NAMA : PUTRI
UNIT : KODAU
LAPORAN PENDAHULUAN
A. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMENT
1. KULIT
a. Definisi
Kulit merupakan organ tubuh paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7% keberadaan kulit memegang
peranan penting dalam mencegah terjdinya kehilangan cairan yang
berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga
akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti
gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman
(Weller, et al, 2015).
Sistem integument merupakan garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri,virus dan lainnya. Sistem integument merupakan
bagian sistem organ yang paling luas yang mencakup kulit, rambut,
kuku, kelenjar keringat. Kata ini berasal dari bahasa latin
“integumentum”, yang berarti “penutup” sesuai dengan fungsinya,
organ-organ pada sistem integument berfungsi menutup organ atau
jaringan dalam tubuh manusia dari kontak luar (Sherwood, Tortora &
Derrickson, 2017).
Menurut Andriyani, Triana & Juliarti, 2015 kulit terdiri dari tiga
lapisan :
Epidermis
Dermis
Hipodermis
1) Epidermis
Menurut (Sherwood, Tortora & Derrickson 2017)
epidermis berasal dari ekstoderm, terdiri dari beberapa lapis
(multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar.
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600 pm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 pm
untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut) selain sel-sel epitel. Epidermis juga tersusun atas 4
lapisan sel:
Keratinosit
Langerhans
Markel
Melanosit
2) Dermis
Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang terletak
dibawah epidermis, dan merupakan bagian terbesar dari kulit.
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-
kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
srektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar
kandung rambut, terus-menerus membelah dalam
membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel
disaluran kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95% kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm
dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang
paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki.
Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks
interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel (Djuanda, et
al., 2017).
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat,
memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar.
Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti
saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan,
tekanan, nyeri, panas dan dingin. Saraf perasa juga
memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat
merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut
atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di
kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma
atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yang menempel di
kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi
permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya
dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat
menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan di permukaan
kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan
keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid
mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5 sawar
asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam
menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai
jasad renik lainnya dipermukaan kulit. Keberadaan dan
keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan
dan di jaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian
kosmetika (Djuanda, et al., 2017).
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-
serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali
ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang,
karena fungsinya adalah membentuk jaringan-jaringan kulit
yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit. Berkurangnya
protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastid dan
mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang
menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan
gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran
penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat
menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat
tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti
yang dimiliki kulit ari (Djuanda, et al., 2017).
Didalam lapisan kulit jangat atau dermis terdapat dua
macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit
(Susanto dan Ari, 2013).
a) Kelenjar keringat
b. Fungsi kulit
1) Fungsi absorpsi
Kulit tidak dapat menyerap air, tetapi dapat menyerap
larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, oksigen,
karbondioksida. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, dan metabolism.
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel atau
melalui muara saluran kelenjar, tetapi lebih banyak yang
melalui sel-sel epidermis daripada melalui muara kelenjar
(Watson, 2018).
2) Fungsi ekskresi
Kulit berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan
yang keluar dari dalam tubuh dengan perantara 2 kelenjar
keringan, yakni kelenjar keringat sebaseae dan kelenjar
keringat (Watson, 2018).
3) Pengaturan suhu tubuh
Sistem pengaturan suhu dilakukan dengan melebarkan
pembuluh darah. Kulit akan mengeluarkan sejumlah keringat
dalam keadaan panas melalui pori-pori, panas
dalam tubuh dibawa keluar bersama keringat. Sebaliknya, jika
kondisi udara dingin, pembuluh darah akan mengecil.
Pengecilan pembuluh darah ini bertujuan untuk
menahan panas keluar dari tubuh yang berlebihan. Dengan
adanya sistem pengaturan ini, maka suhu tubuh akan selalu
dalam kondisi stabil (Susilo, 2019).
4) Pelindung
Kulit dapat melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa
tekanan dan gangguan yang bersifat kimiawi. Selain itu, kulit
juga dapat melindungi kita dari gangguan biologis seperti
halnya serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh
agar tidak kehilangan banyak cairan dan melindungi tubuh dari
sinar UV (Gibson, 2016).
5) Fungsi perabah
Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa
menangkap rangsangan beruupa suhu, nyeri dan tekanan.
Rangsangan tersebut akan disampaikan ke otak sebagai pusat
informasi sehingga dapat mengetahui apa yang dirasakan
(Gibson, 2016).
2. RAMBUT
3. KUKU
a. Definisi
Merupakan lempeng yang membentuk pelindung
pembungkus permukaan dorsal falang terakhir jaringan dan jari
kaki. Berdasarkan struktur dan hubungan dengan dermis dan
epidermis, pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar
lengkung dan sedikit miring terhadap permukaan pada bagian
proksimalnya.
Dasar kuku yang menandung lapisan-lapisan epidermis dan
dermis, di bawahnya mempunyai rabung memanjang. Disini
terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya banyak
mengandung fibril sitoplasma yang hilang pada tahap akhir
setelah menjadi homogen (berstruktur sama) lalu menjadi zat
tanduk, dan menyatu dengan lempeng kuku. Tidak pernah
dijumpai granula keratohialin di dalam sel matriks dan keratin
kuku. Pada lapisan kuku mengandung melanosit sehingga
lempeng kuku mungkin berpigmen pada ras hitam.
Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku
menghasilkan geseran lambat lempeng kuku di atas dasar
kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5 mm per minggu.
Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan daripada jari kaki
dan bila lempeng kuku dicabut paksa asalkan matriksnya tidak
rusak kuku akan tumbuh kembali.
b.
Struktur kuku
1) Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna
putih, didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering
tertutup oleh kulit.
2) Hyponychium : area stratum corneum yang menebal
berfungsi untuk melindungi kuku agar tidak menusuk
jaringan dibawahnya.
3) Eponychium (cuticle): merupakan dinding kuku bagian
proximinal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng
kuku. Kutikula merupakan jaringan yang melapisi nail plate
pada dasar kuku anda. Bagian ini berfungsi melindungi sel-
sel keratin baru yang muncul secara perlahan dari nail bed.
4) Akar kuku (Nail root): merupakan bagian proksimal kuku.
5) Dinding kuku (Nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
6) Alur kuku (Nail groove): merupakan celah antar dinding dan
dasar kuku, alur kuku yang terdapat disisi badan kuku
7) Lempeng kuku (Nail plate): merupakan bagian dari kuku
yang paling kelihatan. Nail plate merupakan bagian keras
yang anda lihat saat memperhatikan kuku jari.
8) Nail fold: merupakan kulit yang membingkai setiap nail plate
dari ketiga sisi.
9) Bagian proksimal kuku: bagian ke arah akar kuku
10)Bagian distal: bagian ke arah ujung kuku bebas
c. Fungsi kuku
1) Melindungi dari kotoran
2) Melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf.
3) Serta mempertinggi daya sentuh.
DAFTAR PUSTAKA