Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INTEGUMEN DAN DERIVATNYA

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan

Dosen Pengampu : Shofwatun Nada M.Pd

Kelompok 2 ( dua )

Disusun oleh:

Muhammad Is’raj Adnan Rivaldo (1708106061)

Fidia Didah (1708106069)

Suwarinah (1708106072)

Muhamad Al Furqoni (1708106074)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


TADRIS IPA-BIOLOGI
Semester 3
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang merupakan
Tuhan semesta alam dan telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga
dapat menyelesaikan makalah Struktur & Perkembangan Hewan yang berjudul “Sistem
Integumen dan Derivatnya” tepat waktu.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa ajaran islam dari zama jahiliyah hingga zaman modernisasi seperti sekarang ini.

Makalah berjudul “Sistem Integumen dan Derivatnya” ini dibuat untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Ibu Shofwatun Nada M.Pd kepada para mahasiswanya dengan
tujuan supaya kita dapat belajar tentang apa yang telah diperintahkan oleh dosen
pengampu kepada kami.

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Shofwatun Nada M.Pd dan semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami
butuhkan demi membenahi segala kekurangan itu.

Semoga apa yang telah kita pelajari dan kita tuliskan dapat bermanfaat baik di
dunia maupun di akhirat. Aamiin Ya Rabbal A’lamin..

Cirebon, 24 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................iii
B. Rumusan Masalah ...........................................................................iii
C. Tujuan ...............................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Jaringan Integument …………………………………. 1
2. Kulit ………………………………………………………………. 3
3. Rambut …………………………………………………………… 6
4. Bulu ....................................................................................................8
5. Kuku .......................................................................................... 10
6. Sisik ........................................................................................... 13
7. Tanduk …………….................................................................... 14
8. Kelenjar ...................................................................................... 14

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Integumen merupakan sistem organ yang melindungi dan juga merupakan
sistem organ terbesar yang meliputi kulit, rambut, sisik, bulu, kuku, kelenjar keringat
maupun produknya yaitu keringat dan lendir, atau dapat disebut juga sebagai derivat
integumen. Kata Integumen berasal dari bahawa Latin “Integumentum” yang berarti
sebagai “penutup”.
Pada dasarnya, kulit merupakan lapisan terluar yang dapat ditemukan pada bagian
luar suatu jaringan yang berfungsi menutupi serta melindungi bagian permukaan tubuh,
kulit juga merupakan organ yang membungkus rata semua bagian luar tubuh yang juga
berfungsi sebagai pelindung tubuh akan adanya bahaya seperti bahan kimia.
Kulit berguna sebagai alat peraba dan memiliki susunan saraf yang tersusun secara
halus. Kulit dapat dibedakan menjadi 3 lapisan kulit diantaranya ialah Epidermis, Dermis,
dan Hipodermis.
Pada setiap hewan pasti mempunyai sistem integumen yang berbeda serta khas
dengan fungsi yang berbeda namun disisi lain juga mempunyai banyak persamaannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Sistem Integumen ?


2. Apa saja struktur dan Fungsi dari kulit ?
3. Apa saja macam-macam kulit ?
4. Apa yang dimaksud Pigmentasi kulit ?
5. Apa saja derivat-derivat kulit ?
6. Apa saja kelainan yang terdapat pada Sistem Integumen ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Integumen


2. Untuk mengetahui Struktur dan Fungsi dari kulit
3. Untuk mengetahui berbagai macam kulit
4. Untuk mengetahui apa itu Pigmentasi Kulit
5. Untuk mengetahui derivat-derivat kulit
6. Untuk mengetahui kelainan pada Sistem Integumen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Integumen

Integumen berasal dari bahasa Latin “Integumentum” yang berarti “Penutup”.


Sistem integumen ialah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, serta
menginformasikan tentang hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem Integumen merupakan sistem organ yang melindungi dan juga merupakan
sistem organ terbesar yang meliputi kulit, rambut, sisik, bulu, kuku, kelenjar keringat
maupun produknya yaitu keringat dan lendir, atau dapat disebut juga sebagai derivat
integumen.
Sistem Integumen ialah suatu sistem yang memiliki banyak variasinya, sehingga
struktur penyusunnya mempunyai fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen juga
terdiri dari kulit dan derivatnya, yang mana kulit sebenarnya merupakan lapisan utama
yaitu epidermis dan dermis, sedangkan derivatnya adalah struktur yang tersusun secara
embriogenetik berasal dari salah satu ataupun kedua lapisan dari kulit yang sebenarnya.

B. Struktur dan Fungsi Kulit

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit juga sangat sensitif terhadap
pengaruh dari lingkungan sekitar misalnya panas matahari, debu, dan juga asap atau
polusi. Pada vertebrata struktur kulit dibagi menjadi 3 yaitu :
1). Epidermis, merupakan lapisan teluar yang terdiri dari jaringan epitel berlapis
. banyak, mengandung pigmen sel yang dapat memberi warna pada
kulit . serta berfungsi melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar
matahari . dan tersusun atas :
- Stratum korneum, disebut juga lapisan bertanduk, karena tersusun atas sel-sel mati
. berbentuk pipih dan penuh dengan keratin. Keratin yaitu suatu
. protein yang bersifat tahan terhadap air, jadi lapisan ini
merupakan . penutup tubuh alami yang bertugas melindungi
jaringan yang lebih . dalam dari kehilangan air. lapisan ini
selalu mengelupas namun . secara berulang kali
diganti oleh sel-sel yang lebih dalam.
- Stratum Lucidum, tersusun dari sel gepeng yang tidak memiliki inti serta
mengandung . pigmen. Lapisan ini tampak lebih terang
disebabkan akumulasi dari . molekul keratin
- Stratum Granulosum, tersusun dari 2 sampai 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma
kasar . serta mempunyai inti.
- Stratum spinosum, tersusun atas beberapa lapis sel poligonal, protoplasma jernih
- Stratum basal. tersusun dari sel-sel yang berbentuk kolumna & sebagai
pembentuk . melanin.

2). Dermis, tersusun atas jaringan ikat, dan terdiri dari dua daerah utama yaitu papilar
dan . retikular. Terletak pada bagian bawah epidermis, dan
mangandung akar . rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak,
kelenjar keringat, dan ujung saraf. . Kelenjar keringat
akan menghasilkan keringat yang mengandung air, garam, . dan urea.
Tersusun atas :
- Stratum Papilaris, lapisan dermal paling atas, strukturnya tidak rata, dan bagian
bawah . papila ini nampak bergelombang. merupakan
bagian yang menonjol . ke epidermis dan memiliki jaringan
fibrous yang tersusun longgar . dan berisi ujung serabut
saraf dan pembuluh darah.
- Stratum Retikularis, bagian bawahnya menonjol ke arah subkutan, lebih tebal dan
. memiliki banyak jaringan ikat. Mengandung banyak arteri dan
vena, . kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan.

3). Hipodermis, terletak pada bagian bawah dermis dan banyak mengandung
lemak. . Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh . terhadap benturan, serta menahan
panas tubuh.

Fungsi Kulit :
Integumen dan derivat mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam tubuh meliputi :
1. Sebagai pelindung atau proteksi terhadap mikroorganisme, atau kehilangan
cairan tubuh,
2. Melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia,
3. Sebagai eksresi atau pembuangan sisa metabolisme melalui kelenjar keringat
misalnya pada mamalia,
4. Sebagai penerimaan stimuli dari luar tubuh, misalnya rasa gatal, panas, dan
dingin,
5. Untuk mengatur panas tubuh pada hewan mamalia dan aves dibantu oleh
adanya rambut dan bulu,
6. Pengaturan kadar garam dan cairan tubuh (Osmoregulasi)
7. Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan seperti lemak di bawah kulit
8. Sebagai tempat sintesis vitamin D

C. Macam-macam kulit

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Pada vertebrata, struktur kulit juga
dibagi menjadi :
1) Kulit tebal,

Dapat dijumpai pada telapak tangan dan telapak kaki. Menurut seseorang berkebangsaan
Scotlandia yaitu Henry Faudlus (1880), kulit dari telapak tangan mempunyai alur yang
selalu konstan polanya yang digunakan dalam dactiloscopy atau ilmu merajah tangan
(astrologi) dilihat dari penampang melintangnya tampak tidak merata dikarenakan adanya
papilla dermis yang menonjol ke epidermis. Kulit terbal terbentuk karena :
a. Terjadinya pembelahan mitosis pada stratum germinativum
b. Dilanjutkan dengan dorongan keluar sel-sel hasil pembelahan mitosis
c. Sel-sel yang terdorong keluar akan mengalami proses penandukan
(kornivikasi)
d. Kemudian, sel-sel yang telah mengalami penandukan akan terlepaskan

Lapisan kulit tebal mempunyai ketebalan sekitar 0,8 mm - 1,4 mm dan terdiri dari lapisan
epidermis, diantaranya :
- Stratum Germinativum, terdiri atas 2 lapisan yaitu Stratum basal & Stratum
Spinosum
- Stratum Granulosum
- Stratum Lusidum
- Stratum Korneum

Sedangkan lapisan dermisnya teridi dari :


- Stratum papilar, lapisan ini membentuk peronjokan-peronjokan ke bagian
epidermis yang juga disebut papila dermis.

- Stratum retikulare, sifatnya lebih padat daripada stratum papilar, juga memiliki
elemen seluler yang lebih sedikit dibandingkan lapisan diatasnya.

2) Kulit tipis
Kulit tipis meliputi seluruh bagian kulit kecuali pada telapak tangan dan kaki,
adapun kulit yang paling tipis ketebalannya ialah pada bagian kelopak mata dengan ukuran
ketebalan ± 0,5 mm, sedangkan yang paling tebal terdapat pada bagian punggung yaitu ± 5
mm.
Pada bagian kulit tipis biasa dijumpai antara lain berupa kelenjar keringat, kelenjar
lemak atau kelenjar minyak yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan
akar rambut.
Adapun struktur yang menyusun lapisan epidermis tipis yaitu terdiri dari :
- Stratum germinativum,
Disusun oleh epidermal stem cells, melanocytes, dan keratinocytes. Lapisan
ini merupakan lapisan epidermis paling bawah yang terbentuk dari jaringan ikat
longgar serta berbatasan langsung dengan dermis. Sel-sel yang sangat dominan
ialah sel-sel stem yang besar/ sel basale. Adapun dikarenakan aktifitas dari
melanocytes dapat menyebabkan kulit menjadi bewarna kecoklatan dan ada pula
Sel merkel yang banyak terdapat pada bagian yang kekurangan rambut, dan akan
mengeluarkan zat kimia yang peka terhadap sentuhan.

- Stratum Spinosum,
Merupakan lapisan epidermis yang paling tebal, serta tersusun atas berbagai
macam bentuk sel dari mulai bentuk polyhedral sampai kepada sel-sel yang
berbentuk tipis sehingga akan tampak berduri (spin). Dan juga ditemukan
keratinocytes yang aktif melakukan mitosis. Stratum basal dan spinosum disebut
lapisan malphigi yang bertanggung jawab dalam pergantian epidermal
keratinocytes.

- Stratum Granulosum,
Pada lapisan ini terdapat keratinocytes yang menggantikan stratum
spinosum. Karena pada saat sel tersebut mencapai lapisan ini, sel tersebut mulai
untuk membuat protein keratohyalin dan keratin dalam jumlah banyak.
Keratohyalin merupakan zat tanduk yang dapat menyebabkan kulit menjadi less
permeable. Sedangkan keratin merupakan bahan penyusun utama rambut dan kuku.

- Stratum Lucidum
Lapisan ini hanya dapat ditemukan pada kulit tebal (thick skin). Walaupun
lapisan ini berisi sel-sel tipis dan kekurangan organel serta nucleid, namun lapisan
ini mengandung keratin filament yang tebal dan plasma membran mengalami
penebalan akibat penyaluran protein non kreatin (infolokrin).

- Stratum Korneum
Lapisan ini dapat ditemukan di permukaan kulit, terdiri atas 15-10 lapisan
tipis (epitel pipih), sel mati, dan interloching cells. Lapisan ini disebut juga lapisan
tanduk (horny layer).
Adapun Tipe Sel yang dimiliki lapisan ini antara lain : Keratinocytes,
Melanocytes, Sel Merkel, Sel Langerhans.

a. Keratinocytes
Keratinocytes merupakan subtansi paling banyak dari sel-sel epidermis,
karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka
harus selalu digunakan. Pergantian sel-sel yang mengelupas akan dilakukan
oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal pada malam hari. dalam perjalanannya
menuju permukaan, Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen
dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum memakan waktu selama
20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari
basal ke korneum, akan diambil lima lapisan yang dapat diidentifikasi. Yaitu
antara lain: basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.

b. Melanocytes
Sel ini dapat ditemukan dari ujung saraf, bersifat memproduksi pigment
melanin yang dapat memberikan warna coklat pada kulit. Berbentuk silindris,
bulat dan panjang. Juga mengandung enzim tirosinase yang dihasilkan oleh
REG, kemudian enzim tirosinase tersebut akan diolah oleh Badan Golgi
menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke
dalam melanosomes, melanosomes akan berubah menjadi melanin. Enzim
tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet, akan menyebabkan melanin
meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam
lapisan stratum spinosum. serta pada akhirnya pigmen melanin akan
didegradasi oleh keratinocytes.

c. Sel Merkel
Sel ini banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut. Contohnya:
(fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Sel ini letaknya tersebar
pada lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.

d. Sel Langerhans
Disebut juga dendritic cells (Sel Dendrik) karena sering bekerja di daerah
lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Sel ini
dapat ditemukan sebanyak 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu,
sel ini juga banyak ditemukan pada bagian dermis tepatnya pada lubang mulut,
esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk memberikan
respon terhadap imun karena mempunyai antibodi
D. Pigmentasi Kulit

Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum germinativum


tepatnya di bagian epidermis. Adapun fungsi dari melanin adalah melindungi tubuh dari
bahaya sinar ultra violet. Berikut merupakan bagaimana cara terjadinya pembentukan
melanin :

1.    Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast,

2.    Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase yaitu darah yang membawa asam
amino  tyrosin.

3.    Tyrosin oleh enzim depaoksidase dengan bantuan sinar ultra volet yang kemudian diubah
menjadi melanin.
E. Derivat-Derivat Kulit

Kelenjar kulit
1. Kelenjar lendir (mukus)
Kelenjar lendir dapat dijumpai pada vertebrata jenis pisces dan amphibi.
Kebanyakan kelenjar lendir pada ikan memiliki sel tunggal. Lendir dari kelenjar ini dapat
membuat suatu lapisan pelindung di permukaan tubuh yang berperan untuk mengurangi
gesekan tubuh dengan air, serta dapat menghalangi mikroorganisme berbahaya. oleh
karena itu lendir selalu ditanggalkan dan selalu dibuat yang baru. Kelenjar lendir pada
amfibi bersifat multiseluler dengan bagian sekretorinya terbenam di dalam dermis. Selain
itu terdapat pula kelenjar bisa yang disebut kelenjar serous. Kelenjar ini menghasilkan zat-
zat toksik untuk menghalau lawannya.
2. Kelenjar bau
Kelenjar ini biasa ditemukan pada kaki kambing, rodentia, dan hewan karnivora.
Pada sigung (skunk) terdapat kelenjar bau di dekat anus, sedangkan pada ular, kelenjar ini
dapat ditemukan di dekat kloaka. Fungsi dari kelenjar bau adalah untuk komunikasi
intraspesies, seperti membatasi daerah/wilayah, untuk menarik lawan jenis, serta berguna
untuk pertahanan tubuh.
3. Kelenjar minyak
Kelenjar minyak ini merupakan kerlenjar yang terbatas dan hanya terdapat pada
mammalia serta biasanya berhubungan erat dengan rambut. Fungsi kelenjar minyak adalah
menggetahkan sebum yang berguna dalam pelumasan rambut dan lapisan tanduk kulit.
Adapun modifikasi kelenjar minyak yaitu berupa kelenjar serumen yang biasa ditemukan
pada telinga bagian luar dari mammalia. Selain itu, terdapat pula pada kelenjar tarsal
tepatnya di kelopak mata sebelah dalam dan kelenjar meiboom pada sudut-sudut mata.
Kedua kelenjar tersebut juga merupakan modifikasi dari kelenjar minyak. Serta fungsi dari
kelenjar minyak adalah menghasilkan minyak yang biasa menutupi kornea mata dan
berfungsi sebagai pelumas.
4. Kelenjar keringat
Kelenjar ini hanya dapat ditemukan pada mamalia. Pada manusia, kelenjar keringat
ini tersebar di seluruh permukaan tubuh, sedangkan pada mamalia lainnya seperti hewan
penyebarannya terbatas, mulai dari sekitar daerah telinga, bibir, kepala, punggung, jari
kaki, telapak kaki, sekitar anus, dan pada kelenjar susu.

5. Kelenjar susu
Kelenjar susu atau disebut sebagai glandula mammae hanya dimiliki oleh
mammalia. Kelenjar ini merupakan modifikasi dari kelenjar keringat. Kelenjar susu
terbentuk sepanjang garis susu, yang terentang dari ketiak sampai lipat paha. Berdasarkan
wilayah-wilayah di mana kelenjar susu tumbuh, dapat dibedakan kelenjar susu aksila
(ketiak), thorak (dada), abdominal (perut), dan inguinal (lipat paha).
Adapun Derivat Integumen secara spesifik yaitu :
1. Rambut

Rambut merupakan organ mirip benang yang tumbuh di bagian kulit hewan,
terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari
folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Adapun struktur mirip rambut yang
disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit, kecuali pada telapak
kaki, telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat adalah
permukaan dan bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya.
Susunan Rambut terdiri atas :
a. Shaft, yaitu rambut di permukaan kulit.
b. Akar rambut, yang tertanam di bawah kulit.
c. Folikel, pori-pori kulit yang dilalui rambut.
d. Papilla, ujung yang bertumbuh.
e. Medulla, Bagian tengah yang berlubang seperti selang.
f. Korteks, Bagian utama dari rambut.
g. Kutikula, lapisan keras.
h. Kelenjar minyak
i. Otot berekor, membuat rambut bisa berdiri.
j. Pembuluh saraf
k. Saraf.

2. Kuku

Kuku merupakan derivat epidermis yang berupa lempeng-lempeng zat tanduk dan
terdapat pada permukaan dorsal ujung jari tangan dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian
akar dan bagian badan. Dilihat dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat
bagian putih berbentuk bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula disebabkan
epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya
sehingga transmisi warna pembuluh darah kurang dipancarkan.Seperti halnya rambut,
kuku tersusun atas zat-zat mati, yaitu lapisan kompak dari epitel yang mengalami
pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur diatas kulit dasar kuku yang dikenal
sebagai hiponikium, yang melanjutkan diri ke epidermis yang meliputi permukaan ventral
jari-jari. Perluasan epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan kuku adalah
eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak kemerahan karena
warna darah yang berada di dalam kapiler di bawah kuku.
a. Struktur kuku, diantaranya :
1. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.Bagian kuku terdiri
dari:
2. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
3. Dinding kuku (nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas
4. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
5. Alur kuku (nail grove): merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
6. Akar kuku (nail root): merupakan bagian proksimal kuku
7. Lempeng kuku (nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingidinding kuku
8. Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
9. Eponikium (kutikula): merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinyamenutupi bagian permukaan lempeng kuku
10. Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(freeedge) menebal
b. Fungsi kuku yaitu :
1. Sebagai pelindung dari ujung jari yang lembut dan terdapat syaraf.
2. Memberi sensitifitas daya sentuh
3. Pada ujung jari, terdapat banyak reseptor yang berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan sentuh.

3. Sisik

Sisik secara umum berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai,
seperti pada ikan, ular atau kaki ayam.
Macam-macam sisik :
a. Sisik kosmoid
Sisik kosmoid merupakan sisik yang dianggap paling primitif, terdapat pada
osteichtyes. Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa
Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam
terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh
darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine).
Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam
sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari
sisik kosmoid sejati.
b. Sisik paleoniskoid
Terdapat pada bangsa ikan palaeoniscoidae. Relative tebal dan terdiri dari 3 lapisan
yaitu:
- lapisan ganoin
- lapisan kosmin
- lapisan tulang berlamela
c. sisik ganoid
Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae.
Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisanganoin terletak di antara
lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini memiliki bentuk belah ketupat, mengkilap dan
keras. Terdiri dari dua lapisan, yaitu :
- lapisan gonoin, terdapat pada sebelah luar dan tampak mengkilat.

- Tulang berlamela, terdapat pada lapisan sebelah dalam .


d. sisik leptoid
sisik ini biasanya memiliki bentuk bulat dan hanya tersusun atas satu lapisan
tulang, umumnya terdapat pada ikan teleoseei. Ada dua macam sisik leptoid yang
dibedakan dalam bentuknya :
- Sisik sikloid
- Sisik stenoid
e. sisik Palakoid
Sisik-sisik plakoid dapat dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya.
Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4. Bulu

Bulu terdapat pada bangsa aves, dan di anggap juga sebagai modifikasi dari sisik.
Pertumbuhan awal bulu sama seperti pertumbuhan awal sisik, dengan membentuk papilla
dermis pada permulaan.
Sebagian besar unggas mempunyai dua bentuk bulu dasar, yaitu : bulu luar (pluma, jamak
plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan bulu dalam (plumula, jamak
-e) yang berada di dalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung
memiliki bulu tipe yang lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut filopluma
(jamak~e). Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Bulu-bulu luar
yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai remiges, sementara bulu-bulu luar
yang tumbuh membentuk ekor disebut rectrices (tunggal: rectrix). Keduanya merupakan
bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan terbang.
5. Tanduk

Tidak semua tanduk terdapat zat tanduk, tanduk dibagi atas tiga macam:
a. Tanduk kosong (Hollow Horn)/ True Horn), terdapat seludang tanduk yang meliputi
suatu sumbu tulang, tidak pernah dilepaskan dan yidak pernah bercabang. Terdapat pada
jantan dan betina.
b. Tanduk Rambut, berasal dari rambvut yang berfusi. Contoh: Cula Badak. Cula tidak
bercabang dan tidak bisa dilepas.
c. Rangga (Antler), tanduk tajam dan bercabang-cabang, seperti tanduk Rusa, dapat
dilepaskan,
(Bahan ajar mata kuliah Perkembangan Hewan)
Tanduk adalah proyeksi yang berasal dari kepal yang lebat dari kulit keras. Tanduk banyak
mengandung keratin di dalmnya, protein Yng jug ada di rambut dan kuku manusia.

F. Kelainan pada Sistem Integumen

Kulit merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar.
Oleh karena itu sangat mungkin mengalami gangguan dan mengalami kerusakan.
Gangguan tersebut terutama berupa ganggauan mekanis, zat-zat kimia, dan
mikroorganisme. Beberapa gangguan pada kulit dan kuku antara lain: jerawat, impetigo,
dermatitis, dan onikomikosis.
1. Jerawat
Adalah suatu peradangan kelenjar minyak, terjadi biasanya mulai pada saat pubertas.
Jerawat yang umum disebut acne vulgari (jerawat vulgaris). Jerawat ini umumnya terjadi
pada individu berumur antara 14 – 25 tahun, diderita oleh hamper 80% anak muda. Namun
tidak sedikit orang dewasa yang menderita jerawat tersebut. Jenis jerawat yang lain adalah
acne cosmetika (jerawat kosmetik) yang disebabkanoleh pengguanaan make-up dan bahan
kosmetik lain dalam jangka lama.Pada masa pubertas kelenjar minyak pada kulit di bawah
pengaruh hormonandrogen tumbuh membesar dan meningkatkan produksi sebum, yaitu
berupa produk lipid kompleks. Di samping hormon androgen, ovarium dapat menstimulus
sekresi minyak kulit sama baiknya dengan hormon androgen. Jerawat terjadi terutama
padakelenjar minyak folikel, dimana kelenjar minyak membesar dan rambutnya
mengalami rudimenter. Folikel-folikel secara cepat ditempati koloni mikroorganismeyang
tumbuh dengan subur, karena lingkungan folikel kaya akan lipid. Bila ini terjadi, maka
kantung sel-sel jaringan ikat dapat rusak dan memindah sel-sel epidermal sehingga
terbentuk bekas luka yang tetap. Menghadapi jerawat harus hati-hati, perlu menghindari
memijat atau menggaruknya supaya tidak terjadi luka.

2. Impetigo
Adalah suatu infeksi permukaan atas kulit, disebabkan oleh stafilokoki atau streptokoki,
dan ditandai oleh binntil-bintil terisolasi yang mengeras kemudian pecah.Terjadi biasanya
di sekitar mulut, hidung, dan tangan. Peradangan terisolasi pada lapisan papila kulit,
melibatkan jaringan kapiler dan stratum korneum. Penyakit ini umumnya menyerang anak-
anak, dan dapat epidemik serius pada taman kanak-kanak.

3. Dermatitis
Adalah suatu peradangan kulit, ada beberapa jenis dengan penyebab yangberbeda-beda,
antara lain:
a. Dermatitis kronik, sering terjadi pada tangan atau kaki, dan terjadi karena
iritasiyang terus menerus. Ditandai oleh penebalan kulit, peradangan, dan pengelupasan.
Kadang-kadang disebabkan oleh pencucian tangan yang berlebihan atau oleh sisa sabun
atau deterjen yang berada di bawah cincin. Kadang-kadang disebabkan oleh infeksi jamur.
b. Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan oleh zat
kimiayang bersinggungan dengan kulit. Misalnya zat kimia yang keras, deterjen, atausabun
yang mengiritasi secara langsung. Dapat pula oleh suatu zat yang menyebabkan reaksi
alergi yang baru muncul setelah 5 – 6 hari setelah kontak. Penyebab utama dermatitis
kontak adalah racun sejenis tumbuhan menjalar, bahan kimia pada sepatu dan baju, rantai
arloji dari logam, salep antibiotik, dan bahan kosmetik.
c. Eksem, merupakan peradangan yang ditandai oleh melepuhnya kulit, kemerah-
merahan, keluar cairan dari peradangan ini, kerak, keropeng, rasa gatal, dankadang-kadang
mongering. Umumnya eksem terdapat pada tempat lekukan kulit,misalnya bagian
belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat beberapa macameksem, salah satu jenis yang
umum dermatitis atopik, yaitu peradangan kulit yangdisertai rasa gatal disebabkan oleh
alergi.
d. Dermatitis eksfoliatif, merupakan jenis dermatitis yang ditandai dengan adanya
pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan rontoknya rambut. Seluruh
e. permukaan kulit berwarna merah, berkerak, dan menebal. Pada banyak kasustidak
diketahui penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi mengikuti suatu efek samping dari
obat.
f. Dermatitis seboreik, merupakan jenis dermatitis yang ditandai oleh pengerakandan
peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit muka dan bagian tubuhyang lain. Pada
umumnya penyebabnya adalah ketombe.
g. Onikomikosis, merupakan peradangan kuku yang disebabkan oleh infeksi
jamur.Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang memiliki daya tahan
rendahterhadap infeksi,misalnya penderita diabetes atau pasien yang menggunakan
kortikosteroid atau obat hormonal yang lain. Onikomikosis disebabkan oleh sejumlah
jamur dan sering dihubungkan dengan paronisia

KESIMPULAN

Kesimpulan
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni
Mencakup :
1. ulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu
kulit tipis dan kulit tebal.
2. Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia.
3. Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya  terdapat pada bangsa aves,
dan di anggap sebagai modifikasi dari sisik.
4. Sisik, secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai,
seperti pada ikan, ular atau kaki ayam
5. Kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari.
6. Kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada
kulit ari dan berbentuk pori-pori halus.

  Sistem integument memiliki fungsi antara lain :


a. Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik,
kimia, atau suhu
b. Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
c. Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
d. Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin  D.
e. Sebagai sistem ekskresi dan absorpsi.
DAFTAR PUSTAKA

Sriyono,dkk.2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.


Suripto.1994. Diktat Kuliah Struktur Hewan. Bandung : ITB
Syamsuri,istamar.dkk.2007.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.htm
http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/SistemImun.pdf

________________________________________
[1] http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.html

[2] Suripto.1990. Diktat Struktur Hewan. Jurusan Biologi ITB. Bandung.


[3] Istamar syamsuri,dkk. 2007. Ipa Biologi. Malang : Erlangga.
[4] http://dinigriyaayu.multiply.com/journal/item/10

[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu

[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik

[7] Suripto.1990. Diktat Struktur Hewan. Jurusan Biologi ITB. Bandung


[8] Sriyono, dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi . Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.
[9] http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/SistemImun.pdf

Anda mungkin juga menyukai