Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

1. Wiwink Indriani
2. Sarwin Mahmud
3. Ochin Muli Astuti
4. Rein Hard Paririe
5. Wa Ode Sitti Nabila

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Sistem Integumen” ini.

Dalam penulisan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca makalah kami.
Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami.

Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 24-November-2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………….………..i

Daftar Isi ………………………………………..……………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.……………………….……….…………………………………..1
B. Rumusan Masalah .………………...…………….………………………………..1
C. Tujuan ………………………………………………………………….……….…1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Struktur Integumen…..……………………………………………….……………2
B. Komponen Integumen……………………………………………….…………….2
1. Kulit……………………………………………………………….…………...2
a. Epidermis…………………………………………………….
……….........3
b. Dermis……………………………………………………………………..3
c. Hipodermis………………………………………………………………...4
2. Organ Pelengkap Kulit .……………………………………………………….4
a. Rambut…………………………………………………………………….4
b. Kuku……………………………………………………………………….4
c. Kelenjar Keringat………………………………………………………….5
d. Kelenjar Minyak……………………………………………………...……5
C. Fungsi Kulit………………………………………………………………………..6

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………...………7
B. Saran………………………………………………………………………….……7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem integumen atau sistem penutup tubuh (covering/kulit) adalah suatu
sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan
lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari
luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi, dan termoregulasi.
Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan    Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4
musim 
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia 
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak. 
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata
ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
      Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang
terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit
merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar
tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap
mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat,
kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga
dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres,
ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sistem integumen ?
2. Apakah komponen dari sistem integumen ?
3. Apakah perbedaan dari kulit dan organ pelengkap ?
4. Apakah fungsi dari kulit ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami tentang pengertian dari sistem integumen.
2. Untuk memahami apa saja komponen dari sistem integumen.
3. Untuk bisa membedakan kulit dan organ pelengkap kulit.
4. Untuk bisa memahami tentang fungsi dari kulit.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Integumen
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada
manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan
lemaknya berat kulit sendiri kurang lebih 4,5 kg jika tanpa lemak beratnya sekitar 16
% dari berat badan seseorang. Berikut adalah struktur dari kulit:

B. Komponen Integumen
1. Kulit

Kulit dianggap sebagai organ karena terdiri atas dua jaringan yaitu jaringan
epitel dan jaringan ikat. Selain itu terdapat organ-organ pelengkap kulit seperti
kelenjar rambut dan kuku yang bersama dengan kulit membentuk sistem
integumen. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik
seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier
yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit terdiri atas dua lapisan, epidermis dan dermis di bawahnya. Meskipun
secara teknis bukan merupakan bagian kulit, hipodermis (lapisan subkutan atau
fasia superfisial) berada di bawah dermis.
a. Lapisan Epidermis
Epidermis terdiri atas epitel sisik berlapis. Empat macam sel terdapat
di sini:
1) Keratinosit, menghasilkan keratin, protein yang mengeraskan dan
membuat kulit tahan air. Keratinosit yang sudah dewasa pada permukaan
kulit tidak dapat bertambah lagi (mati) dan diisi hampir seluruhnya dengan
keratin.
2) Melanosit, menghasilkan melanin, pigmen yang melindungi sel dari radiasi
ultraviolet. Melanin dari melanosit dipindahkan ke keratinosit.
3) Sel-sel Langerhans adalah makrofag fagosit yang berinteraksi dengan sel
darah putih selama tanggapan imun.
4) Sel-sel markel terletak jauh di dalam epidermis pada batas epidermis-
dermis. Sel-sel markel membentuk cakram markel yang bersama dengan
ujung saraf bertindak sebagai fungsi sensori (indra).

Ada lima lapisan yang membentuk epidermis diantaranya adalah:

1) Stratum korneum (lapisan tanduk) mengandung banyak lapisan keratinosit


mati yang tidak berinti dan sepenuhnya diisi dengan keratin. Lapisan luar
secara terus-menerus dilepaskan.
2) Stratum lusidium mengandung dua sampai tiga lapisan sel tidak berinti.
Lapisan ini biasanya hanya terlihat pada kulit yang tebal seperti di telapak
tangan dan tumit kaki.
3) Stratum granulosum mengandung dua sampai empat lapisan sel yang
disatukan oleh desmosom. Sel-sel ini mengandung granula keratohialin
yang berpengaruh dalam pembentukan keratin dilapisan atas epidermis.
4) Stratum spinosum mengandung delapan sampai sepuluh lapisan sel yang
dihubungkan oleh desmosom. Sel-sel ini cukup aktif pada saat mitosis.
5) Stratum basal mengandung satu lapisan sel pilar yang secara aktif
membelah diri secara mitosis untuk menghasilkan sel-sel yang berpindah
ke dalam lapisan-lapisan atas epidermis dan akhirnya ke permukaan kulit.

b. Lapisan Dermis
Dermis adalah lapisan lapisan kulit kedua yang mengandung
bermacam-macam jaringan ikat. Seperti jaringan ikat, dermis mengandung
fibroblast dan mikrofag di dalam matriks gelatin yang mengandung kolagen,
serat elastic, dan reticulum. Strukturnya memberikan kekuatan untuk
memanjang (kemampun untuk dapat ditarik) dan elastisitas (kemampuan
untuk kembali ke wujud semula).

Dermis terdiri atas dua yaitu sebagai berkut:

1) Lapisan papilla adalah lapisan luar tipis dengan penonjolan mirip jari yang
disebut papilla dermis yang mencuat ke dalam epidermis. Pada tangan dan
kaki, papilla dermis menghasilkan punggung epidermis (keringat dari
punggung epidermis meninggalkan sidik jari).
2) Lapisan retikulum adalah lapisan tebal dibawah lapisan papilla yang
menyusun sebagian besar dermis yang terdiri dari jaringan penghubung
padat dengan susunan tidak merata, banyak terdapat serat elastin dan
kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai
jaring-jaring. Dengan adanya serat elastin dan kolagen akan membuat kulit
menjadi kuat, utuh, kenyal dan meregang dengan baik. Komponen dari
lapisan ini berisibanyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit.

c. Hipodermis
Hipodermis (lapisan subkutan atau fasia superfisial) terdapat di antara
dermis dan jaringan serta organ di bawahnya. Hipodermis terdiri atas
sebagian besar jaringan adiposa dan merupakan tempat penyimpanan
sebagian besar lemak tubuh. Hipodermis berfungsi untuk menghasilkan kulit
dengan permukaan dibawahnya, menyediakan penyekatan suhu, dan
menyerap guncagan dari benturan pada kulit.
2. Organ Pelengkap Kulit
Organ-organ pelengkap kulit dibawah ini tertanam di kulit adalah:
a. Rambut
1) Batang rambut adalah bagian yang terlihat pada permukaan kulit.
2) Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit (epidermis dan
ermis).
3) Folikel rambut adalah selaput yang mengelilingi rambut pada kulit.
4) Umbi lapis (bulb) adalah bagian dasar folikel rambut.
5) Matriks adalah dasar folikel rambut (terdapat di dalam bulb). Disini sel
secara aktif membelah diri dan menghasilkan sel-sel rambut baru. Ketika
sel-sel yang lebih mudah dihasilkan di bawahnya, sel-sel yang lebih tua
terdorong ke atas, dimana sel-sel tersebut akhirnya mati. Keratin yang
tertinggal berpengaruh pada pertumbuhan rambut.warna rambut ditentukan
oleh pigmen yang diserap dari melanosit.
6) Arekor pili (otot rambut) adalah otot polos yang menempel pada folikel
rambut krtika otot berkontraksi, rambut menjadi tgak.

b. Kuku
Kuku adalah sel epitel yang terkeratinisasi. Bagian kuku memaruh bulan
(semilunar) yang lebih terang. Lunula adalah daerah pertumbuhan kuku baru.
di bawah lunula, matriks kuku secara aktif menghasilkan sel-sel kuku yang
berpengaruh pada pertumbuhan kuku.

c. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat (sudorifer) mengekresi keringat. Keringat terdiri atas air
dengan bermacam-macam garam dan zat lainnya. Ada empat macam kelenjar
keringat:
1) Kelenjar ekrin berada di bawah sebagian besar permukaan kulit dan
menyekresi cairan berair melalui pori-pori, yang berfungsimendinginkan
kulit ketika menguap.
2) Kelenjar opokrin berada di bawah ketiak dan daerah publik dan dimulai
saat pubertas, menyekresi cairan sebagai tanggapan terhadap tekanan atau
ketertarikan seksual. Cairan ini, yang lebih dikenal daripada yang
disekresikan kelenjar ekrin, disekresi ke dalam folikel rambut.
3) Kelenjar serumin menyekresi kotoran telinga (serumen) ke dalam saluran
telinga luar. Kotoran ini membantu mencegah masuknya benda-benda
asing.
4) Kelenjar susu menghasilkan susu yang dikeluarkan dari putting susu.

d. Kelenjar minyak
Kelenjar minyak (sebasea) menyekresi sebum, zat berminyak, ke dalam
folikel rambut atau kadang-kadang melalui pori-pori permukaan kulit. Sebum
menghalangi pertumbuhan bakteri dan membantu dalam pengeringan rambut
dan kulit. Penumpukan sebum ada duktus suatu kelenjar minyak
menghaslkan ketombe dan ketombe berwarna hitam (bila sebum teroksidasi),
serta jerawat (jika sebelum terinfeksi bakteri).

C. Fungsi Integumen
Kulit melakukan berbagai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai proteksi
Sebagai proteksi (melindungi) dari infus biologi, abrasi fisik maupun
radiasi ultraviolet. Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang
dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas
misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri
dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-
serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan
fisik. Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar
matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).
2. Sensasi sentuhan (peraba)
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan
getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis,
terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila
dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.,
rasa sakit dan panas diberikan oleh ujung saraf.
3. Termoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh
kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom.
Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau
sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah
dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam
fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit
sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan
penguapan keringat.ditunjang melalui keringat dan pengaturan aliran darah
yang melewati kulit.
4. Metabolisme
Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses
sintesis vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tulang, dimulai dari sebuah molekul prekursor (dehidrokolesterol-7) yang
ditemukan dikulit.
5. Ekskresi
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-
kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan
membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan
melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan air (transepidermis) sebagai pembentukan keringat yang tidak
disadari.
pengeluaran garam dan sejumlah kecil zat sisa (ammonia dan urea)
terjadi dalam produksi keringat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem integumen adalah sutu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari system ini merupaakan bagian system organ yang terbesar
yakni:
 Kulit merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua
bagian yaitu kulit tipis dan kulit tebal.
 Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit,
terutama mamalia.
 Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada
bangsa aves dianggap sebagai modifikasi dari sisik.
 Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di
ujung jari.
 Kelenjar keringat berupa saluran berupa saluran melingkar dan
bermuara pada kulit arid an berbentuk pori-pori halus.
B. Saran
Hendaknya pembaca dan peserta diskusi tidak hanya mengkaji masalah ini dalam
proses belajar saja atau dalam proses diskusi ini tetapi juga dapat dipelajari kembali di
rumah dengan membuka kembali makalah ini atau dengan buku yang berkaitan
dengan pelajaran ini.
·         
DAFTAR PUSTAKA

Ns.Suarnianti.,SKM.,S.Kep.M.Kes.2016.Anatomi dan Fisiologi,

Yogyakarta: Indomedia pustaka.

Sloane,Ethel.2014.Anatomy and Physiology,untuk pemula,Jakarta:

Buku Kedokteran ECG.

Anda mungkin juga menyukai