Blok
Neurology
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
Konten Praktikum
PEMBELAJARAN :
PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
SEDIAAN MIKROSKOPIS :
1. Meningioma
2. Glioma
3. Schwannoma
1.1 Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia yang terletak di dalam rongga
tengkorak. Bagian utama otak adalah otak besar (cerebrum), otak kecil
(cereblum) dan otak tengah. Cerebrum merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari. Cerebrum dibagi menjadi dua belahan,
yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4
lobus yaitu frontal, parietal, okspital, dan temporal. Sedangkan
dienfalon adalah bagian dari otak besar yang terdiri dari talamus,
hipotalamus, dan epitalamus. Otak belakang/ kecil terbagi menjadi dua
subdivisi yaitu metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon
berubah menjadi batang otak (pons) dan cerebelum. Sedangkan
mielensefalon akan menjadi medulla oblongata. Otak tengah/ sistem
limbik terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan amigdala.
Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf yang berawal dari korda
melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Saraf spinal
adalah saraf gabungan motorik dan sensorik, membawa informasi ke
korda melalui neuron aferen dan keluar melalui eferen. Saraf spinal
diberi nama dan angka sesuai dengan regio kolumna vertebra tempat
munculnya saraf tersebut.
1. Perdarahan
Berbagai perdarahan (Hematome/Hemorrhage) yang bias dijumpai:
- Epidural (biasanya disertai fraktur)
- Subdural (trauma tanpa fraktur)
- Subarachnoid (arterial, tanpa trauma)
- Intraparenchymal (bisa oleh karena apapun)
- Intraventricular (tanpa trauma, jarang pada orang dewasa)
2. CNS Malformation
2.1. Neural Tube
- Anencephaly, encephalocele, spina bifida
2.2. Forebrain
- Polymicrogyria, holoprosencephaly, agenesis of corpus callosum
2.3. Posterior Fossa (Infratentorial)
- Arnold Chiari (infratentorial herniation), Dandy-Walker (cerebellar
cyst)
2.4. Syringomyelia/Hydromyelia
3. Tumor
3.1. Meningioma
Merupakan tumor otak primer (20-30% dari keseluruhan tumor otak) yang
berasal dari sel arachnoid cap (berhubungan dengan duramater, choroid
plexus). Tumbuh sepanjang permukaan eksternal otak atau didalam sistem
ventricular. Pertumbuhan lambat (dapat tumbuh pesat selama kehamilan),
gejala tidak jelas atau berhubungan dengan kompresi otak. Biasanya
ditemukan pada orang dewasa dan 2/3 dari meningioma serebral terjadi
pada wanita, 90% meningioma sumsum tulang belakang terjadi pada
wanita. Merupakan Biasanya tumor soliter dan multipel (terlihat pada 1 -
6%) kadang-kadang berhubungan dengan neurofibromatosis type 2.
Berdasarkan kriteria WHO dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
- WHO grade I (benign) → paling banyak ditemukan
- ~6% are WHO grade II (peningkatan kekambuhan sering terjadi)
- WHO grade III (ganas dengan potensi malignansi) → jarang
Mikroskopis
- Bidang arachnoid berada di antara meningioma dan parenkim SSP.
- Arsitektur berlobus, mengandung "meningothelial" whorl.
- Sel syncytial dengan membran sel yang tidak jelas.
- Sitoplasma eosinofilik.
- Inti bulat uniform, intranuclear pseudoinclusions sering ditemukan.
- Dapat mengandung badan psammoma.
- Degenerasi xantomatosa, pleomorfisme nukleus sedang, dan
metaplasia dapat terlihat tetapi tidak memiliki signifikansi prognostik.
- Jarang terjadi nekrosis atau perdarahan ekstensif.
Gambar10. Mikroskopis Meningothelial Meningioma WHO Type I. Pada
lapangan pandang kecil tampak spindly-looking cells dengan sitoplasma
merah muda dengan pola fascicles, membentuk struktur dan lingkaran
syncytial. Sel tersusun dalam lobulus yang dipisahkan oleh septa
fibrovaskular.
3.2. Glioma
Merupakan tumor SSP yang paling sering ditemukan.Termasuk
astrocytoma, ependymoma, glioblastoma, oligodendroglioma dan
berbagai subtipe / kombinasi Penting untuk mengidentifikasi komponen
oligodendroglial, karena efektivitas kemoterapi untuk glioma ini. Etiologi
glioma tidak diketahui, tetapi faktor risiko yang diketahui adalah terapi
radiasi ke tengkorak, dan glioma dalam kondisi ini biasanya muncul 5-25
tahun setelah terpapar.
Mikroskopis
- Biopsi episentrum tumor memiliki selularitas lebih tinggi dari otak di
sekitarnya.
- Sering mengandung kalsifikasi granular di antara glia hypercellular.
- Sering dijumpai mikrokista dan mitosis.
Gambar 11. Mikroskopis Glioblastoma. hypercellularity, nuclear
pleomorphism dan hyperchromasia, dan peningkatan mitotic activity
3.3. Schwannoma
Merupakan benign nerve sheath tumor yang berasal dari
diferensiasi sel Schwann.
Makroskopis
- Biasanya soliter.
- Kapsul berasal dari epineurium.
- Asal saraf dari perifer - tidak menembus substansi tumor.
- Tumor kecil mungkin sulit dibedakan dari neurofibroma karena
gambarannya yang fusiform.
- Tumor besar berada pada posisi eksentrik.
- Bagian yang dipotong berwarna cokelat muda dan berkilau dan
menunjukkan bercak kuning.
- Tumor besar bersifat kistik.
- Area perdarahan mungkin terlihat.
Gambar 12. Makroskopis Schwannoma
Mikroskopis
- Biphasic: area Antoni A hiperseluler kompak dan area Antoni B
hiposeluler myxoid.
- Nuclear palisading di sekitar proses fibrillary (badan Verocay)
sering terlihat di area seluler.
- Daerah vessel irregular paling menonjol di daerah Antoni B.
- Sel sempit, memanjang dan bergelombang dengan ujung meruncing
diselingi dengan serat kolagen.
- Sel tumor memiliki sitoplasma yang tidak jelas, kromatin padat.
- Sering menunjukkan atipia inti degeneratif.
- Gambaran mitosis jarang ditemukan.
- Pembuluh darah mengalami thrombus..
- Pembuluh darah melebar.
- Ditemukan makrofag berbusa dan agregat limfoid.
- Tidak ada ditemukan akson.
- Transformasi ganas dapat menunjukkan sel epiteloid ganas, mirip
angiosarkoma.
Gambar 13. Mikroskopis Schwannoma. Terlihat jelas daerah Antoni
A dan B.
Cara Kerja
- Kuliah overview
- Observasi hands on preparat gross dan micros yang telah
disediakan dengan pembesaran 40x dan 100x.
- Identifikasi slide dengan mengenal jaringan dan kelainan-kelainan
yang dijumpai.
- Deskripsi dan diskusikan kelainan yang tampak pada sediaan
- Beri keterangan gambar pada lembar tugas praktikum yang telah
disediakan.
Hasil praktikum
- Tugas praktikum dikerjakan di lembar tugas yang telah disediakan dan
dikumpulkan untuk dikoreksi oleh dosen yang bertugas.
Referensi :
1. Kumar, V. Abbas, A. Aster, J. 2017. Robbins Basic Pathology. 10th
edition. Philladephia. WB Saunders Company. New Delhi.
2. Underwood, J.C.E. Sistem in : Patologi Umum dan Sistemik. Ed 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.