Anda di halaman 1dari 12

Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen Manusia

Ditulis oleh Cah Samin 5:05 PM Tambah Komentar

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini
dapat kami bagikan artikel tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen Manusia dan Fungsinya.
Mari kita bahas selengkapnya...

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“,
yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak
dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).

1. Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan
cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri,
kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik
seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di
lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan
luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Baca Juga

Penggolongan Jenis / Macam-Macam Hewan (Binatang)

Gambar 58 Macam Alat Laboratorium beserta Fungsinya (2)

Apa itu Kornea Mata, Bagian & Fungsinya, dan Penyakit pada Kornea

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :


Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen Manusia

1. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering kita sebut
sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang
berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm
untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,
epidermis juga tersusun atas lapisan:

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel
pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak
melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini
dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari
merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .
Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini
dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek
pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.

Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel
Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan
demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans
mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel
Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi
ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.

Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi
dengan sistem neuroendokrin difus.

Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti
setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam sebagai berikut:

Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi
keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun
tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih
tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada
tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel
gepeng yang mati dan tidak berinti.

Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang
jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan
sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.

Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar
sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan
efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir
kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.

Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini
berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan
sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami
gesekan seperti telapak kaki.

Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis
sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan
basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian
tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang
berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut
fingers prints.

Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang
melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk
pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak
terdapat dipermukaan

telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan
dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh
badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin
dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-
putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali
sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit
cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan
aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin” karena 95%
dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak
kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar.
Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi
lapisan dalam epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis
adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4
mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
stratum papilare dan stratum reticular.

Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi
elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik
dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.

Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak
teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental
asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan
infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga
membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:

Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk
sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.

Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah putih dari
sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.

Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia
dapat menguap untuk mendinginkan kulit.

Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi terhadap mikroba.
Mereka melekat pada folikel rambut.

Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan memberikan
nutrisi pada rambut.

Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke
otak.

Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan memberikan
kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.

Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga
ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.

3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada
lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada
subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang
berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan
makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah
pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan
ikat bawah

kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang
sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Fungsi kulit:

Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis,
misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol
dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar
misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-
serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut
berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan
dengan asam asetil).

Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada
fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan
metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel
epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.

Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula
oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih
rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi
(kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga
terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut,
kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).

Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat
sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi
oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi
kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak
dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.

Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan
tekanan diperankan oleh epidermis.

Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini
berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi
dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum.
Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa
oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh
tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.

Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain
akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin
gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit
ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit
melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari
dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
2. Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis
(kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip
rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit
kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia
minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula epidermis mengalami invasike
dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya
diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang
nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai ke-6 janin mempunyai rambut yang
sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih
kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria
juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh
pada masa puber, disebut sebagai “Terminal Hairs”.

Struktur Rambut

Struktur Rambut

Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan, perlindungan dan
keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir.
Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh
karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.

Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut letaknya, yaitu bagian yang
ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak
ditepi kandung akar. Cupak rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai
pipa serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena
papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui terutama
bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika rambut. Untuk lebih jelasnya,
Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut:

Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit.

Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik ikan pada
lapisan luarnya.

Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas perhatikanlah gambar
anatomi rambut.
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut
sebagaimana yang ada pada gambar berikut :

Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen Manusia

Keterangan Gambar:

Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya
rambut.

Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.

Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan folicle.

Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.

Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.

Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada papila setiap
rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil.

Pigmen (warna rambut).

Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.

Pembuluh darah.

Akar rambut.

Kelenjar keringat.

Batang rambut.

Penampang akar rambut.

Susunan Rambut

Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit dan
berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:

1. Akar Rambut (Hair Folicle)

Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada gambar
di atas maka akar rambut terbagi:

Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi
papil rambut.

Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian terbawah dari
folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang tengahnya melengkung dan
menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel
kulit jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit.
Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek,
kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu
pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara
kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya rambut
tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila rambut digunting atau
dipangkas.

Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut. Kantong rambut
terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya
berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar,
folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga
lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung
lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).

Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu
rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram, kedinginan, kesakitan,
kelaparan dan sebagainya.

Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa
di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian
yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau
lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang
terdapat dibagian itu selalu membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi
juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna
keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel
rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah
zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi
kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut

Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti yang dijelaskan
oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni:

Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi untuk
melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di samping itu ia juga
berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo,
conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan
cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus.

Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di bawah
cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena pigmen (zat warna
rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan
lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas rambut.

Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus
sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang
menunjukkan penampang dari batang rambut.

3. Batang Rambut
Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat memberikan
beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong
maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus
dan penampangnya bulat.

Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini disebabkan karena
folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam
hal penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek.

Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang. Ini adalah
karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng.

4. Klasifikasi Rambut

Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat bahwa ada 4 jenis
rambut, yaitu:

Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.

Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.

Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut ketiak.

Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis.

Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa rambut dapat
dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.

Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.

Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga dengan lanugo.

Fungsi Rambut

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke
mata, bulu hidung (vibrissae).

Menyarig udara pada hidung.

Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.

Pendorong penguapan keringat.

Indera peraba yang sensitive.

Fase Pertumbuhan Rambut :

Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :


a. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas
ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar
rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga
terbentuk gada (club)

berlangsung 2-3 minggu.

c. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok
dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika terjadi trauma, stress dan
sebagainya.

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama
kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang
kaya akan sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian
terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam
satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki.
Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau
menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.


Bagian kuku terdiri dari:

Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen Manusia

Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.

Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.

Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.

Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.

Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.

Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.

Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan
sabit, sering tertutup oleh kulit.

Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku.

Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.

Anda mungkin juga menyukai