Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INTERGUMENT

FUNGSI KULIT,STRUKTUR FUNGSI KULIT

Disusun

Oleh :

Jahan Maulana ( 23185008 )


Ainal Marziah ( 23185017 )
Riska Fitria (23185021 )
Putri fahzira ( 23185009 )
Nuratul Ikramah ( 23185040 )
Raihan Sabila ( 23185022 )
Selviana Humaira ( 23185030 )
Ulfadia Heefsa ( 23185039)
Nur Afarahtul Nisa ( 23185020 )
Nurul Ismiati ( 23185015 )

Dosen Pengampu :
Ns. Yadi Putra, S. Kep. M, Kep

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ABULYATAMA

TAHUN AJARAN 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah’Sistem intergument struktur kulit,fungsi jaringan kulit’.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen


mata kuliah ini yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembantuan makalah ini.

Banda Aceh

11 Oktober 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARA………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang


…………………………………………………………………….
1.2. Rumusan Masalah
………………………………………………………………….
1.3. Tujuan
………………………………………………………………………………

BAB II ………………………………………………………………………………………….

PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………….

2.1. Sistem Intergumen Fungsi kulit , Struktur Fungsi Kulit …………………………..

2.2. Struktur Fungsi Kulit ……………………………………………………………...

BAB III …………………………………………………………………………………………

PENUTUP ……………………………………………………………………………………...

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Struktur dan Lapisan Kulit :

1. Epidermis : Lapisan terluar kulit yang terdiri dari sel-sel epitel yang melindungi tubuh
dari ancaman eksternal. Ini juga berisi melanosit yang menghasilkan melanin untuk
melindungi kulit dari sinar UV.
2. Dermis : Lapisan tengah kulit yang mengandung pembuluh darah, saraf, folikel
rambut, dan kelenjar keringat serta kelenjar minyak. Ini berperan penting dalam
perasaan dan regulasi suhu.
3. Hypodermis ( juga dikenal sebagai lapisan subkuta : Ini adalah lapisan paling dalam
kulit yang berisi jaringan lemak dan pembuluh darah yang lebih besar.

Pearson. Hall, J.E. & Guyton, A. C. (2015) Kulit merupakan organ yang kompleks
dan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh
manusia. Mempelajari lebih lanjut tentang struktur dan fungsi kulit adalah bagian penting
dari pemahaman sistem integumen dan perawatan kesehatan secara keseluruhan.

1.1. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan fungsi kulit ?
2. Apa yang dimaksud dengan struktur fungsi kulit ?

Tujuan
1. Mengetahui tentang fungsi kulit.
2. Mengetahui tentang struktur fungsi kulit
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Intergument Fungsi kulit dan Struktur Fungsi Kulit

Sistem imtergumen adalah sistem organ yang membedakan, melindungi, memisahkan


dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan organ paling
luas. (Silmi 2009). Intergumen tersusun atas kulit dan turunannya, berupa kelenjar
keringat,kelenjar sebesea, rambut dan kuku, merupakan organ terbesar tubuh dan menyusun
16% dari total berat tubuh.

Struktur Fungsi Kulit Sistem integumen, yang terdiri dari kulit dan komponen terkait,
memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh manusia. Berikut adalah beberapa fungsi
utama dari kulit dalam sistem integument.

Ada 3 lapisan yang membentuk kulit. Lapisan pertama dan terluar dikenal dengan
nama epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel keratinosit sel melanosit yang memproduksi
melanin, serta sel Langerhans, sel yang merupakan sistem imun kulit.

Sel keratinosit memiliki tugas besar menghasilkan protein keratin. Protein ini adalah
komponen utama epidermis yang terus tumbuh menggantikan sel-sel kulit mati dan
terkelupas. Sementara itu melanosit berfungsi untuk menghasilkan pigmen kulit. Sel
Langerhans berfungsi untuk memberi peringatan imun tubuh saat kulit diserang kuman / virus
atau faktor-faktor eksternal yang menyebabkan peradangan di kulit.

Lapisan kedua kulit disebut lapisan dermis. Lapisan inilah yang memiliki jaringan
kolagen dan elastin, serta menjaga kekencangan, kemulusan, dan kehalusan kulit. Lapisan
dermis disusun dari pembuluh darah yang berfungsi untuk nutrisi sel kulit serta ikut mengatur
suhu tubuh, folikel rambut, dan kelenjar seperti kelenjar keringat dankelenjar minyak. Selain
itu terdapat juga beberapa sel yang berfungsi sebagai indera peraba (tekanan, nyeri, atau
perubahan suhu).

Lapisan ketiga kulit disebut dengan subcutis. Lapisan ini mencakup lapisan lemak
yang berfungsi sebagai bantalan untuk perlindungan akan trauma, serta cadangan energi bagi
tubuh.
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya terletak paling
luar.

Lapisan kulit terbagi menjadi 3 yaitu :

A. Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun.Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat.Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan
bawah daun.Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel
penutup stomata.
1. Fungsi utama : Melindungi tubuh dari ancaman eksternal seperti bakteri,
virus, zat kimia, dan sinar UV matahari.
2. Struktur penting : Terdiri dari lapisan sel epitel yang tumpang tindih dan
memiliki melanosit yang menghasilkan melanin (pigmen kulit).

Gambar Jaringan Epidermis

B. Dermis

Dermis adalah lapisan kulit di antara epidermis (yang keduanya membentuk kutis)
dan hipodermis, yang terdiri dari jaringan ikat yang padat dan melindungi tubuh dari
tekanan dan ketegangan. Dermis dibagi menjadi dua lapisan. Lapisan dangkal yang
berbatasan dengan epidermis dikenal sebagai daerah papiler, sedangkan lapisan dalam yang
tebal dikenal sebagai dermis retikular. Dermis terhubung erat dengan epidermis
melalui membran basal.
1. Fungsi utama : Mendukung epidermis, menyediakan nutrisi, dan
berperan dalam perasaan dan regulasi suhu.
2. Struktur penting : Terdiri dari serat kolagen dan elastin yang
memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Terdapat pula
pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
dan reseptor sensori.
3. Peran tambahan : Kelenjar keringat mengatur suhu tubuh melalui
pengeluaran keringat, sementara kelenjar minyak menghasilkan
minyak alami untuk menjaga kelembaban kulit.

Gambar Dermis

C. Hipodermis
Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat
pada kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang
merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen.[2][3] Lapisan
Hipodermis ini dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan. Hipodermis
mempunyai tanggung jawab pada tubuh untuk menjaga kestabilan panas pada tubuh
manusia dan melindungi organ internal vital dalam tubuh manusia.
1. Fungsi utama : Melekatkan kulit ke jaringan dan organ di
bawahnya serta menyimpan lemak sebagai sumber energi dan
isolasi.
2. Struktur penting :terdiri dari jaringan ikat, serat lemak, dan
pembuluh darah yang lebih besar.
Gambar Hipodermis

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan
organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada
orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit
bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit
tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas.
Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam
yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan
jaringan ikat. (Ganong, 2008).

Gambar Kulit
2.3. Struktur fungsi kulit

Lippincott Williams & Wilkins. Silvethorn, D.U. (2018) Kulit adalah organ terbesar
dalam tubuh manusia dan memiliki struktur yang kompleks yang mendukung berbagai fungsi
penting. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang struktur dan fungsi kulit:

1. Epidermis ( Lapisan Luar )


 Struktur Lapisan terluar kulit yang terdiri dari beberapa lapisan sel
epitel.Melindungi tubuh dari ancaman eksternal seperti bakteri, virus, dan zat
kimia.
 Fungsi Epidermis juga mengandung melanosit yang menghasilkan melanin
untuk melindungi kulit dari sinar UV.
2. Dermis ( Lapisan Tengah )
 Struktur :Terdiri dari serat kolagen dan elastin, serta pembuluh darah, folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan reseptor sensori.
 Fungsi : Mendukung epidermis, memberikan kekuatan dan elastisitas pada
kulit, serta mengandung struktur vital seperti pembuluh darah dan reseptor
sensori. Kelenjar keringat mengatur suhu tubuh, sementara kelenjar minyak
menghasilkan minyak alami untuk menjaga kelembaban kulit.
3. Hypodermis ( Lapisan Subkutan )
 Struktur : Terdiri dari jaringan ikat, serat lemak, dan pembuluh darah yang
lebih besar.
 Fungsi : Melekatkan kulit ke jaringan dan organ di bawahnya, serta
menyimpan lemak sebagai sumber energi dan isolasi.
4. Kelenjar Keringat ( kelenjar Sudoriferous )
 Struktur :Terletak di dermis.
 Fungsi : Mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan
mengurangi suhu melalui evaporasi.

5. Kelenjar Minyak ( kelenjar Sebaceous )

 Struktur : Terletak di dermis.


 Fungsi : Menghasilkan minyak alami (sebum) yang menjaga kulit tetap
lembab dan melindungi dari infeksi.
5. Folikel Rambut
 Struktur : Terdapat di dermis dan epidermis.
 Fungsi : Tempat pertumbuhan rambut dan memungkinkan rambut untuk
tumbuh melalui kulit.
6. Reseptor Sensori
 Struktur :Terdapat di kulit dan dermis.
 Fungsi : Merasakan sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit, serta
mengirimkan informasi sensori ke sistem saraf.

7. Melosit

 Struktur Terdapat di epidermis.


 Fungsi : Menghasilkan melanin, pigmen kulit yang melindungi kulit dari
kerusakan akibat sinar matahari.

Kulit adalah organ yang kompleks dengan berbagai lapisan dan struktur yang saling
bekerja sama untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh. Struktur-struktur ini memiliki
fungsi yang penting dalam menjaga perlindungan, regulasi suhu, perasaan, dan kesehatan
kulit secara keseluruhan. (Pearson, 2015).

a) Perasaan dan sensori : Reseptor sensori di kulit memungkinkan kita merasakan


sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit. Ini penting untuk mendeteksi
perubahan lingkungan sekitar dan melindungi tubuh dari bahaya.
b) Ekskresi : Kelenjar keringat di kulit membantu mengeluarkan produk limbah seperti
air, garam, dan beberapa zat kimia berlebih dari tubuh.
c) Pembentukan Vitamin D : Kulit berperan dalam pembentukan vitamin D ketika
terpapar sinar matahari. Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan sistem
kekebalan tubuh.
d) Pertumbuhan rambut dan kuku : Folikel rambut dan kelenjar minyak di kulit
memainkan peran dalam pertumbuhan rambut dan kuku yang sehat.
e) Perlindungan dari radiasi UV : Melanin, pigmen yang ada dalam kulit, berfungsi
melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV matahari.
f) Penampilan dan estetika: Kulit yang sehat dan terawat memberikan penampilan yang
lebih baik, yang dapat berdampak positif pada rasa percaya diri dan kualitas hidup
seseorang.
g) Fungsi imunitas: Kulit juga memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh dengan
berpartisipasi dalam perlindungan terhadap infeksi dan penyakit.

Ketika struktur dan fungsi kulit tidak berjalan dengan baik, itu dapat menghasilkan
berbagai masalah kesehatan. Misalnya, kulit yang rusak dapat meningkatkan risiko infeksi,
kulit yang sangat kering dan mengelupas bisa mengganggu kenyamanan, dan eksposur
berlebihan terhadap sinar UV bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

Menggunakan perawatan yang tepat dan menjaga kesehatan kulit melalui kebiasaan
hidup sehat adalah penting untuk memastikan kulit dapat menjalankan fungsi-fungsi ini
secara efektif.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Sistem integumen adalah pemahaman tentang sistem yang terdiri dari kulit dan
struktur terkait lainnya yang melibatkan perlindungan, regulasi suhu, perasaan,
serta fungsi-fungsi lainnya pada tubuh manusia. Sistem integumen ini melibatkan
berbagai komponen, seperti kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebaceous.
 Ada 3 lapisan yang membentuk kulit. Lapisan pertama dan terluar dikenal dengan
nama epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel keratinosit sel melanosit yang
memproduksi melanin, serta sel Langerhans, sel yang merupakan sistem imun
kulit.
 Sel keratinosit memiliki tugas besar menghasilkan protein keratin. Protein ini
adalah komponen utama epidermis yang terus tumbuh menggantikan sel-sel kulit
mati dan terkelupas. Sementara itu melanosit berfungsi untuk menghasilkan
pigmen kulit. Sel Langerhans berfungsi untuk memberi peringatan imun tubuh saat
kulit diserang kuman / virus atau faktor-faktor eksternal yang menyebabkan
peradangan di kulit.
 Lapisan kedua kulit disebut lapisan dermis. Lapisan inilah yang memiliki jaringan
kolagen dan elastin, serta menjaga kekencangan, kemulusan, dan kehalusan kulit.
Lapisan dermis disusun dari pembuluh darah yang berfungsi untuk nutrisi sel kulit
serta ikut mengatur suhu tubuh, folikel rambut, dan kelenjar seperti kelenjar
keringat dankelenjar minyak. Selain itu terdapat juga beberapa sel yang berfungsi
sebagai indera peraba (tekanan, nyeri, atau perubahan suhu).
 Lapisan ketiga kulit disebut dengan subcutis. Lapisan ini mencakup lapisan lemak
yang berfungsi sebagai bantalan untuk perlindungan akan trauma, serta cadangan
energi bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Marieb, E.N., & Hoehn, K. (2017). Human Anatomy & Physiology.


Pearson.Hall, J.E., & Guyton, A.C. (2015). Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology.
.Ross, M.H., Pawlina, W., & Wojciech, P. (2018). Histology: A Text and Atlas.
Lippincott Williams & Wilkins.Silverthorn, D.U. (2018). Human Physiology: An Integrated
Approach. Pearson.
Netter, F.H. (2014). Atlas of Human Anatomy. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai