Siti Fatimah
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………….. 2
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….. 8
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integument. Sistem integument adalah sistem organ
yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus.
Sistem integument terdiri dari organ terbesar dalam tubuh dan kulit.
Sistem organ ini yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari
kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin-vitamin dan
hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostatis
dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integument. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit
terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit terluar), walaupun berasal dari
folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis . Serta pada kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, menggeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Anatomi kulit manusia terdiri dari beberapa organ, yaitu kulit, rambut,
dan kuku. Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan
memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan
dan rangsangan dari luar (Tranggono).
1
Secara alamiah kulit memiliki lapisan lemak tipis (layer) pada
permukaannya. Layer tersebut terutama berfungsi untuk melindungi kulit
dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit.
Kuku manusia merupakan organ luar yang memiliki fungsi tekan dan juga
estetika dan merupakan bagian anatomi kulit manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain :
1). Apa pengertian dari Sistem Itegument ?
2). Apa pengertian Lapisan Kulit Manusia ?
3). Apa Fungsi Kulit Manusia ?
4). Apa Jenis-Jenis Kulit Manusia ?
5). Apa saja Penyakit Pada Sistem Integumen ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sitem Integument.
2). Mampu menjelaskan Pengertian Lapisan Kulit Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fungsi Kulit Manusia.
4). Mampu menjelaskan Jenis-Jenis Kulit Manusia.
5). Mampu menyebutkan Penyakit Pada Sistem Integumen.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit terdiri atas tiga lapisan primer, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan
subkutan. Setiap lapisan memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing.
Selain itu, kulit memiliki tambahan struktur atau disebut turunan kulit yang
membentuk suatu integument. Pada manusia, turunan kulit mencakup
kuku, rambut, beberapa jenis kelenjar keringat dan sebasea.
3
BAB III
PEMBAHASAN
1. ANATOMI KULIT MANUSIA
A. Lapisan Kulit Manusia
Secara anatomi, kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu : epidermis,
dermis, dan subkutis (subkutan).
1. Lapisan Epidermis
Adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri atas :
a. Stratum Corneum (Lapisan Tanduk) ; Terdiri atas beberapa lapis sel
yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak bewarna dan sangat dan sangat sedikit
mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, yaitu
jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap
bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk
memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
b. Stratum Lucidum (Lapisan Jernih) ; Berada tepat di bawah stratum
corneum. Merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin.
Lapisan ini tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum Granulosum (Lapisan Berbutir-butir) ; Tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk polygonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut.
d. Stratum Spinosum (Lapisan Malphigi) ; Sel berbentuk kubus dan
seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-
filamen kecil yang terdiri atas serabut protein.
e. Stratum Germinatiuom (Lapisan Basal) ; Adalah lapisan terbawah
epidermis. Di lapisan ini juga terdapat sel-sel melanosit yaitu sel yang
membentuk pigmen melanin (Tranggono).
2. Lapisan Dermis
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut.
Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
Pars papilare. Yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
4
Pars retikulare. Yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah
subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya
serabut kolagen elastis dan retikulin.
3. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar,
berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hypodermis yaitu
membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur
panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan.
Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan
energi dengan cara memecah simpanan lemaknya (Wirakusumah).
5
4. Kulit menjaga kelembapan tubuh
Kelembapan dijaga dengan cara mencegah keluarnya cairan dalam
tubuh. Lapisan kulit bersifat kenyal, terutama pada bagian lapisan
tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Kulit juga
mempunyai daya mengikat air yang sangat kuat, yaitu mencapai empat
kali beratnya sehingga mampu mempertahankan teksturnya sendiri.
5. Kulit sebagai sistem saraf yang sensitive
Kulit memiliki sistem saraf yang sangat peka terhadap pengaruh atau
ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit.
Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi bila ada tanda-
tanda awal dari sistem saraf tersebut seperti rasa gatal dan kemerahan.
6
kimia. Tanda dan gejala dermatitis meliputi gatal-gatal, rasa seperti
terbakar, lesi kulit, edema yang disertai pengeluaran sekret.
2. Akne
Akne sering disebut dengan istilah akne vulgaris/jerawat. Akne
merupakan peradangan yang terjadi pada daerah folikel polisebasea.
Biasanya terjadi pada masa remaja. Akne dapat tumbuh di daerah
wajah, punggung dan dada. Penyebab akne meliputi factor
genetic,factor ras (orang berkulit bewarna lebih jarang terkena akne),
factor iklim (di daerah tropis lebih beresiko terkena akne karena di
daerah tropis lebih banyak terpapar UV, temperature dan kelembapan
memengaruhi aktivitas kelenjar sebasea), factor makanan, factor
hormonal, dan stress emosional. Tanda dan gejala akne meliputi erupsi
kulit yang dapat terjadi di wajah, punggung, dan dada; dan rasa gatal.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada kulit biasanya terjadi di daerah lipatan kulit tubuh
yang cenderung selalu lembap, seperti di antara jari, area genitalia,
lipatan paha, daerah di bawah payudara, ketiak. Penyebab terjadinya
jamur di kulit adalah penggunaan antibiotic, penggunaan obat
golongan kortikosteroid, penurunan sistem imun tubuh, dan linkungan
yang lembap.
7
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Secara anatomi, kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu : epidermis,
dermis, dan subkutis (subkutan).
2. Lapisan Epidermis adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri
atas ;
A. Stratum Corneum (Lapisan Tanduk) ; Terdiri atas beberapa lapis sel yang
pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak bewarna dan sangat dan sangat sedikit mengandung air.
B. Stratum Lucidum (Lapisan Jernih) ; Berada tepat di bawah stratum
corneum.
C. Stratum Granulosum (Lapisan Berbutir-butir) ; Tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk polygonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut.
D. Stratum Spinosum (Lapisan Malphigi) ; Sel berbentuk kubus dan seperti
berduri. Intinya besar dan oval.
E. Stratum Germinatiuom (Lapisan Basal) ; Adalah lapisan terbawah
epidermis.
3. Lapisan Dermis
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut.
Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
Pars papilare. Yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
Pars retikulare. Yaitu bagian bawahnya yang menonjol ke arah
subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya
serabut kolagen elastis dan retikulin.
4. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar,
berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hypodermis yaitu
membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur
8
panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan.
5. Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi
(Dhody), diantaranya sebagai berikut:
A. Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh.
B. Fungsi proteksi (Dwikarya), terjadi karena beberapa hal:
Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum)
menahan dan menekan bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ
tubuh dari benturan.
C. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
D. Kulit menjaga kelembapan tubuh
E. Kulit sebagai sistem saraf yang sensitive
6. Ditinjau dari sudut perawatan (Wasitaatmadja), kulit terdiri atas 3 jenis,
yaitu :
A. Kulit Normal. Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak mengkilap
atau kusam, segar dan elestis dengan minyak dan kelembapan cukup.
B. Kulit Berminyak. Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan
kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam.
C. Kulit Kering. Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang
kurang atau sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena
banyak lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan
mudah terlihat kerutan.
7. Penyakit pada system integument
Ada beberapa macam gangguan yang terjadi pada kulit di antaranya
adalah dermatitis,akne dan infeksi jamur.
A. Dermatitiss merupakan respons peradangan kulit akut/kronik terhadap
paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
B. Akne sering disebut dengan istilah akne vulgaris/jerawat. Akne
merupakan peradangan yang terjadi pada daerah folikel polisebasea.
C. Infeksi jamur pada kulit biasanya terjadi di daerah lipatan kulit tubuh
yang cenderung selalu lembap, seperti di antara jari, area genitalia,
lipatan paha, daerah di bawah payudara, ketiak.
9
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Trian & Juliarti, 2015
https://id.scribd.com/document/422491077/Makalah-Anatomi-
Fisiologi-Integumen
http://eprints.umm.ac.id/52916/4/BAB%20II.pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/42249
1077/Makalah-Anatomi-Fisiologi-
Integumen&ved=2ahUKEwj6jqrD8LX0AhXHSmwGHReTArYQFnoECAY
QAQ&usg=AOvVaw33Qjj6DKJp7zqex8ofMoYO
10
11