Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIK


“SISTEM INTEGUMEN”

Disusun Oleh :
Mira Mar Atul M. 3311161007
Ellen Lydia K. 3311161019
Jesiana Agustine A. 3311161025
Lisa Cecilia 3311161041
Ancella Stefany 3311161044

FARMASI A

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Sistem integument merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada
tubuh. Integumen terdiri dari kulit beserta derivate-derivatnya yang terspesialisasi
seperti rambut, kuku, dan beberapa jenis kelenjar. Sistem integument adalah organ
yang membedakan, memisahkan, melindungi dan menginformasikan lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar. Kata
ini berasal dari bahasa Latin “integumentum”, yang berarti “penutup”. Sistem
integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi,
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air.
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat di luar jaringan yang
tersdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit
merupakan organ dengan permukaan paling luas yang membungkus seluruh bagian
luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung terhadap bahaya bahan kimia.
Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan
cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan
mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun
sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan
turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.

I.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?
2. Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3. Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4. Apa fungsi dari sistem integumen?
5. Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

I.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem integumen.
2. Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3. Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4. Mengetahui fungsi dari sistem integumen.
5. Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Sistem Integumen

Integumen berasal dari bahasa Latin yaitu “integumentum” yang berarti


penutup. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan makhluk hidup (manusia dan hewan) terhadap
lingkungan sekitarnya.

Sistem integumen terdiri dari kulit dengan struktur adneksa seperti rambut dan
glandula-glandula, hoof, kuku dan modifikasi lainnya terutama pada bagian epitelium
kulit. Kulit mempunyai peranan penting sebagai pelindung tubuh pertama terhadap
patogen atau mikroorganisme, mengurangi pengeluaran air dan elektrolit, membantu
mengatur suhu dan tekanan darah serta melindungi organ di bawahnya jika terjadi
trauma (Frandson et al., 2007).
Sistem integumen terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a. Kulit merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75
kg memiliki berat kulit  4,5 kg di mana menutupi area seluas 1,67m².
b. Kuku jari yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada
ordo primata.
c. Rambut adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
d. Kelenjar kulit yang meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringan, dan kelenjar
susu.
Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut :
a. Melindungi kulit tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan,
dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga
mengandung pigmen melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar
ultraviolet.
b. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada
kulit berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
c. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na.
d. Metabolisme di mana proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang
dilakukan di kulit dengan bantuan sinar matahari.
e. Komunikasi saat kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor
khusus yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga
merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam
komunikasi.

II.2 Anatomi dan Fisiologi Integumen (Kulit)


Kulit adalah selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi
utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Luas
kulit pada manusia rata-rata  2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan
lemaknya atau 4 kg tanpa lemak (Tranggono, 2007). Kulit terbagi menjadi dua lapisan
utama, yaitu epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan dermis
(korium, kutis, kulit jangat). Subkutis atau jaringan lemak terletak di bawah dermis.

Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh. Bagian


epidermis yang paling tebal yaitu berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak kaki
dan telapak tangan. Untuk lapisan epidermis yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter
terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Karena ukurannya yang tipis, jika
terluka biasanya mengenai dermis yang merupakan bagian setelah epidermis. Dermis
tersusun dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin. Serabut kolagen dapat
mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak (Tranggono, 2007).

Pada bagian dalam dermis terdapat epidermis adneksa-adneksa kulit. Adneksa


kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah bentuk dan
fungsinya, di mana terdiri dari folikel rambut, papila rambut, kelenjar keringat,
saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah,
serabut saraf, dan sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah
kulit (subkutis/hipodermis).
1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi


memberi warna pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan
oleh sinar matahari. Epidermis tersusun atas 5 lapisan utama, yaitu :

a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan
langsung dengan dermis di mana melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini
terjadi pembelahan sel yang sangat cepat di mana sel yang baru dibentuk akan
didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan
dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina merupakan
bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul
bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stratum ini
merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah protein keras dan
resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit yang terbuka. Namun
keratin yang terdapat pada epidermis merupakan keratin yang lunak yang
berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin yang ada pada kuku dan
rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi tubuh
terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena tersusun
dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin
yang bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap
kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu
stratum germinativum.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif di mana mengandung
pembuluh darah, limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke
permukaan dalam bentuk papillae. Lapisan ini dipisahkan dari epidermis dengan
adanya membran dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari dua jaringan ikat, yaitu
lapisan papilar dan lapisan retikular.
a. Lapisan Papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang dan
mengandung papilla dermis. Lapisan papilar merupakan jaringan ikat areolar
renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila dermal adalah
proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis. Pada lapisan papilar
terdapat pembuluh darah kapiler dan Korpus Meissner (Reseptor raba).
b. Lapisan Retikular
Lapisan retikular adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak
arteri, vena, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan (korpus
Paccini). Lapisan papilar dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan
elastis yang dapat menyebabkan kulit menjadi terasa elastis. Pada orang usia
lanjut serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
3. Subkutan (Hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak dan juga berisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.

II.3 Derivat-derivat Kulit

Kulit memiliki beberapa derivatif, yaitu :

1. Rambut

Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang
kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat, tertanam di
kulit kepala, alis dan bulu mata. Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah
terbentuk sebelum lahir. Rambut terdiri atas akar yakni bagian yang tertanam dalam
folikel, batang rambut yang berada di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut
disusun atas:
a. Kutikula yaitu lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
b. Korteks merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang
rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna rambut.
c. Sebuah medula yang terdiri dari dua sampai tiga lapis sel. Rambut di kulit kepala
tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki fase selama 3 bulan sebelum
rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan rambut
kepala butuh waktu 7 minggu untuk tumbuh 1 inci.

2. Kuku

Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis


ke dermis. Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas
kuku yang mendapat nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5
mm perminggu dan lebih cepat di musim panas. Bagian-bagian kuku antara lain
adalah akar kuku, badan kuku, kutikel, hiponikium, dan lunula.

Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah
area berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
3. Kelenjar Pada Kulit
 Kelenjar Keringat (Sudorifera)
Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:
a. Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak berhubungan dengan folikel
rambut. Sekresi kelenjar ini berguna mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan di aksila, areola payudara,
dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan anogenital pada masa
pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya
tidak berbau, namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar
apokrin seruminosa, terletak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar
siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae adalah
kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.

 Kelenjar Minyak (Sebasea)


Kelenjar ini mengeluarkan sebum yang dialirkan ke folikel rambut :
a. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin.
b. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel.
c. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana kulit menjadi
terinfeksi karena reaksi kelenjar minyak dengan bakteri menyebabkan kulit
menjadi meradang dan bernanah.
. BAB III
KESIMPULAN

Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi,dan menginformasikan makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari sistem ini pada manusia mencakup kulit, kuku, rambut, dan kelenjar kulit..

Sistem integumen memiliki berbagai fungsi antara lain :

a. Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia,
atau suhu
b. Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
c. Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
d. Fungsi metabolik, menyimpan energi melalui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
e. Ekskresi dan absorpsi
DAFTAR PUSTAKA

Tranggono, L. (2007). Buku Pegangan Ilmu pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai