Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI DAN

FISIOLOGI SISTEM
SARAF
Tedy Kurniawan Bakri, M.Farm, Apt
Jurusan Farmasi
FMIPA - Universitas Syiah Kuala
2019
https://www.youtube.com/watch?v=fHRC8SlLcH0
Definisi Sistem Saraf

 Sistem organ yang terdiri atas sel-sel saraf yang saling


terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi,
aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau
jaringan tubuh, dan memelihara homeostasis berbagai
proses fisiologis tubuh. 
Penyusun Jaringan Saraf

Sistem saraf terdiri dari dua jenis sel:


1. Sel neuron (sel saraf utama)
2. Sel glia (sel penunjang/pendukung)
Struktur Sel Neuron
 Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel.
 Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan
akson (neurit).
 Dendrit berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel
saraf.
 Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.
 Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Struktur Sel Neuron
 Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak
disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel
pada akson. 
 Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
 Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.
 Terdapat beratus-ratus jenis neuron yang berbeda dalam
morfologi dan fungsi.
 Sel saraf saling berhubungan dan berkomunikasi melalui sinaps.
Sel-Sel Glia
 Berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem“
 Dalam otak manusia, diperkirakan jumlah total glia hampir setara dengan
jumlah neuron, namun perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang
berbeda.
 Di antara fungsi paling penting dari sel glia:
 Mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya
 Menyediakan nutrisi ke neuron
 Menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati
 Menyediakan petunjuk pengarahan akson dari neuron ke sasarannya
 menyediakan insulasi elektrik yang mengizinkan mereka untuk
mentransmisikan potensial aksi lebih cepat dan lebih efisien.
Sel Glia: Astrosit
 Jenis sel glia yang paling banyak terdapat dalam SSP.
 Bentuknya seperti bintang (bahasa Yunani =astron, berarti bintang) yang
memberikan dukungan secara fisik terhadap neuron (memperkuat rekatan glia
pada neuron)
 Membersihkan substansi-substansi yang tidak berguna di dalam otak karena ia
memiliki sifat phagocytes (sel pemakan).
 Bila jumlah sel saraf yang mati sangat banyak, maka astroglia (bersama dengan
microglia) akan membelah diri dan memakan semua sel saraf yang mati.
 Melindungi sinapse untuk meminimalkan penyebaran pengaruh substansi
transmitter yang dilepaskan oleh terminal buttons dan melindungi komunikasi
antara neuron yang satu dengan yang lain agar tetap bersifat privat (tidak
tercampuraduk).
 Terlibat dalam menjaga sawar darah otak (blood brain barrier)
Sel Glia: Oligodendrosit dan Sel
Schwann
 Oligodendrosit berperan membentuk selubung mielin bagi sistem
saraf pusat.
 Sel Schwann membentuk selubung mielin bagi sistem saraf tepi.
 Tiap sel oligodendrosit membentuk beberapa segmen mielin untuk
beberapa axon sekaligus.
 Tiap sel Schwann hanya membentuk satu selubung mielin.
 Oligodendrosit juga tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi,
sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan
kecacatan permanen.
 Selubung mielin terdiri dari 80% lipid dan 20% protein,
menjadikannya bersifat dielektrik atau penghambat aliran listrik 
Sel Glia: Mikroglia

 Sel glia yang merupakan bagian dari sistem imun bagi sistem
saraf pusat.
 Sel kecil yang beraksi sebagai fagosit, membersihkan komponen
yang dapat mengancam sistem saraf.
 Mikroglia berperan dalam terjadinya proses inflamasi ataupun
proses degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat.
Sel Glia: Sel Ependimal
 Melapisi bagian dalam rongga berisi cairan di SSP.
 Merupakan sel yang mempunyai silia, gerakan dari silia ini ikut
berperan dalam mengalirkan cairan serebrospinal di seluruh ventrikel
otak.
 Juga berfungsi sebagai prekursor bagi sel saraf bahwa otak dewasa
mempunyai potensi lebih besar untuk memperbaiki bagian yang rusak
daripada anggapan yang berlaku saat ini.
 Juga berfungsi untuk melapisi dan melindungi medulla spinalis serta
ikut membentuk cairan serebrospinal.
Potensial Aksi Sel Saraf

 Potensial aksi adalah aliran ionik positif dan negatif yang


bergerak di membran sel. Proses ini melibatkan ion Natrium,
Kalium dan Klorida.
 Merupakan suatu peristiwa yang terjadi antara neuron dalam
rangka untuk mengirim pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh,
baik untuk tindakan sadar ataupun tak sadar. 
 Potensial aksi diteruskan dari satu neuron ke neuron lain melalui
celah sinaps dengan perantara neurotransmitter.
Tahapan Potensial Aksi
Tahapan Potensial Aksi
Struktur Voltage-gate Channel
Proses Saltatori potensial aksi pada akson
yang memiliki selubung mielin
Kerusakan mielin pada penyakit Multiple
Sclerosis
Penerusan impuls potensial aksi antar-
neuron melalui celah sinaps
TUGAS

Buatlah ringkasan tentang:


1. Neurotransmitter
2. Sawar darah Otak (Blood Brain Barrier)
Pembagian Sistem Saraf
Otak
Sistem Saraf Pusat
(Central Nervous
System)
Sumsum Tulang
Belakang (Medula
Spinalis)

12 pasang Saraf
Serabut Otak (Cranial)
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf (Peripheral Nervous
System)
31 pasang Saraf Serabut
Sumsum T.Belakang
(Spinal)

Susunan Saraf Simpatik

Sistem Saraf Autonom

Susunan Saraf
Parasimpatik
Sistem Saraf Pusat
(Central Nervous System)
 Terdiri dari Otak dan Sumsum Tulang Belakang
 Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh baik
yang disadari maupun tidak serta menjaga homeostasis tubuh.
 Meninges (selaput pelindung sistem saraf pusat) tdd:
1. Piameter : lapisan dalam (pembuluh darah)
2. Arachnoid : lapisan tengah
3. Durameter : lapisan luar (membran tebal fibrosa yg melapisi tengkorak
 Substansi pokok : Substansi kelabu(grisea/grey matter)  kumpulan badan
neuron dan Substansi putih (alba/white matter)  kumpulan serabut saraf.
 Otak (kelabu luar, putih dalam) dan Sumsum tulang (putih luar, kelabu
dalam)
1. OTAK

 Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu :


 Otak besar (Cerebrum)
 Otak kecil (Cerebellum)
 Otak tengah (Mesencephalon)
1. Otak: Otak Besar
 Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas
mental yaitu berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
 Terdiri atas :
Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan
sikap.
Bagian Otak
Bagian Otak
Otak kecil
(Cerebellum)

 Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan


gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh.
 Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
Otak Tengah
(Mesensefalon)

 Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol


(menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang).
 Di depan otak tengah (diencephalon)
 Talamus (Pusat pengatur sensoris)
 Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera
makan, Keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas
ada lobus optikus (pusat refleks mata).
Pelindung
otak
 TENGKORAK.
 RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
 TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
 DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat
pada tulang)
 ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari
bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan
serobrospinal (cairan limfa)
 PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di
permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi,
mengangkut sisa metabolisme.
craniu
m
(MEDULLA OBLONGATA).
 Banyak mengandung ganglion otak.
 Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut
jantung, pernafasan, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
(MEDULLA SPINALIS)
Fungsi :
(1)Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2)Memungkinkan jalan terpendek pada gerak
refleks.
 Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang
mengandung neuron sensorik. (2) akar
ventral yang mengandung neuron motorik.
 Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
Sumsum tulang belakang
Saraf Tepi (Saraf
Perifer)
 Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
 3 pasang saraf sensori.
 5 pasang saraf motori.
 4 pasang saraf gabungan.
 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal).
 8 pasang → saraf leher (servikal).
 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Nervus
cranialis
Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1) Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2) Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam
penglihatan
3) Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari
dalam keluar
4) Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke
bawah dan samping kanan kiri
5) Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea,
kepekaan lidah dan gigi
6)Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7)Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8) Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9)Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10) Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara,
menelan
11)Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12)Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
Nervus
cranialis
Persarafan
MS
Sistim saraf
perifer
Saraf
Otonom
 SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi
otot jantung dan polos serta kelenjar.
 SSO involunter (tidak disadari)
 System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :
 Sistim saraf simpatis
 Sistim saraf parasimpatis
Sistem Saraf
Otonom
 Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi
 jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung.
 arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
 otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
 Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan
sekrei
bronkus
 Merangsang kelenjar keringat
 Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:
 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Sal cerna : meningkatkan motilitas
 Sal nafas : konstriksi jalan nafas
Sistem Saraf
Simpatis
 Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
 Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
 Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher
dan di daerah pinggang sehingga disebut juga
saraf torakolumbar.
 Pra ganglion pendek.
 Praganglion → urat saraf yang terdapat pada
pangkal ganglion.
 Post ganglion → urat saraf yang berada pada
ujung ganglion.
Sistim Saraf Parasimpatis
 Urat praganglionnya panjang karena menempel pada
organ yang dibantu.
 Berpangkal pada medulla oblongata.
 Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
 Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial (
saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
https://www.youtube.com/watch?v=fHRC8SlLcH0
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai