Laporan Pendahulan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah, S.Kep., Ns M.Kep
Oleh :
Anggun Rury Pragawati
P17220191006
a. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis
(multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai kuit
luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal
(kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit
tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain
sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating
hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen
melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak
melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang
berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap
pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak.
Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi
dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik
juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit
akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam.
Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan
demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit
T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans
terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali
partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit
displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang
mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan
kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya
mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat
tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa
inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini
merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi
keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat
erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan &
kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang
tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan
tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat
berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan
batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal
gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing,
serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini
merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir
kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas
stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris
dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang
disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di
dalamnya terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel
spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling
bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen
basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat
melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat
mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-
obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu
keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan
sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh
kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter
keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat
ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu,
pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan
cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada
setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu
banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar
apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini
dipengaruhi oleh hormon.
b. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk
ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3
mm. Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-
kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-
ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi
bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah
epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.
Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan
dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di
daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila
dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini
didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang
keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-
sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga
tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar
keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel,
asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan
ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis
dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini
tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan
tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas
serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks
(cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah ,
limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan
infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga
membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:
Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah
putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan
kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi
terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan
memberikan nutrisi pada rambut.
Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal
ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
c. Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-
ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel
lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang
fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit
yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang.
Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan
energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-
organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang
kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat
di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam
jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga
kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.