MM
SISTEM INTEGUMEN
FISIOLOGI SISTEM
INTEGUMEN
Integumen berasal dari Bahasa latin yaitu
integumentum yang artinya penutup. Sistem
integumen inte: menyeluruh, gumen: menutupi
tubuh
1.Dua komponen mayornya membran
kutaneus/kulit dan
2.struktur aksesoris seperti rambut, kuku, dan
kelenjar eksokrin multiseluler.
BAGIAN – BAGIAN KULIT
SECARA UMUM
MEMBRAN KUTANEUS/KULIT
•Stratum Korneum,
•Stratum Lucidum,
•Stratum Granulosum,.
•Stratum Spinosum
•Stratum Basal/Germinativum,
STRATUM KORNEUM
Terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan
retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal
pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan
lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
STRATUM LUCIDUM,
Tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak
terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti
dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan &
kaki.
STRATUM GRANULOSUM
Terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada
membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana
sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya
lapisan inti
STRATUM SPINOSUM
Tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel
pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong.
Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga
tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat
dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini
banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami
gesekan seperti telapak kaki.
STRATUM BASAL/
GERMINATIVUM
Merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk
silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.
Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
FUNGSI EPIDERMIS YAITU:
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat
dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak.
Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan
jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
ADA DUA JENIS KELENJAR
KERINGAT
Kelenjar keringat
ekrin,
Kelenjar keringat
apokrin,
KELENJAR KERINGAT EKRIN,
kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung
beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula
minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler.
Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada
orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing,
bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
KELENJAR KERINGAT APOKRIN,
Terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan
daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak
kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap
orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga
dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh
hormon
DERMIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True Skin” karena 95% dermis
membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal
pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis
menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
DERMIS YANG MEMILIKI 2 LAPIS JARINGAN
IKAT, YAITU LAPISAN PAPILAR DAN RETIKULAR.
Lapisan papilar berupa papil-papil yang masuk ke epidermis. Lapisan ini terdiri dari
serabut kolagen halus, elastis, dan sedikit retikuler. Papil ini sering terdapat akhiran saraf
(korpuskulum Meissner) disebut papila saraf dan pembuluh darah kecil/kapiler disebut papila
vaskular.
Lapisan retikular lapisan yang lebih dalam, tersusun jaringan ikat padat tidak teratur.
Lebih tebal dari lapisan papilare. Terdiri dari serabut kolagen kasar, sedikit retikuler, dan
banyak serabut elastis yang arahnya sejajar permukaan dan membentuk lipatan/garis kulit,
yang disebut sebagai garis Langer yang dikenal sebagai sidik jari.
Pada lapisan dermis bisa ditemukan sel chromatophor, yaitu sel berpigmen yang
mendapatkan pigmen dari melanosit (tidak membuat pigmen sendiri). Di dermis juga dapat
ditemukan otot polos m. arektor pili yang berhubungan dengan folikel rambut. Origo (asal)
otot ini dari lapisan papilare dermis dan insertio (pelekatan) pada jaringan ikat folikel
rambut.
FUNGSI DERMIS YAITU:
1. Proteksi faktor yang berperan dalam fungsi ini yaitu keratin, lipid, sebum, pH asam,
sel Langerhans epidermis, dan makrofag dermis.
2. Ekskresi dan absorpsi ekskresi keringat, absorpsi substansi larut air, materi larut
lemak, obat dan gas tertentu (CO 2 dan O2).
3. Sensasi rangsangan sentuh, tekan, nyeri, dan suhu epidermis dan dermis memiliki
sebaran berbagai reseptor sensorik dan ujung saraf.
4. Pengaturan suhu tubuh reseptor suhu, produksi dan evaporasi keringat, perubahan
aliran darah kulit untuk menjaga atau melepaskan panas (kontrol lokal dan saraf).
5. Sintesis vitamin D3 dibantu oleh sinar UV. Hati dan ginjal berperan dalam
menghasilkan bentuk aktif dari vitamin D 3.
6. Penyimpanan lemak diperankan oleh sel adiposit dermis dan jaringan adiposa pada
lapisan subkutan.
STRUKTUR AKSESORIS