
Bandiyah,siti. 2009. Keterampilan dasar praktek klinik keperawatan dan kebidanan.
Yogyakarta:Nuha medika

15

Anda mungkin juga menyukai