Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di seluruh bagian tubuh manusia terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus
(untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Sistem integument
melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan
menghasilkan vitamin dan hormon. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri
apabila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) & mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).
Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh
dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem
integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba
lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen
kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit
terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat
(dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hipodermis atau subkutis).
Maka dari itu kulit sangat berperan penting dalam melindungi dan memberikan
penampilan seseorang, bayangkan jika tubuh kita ini tidak memiliki kulit semua organ
akan terinfeksi ataupun terkena toksin dari lingkungan luar serta metabolisme di dalam
tubuh ini akan terganggu.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas, didapatkan suatu rumusan masalah


sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan struktur anatomi kulit?
2. Apa sajakah yang termasuk ke dalam lapisan kulit?
3. Apa sajakah yang termasuk sirkulasi pada kulit?

1|Anatomi Kulit
4. Bagimanakah yang termasuk kelenjar-kelenjar kulit?
5. Bagaimanakah yang termasuk pembuluh darah pada kulit?
6. Bagaimanakah saraf di dalam kulit?
7. Bagaimanakah yang termasuk ke dalam perlengkap kulit?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah yang dipaparkan diatas, didapatkan tujuan penulisan


sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang struktur anatomi kulit.
2. Untuk mengetahui tentang lapisan kulit.
3. Untuk mengetahui tentang sirkulasi pada kulit.
4. Untuk memahami mengenai kelenjar-kelenjar kulit.
5. Untuk memahami mengenai pembuluh darah pada kulit.
6. Untuk memahami mengenai saraf di dalam kulit.
7. Untuk memahami mengenai perlengkap kulit.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari tujuan penulisan diatas, didapatkan manfaat penulisan sebagai berikut :


1. Meningkatkan pengetahuan tentang struktur anatomi kulit.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang lapisan kulit.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang sirkulasi pada kulit.
4. Meningkatkan pemahaman mengenai kelenjar-kelenjar kulit.
5. Meningkatkan pemahaman mengenai pembuluh darah pada kulit.
6. Meningkatkan pemahaman mengenai saraf di dalam kulit.
7. Meningkatkan pemahaman mengenai perlengkap kulit.

2|Anatomi Kulit
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Kulit

Gambar 2.1.1 Anatomi kulit

Integumen mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh dan turunannya termasuk


kuku, rambut, dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh yang berhubungan dengan selaput lender melapisi rongga
lubang masuk. Kulit disebut integumen atau kutis, tumbuh dari dua macam jaringan yaitu
epitel menumbuhkan lapisan epidermis dan pengikat (penunjang) menumbuhkan lapisan
dermis (kulit dalam).

Kulit mempunyai serabut saraf teranyam halus, berfungsi merasakan sentuhan atau
alat peraba. Kulit organ luas sebagai pelindung bahan kimia, cahaya matahari,
mikroorganisme dan menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan. Kulit merupaka
indikator, dengan melihat perubahan misalnya pucat, kekuning-kuningan, kemerah-merahan.
Suhu kulit meningkat bertanda kelainan pada kulit atau gangguan psikis (stres, ketakutan,

3|Anatomi Kulit
marah). Perubahan struktur kulit menentukan usia lanjut atau muda. Wanita atau pria
dibedakan dengan penampilan kulit. Warna kulit ditentukan rasa tau suku bangsa, misalnya
kulit hitam Negro, kulit kuning Mongolia, kulit putih Eropa.

Kulit mempunyai ketebalan bervariasi. Bagian tipis di sekitar mata, bagian tebal pada
telapak kaki dan telapak tangan mempunyai ciri khas sidik jari (dermatoglipic pattern)
berbeda pada setiap orang yaitu berupa garis lengkung dan berbelok-belok, berguna
mengidentifikasi seseorang.

Gambar 2.1.2 Struktur Kulit

Dua sel ditemukan dalam epitel kulit :

1. Sel utama (terang), merupakan sel serosa menempati bagian tengah sel.
Sitoplasmanya mengandung bintik lemak dan granula pigmen. Sel ini mengeluarkan
getah encer mengsndung bahan pelarut.
2. Sel-sel musigen (gelap), bertebarang di antara sel-sel serosa mempunyai reticulum
endoplasma granula dan granula sekretori basofil menghasilkan glikoprotein mukoid.
Kontraksi sel ini membantu pengosongan getakkelenar dan bergungi sebagai bangun

4|Anatomi Kulit
penyagga menahan perubahan tekanan osmotik yang memungkinkan bahaya pada
keutuhan susunan kanalikuli intersel.

Lapisan Kulit
Kulit dibedakan dua lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan kulit jangat (dermis/
kutis). Kedua lapisan berhubungan dengan lapisan di bawahnya dengan perantaraan jaringan
ikat bawah kulit (hypodermis/ subkutis). Dermis atau kulit mempunyai alat tambahan atau
pelengkap terdiri dari rambut dan kuku.

Gambar 2.1.3 Bagian-Bagian Kulit

Epidermis
Kulit ari atau epidermis adalah lapisan luar terdiri dari epitel gepeng unsur utamanya
adalah sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena
lapisan sel induk di lapisan bawah bermitosis terus, lapisan paling luar epidermis akan
terkelupas. Epidermis tersusun oleh sel epidermis terutama serat kolagen dan sedikit serat
elastis. Kulit ari (epidermis) terdiri dari beberapa lapis sel. Sel-sel ini berbeda dalam beberapa
tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan sebagai akhir keaktifan sel lapisan
tersebut, terdiri dari lima lapis yaitu :

5|Anatomi Kulit
1. Stratum korneum :
Terdiri dari lapisan sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti.
Sitoplasma diisi dengan serat keratin, makin keluar letak sel makin gepeng seperti
sisik lalu terkelupas digantikan sel lain. Zat tanduk merupakan keratin lunak susunan
kimianua berada dalam sel keratin keras. Lapisan tanduk sedikit mengandung air
karena adanya penguapan air, elastisnya kecil dan efektif untuk pencegahan
penguapan air dari lapisan dalam.

2. Stratum lusidum :
Terdiri dari beberapa lapis sel gepeng dan bening. Sulit melihat membran yang
membatasi sel itu sehingga lapisannya keseluruhan seperti kesatuan yang bening.
Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh yang berkulit tebal.

3. Stratum grannulosum :
Terdiri dari 2-3 lapis sel polygonal agak gepeng , inti di tengah, dan sitoplasma
berisi butiran granula keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangin masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia ke dalam tubuh.

4. Stratum spinosum :
Terdiri dari lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal, inti terdapat di tengah
dan sitoplasmanya berisi berkas serat terpaut pada desmosom (jembatan sel), seluruh
sel terikat lewat itu sehingga keseluruhan lapisan sel berduri. Lapisan ini menahan
gesekan dan tekanan dari luar, sehingga harus tebal dan terdapat di daerah tubuh
banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal
telapak kaki.

5. Stratum malfighi :
Unsur lapis taju mempunyai susunan kimia khas, inti bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol dan asam-asam amino. Lapisan ini terdapat dari epidermis
berbatasan dermis di bawah, terdiri dari selapis sel berbentuk kubus (batang).
Desmosom banyak pada membrane sel merupakan sel induk epidermis. Sel ini aktif
bermitosis sampai individu meninggal. Sebanding terkelupasnya sel pada stratum

6|Anatomi Kulit
korneum, sel induk inipun menggantiknya dengan baru dari bawah. Sejak terbentuk
sampai terkelupas umur sel 15-30 hari.

Gambar 2.1.4 Lapisan Epidermis

Gabungan stratum malfighi dan stratum spinosum atau basale disebut stratum
germinatifum, terletak bergelombang karena lapisan dermis di bawahnya membentuk
tonjolan disebut papilla. Batas germinatifum dengan dermis di bawahnya berupa lapisan
tipis jaringan pengikat disebut lamina basalis. Pada stratum malfighi, di antara sel
epidermis terdapat melanosit yaitu sel berisi pigmen melanin yang berwarna coklat dan
sedikit kuning. Pada orang berkulit hitam, melanosit menerobos sampai ke dermis,
melanosit ini mempunyai tonjolan banyak, panjang, dan halus menyelusup di antara sel-
sel epidermis stratum germinatifum.

Warna kulit ditentukan faktor warna kulitnya sendiri, karena kandungan karoten
(pigmen) darah pada pembuluh darah dermis memberikan warna kemerahan dan
kandungan pigmen melamin memberikan bayangan coklat. Melamin terletak di dalam
lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju, bertebaran di antara keratinosit lapis, lapis
taju, dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan
perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di dalam keratinosit. Pigmentasi kulit
bergantung pada beberapa pengaruh termasuk faktor keturunan, hormon, dan lingkungan.
Faktor genetik memengaruhi ukuran satuan melanin epidermis, hormon pemacu melanosit
MSH (melanosit stimulating hormone) merangsang perpindahan melanosom ke dalam

7|Anatomi Kulit
cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet
meningkatkan kegiatan enzim melanosit, meningkatkan produksi melanin dan
penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.

Sel langerhans adalah sel berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip dendrite
terutama pada lapisan taju epidermis. Sel ini seperti sel bening, sitoplasmanya
mengandung inklusi (suatu sel yang terpendam dalam sel) mirip batang disebut birbeck.
Sel ini juga terdapat dalam epitel mukosa mulut, esofagus, vagina, di dalam folikel
rambut, sebasea, kelenjar timus, dan limfonodus.

Sel merkel bertebaran di dalam epidermis terlihat di dekat stratum germinatifum dan
berhubungan dengan ujung saraf intraepitel. Bentuk intinya tidak teratur, sitoplasma
mengandung berkas longgar tonofilamen (filament halus pada sel) mengandung granulasi
kecil dan padat. Sel merkel terletak pada keratinosit, di sekitarnya banyak desmosom,
fungsinya sebagai reseptor mekanisme karena sifat granulanya.

Dermis
Batas dermis (kulit jangat) sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis
(hipodermis). Ketebalannya antara 0,5-3 mm. Beberapa kali lebih tebal dari epidermis
dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat (turunan) dermis terdiri dari bulu,
kelenjar minyak, kelenjar lendir, dan kelenjar keringat membenam jauh dalam dermis.

Kulit jangat bersifat ulet dan elastis berguna melindungi bagian dalam. Pada
perbatasan antara kulit arid an kulit jangat terdapat tonjolan kulit di dalam kulit ari
(epidermis) disebut papil kulit jangat. Kulit jangat terdiri dari serat kolagen, serabut
elastis, dan serabut retikulin. Serat ini bersama pembuluh darah dan pembuluh getah
bening membentuk anyaman yang memberikan perdarahan untuk kulit. Lapisan dermis
terdiri dari :

1. Lapisan papilla
Mengandung lekuk papilla sehingga stratum malfighi ikut berlekuk. Lapisan
mengandung lapisan pengikat longgar membentuk lapisan bunga karang disebut
lapisan stratum spongeosum. Lapisan papilla terdiri dari serat kolagen halus, alastin,
dan retikulin tersusun membentuk jaringan halus terdapat di bawah epidermis. Lapisan
ini berperan dalam peremajaan dan penggandaan unsur kulit. Serat retikulin dermis
membentuk alas dari serabut yang menyisip ke dalam membran basal di bawah
epidermis. Pada umumnya papil-papil kulit jangat rendah tetapi pada telapak kaki dan

8|Anatomi Kulit
telapak tangan papil tinggi tebal dan banyak sehingga berhimpitan membentuk rigi-
rigi menonjol di permukaan kulit arid an membentuk pola sidik jari tangan dan jari
kaki. Setiap papil dibentuk oleh anyaman serabut halus yang mengandung serabut
elastin, pada bagian ini terlihat lengkung kapiler dan ujung saraf perasa.

2. Lapisan retikulosa
Mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen. Sebagian besar lapisan
tersusun bergelombang, sedikit serat retikulin dan banyak serat elastin. Sesuai arah
jalan serat tersebut terbentuk garis ketegangan kulit. Bahan dasar dermis merupakan
bahan matrik amorf pada serat kolagen, elastin, dan turunan kulit. Glikosaminoglikans
utama kulit adalah asam hialuronat, dermatan sulfat dengan perbandingan beragam di
berbagai tempat, bahan dasar ini hidrofilik. Lapisan ini terdiri dari anyaman jaringak
ikat yang lebih tebal. Dalam lapisan ini ditemukan sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh
darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar sebasea, kelenjar
keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut.

Unsur utama sel dermis adalah fibroblast dan makrofag juga terdapat sel lemak yang
berkelompok. Di samping itu sel jaringan ikat bercabang, berpigmen pada lingkungan
epidermis yang mengandung pigmen (areola mamae dan sekitar anus).

Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas dihubungkan
dengan folikel. Rambut bertebaran di seluruh dermis dalam jumlah banyak pada kulit,
puting susu, penis, skrotum, dan sebagian perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit
daerah yang bersangkutan mengerut.

9|Anatomi Kulit
Gambar 2.1.5 Lapisan Epidermis dan Dermis I

Gambar 2.1.6 Lapisan Epidermis dan Dermis II

10 | A n a t o m i K u l i t
Saraf Pada Kulit

Gambar 2.1.7 Sistem Saraf Kulit

Sistem saraf kulit berkaitan dengan fungsi kulit sebagai reseptor sentuhan rasa kulit,
dan suhu. Kulit kaya akan sel saraf sensoris kutaneus dan tempat bermuara ujung sel- sel saraf
spinal (sistem saraf tepi) dan cranial (sistem saraf pusat) ujung sel saraf sensoris perifer
ditemukan dalam jumlah yang banyak di lapisan epidermis yang berbeda, tetapi letaknya
selalu dibawah lapisan Lengerhans (stratum granalusom). Ujung sel saraf paling banyak
berada di dermis dan hypo-dermis yang dihasilkan beberapa korpuskel taktil, seperti
korpuskel meisnerr, Krause, pacini dan Ruffini (Trembly, 1978). Folikel rambut dipersarafi
secara terpisah dari ujung bebas saraf sensoris tak bermielen yang terdapat di dalam atau di
dekat epidermis. Selain saraf sensoris, ditemukan pula saraf eferens simpatis yang
mensarafi pembuluh darah, otot penegak rambut dan sekresi kelenjar keringat.
Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Ujung
saraf tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan
atau saraf perasa tekanan kuat, letaknya di sekitar akar rambut.
2. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
3. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
4. Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
5. Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat
permukaan kulit.
6. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.

11 | A n a t o m i K u l i t
Hipodermis

Gambar 2.1.8 Hypodermis

Sumber: http://jendeladunia-ni.weebly.com/4/post/2012/12/anfis-kulit.html

Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat pada
kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang merupakan
rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen. Lapisan Hipodermis ini
dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan. Lapisan kulit ini merupakan
lapisan yang paling dalam dan mengandung pembuluh darah dan limfia, serta saraf yang
berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak.
Hipodermis mempunyai tanggung jawab pada tubuh untuk menjaga kestabilan panas pada
tubuh manusia dan melindungi organ internal vital dalam tubuh manusia.

12 | A n a t o m i K u l i t
SIRKULASI PADA KULIT
Jumlah panas yang hilang dari tubuh dalam batas yang luas diatur oleh perubahan jumlah
darah yang mengalir melalui kulit. Kulit yang merupakan tempat reaksi pembuluh darah:

1. Reaksi putih: bila ujung suatu objek pada permukaan kulit maka perlahan-lahan pada
titik tekan terlihat pucat.
2. Tripel respons: Bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing, sebagian
reaksi putih terdapat kemerahan. Pada tempat tersebut diikuti pembengkakan, bintik
kemerahan sekitar luka yang disebabkan dilatasi kapiler merupakan suatu respons
langsung dari kapiler terhadap tekanan. Pembengkakan local disebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan venolus. Kemerahan karena dilatasi arteriola dan denarvasi
karena hambatan saraf menimbulkan rasa nyeri.

3. Hipermia aktif

Hiperemia aktif yaitu kelainan jumlah darah dalam suatu daerah yang
dihidupkan kembali setelah periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh
darah yang terjadi pada organ dalam kulit darah mengalir dalam pembuluh darah yang
melebar membuat kulit menjadi sangat merah karena efek lokal hipoksia dan
dipengaruhi oleh zat kimia.

Kecepatan aliran darah melalui kulit berubah-ubah karena diperlukan untuk


mengatur suhu tubuh. Sebagai reaksi terhadap kecepatan kegiatan metabolisme tubuh
dan suhu disekitarnya. Bila kulit terpapar pada suhu sangat dingin, aliran darah
semakin sedikit sehingga nutrisi mulai terganggu. Pertumbuhan kuku lebih lambat
pada suhu yang sangat dingin.

Pengaturan aliran darah pada kulit adalah untuk mengatur suhu tubuh. Aliran
darah melalui darah diatur oleh mekanisme saraf. Pemanasan pada kulit menyebabkan
vasodilatasi semua pembuluh darah kulit dan menyebabkan berkeringat. Sedangkan
pendinginan menyebabkan vasokonstriksi dan berhenti pengeluaran keringat.

MEKANISME VASOKONSTRIKSI

Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bisa berkurang + 1% dari pada dalam keadaan
panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau
penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.

13 | A n a t o m i K u l i t
MEKANISME VASODILATASI
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi
ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang
menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
lebih banyak.

KELENJAR-KELENJAR KULIT
Kelenjar Sebasea
Kelenjar Sebasea berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel
rambut. Kelenjar ini tidak berhubungan dengan folikel rambut tetapi salurannya bermuara
langsung ke permukaan kulit. Kelenjar ini terdapat dalam lapisan dermis kulit. Berupa
kelenjar alveolar yang membentuk lipid, bermuara ke dalam sebuah saluran pendek dan lebar,
tercurah ke dalam leher folikel rambut, terisi penuh dengan epitel berlapis terletak di atas
membrane basal tipis. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama di selama
pubertas dibawah control hormon. sekresi tersebut terjadi terus menerus yang manfaatnya
untuk pemeliharaan kulit.

Kelenjar Mamae
Glandula mamae sebagai kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ectodermal.
Dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak, serta melekat erat
dengan kulit di atasnya. Di sekitar putting susu (papilla mamae) terdapat retikul kutis yang
tumbuh dengan baik dinamakan ligamentum suspensorum. Ke dalaam putting susu bermuara
15-20 duktus laktiferus. Di sekitar papilla mamae terdapat areola mamae yang mengandung
kalenjar sebasea montgometri (glandula areola mamae) untuk melindungi dan melincinkan
putting susu pada waktu bayi mengisap. Pada daerah subkutan terdapat lobus-lobus yang
berhubungan satu sama lain oleh jaringan areolar, pembuluh darah, dan ductus laktiferus.

Pembuluh Darah
Suplai darah untuk kulit berasal dari pembuluh darah besar di dalam lapisan bawah
kulit yang bercabang ke arah permukaan kulit. Sejumlah pembuluh membentuk jala pada
tempat pertemuan antara dermis dan hypodermis. Dari jala-jala ini, cabang-cabang
memperdarahi jaringan subkutis termasuk kelenjar keringat dan folikel rambut.

14 | A n a t o m i K u l i t
Dari jala-jala terkecil menuju papilla, tempat percabangan kapiler, membentuk
jaringan kapiler dan memperdarahi papilla, kelenjar sebasea, dan again tengah folikel rambut.
Vena-vena penghimpun darah dari daerah subpapilar membentuk jala-jala tepat di bawah
kulit.

Pembuluh limfe mulai di dalam papilla sebagai celah yang dibatasi endotel dengan
jala-jala kapiler limfe di dalam lapisan papilar.

Saraf Kulit

Gambar: 2.1.9 Saraf pada kulit

Sumber: https://tensanando.wordpress.com/2013/08/28/bagian-bagian-kulit-beserta-
fungsinya/

Kulit dan kelengkapannya menerima rangsangan dan lingkungannya karena


dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutis terdapat berkas besar saraf yang
cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah reticular papilar dan subepital.
Selain serat saraf sensorik terdapat eferen simpatis yang memepersarafi pembuluh darah, otot
penegak rambut, dan sel sekretorik kalenjar keringat.

15 | A n a t o m i K u l i t
Pelengkap Kulit
Kuku

Gambar 2.1.10 Gambar kuku

Sumber: http://slideplayer.info/slide/2300141/

Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal


falang jari tangan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.
Pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar lengkung dan sedikit miring terhadap
permukaan pada bagian proksimalnya.

Epidermis yang tepat di bawah terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya
banyak mengandung fibril. Pada lapisan dalam matrik kuku mengandung melanosit sehingga
lempeng kuku mungkin berpigmen pada ras kulit hitam.

Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas.
Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler di
bawah dasar kuku.

Dengan bertambahnya sel-sel kbaru dalam akar kuku menghasilkan geseran lambat
lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5 mm per minggu.

16 | A n a t o m i K u l i t
Rambut

Gambar 2.1.11 rambut pada kulit

Sumber: http://sitinurmiasya.blogspot.co.id/2015/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
intergumen.html

Rambut berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis dan tersebar di
sekujur tubuuh kecuali telapak kaki, telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekiat
lubang dubur, dan urogenital. Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk
tabung terdiri dari bagian berasal adri epidermis (epitel) dan bagian dasar dari dermis
(jaringan ikat). Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa
kalenjar sebasea, dan seberkas otot polos (erector pili).

Struktur rambut:

1. Medula: bagian tenagah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis mengerut
satu sama lain, dipisahkan oleh ruang berisi udara. Sel-sel yang sering mengandung
pigmen dan keratin. Sel-sel keratin termasuk keratin lunak.

17 | A n a t o m i K u l i t
2. Korteks: bagian utama rambut beberapa lapis sel gepeng, panjang berbentuk, gelondong
mmbentuk keran keras. Oksidari keras yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks
mengubah warna rambut.

3. Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis jernih, yaitu kutkula tidak berinti
kecuali yang terdapat pada akar rambut. Penampang melintang rambut beragam sesuai
dengan ras.

Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar
(sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berisi dari
epidermis. Folikel yang menggembung membentuk bulbus rambut yang berhubungan degan
papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya. Saung akar asal dermis:

1. Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai
dengan lapisan reticular dermis.

2. Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan ini padat sel
dang mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.

3. Lapisan alam berupa sabuk homogeny sempit yang disebut glassy membrane basal di
bawah epidermis.

Sarung akar asal epidermis (epitel) mempunyai lapisan luar yang menyambunng dengan
lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah
berkembang. Sarung akar rambut luar mempunyai sel-sel stratum spinosum epidermis.
Sarung akar rambut adalah sarung berzat tanduk membungkus akar rambut yang sedang
tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga ditemukan pada epidims. Sarung ini tidak
tampak lagi di atas muara kelenjar sebasea dalam folikel.

1. Batang rambut merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Bila dibuat
potongan sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam:

a. Selaput rambut (kutikula), merupakan lapisan yag paling kuat terdiri dari sel-sel
yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui bila rambut disasak dengan
baik.

b. Kulit rambut: korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal, terdiri
dari lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang mengandung
butir-butir mielin. Sel tanduk terdiri dari serabut keratin.

18 | A n a t o m i K u l i t
c. Sumsum rambut (medula): bagan paling dapat yang dibentuk oleh sel tanduk.
Bagian ii sangat tipis, mengandung medulla dan sumsum rambut.

2. Akar rambut, merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut ini tertanam amat
dalam, dapat mencapai lapisan hypodermis.

a. Kandungan rambut adalah tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit sampai bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat
unsur-unsur:

 Unsur dari lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapisan dermis
atau kulit jangat membentuk tiga lapisan, lapisan serabut kolagen dan elastis
yang teratur mengandung pembuluh darah dan saraf, serta lapisan serabut
sirkuler yang tersusun selang-seling dengan sel yang berbentuk kumparan
dan selaput bening (hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.

 Unsur lapisan epidermis, terdapat pada umbi rambut yang terdiri darilapisan-
lapisan: kandung kar luar dan kandung akar dalam. Kandung kaar dalam
terdiri dari luar ke dalam lapisan hanle, terdiri dari selpais sel koboid dengan
inti gepeng, da terdiri dari 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti
dan selaput kutikula.

b. Papil rambut: bagian bawah folikel rabut yang berbentuk lonjong seperti telur
yang ujung bawahnya terbuka, berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke
dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk menyuplai nutrisi ke umbi rambut.

c. Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang melebar,
merupakan sel bening yang terus menerus bertambah banyak berkembang
secara mitosis. Daerah ini subur.

M. erektorpili adalah otot penegak rambut yang terdiri dari otot polos yang terdapat
pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis.

19 | A n a t o m i K u l i t
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan

Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15%
dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya
jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kafiler dan
jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi
jaringan ikat yang beregenerasi sehingga membentuk jaringan parut yang pada
mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kafiler dan akhirnya
berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.

Adapun struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu: kulit ari (epidermis), sebagai
lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis), dan jaringan
penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkatis).

3.2 Saran

Kulit merupakan bagian yang sangat penting untuk melindungi bagian organ
dalamnya sehingga diperlukan perhatian yang cukup untuk menjaga kulit dengan
melakukan perawatan serta mempertahankan kesehatannya.

20 | A n a t o m i K u l i t
Daftar Pustaka

Syaifuddin, H. 2011. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk


Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://dokumen.tips/documents/makalah-anatomi-dan-fisiologi-kulit-fix.html

21 | A n a t o m i K u l i t

Anda mungkin juga menyukai