Disusun Oleh :
Mira Mar Atul M. 3311161007
Ellen Lydia K. 3311161019
Jesiana Agustine A. 3311161025
Lisa Cecilia 3311161041
Ancella Stefany 3311161044
FARMASI A
PENDAHULUAN
I.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem integumen.
2. Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3. Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4. Mengetahui fungsi dari sistem integumen.
5. Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem integumen terdiri dari kulit dengan struktur adneksa seperti rambut dan
glandula-glandula, hoof, kuku dan modifikasi lainnya terutama pada bagian epitelium
kulit. Kulit mempunyai peranan penting sebagai pelindung tubuh pertama terhadap
patogen atau mikroorganisme, mengurangi pengeluaran air dan elektrolit, membantu
mengatur suhu dan tekanan darah serta melindungi organ di bawahnya jika terjadi
trauma (Frandson et al., 2007).
Sistem integumen terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a. Kulit merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75
kg memiliki berat kulit 4,5 kg di mana menutupi area seluas 1,67m².
b. Kuku jari yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada
ordo primata.
c. Rambut adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
d. Kelenjar kulit yang meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringan, dan kelenjar
susu.
Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut :
a. Melindungi kulit tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan,
dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga
mengandung pigmen melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar
ultraviolet.
b. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada
kulit berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
c. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na.
d. Metabolisme di mana proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang
dilakukan di kulit dengan bantuan sinar matahari.
e. Komunikasi saat kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor
khusus yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga
merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam
komunikasi.
a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan
langsung dengan dermis di mana melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini
terjadi pembelahan sel yang sangat cepat di mana sel yang baru dibentuk akan
didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan
dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina merupakan
bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul
bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stratum ini
merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah protein keras dan
resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit yang terbuka. Namun
keratin yang terdapat pada epidermis merupakan keratin yang lunak yang
berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin yang ada pada kuku dan
rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi tubuh
terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena tersusun
dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin
yang bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap
kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu
stratum germinativum.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif di mana mengandung
pembuluh darah, limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke
permukaan dalam bentuk papillae. Lapisan ini dipisahkan dari epidermis dengan
adanya membran dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari dua jaringan ikat, yaitu
lapisan papilar dan lapisan retikular.
a. Lapisan Papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang dan
mengandung papilla dermis. Lapisan papilar merupakan jaringan ikat areolar
renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila dermal adalah
proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis. Pada lapisan papilar
terdapat pembuluh darah kapiler dan Korpus Meissner (Reseptor raba).
b. Lapisan Retikular
Lapisan retikular adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak
arteri, vena, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan (korpus
Paccini). Lapisan papilar dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan
elastis yang dapat menyebabkan kulit menjadi terasa elastis. Pada orang usia
lanjut serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
3. Subkutan (Hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak dan juga berisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.
1. Rambut
Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang
kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat, tertanam di
kulit kepala, alis dan bulu mata. Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah
terbentuk sebelum lahir. Rambut terdiri atas akar yakni bagian yang tertanam dalam
folikel, batang rambut yang berada di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut
disusun atas:
a. Kutikula yaitu lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
b. Korteks merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang
rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna rambut.
c. Sebuah medula yang terdiri dari dua sampai tiga lapis sel. Rambut di kulit kepala
tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki fase selama 3 bulan sebelum
rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan rambut
kepala butuh waktu 7 minggu untuk tumbuh 1 inci.
2. Kuku
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah
area berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
3. Kelenjar Pada Kulit
Kelenjar Keringat (Sudorifera)
Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:
a. Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak berhubungan dengan folikel
rambut. Sekresi kelenjar ini berguna mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan di aksila, areola payudara,
dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan anogenital pada masa
pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya
tidak berbau, namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar
apokrin seruminosa, terletak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar
siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae adalah
kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.
a. Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia,
atau suhu
b. Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
c. Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
d. Fungsi metabolik, menyimpan energi melalui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
e. Ekskresi dan absorpsi
DAFTAR PUSTAKA
Tranggono, L. (2007). Buku Pegangan Ilmu pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.