Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN SISTEM INTEGUMEN DAN SISTEM SARAF

DOSEN PEMBIMBING :
Endrian Mulyady, Ners.,M.kep.

DISUSUN OLEH :
Angga Maulana Syafe’i

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH CIAMIS
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah
sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku,
rambut,  kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari
bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ
pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing)
dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh).

1. Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :


1.      Epidermis  

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian
kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan
tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap
cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologikulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh
epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk
ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan
neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis ,
yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel
Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan
ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari
lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:

 Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma
yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah
menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi
gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng
yang mati dan tidak berinti.
 Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
 Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif
terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa
tidak punya lapisan inti.
 Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop
tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan
terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
 Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapatmelanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika
bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete
ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan
yang disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian
yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. 

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

 Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung
pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
 Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak
kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya
berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar
keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang
disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan
aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

2.      Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”
karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling      tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis  menjadi tempat
ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar
palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks
ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut &
pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat
dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin,
retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas).
Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang
terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan
infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga
membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:

 Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
 Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah
putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
 Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan
kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
 Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi
terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
 Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan
memberikan nutrisi pada rambut.
 Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
 Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
 Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal
ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.

3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Padalapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga
sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas
kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma.
Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit
dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya
berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

Fungsi kulit:
 

1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat
menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena
adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam
melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan
dengan asam asetil).
2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut
dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit
ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat
berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui
saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis. 
3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh
pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral
36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan
vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit
menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi
penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah
mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu
tubuh tidak dikeluarkan). 
4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan
amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena
lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat
menyebabkan keasaman pada kulit. 
5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan
subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila
dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. 
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim
melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2
terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis
melalui tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh
melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan
juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten. 
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum.
Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.
Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf.
Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses
sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari
dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula epidermis mengalami
invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas
selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan
menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai
ke-6  janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir
Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan
setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Pada
masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis,
jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa
puber, disebut sebagai “Terminal Hairs”.

Struktur Rambut

Struktur Rambut  
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan, perlindungan
dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki
dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari
kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut. 
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut letaknya, yaitu bagian
yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang
terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam
dan menyerupai pipa serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan
tumbuh kembali, karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut
penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika
rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai
berikut: 

 Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit. 
 Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik
ikan pada lapisan luarnya. 
 Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas
perhatikanlah gambar anatomi rambut. 

Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut
sebagaimana yang ada pada gambar berikut :

Keterangan Gambar:

1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus
dan keritingnya rambut. 
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis. 
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle. 
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar. 
5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit. 
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada
papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk
membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil. 
7. Pigmen (warna rambut). 
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut. 
9. Pembuluh darah. 
10. Akar rambut. 
11. Kelenjar keringat. 
12. Batang rambut. 
13. Penampang akar rambut. 

 Susunan Rambut

Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit
dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:

1. Akar Rambut (Hair Folicle) 


Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada
gambar di atas maka akar rambut terbagi:

 Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya
untuk melindungi papil rambut. 
 Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian
terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang
tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang
menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari
(epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan
pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke
dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu
pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut
(memelihara kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle
rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak
merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas. 
 Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut.
Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis,
sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal
mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder
pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut
jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya
keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit). 
 Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila
ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram,
kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya. 
 Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di
depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil
lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang
disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih
subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu
membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat
sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna
keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung
parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung
keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda
ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin
mengalami proses keratinisasi penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut

Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti yang
dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni:

 Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan
pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya
serap zat cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat
pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar.
Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus.
 Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan
lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna
karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan
zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan
sifat elastisitas rambut.
 Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut
yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah
Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari batang rambut.

3. Batang Rambut

Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat
memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan
rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena
rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan penampangnya bulat.
 Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini
disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut
ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak
maupun yang dipotong pendek.
 Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang.
Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng.

4. Klasifikasi Rambut

Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat bahwa ada 4
jenis rambut, yaitu:

 Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.


 Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.
 Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut
ketiak.
 Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis.

Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa rambut
dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

 Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.


 Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.
 Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga dengan
lanugo.

Fungsi Rambut 
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

 Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
 Menyarig udara pada hidung.
 Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
 Pendorong penguapan keringat.
 Indera peraba yang sensitive.

Fase Pertumbuhan Rambut :


Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas.
Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal
mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah
akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan
sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.

c. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut
rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika terjadi
trauma, stress dan sebagainya.

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku 

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat
mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,
serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari
tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan
kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi
atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:


 Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
 Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
 Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
 Alur kuku (nail grove)  merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
 Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
 Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
 Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
 Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
 Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge)
menebal.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelmateri.com/2016/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-manusia-
fungsi-organ-pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai