Anda di halaman 1dari 18

IO[HUOB [JBLOGZIZOB ]F]\JD FB\JNZDJB

Laporan Pendahulan

Untuk memenuhi tugas mata


kuliah Keperawatan Medikal Bedah
II

yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah, S.Kep., Ns M.Kep

Oleh :

Anggun Rury Pragawati

P17220191006

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D3 KEPERAWATAN LAWANG

Februari 2021
SISTEM INTEGUMEN

A. Definisi Sistem Integumen


Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini

terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ
pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia
dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri (self-repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh pertama

(pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).


B. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen
1. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan
penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia
dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan
mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi

perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan


seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit
membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan
lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Beberapa fungsi kulit utuk tubuh.
1) Kulit sebagai Alat Proteksi
Kulit bertugas menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
dari luar, gangguan kimiawi, gangguan yang bersifat panas, serta
gangguan infeksi (terutama kuman atau bakteri dan jamur).

2) Kulit sebagai Alat Ekskresi


Kelenjar-kelenjar kulit akan mengeluarkan zat sisa
metabolisme berupa keringat yang mengandung urea, natrium
klorida, amonia, serta asam urat melalui pori-pori yang ada.
Lapisan epidermis kulit manusia juga mensintesis vitamin D saat
terkena radiasi UV.

Terdapat suatu bentuk vitamin D3 yang disintesis dari turunan


kolesterol steroid di kulit dan akan aktif jika terpapar sinar
matahari. Bentuk ini disebut dengan cholecalciferol.
Cholecalciferol memiliki peranan penting untuk penyerapan
normal kalsium dan fosfor, yang dibutuhkan untuk kesehatan
tulang.
3) Kulit sebagai Indra Peraba
Salah satu fungsi kulit bagi tubuh manusia adalah sebagai indra
peraba. Ini karena epidermis, dermis, dan hipodermis mengandung

struktur saraf sensorik khusus yang mendeteksi sentuhan, suhu,


dan nyeri.
Reseptor ini lebih terkonsentrasi pada ujung jari, yang paling
sensitif terhadap sentuhan, terutama sel Meissner yang merespons
sentuhan ringan, dan sel Pacinian yang merespons getaran.
4) Kulit sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat
dan mengerutkan pembuluh darah.
Suhu tubuh diatur oleh suatu area di otak yang dikenal sebagai

hipotalamus. Hipotalamus meregulasi suhu tubuh dan


mengontrolnya dengan membuka dan menutup kelenjar keringat
serta otot yang berkontraksi.
5) Kulit sebagai Pembentuk Pigemen
Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal
kulit. Jumlah melanosit dan besarnya butiran pigmen (melanosom)
menentukan warna kulit seseorang.
Semakin banyak maka warna, kulit pun akan semakin gelap.
Paparan terhadap sinar matahari memengaruhi produksi

melanosom.
6) Kulit sebagai Media Penyambung Tulang dan Otot
Lapisan terdalam kulit disebut jaringan subkutan, hipodermis,
atau subkutis. Secara teknis, ini bukan bagian dari kulit tetapi
membantu menempelkan kulit ke tulang dan otot yang
mendasarinya.

7) Kulit sebagai Pelindung Tulang dan Otot


Sebagian besar hipodermis terbuat dari lemak, jaringan ikat, dan
elastin. Kadar lemak yang tinggi membantu melindungi tubuh dan
mencegah kita kehilangan terlalu banyak panas. Lapisan lemak
juga berfungsi untuk melindungi tulang dan otot.

Kulit dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis

(multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai kuit


luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 µm untuk kulit tebal
(kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 µm untuk kulit
tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain
sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin

sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,


hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating
hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen
melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak
melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang
berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap
pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak.

Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi


dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik
juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit
akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam.
Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan
demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran

cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.


2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit
T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans
terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali
partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin

bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit


displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang
mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan
kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya
mencegah kanker.

3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor


sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat
tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
➢ Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa
inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini

merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi


keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut
elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat
erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan &
kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang
tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan

tidak berinti.
➢ Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat

berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan


batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
➢ Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal
gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Pada membran sel terdapat granula lamela yang

mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja


sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing,
serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini
merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir
kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
➢ Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas
stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris
dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang

disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di


dalamnya terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel
spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
➢ Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling
bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen

basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat


melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers
prints.

Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat
dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar
keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan
dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi
dan obat- obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu

keringat yang mengandung 95 — 97 persen air dan mengandung beberapa


mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan
sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh
kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter
keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat
ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu,

pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan


cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada
setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu
banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar
apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini
dipengaruhi oleh hormon.
b. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk
ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.

Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3


mm. Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-
kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-
ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi
bagi lapisan dalam epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah


epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.
Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan
dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di
daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila
dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini

didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang


keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-
sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga
tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar
keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel,
asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan
ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis

dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai


pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini
tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan
tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas
serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks

(cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta


fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah ,
limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu,
melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari
dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas
untuk kulit. Komponen dermis meliputi:


Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
• Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah
putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.

Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan
kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.

Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi
terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.

Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan

memberikan nutrisi pada rambut.



Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
• Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.

Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal
ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
c. Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-
ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel

lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang


fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit
yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang.
Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan
energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh

darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan


permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-
organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang
kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat
di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam

jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang


sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga
kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang
disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh

kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal
jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula
epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali
terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang
akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang

nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai ke-6 janin
mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir
Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala.
Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih
kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila
dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar
terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai
“Terminal Hairs”.
Struktur Rambut

Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan


kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat
diseluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua
jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis
dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya
memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian
menurut letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang
ada di luar kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi
kandung

akar. Cupak rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan
menyerupai pipa serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu
dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil dan kadung akar akan
tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui terutama bagi
ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika rambut.
Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu
sebagai berikut:
- Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah
permukaan kulit.

- Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun.


Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
- Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar
lebih jelas perhatikanlah gambar anatomi rambut.
Susunan Rambut

Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang


berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini

dapat dibagi atas:


1. Akar Rambut (Hair Folicle)
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam
kulit. Seperti yang terlihat pada gambar di atas maka akar rambut
terbagi:
- Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar,
seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi papil
rambut.
- Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam

bulp atau terletak dibagian terbawah dari folicle rambut.


Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang
tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut,
lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil,
berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari
(epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat
melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna),
yang akan disebarkan terutama ke dalam contek,
kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu

juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh


darah dan getah bening, yang berfungsi memberi
makanan kepada rambut (memelihara kehidupan
rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle
rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf
perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila
rambut digunting atau dipangkas.
- Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut
tempat tumbuhnya rambut. Kantong rambut terdiri dari

2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis,


sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis.
Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle
berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya
menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus,
rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi
berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih

lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam


folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).
- Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut
halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu rangsangan
dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa
seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
- Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga
rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa di dalam
folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan

papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di


atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix
atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada
bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan karena
kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu
membelah diri, membentuk bagian rambut baru.
Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel melanosit.
Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-
selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek

(masih muda). Sel-sel ini masih mengandung


parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih
mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin
adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih
muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi
kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses
keratinisasi penandukan.
2. Lapisan Batang Rambut
Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas

permukaan kulit. Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2)


bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni:
1) Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-
sisik ikan dan sangat berfungsi untuk melindungi lapisan
rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di
samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar
kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air,

shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut,


bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya
juga kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula
nya juga halus.
2) Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang
terbesar dan merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex
berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena
pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini).
Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan

lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat


elastisitas rambut.
3) Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat
dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang
tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah
Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari
batang rambut.
3. Batang Rambut
Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat

dikelompokkan sebagai berikut:


1) Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut
yang lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si
pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang
dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena
rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan
penampangnya bulat.
2) Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada
rambut. Hal ini disebabkan karena folicle nya melengkung dan

penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah


dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun
yang dipotong pendek.
3) Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang
kecilkecil atau sedang. Ini adalah karena folicle nya amat
melengkung sedangkan penampangnya gepeng.

<. Klasifikasi Rambut


Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata
sekali terlihat bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu:

• Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.

• Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.

• Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut


dikepala, contohnya rambut ketiak.

• Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan,


perut, punggung dan betis.
Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan
(1982:66), bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai
berikut:

• Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.

• Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.

• Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan


yang disebut juga dengan lanugo.
 Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
- Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata
melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke
mata, bulu hidung (vibrissae).
- Menyarig udara pada hidung.
- Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
- Pendorong penguapan keringat.
- Indera peraba yang sensitive.
 Fase Pertumbuhan Rambut :
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih
tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit
kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
b. Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.

Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club) berlangsung 2-3 minggu.
c. Fase Istirahat (Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 — 100
lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya
kerontokan rambut jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku


Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan

kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang
memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena
kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu

minggu rata-rata 0,5 — 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku
jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya,
kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku
sangat lamban dan rapuh. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal.
 Bagian-bagian Kuku
- Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
- Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi

bagian pinggir dan atas.


- Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
- Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
- Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
- Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
- Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar

kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.


- Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
- Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.
Sumber

- Smeitzer,S.C, B.G.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah:Brunner dan suddrath.Vol 2 ed.8.jakarta:EGC
- https://www.artikelmateri.com/2016/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-manusia-fungsi-organ-pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai