Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN

(Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi)

Dosen pengajar:

Yulia Wahyuni,S.Kep, M.gizi

Disusun Oleh:

Rina Tjahyanti Putri (20190302099)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KAMPUS HARAPAN INDAH BEKASI

2019

i
Daftar Isi
Bab I ................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
Bab II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1 Pengertia Kulit .......................................................................................................... 3
2.2 Lapisan Kulit............................................................................................................. 3
2.3 Kelenjer- Kelenjer pada Kulit ................................................................................... 5
2.4 Saraf kulit .................................................................................................................. 6
2.5 Pelengkap kulit.......................................................................................................... 6
2.6 Modalitas rasa kulit ................................................................................................... 8
2.7 Fungsi kulit ............................................................................................................. 11
2.8 Penyakit-penyakit pada kulit ................................................................................... 12
Bab III .............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13
3.2 Saran ....................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 13

ii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem integumen merupakan sistem terluar yang membungkus tubuh
manusia. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjer (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa menyimpan struktur intern tubuh dari kerusakan,
Menghindari dehidrasi, gemuk toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal
ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis didalam tubuh dengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan udara. Sistem integu
men adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan
mikrobalainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari
radiasi ultraviolet yang berbahaya.Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini yang
memiliki reseptor untuk mengganti panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, keringat, minyak, pembuluh darah, getah
bening,saraf dan otot.
Selain kulit, ada juga rambut dan kuku yang termasuk ke dalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulitluar), walaupun diambil dari folikel rambut
yang jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut
yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama
kuku adalah ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuhan. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang terbentuk dari protein
keratin yang kaya akan sulfur.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang akan diangkat dari makalah
ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kulit?
2. Apa saja lapisan kulit?
3. Kelenjer apa saja yang terdapat pada kulit?
4. Apa saja saraf yang terdapat di kulit?
5. Apa saja pelengkap pada kulit?
6. Apa saja modalitas rasa pada kulit?
7. Apa saja fungsi kulit?
8. Penyakit-penyakit apa saja yang terdapat pada kulit?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lapisan-lapisan pada
kulit, kelenjer yang terdapat pada kulit, saraf yang bekerja pada kulit, modalitas
rasa pada kulit, fungsi kulit, dan penyakit-penyakit pada kulit.

2
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertia Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput
lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara
kelenjer keringt dan kelenjer mukosa. Kulit juga disebut integumen atau kutis
yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan
lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan
dermis (kulit dalam).
Kulit merupakan organ yang paling luar sebagai pelindung tubuh terhadap
bahaya bahan kimia, cahaya matahari, mikroorganisme, dan menjaga
keseimbangan tubuh dengan lingkungan. Kulit merupakan indikator untuk
memperoleh kesan umum, dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit
misalnya pucat, kekuninga-kuningan, kemerah-merahan. Suhu kulit meningkat
dengan adanya kelainan pada kulit atau ganguan psikis (stres, ketakutan,atau
marah) yang menyebabkan perubahan pada kulit. Perubahan struktur kulit
menentukan usia sudah lanjut atau masih muda. Wanita atau pria dibedakan
dengan penampilan kulit. Warna kulit juga ditentukan oleh ras atau suku bangsa,
misalnya kulit hitam Negro, kulit kuning Mongolia, kulit putih Eropa,dll.
Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai ketebalan yang sangat
bervariasi. Bagian yang sangat tipis terdapat disekitar mata dan yang paling tebal
pada telapak kaki dan telapak tangan yang mempunyai ciri khas (dermatoglipic
pattern) yang berbeda pada setiap orang yaitu berupa garis lengkungan dan
berbelok-belok, hal ini berguna untuk mengidentifikasi seseorang.
2.2 Lapisan Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu epidermis (kulit
ari) dan dermis (kulit jangat/kutis). Kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan
yang ada dibawahnya dengan perabtaraanjaringan ikat bawah kulit
(hipodermis/subkutis).

a. Epidermis (Kulit Ari)


Unsur utamanya adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit.
Lapisan epidermis tumbuh terus kareena lapisan sel induk yang berada di lapisan
bawah bermitosis terus menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan
terkelupas atau gugur. Epidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat
kolagen dan sedikit serat elastis.
Kulit ari terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel ini berbeda dalam beberapa
tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap sebagai akhir
keaktifan sel, yang terdiri atas lima lapis, yaitu:

3
1. Stratum Korneum (stratum corneum)
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel tenduk (keratinasi),
gepeng, kering, dan tidak berinri. Sitoplasmanya diisi dengan
serat keratin, makin keluar latak sel makin gepeng seperti
sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan
digantikan oleh sel yang lain.
2. Stratum lusidum (stratum lucidum)
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapisan sel yang sangat gepeng
dan bening. Membran yang membtasi sel-sel tersebut sulit
terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti kesatuan
yang bening.
3. Stratum granulosum (stratum granulosum)
Lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng
dengan inti ditengah dan sitoplsmanya berisi buturan (granula)
keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangi masuknya benda asing, kuman, danbahhan kimia
masuk ke dalam tubuh.
4. Stratum spinosum (stratum spinosum)
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel berbentuk kubus dan
poligonal, inti terdapat ditengah dan sitoplasmanya berisi
berkas-berkas serat yang terpaut pada jembatan sel (desmosom).
Lapisan ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal
dan terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau
menahan beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal telapak
kaki.
5. Stratum malpigi (stratum malpighi)
Lapisan ini merupakan unsur-unsur lapisan laju yang
mempunyai susunan kimia yang khas. Startum malpigi
merupakan lapisan terdalam dari epidermis yang berbatasan
dengan dermis dibawahnya dan terdiri atas selapis sel berbentuk
kubus (batang).

b. Dermis (kulit jangat)


Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan
subkutis (hipodermis), ketebalannya antara 0,5-3mm, dan dibentuk dari
komponen jaringan pengikat. Kulit jangat bersifat ulet dan elastid yang berguna
untuk melindungi bagian yang lebih dalam. Kulit jangat terdiri atas serat-serat
kolagen, dan serabut-serabut elastis, dan serabut-serabut retikulin. Lapisan dermis
terdiri dari dua bagian berikut:

4
1. Lapisan papilla
Lapisan ini mengandung lekuk-lekuk papilla sehingga stratum
malpigi juga ikut melekuk. Lapisan ini mengandung lapisan
pengikat longgar yang membentuk lapisan bunga karang disebut
lapisan stratum spongoeosum. Lapisan papila terdiri atas serat
kolagen halus, elastis dan retikulin yang tersusun membentuk
jaringan halus yang terdapat dibawah epidermis.
Pada umumnya papil-papil kulit jangat sangat rendah, tetapi
pada telapak kaki dan telapak tangan papil tinggi, tebal, dan
banyak sehinggatampak berhimpitan membentuk rigi-rigi yang
menonjoldipermukaan kulit ari,dan membentuk pola sidik jari
tangan dan jari kaki.
2. Lapisan retikulosa
Lapisan ini mengandung jaringan pengikat rapatdan serat
kolagen. Sebagian besar lapisan ini tersusun bergelombang,
mengandung sedikit serat retkulin, dan benyak serat elastin.
Lapisan ini terdiri tas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal dan
didalamnya ditemukan sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh
darah, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung
rambut kelenjer sebasea, kelenjer keringat, sel lemak, dan
kelenjer otot penegak rambu.

c. Hipodermis (lapisan bawah kulit)


Hipidermis terdiri atas jaringan pengikat longgar, komponenya serat
longgar, elastis dan sel lemak. Dalam lapisan hipodermis terdapat anyaman
pembukuh arteri, pembuluh vena, dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit dibawah dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan
mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan dibawahnya.
2.3 Kelenjer- Kelenjer pada Kulit
Kelenjer kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae

1. Kelenjer sebasea
Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan dan
terletak dalam dermis. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjer sebasea terutama
selama pubertas dibawah kontrol hormon. Sekresi sebum terjadi terus menerus
yang bermanfaat untuk pemeliharan kesehatan kenjar.

2. Kelenjar keringat
Kelanjar tubular bergelung tidak bercabang, terdapat pada seluruh kulit
kucuali pada dasar kuku, batas bibir, glans panis, dan gendang telinga. Kelenjar

5
ini paling banyak terdapat pada telapak yangandan telapak kaki. Terdapat dua
macam kelenjar keringat:
a. Kelenjat keringat ekrin
Tersebar diseluruh kulit tubuh kecuali kulup penis, bagian dalam
telinga luar, telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Badan
kelenjar terdapat antara perbatasan kulit ari dan kulit jangat.
Saluran berbelok-belok keluar berada pada lapisanjangat,
berjalan lurus ke lapisan epidermis, dan bermuara pada
permukaan kulit pada pori-pori keringat.
b. Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar keringat yang besar hanya dapat ditemukan pada
ketiak, kulit puting susu, kulit sekitar alat kelamin, dan dubur.
Kelenjar ini terletak lebih dalam, saluran keluarnya berbelok-
belok, kemudian lurus menuju epidermis, dan bermuara pada
folikel rambut.

3. Kelenjar mamae
Glandulamamae sebagai kelenjarkulit karena berasal dari lapisan
ekrodermal. Secara fungsional termasuk sistem reproduksi, terletak diatas fase
pektoralis superfisialis dan dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar
dan jaringan lemak, serta melekat erat dengan kulit atasnya.
2.4 Saraf kulit
Kulit dan kelengkapanya menerima rangsangan darilingkunganya karena
dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutis terdapat berkas
besar serat saraf yang cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus didalam daerah
retikula papilar dan subepitel, didalamnya semua lapisan kulit dan hipodermis
terdapat banyak badan akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah
dari ujung-ujung bebas saraf sensori tidak bermielin yang terdapat di dalam/dekat
epidermis.selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel sekretorik kelenjar
keringat.
2.5 Pelengkap kulit
1. kuku
Kuku merupakan lempengan yang membentuk pelindung pembungkus
permukaan dorsal falang jari tangan dan jari kaki. Kuku tumbuh dari sel mirip gel
lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan
penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Pada kulit dibawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Pertumbuhan

6
kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5-1,5mm, empat kali lebih cepat
dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas
tubuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku
terdiri dari:
a. Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
b. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatankulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
c. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagisan kulit yang ditutupi
kuku.
d. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar
kuku.
e. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
f. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
g. Lunala merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna pituh
didekat akar kuku berbentuk bulan sabt, sering tertutup oleh
kulit.
h. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima,
kulit arinya mentupi bagian permukaan lempeng kuku.
i. Hipinikium merupakan dasarkuku, kulit ari dibawah kuku yang
bebas (freeedge) menebal.

2. Rambut
Rambut berupabenang keratin elastis yang berkembang dari epidermis
dan tersebar disekujur tubuh kecuali telapak tangan, permukaan dorsal, falang
distal, sekitar lubangdubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang
bebas dan akar yang tertanam didalam kulit. Struktur rambut:
a. Medula: bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis
sel kubis mengerut satu sama lain, dipisahkan oleh riang berisi
udara. Bulu halus pendek jenis buli roma, sebagian rambut
kelapa, dan rambut pirang tidak mempnyai medula. Sel-selnya
sering mengandung pigmen dan keratin. Sel-sel medula termasuk
keratin lunak.
b. Korteks: bagian utama rambut beberapa lapis sel gepeng,
panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril
keratin tersusun sejajar dangranula pigmen terdapat didalam dan

7
diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen.
Oksidasi udara yang terkumpul dalam ruang antara selkorteks
mengubah warna rambut.
c. Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipisjernih, yaitu
kutikula tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut.
Sel-selnya tersusun seperti genting dengan ujung menghadap
keatas. Penampang melitang rambut beragam sesuai dengan ras.
Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan
ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermisdan sarung akar
epitel bagian dlam berasal dari epidermis. Sarung akar dermis:
1. Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan
memanjang sesuai dengan lapisan retikular dermis.
2. Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis.
Lapisan ini padat sel dan mengandung serat jaringan ikat halus
yang tersusun melingkar.
3. Lapisan dalam berupa sabuk homogen sempit yang disebut
glassy membran basal dibawah epidermis.
Susunan rambut:
1. Batang rambut merupakan bagian rambut yang terdapat diluar kulit.
Bila dipotong sebuah rambut akan terlihat dari luar kedalam:
a. Selaput rambut (kutikula),merupakan lapisan yang paling uar
terdiri dari sel-sel tanduk yang etrsusun seperti sisik ikan, dpat diketahui bila
rambut disasak dengan baik.
b. Kulit rambut: korteks ramput merupakan lapisan kulit yang
paling tebal, terdiri dari lapisan tenduk berbentuk kumparan tersusun memanjang
mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk terdiri dari serat keratin.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk
oleh sel tanduk. Bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisi udara.
Bagian ini sangat tipis, mengandung medula dan sumsum rambut. Ini hanya
terdapat pada rambut yang tebal, misalnya pada alis, kumis, dan sebagaian rambut
kepala.
2. Akar rambut merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam
kulit, terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut ini tertanam
amat dalam, dapat mencapai lapisan hipodermis.

2.6 Modalitas rasa kulit


Rasa mekanik, suhu, dan rasa nyeri berbeda dengan alat indra lain yang
reseptornya tergabung dalam satu atau dua organ tertentu.

8
1. Rasa mekanik
Beberapa modalitas (kualitas) rasa tekan, rasa raba, rasa getar,
dan rasa geli berada di setiap bagian tubuuh tertentu. Dengan menggunakan
aestesiometer dapat mengetahui bagian kulit yang paling peka terhadap
rangsangan pada permukaan kulit yang peka. Hal ini merupakan menifestasi
adanya reseptor tekan pada kulit dibawahnya.
a. Ambang diskriminasi spasial (ADS), merupakan
kemampuan untuk membedakan dua titik berdekatan
sebagai titik yang terpisah yaitu ambang diskriminasi
spasial (pengganti) dan ambang diskriminasi spasial
simultan.
b. Reseptor raba, merupakan pengindra yang kecepatan dan
reseptor akar rambut bila pada punggurng tangan yang
diraba akan timbul rasa raba. Hanya jika rambut itu
bergerak, intensitas yang ditimbulkan oleh gerakan
rambut berbanding langsung dengan kecepatan gerak
rambut.
c. Reseptor getar: rangsangan berbentuk gelombang siku
yang kuatnya sama dan beberapa kali lebih kuat dari
rangsangan ambang, menghasilkan satu implus saja dan
reseptor ini sangat cepat beradaptasi. Reseptor getar ini
merupakan reseptor percepatan struktur yang mempunyai
sifat sesuai dengan badan picini.
d. Reseptor geli: melalui ujung saraf bebas yang merupakan
ujung saraf pengindra, ambang rangsangan hanya dapat
mengetahui adanya rangsangan untuk reseptor.
Rangsangan mekanik ringan bergerak seperti gerakan
serangga kecil dikulit.
2. Rasa suhu
Kulit mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa
panas. Rasa suhu kulit tetap (statis) bila seseorang berada dalam air hangat mula-
mula akan timbul rasa hangat, kemudian rasa hangat tidak dirasakan lagi dan bila
keluar dari air, rasa hangat akan kembali. Rasa suhu kulit yang berubah. Terdapat
tiga parameter tertentu, yaitu suhu awal, kecepatan perubahan suhu, dan luas kulit
yang terpapar terhadap rangsangan suhu. Tittik-titik rasa dingin dan panas.
Permukaan kulit yang peka terhadap rasa panas dan dingin berlokasi pada titik-
titik tertentu. Kepadatan titik-titik rasa suhu lebih rendah dibanding titik rasa
raba/tekan. Sifat reseptor suhu:
a. Selalu mengeluarkan impuls pada suhu kulit yang konstan dan
freuensinya bergantung pada suhu kulit itu sendiri

9
b. Pada penurunan/peningkatan suhu akan terjadi perubahan
frekuensi implus
c. Tidak peka terhadap rangsangan lain
d. Ambang rangsangan sesuai dengan kepekaan rasa suhu manusia
terhadap rangsangan suhu dikulit.
e. Mempunyai daerah reseptif yang sempit. Setiap seret eferen
hanya menyarafi satu atau beberapa titik rasa suhu saja.
3. Rasa Propriosepsi
Rasa propriosepsi berasal dari dalam tubuh, disebut juga rasa
dalam. Rasa ini taidak terdapat pada kulit tetapi bagian yang lebih dalam,
misalnya otot, tendo, dan sendi. Terdapat tiga submodalitas yaitu:
a. Rasa posisi: mengindrai bagian-bagian tubuh dalam
ruang atau posisi ruas sendi tubuh yang satu dengan ruas
sendi yang berdekat. Rasa ini sedikt sekali bahkan
mungkin tidak adaptasi.
b. Rasa gerakan: timbulnya menghindari gerak pada setiap
sendi dan berapa besar perubahan sudut dan kecepatan
gerak pada sendi yang bergerak.
c. Rasa kekuatan: seberapa besar kekuatan atau tahanan
yang dikerahkan untuk gerak otot itu.
4. Rasa nyeri
Rasanyeri ditumbulkan oleh rangsangan yang merusak. Rasa ini
berfungsi melindungi dan mencegah kerusakan lebih ljut dan jaringan yang
terkena. Modalitas rasa nyeri terdiri dari submodalita nyeri somatik yaitu nyeri
permukaan dan nyeri dalam, dan nyeri visel. Zat kimia pada kadar tertentu dapat
menimbulkan nyeri, misalnya asetikolin, seratokinin, dan histamin yang juga
menimbilkan rasa gatal.
5. Rasa gatal
Rasa gatal merupakan bentuk khusus rasa nyeri yang timbul
pada kondisi perangsangan tertentu. Rangsangan semakin kuat saat rasa gatal
yang timbul diganti dengan rasa nyeri. Bila rangsanganya mencapai intensitas
yang tinggi maka rasa gatal yang dilewati juga olehrasa nyeri dengan cara tertentu
jika titik gatal sesuai dengan titik nyeri. Resepor gatal terletak pada bagian kulit
permukaa, sedangkan reseptor nyeri terdapat lebih dalam dari kulit.

10
2.7 Fungsi kulit
a. Fungsi proteksi (melindungi)
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau
mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan , gangguan kimiawi yang dapat
menimulkan iritasi (lisol, karbol, dan asam kuat)
b. Fungsi absorbsi (menyerap)
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di
antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelejar dan yang
lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
c. Fungsi kulit sebagai pengatur panas (regulasi)
Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat untuk suhu
kulit lebih rendeh. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan
ada dua cara, yaitu vasodilatasi (kapiler melebar,kulit menjadi panas dan
kelebihan panas dipancarkan kekelenjar keringat sehingga terjadi penguapan
cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut,
kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan). Kulit melalukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat,
kontraksi otot, dan pembuluh darah kulit.
d. Fungsi ekskresi
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan aminia.
Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan
sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat
menyebabkan keasaman pada kulit.
e. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis,
terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis
dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf
sensorik lebih benyak jumlahnya didaerah yang erorik.
f. Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel
ini berasal dari rigi saraf. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan
dendrit sedangkan lapisan dibawahnya dibawa oleh melanifag. Warna kulit tidak
selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit,
reduksi Hb dan karoten.

11
g. Fungsi keratinitas
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lain akan berpindah keatas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum.
Makin keatas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.
h. Fungsi pembentukan vitamin D
Dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar
matahari. Tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses
tersebut. Pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
2.8 Penyakit-penyakit pada kulit
1. Prurigo pada kehamilan
Penyakit ini mencakup prurigo gostasionis dan dermatitis papular, yang
tampaknya adalah varian-varian dari penyakit yang sama dan tidak spesifik untuk
kehamilan. Penyakit ini ditandai dengan erupsi pruntik generalisme.
2. Herpes gestasionis
Herpes gestasionis kadang-kadang menyertai penyakit frofoblastik
gestasionis. Penyakit ini yang disebut juga sebagai pemfigoid gestasionis, serupa
dengan pemfigoid bulosa yang dijumpai pada pasien lansia.
3. Impetigo herpetiformis
Ini adalah sebuah erupsi pustular yang jarang dan mungkin timbul pada
kehamilan tahap berikutnya. Tanda utama lesi impertigo herpetiformis adalah
pustula-pustula steril yang terbentuk disekeliling tepi bercak eritematosa. Lesi-lesi
eritematosa biasanya dimulai di daerah lipatan dan meluas ke perifer.

12
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem integumen merupakan sistem terluar yang membungkus tubuh
manusia. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjer (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa menyimpan struktur intern tubuh dari kerusakan,
Menghindari dehidrasi, gemuk toko dan menghasilkan vitamin dan hormon.
Selain kulit, ada juga rambut dan kuku yang termasuk ke dalam sistem integumen.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulitluar), walaupun diambil dari folikel rambut yang jauh
di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari
pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuhan.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang terbentuk dari protein keratin yang
kaya akan sulfur.
3.2 Saran
Saran yang saya berikan adalah kita juga harus memperhatikan kesehatan
kulit kita agar tidak terkena penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, seperti
prurigo pada kehamilan, herpes gestasionis, impertigo, dan penyakit lainnya.

Daftar Pustaka
Syaifuddin. (2010). ANATOMI FISIOLOGI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

13
Sutanta. (2019). Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Thema Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai