Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGIS KULIT

Dosen pengampu : Ns.Happy Indri Hapsari,M.Kep.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7 (S16A)

1. IIN SEKARSARI (S16027)


2. RIKA NILAMSARI (S16051)
3. YUDHISTIRA ADI PRATAMA(S16063)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016/2017

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini membahas Anatomi Fisiologis
Kulit
Dalam penyusunan makalah ini,penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan berbagai bantuan dari pihak tantangan itu bisa
teratasi.Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


baik dari bentuk penyusunan maupun materinya kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnakan makalah.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada


pembaca.

Surakarta, Desember 2016

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................

Daftar Isi .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Kulit ......................................................... 2


B. Fungsi Kulit................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 8

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Kulit adalah lapisan tubuh yang paling luar dan cukup sensitif terhadap

berbagai macam benda asing yang datang dari luar tubuh, yang menyebabkan

penyakit. Penyakit kulit bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya faktor

lingkungan dan pola tingkah laku sehari-hari. Lingkungan yang sehat dan bersih

akan membawa efek yang baik bagi kulit. Sebaliknya, lingkungan kotor yang

tidak terjaga kebersihannya bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai macam

penyakit (Faulkner, 2008)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kulit?
2. Bagaimana anatomi kulit ?
3. Apa fungsi kulit ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kulit.
2. Mengetahui fungsi-fungsi dari kulit.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Kulit

4
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan
proteksi terhadap organ-organ yang terdapat dibawahnya dan membangun sebuah
barrier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut
berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital.
Luas kulit orang dewasa 1,5 -2 m2 dengan berat kira-kira 15 % dari berat
badan manusia ,tebal bervariasi antara - 3 mm.,kulit sangat kompleks, elastis
dan sensitif bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras dan juga bergantung
pada lokasi tubuh.

1. Kulit dapat bergerak dan meregang tergantung pada :


a. Tebal kulit
b. Jumlah lipatan kulit
c. Elastisitas kulit
d. Perlekatan kulit dengan jaringan dibawahnya
e. Umur individu.

2. Lapisan Kulit
a. Epidermis
Terdiri dari 5 lapisan (stratum) berturut-turut dari atas ke bawah :
1) Stratum corneum
a) Lapisan paling luar terdiri dari sel-sel gepeng dan tidak berinti lagi,
sudah mati dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin.
b) Makin keatas makin halus dan lama-lama terlepas dari kulit berupa
sisik-sisik yang sangat halus.
c) Diperkirakan, tubuh melepaskan 50-60 milyar keratinosit
(korneosit) setiap hari.
2) Stratum lucidum
a) Hanya terdapat pada kulit yang tebal.
b) Mikroskop elektron menunjukkan bahwa sel-selnya sejenis dengan
sel-sel yang berada di stratum corneum.
3) Stratum garanulosum
a) Terdiri dari tiga sampai empat lapisan atau keratocytes yang
dipipihkan.
b) Keratocytes ini berperan besar terhadap susunan keratin di dalam
lapisan atas epidermis.
4) Stratum spinosum atau spongiosum
a) Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang
besarnya berbeda-beda, karena adanya proses mitosis.

5
b) Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan
inti terletak ditengah-tengah.
c) Diantara sel spinosum terdapat sel langerhans mengaktifkan
sistem imun

5) Stratum basale
a) Lapisan terdalam epidermis
b) 10-20 % sel di stratum basale melanin, sel warna untuk kulit
(pigmen).adalah melanocytes
c) Butiran melanin berkumpul pada permukaan setiap keratinocytes.

b. Dermis
1) Dermis membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan
dan struktur pada kulit. Lapisan ini tersusun dari dua lapisan yaitu :
a) Lapisan papillaris yaitu bagian yang menonjol ke epidermis
merupakan jaringan fibrous tersusun longgar yang berisi ujung
serabut saraf dan pembuluh darah.
b) Lapisan retikularis yaitu bagian di bawah lapisan papilaris yang
menonjol ke arah subcutan, lebih tebal dan banyak jaringan ikat.
c. Jaringan Subcutan.
Merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama
berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit
dan struktur internal seperti otot dan tulang. Jaringan subcutan dan jumlah
lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu
tubuh.
2. Kelenjar pada kulit
a. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea, berkaitan dengan folikel rambut ductus
kelenjar sebasea akan mengosongkan sekret minyaknya ke dalam
ruangan antara folikel rambut dan batang rambut.Untuk setiap
lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya
akan melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta
lentur.
b. Kelenjar Keringat
Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh.
Kelenjar ini terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. Hanya

6
glans penis, bagian tepi bibir (margo labium oris), telinga luar dan
dasar kuku yang tidak mengandung kelenjar keringat
1) Kelenjar Keringat diklasifikasikan menjadi 2 :
a) Kelenjar Ekrin
Ditemukan pada semua daerah kulit. Saluran
keluarnya bermuara langsung ke permukaan kulit.
Keringat dikeluarkan dari kelenjar ekrin sebagai
reaksi terhadap kenaikan suhu sekitarnya dan
kenaikan suhu tubuh.
b) Kelenjar apokrin
terdapat di daerah aksila, anus, skrotum dan
labia mayora. Kelenjar apokrin menjadi aktif pada
pubertas. Kelenjar ini memproduksi keringat yang
keruh dan diuraikan oleh bakteri sehingga
menghasilkan bau yang khas.
3. Rambut
Rambut terdiri atas akar rambut yang terbentuk dari dermis dan batang rambut
yang menjulur keluar dari dalam kulit. Rambut tumbuh dalam sebuah rongga yang
dinamakan folikel rambut. Proliferasi sel-sel dalam bulbus pili menyebabkan
pembentukan rambut.
Folikel rambut akan mengalami siklus pertumbuhan dan istirahat. Kecepatan
pertumbuhan rambut bervariasi, pertumbuhan rambut janggut berlangsung paling
cepat dan kecepatan pertumbuhan ini diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila
serta alis mata. Pada kulit kepala pertumbuhan rambut biasanya 3 mm perhari.
Fase pertumbuhan (anagen) dapat berlangsung sampai selama 6 tahun untuk
rambut kulit kepala, sementara fase istirahat (telogen) kurang lebih selama 4
bulan.Selama fase telogen, rambut akan rontok dari tubuh.
3. Kuku
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum corneum) yang
menebal. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku
(nailroot), bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari
disebut badan kuku (nailplate) dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang

7
bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan tumbuh kira-kira 1
(satu) mm perminggu.

B. Fungsi Kulit
1. Perlindungan (proteksi)
Kulit melindungi tubuh dari segala pengaruh luar, misalnya bahan
kimia, mekanis, bakteriologis dan lingkungan sekitarnya yang senantiasa
berubah-ubah. Fungsi proteksi ini terutama dilakukan oleh stratum
corneum, dalam hal ini juga dimungkinkan karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis
2. Sensibilitas atau fungsi sensori
Ujung reseptor saraf berupa mekanoreseptor yaitu sel Merkel di
epidermis, korpuskulus Meissners di stratum papillare, dan korpuskulus
paccinian di jaringan subkutan serta ujung serabut saraf bebas (free nerve
endings (nyeri, tekanan dan reseptor temperatur). Korpus Meisners
reseptor yang terdapat pada kulit tidak berambut (banyak diujung jari dan
bibir) untuk mendeteksi objek yang sangat ringan dan vibrasi dengan
frekuensi rendah. Sel Merkel terdapat didaerah dimana terdapat korpus
Meisners berfungsi untuk melokalisasi sensasi raba pada daerah
permukaan tubuh dan menentukan teksture benda yang dipegang.Korpus
Paccini berperan penting untuk mendeteksi vibrasi.
3. Keseimbangan air
Stratum corneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan
dengan demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang
berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban
dalam jaringan subkutan. Bila kulit mengalami kerusakan misalnya pada
luka bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang
dengan cepat.
4. Pengaturan suhu (thermoregulator)

8
Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil
metabolisme makanan yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang
terutama lewat kulit.
5. Fungsi respons immun
Beberapa sel dermal (sel langerhans, interleukin-1 yang
memproduksi keratinosit dan sub kelompok limfosit T) merupakan
komponen penting dalam sistem immun.
6. Sistem immun lokal
a. SALT (skin associated lymphatic tissue).
b. MALT (mucosa associated lymphatic tissue).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kulit merupakan organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh dan
organ terberat juga terbesar dari tubuh.Kulit tersusun dari tiga lapis: epidermis ,
dermis dan jaringan subkutan .
Terdapat berbagai macam fungsi kulit , antara lain : sebagai perlindungan infeksi
bakteri dan benda asing lainnya dan sebagai pengatur suhu tubuh .

9
DAFTAR PUSTAKA

Davenport, Joan. Patient Assessment : Integumentary System Chapter 51.

Physical Assessment - Chapter 2 Integumentary System.

10

Anda mungkin juga menyukai