Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANATOMI FISOLOGI

SISTEM INTEGUMENT (KULIT)

Nama : Siti Aulia Febrianti

Siti Fatimah

Kelas : X-POLI GIGI

Guru Bidang Studi : dr. Eko Handoyo S.

SMK KEPERAWATAN SINGA GEWEH

Program Keahlian Asisten Keperawatan

Kutai Timur 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “Anatomi Fisiologi Sistem Integument (Kulit)”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak


terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa,
saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang saya miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi Pendidikan.

Saya juga minta maaf atas kesalahan dalam penulisan makalah,


kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan makalah ini
agar lebih baik lagi.

Atas bantuan pembaca yang telah memberikan kritik dan saran,


saya mengucapkan terimakasih banyak.

Sangatta, November 2021

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………….. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………… 3

BAB III PEMBAHASAN


1. Anatomi Kulit Manusia……………………………………………………………………………. 4
A. Lapisan Kulit Manusia……………………………………………………………………….. 4
B. Fungsi Kulit Manusia…………………………………………………………………………. 5
C. Jenis-Jenis Kulit Manusia…………………………………………………………………… 6
D. Penyakit Pada Sistem Integument…………………………………………………….. 6

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….. 8

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integument. Sistem integument adalah sistem organ
yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus.

Sistem integument terdiri dari organ terbesar dalam tubuh dan kulit.
Sistem organ ini yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari
kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin-vitamin dan
hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostatis
dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integument. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit
terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit terluar), walaupun berasal dari
folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis . Serta pada kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, menggeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.

Anatomi kulit manusia terdiri dari beberapa organ, yaitu kulit, rambut,
dan kuku. Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan
memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan
dan rangsangan dari luar (Tranggono).

1
Secara alamiah kulit memiliki lapisan lemak tipis (layer) pada
permukaannya. Layer tersebut terutama berfungsi untuk melindungi kulit
dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit.

Anatomi permukaan; khususnya kulit, rambut, dan kuku memiliki fungsi


ekskresi. Yaitu sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap
kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan
suhu tubuh.

Anatomi rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya ujung rambut,


batang rambut dan akar rambut.

Kuku manusia merupakan organ luar yang memiliki fungsi tekan dan juga
estetika dan merupakan bagian anatomi kulit manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain :
1). Apa pengertian dari Sistem Itegument ?
2). Apa pengertian Lapisan Kulit Manusia ?
3). Apa Fungsi Kulit Manusia ?
4). Apa Jenis-Jenis Kulit Manusia ?
5). Apa saja Penyakit Pada Sistem Integumen ?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sitem Integument.
2). Mampu menjelaskan Pengertian Lapisan Kulit Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fungsi Kulit Manusia.
4). Mampu menjelaskan Jenis-Jenis Kulit Manusia.
5). Mampu menyebutkan Penyakit Pada Sistem Integumen.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem integument adalah sistem organ yang membedakan,


memisahkan, dan menginformasikan kita dari lingkungan sekitar. Sistem ini
seringkali merupakan bagian dari sistem organ terbesar yang mencakup
kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.
Sistem integument mampu memperbaiki dirinya sendiri apabila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara linkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh). Lapisan kulit dibagi menjadi 3 lapisan yakni epidermis,
dermis, dan subkutis (hypodermis).

Kulit terdiri atas tiga lapisan primer, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan
subkutan. Setiap lapisan memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing.
Selain itu, kulit memiliki tambahan struktur atau disebut turunan kulit yang
membentuk suatu integument. Pada manusia, turunan kulit mencakup
kuku, rambut, beberapa jenis kelenjar keringat dan sebasea.

Gambar 2.1 Anatomi Kulit (Standring, et al. 2016)

3
BAB III
PEMBAHASAN
1. ANATOMI KULIT MANUSIA
A. Lapisan Kulit Manusia
Secara anatomi, kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu : epidermis,
dermis, dan subkutis (subkutan).
1. Lapisan Epidermis
Adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri atas :
a. Stratum Corneum (Lapisan Tanduk) ; Terdiri atas beberapa lapis sel
yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak bewarna dan sangat dan sangat sedikit
mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, yaitu
jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap
bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk
memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
b. Stratum Lucidum (Lapisan Jernih) ; Berada tepat di bawah stratum
corneum. Merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin.
Lapisan ini tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum Granulosum (Lapisan Berbutir-butir) ; Tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk polygonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut.
d. Stratum Spinosum (Lapisan Malphigi) ; Sel berbentuk kubus dan
seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-
filamen kecil yang terdiri atas serabut protein.
e. Stratum Germinatiuom (Lapisan Basal) ; Adalah lapisan terbawah
epidermis. Di lapisan ini juga terdapat sel-sel melanosit yaitu sel yang
membentuk pigmen melanin (Tranggono).
2. Lapisan Dermis
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut.
Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
 Pars papilare. Yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.

4
 Pars retikulare. Yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah
subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya
serabut kolagen elastis dan retikulin.
3. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar,
berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hypodermis yaitu
membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur
panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan.
Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan
energi dengan cara memecah simpanan lemaknya (Wirakusumah).

B. Fungsi Kulit Manusia


Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa
fungsi (Dhody), diantaranya sebagai berikut:
1. Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh.
Kulit memiliki kemampuan untuk memilih bahan-bahan penting yang
diperlukan oleh tubuh, seperti mencegah bakteri penyakit dan zat kimia
yang masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, kulit juga dapat melindungi
tubuh dari bahaya lingkungan, seperti panas sinar matahari, benturan
fisik, dingin, hujan, dan angin dengan cara membentuk pelindung asam
kulit secara alamiah, juga berfungsi mengekskresi.
2. Fungsi proteksi (Dwikarya), terjadi karena beberapa hal:
Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum) menahan
dan menekan bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ
tubuh dari benturan.
3. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
Kulit berfungsi membantu menjaga agar suhu tubuh tetap optimal
dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas, lalu
keringat akan menguap dan tubuh akan terasa dingin kembali.
Sebaiknya, bila tubuh merasa kedinginan maka pembuluh darah dalam
kulit akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga panas tubuh akan tetap
tertahan.

5
4. Kulit menjaga kelembapan tubuh
Kelembapan dijaga dengan cara mencegah keluarnya cairan dalam
tubuh. Lapisan kulit bersifat kenyal, terutama pada bagian lapisan
tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Kulit juga
mempunyai daya mengikat air yang sangat kuat, yaitu mencapai empat
kali beratnya sehingga mampu mempertahankan teksturnya sendiri.
5. Kulit sebagai sistem saraf yang sensitive
Kulit memiliki sistem saraf yang sangat peka terhadap pengaruh atau
ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit.
Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi bila ada tanda-
tanda awal dari sistem saraf tersebut seperti rasa gatal dan kemerahan.

C. Jenis-Jenis Kulit Manusia


Ditinjau dari sudut perawatan (Wasitaatmadja), kulit terdiri atas 3 jenis,
yaitu :
1. Kulit Normal. Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak mengkilap
atau kusam, segar dan elestis dengan minyak dan kelembapan cukup.
2. Kulit Berminyak. Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan
kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam.
3. Kulit Kering. Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang
kurang atau sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena
banyak lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan
mudah terlihat kerutan.

D. Penyakit Pada Sistem Integument


Kulit merupakan bagian tubuh yang terluar sehingga kulit rentan sekali
terjadi gangguan, baik disebabkan oleh mikroorganisme, zat kimia, radiasi,
trauma, maupun sinar UV. Ada beberapa macam gangguan yang terjadi
pada kulit di antaranya adalah dermatis, akne dan infeksi jamur.
1. Dermatis
Dermatitis merupakan respons peradangan kulit akut/kronik
terhadap paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
Dermatitis dapat disebabkan oleh iritasi, reaksi alergi yang disebabkan
oleh pemakaian sabun, bahan-bahan kosmetik, obat-obatan dan zat

6
kimia. Tanda dan gejala dermatitis meliputi gatal-gatal, rasa seperti
terbakar, lesi kulit, edema yang disertai pengeluaran sekret.
2. Akne
Akne sering disebut dengan istilah akne vulgaris/jerawat. Akne
merupakan peradangan yang terjadi pada daerah folikel polisebasea.
Biasanya terjadi pada masa remaja. Akne dapat tumbuh di daerah
wajah, punggung dan dada. Penyebab akne meliputi factor
genetic,factor ras (orang berkulit bewarna lebih jarang terkena akne),
factor iklim (di daerah tropis lebih beresiko terkena akne karena di
daerah tropis lebih banyak terpapar UV, temperature dan kelembapan
memengaruhi aktivitas kelenjar sebasea), factor makanan, factor
hormonal, dan stress emosional. Tanda dan gejala akne meliputi erupsi
kulit yang dapat terjadi di wajah, punggung, dan dada; dan rasa gatal.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada kulit biasanya terjadi di daerah lipatan kulit tubuh
yang cenderung selalu lembap, seperti di antara jari, area genitalia,
lipatan paha, daerah di bawah payudara, ketiak. Penyebab terjadinya
jamur di kulit adalah penggunaan antibiotic, penggunaan obat
golongan kortikosteroid, penurunan sistem imun tubuh, dan linkungan
yang lembap.

7
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Secara anatomi, kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu : epidermis,
dermis, dan subkutis (subkutan).
2. Lapisan Epidermis adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri
atas ;
A. Stratum Corneum (Lapisan Tanduk) ; Terdiri atas beberapa lapis sel yang
pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak bewarna dan sangat dan sangat sedikit mengandung air.
B. Stratum Lucidum (Lapisan Jernih) ; Berada tepat di bawah stratum
corneum.
C. Stratum Granulosum (Lapisan Berbutir-butir) ; Tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk polygonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut.
D. Stratum Spinosum (Lapisan Malphigi) ; Sel berbentuk kubus dan seperti
berduri. Intinya besar dan oval.
E. Stratum Germinatiuom (Lapisan Basal) ; Adalah lapisan terbawah
epidermis.
3. Lapisan Dermis
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut.
Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
 Pars papilare. Yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
 Pars retikulare. Yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah
subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya
serabut kolagen elastis dan retikulin.
4. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar,
berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hypodermis yaitu
membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur

8
panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan.
5. Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi
(Dhody), diantaranya sebagai berikut:
A. Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh.
B. Fungsi proteksi (Dwikarya), terjadi karena beberapa hal:
Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum)
menahan dan menekan bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ
tubuh dari benturan.
C. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
D. Kulit menjaga kelembapan tubuh
E. Kulit sebagai sistem saraf yang sensitive
6. Ditinjau dari sudut perawatan (Wasitaatmadja), kulit terdiri atas 3 jenis,
yaitu :
A. Kulit Normal. Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak mengkilap
atau kusam, segar dan elestis dengan minyak dan kelembapan cukup.
B. Kulit Berminyak. Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan
kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam.
C. Kulit Kering. Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang
kurang atau sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena
banyak lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan
mudah terlihat kerutan.
7. Penyakit pada system integument
Ada beberapa macam gangguan yang terjadi pada kulit di antaranya
adalah dermatitis,akne dan infeksi jamur.
A. Dermatitiss merupakan respons peradangan kulit akut/kronik terhadap
paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
B. Akne sering disebut dengan istilah akne vulgaris/jerawat. Akne
merupakan peradangan yang terjadi pada daerah folikel polisebasea.
C. Infeksi jamur pada kulit biasanya terjadi di daerah lipatan kulit tubuh
yang cenderung selalu lembap, seperti di antara jari, area genitalia,
lipatan paha, daerah di bawah payudara, ketiak.

9
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Trian & Juliarti, 2015

Martini, FH. 2001. Fundamental of Anatomy and Physiologi.


Published by Prentic-Hall Inc. Upper Saddle River: New Jersey

Raven, P. Prof. dr. 2015. Atlas Anatomi. Djambatan. Jakarta

Sanders, T & Scanlon, VC. 2007. Essential of anatomy and Physiology.


By F.A. Davis Company

Syaifudin, H. Drs. B.A.C. 1997. Anatomi Fisologi. EGC. Jakarta. World


Book Encyclopedia Deluxe 2005, Word Book Inc. Chicago.

https://id.scribd.com/document/422491077/Makalah-Anatomi-
Fisiologi-Integumen

http://eprints.umm.ac.id/52916/4/BAB%20II.pdf

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/42249
1077/Makalah-Anatomi-Fisiologi-
Integumen&ved=2ahUKEwj6jqrD8LX0AhXHSmwGHReTArYQFnoECAY
QAQ&usg=AOvVaw33Qjj6DKJp7zqex8ofMoYO

10
11

Anda mungkin juga menyukai